Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

Gabriella Bonia Abriani


406138005

Ilustrasi Kasus

Pada hari Senin, 16 November 2015

pukul 07.15 WIB, Departemen Forensik FK


UI-RSCM mendapatkan kiriman mayat dari
Sat Lantas Polres Metro Jakarta Barat.

Identitas mayat Tn. NS, diperkirakan

meninggal

karena

kecelakaan.

Dilampirkan surat permintaan visum (SPV).

Surat Permintaan Visum

Institusi pengirim : Polri Daerah Metro Jaya


Direktorat
Lalu Lintas Sat Lantas Polres Metro
Jakarta Barat
Nomor surat : B/541/XI/2015/Lantas
Nomor visum : 1069/SK I/XI/2015
Identitas
: Nama, usia, jenis kelamin, warga
negara, pekerjaan, dan alamat
Dugaan luka : Kecelakaan
Permintaan : Pemeriksaan luar dan pembuatan
Visum et Repertum (VeR)
Jabatan pengirim: Ajun Komisaris Polisi

Identitas

No. Rekam Medis : 4800A


Nama
: Tn. NS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Perkiraan usia : 30 tahun
Alamat
: Munggang Sari RT 04/RW 07
Pengapasan Bantar Kawung - Brebes
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Waktu Pemeriksaan : 16 November 2015 pukul
07.15 WIB(PL)

Pemeriksaan Luar
1.

Label mayat
tidak ada

2.

Tutup/bungkus mayat

Sehelai kantong jenazah berbahan terpal berwarna jingga


bertuliskan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi
DKI Jakarta tahun Anggaran 2015 dengan tulisan
berwarna hitam.

3.

Perhiasan mayat
Tidak ada perhiasan mayat.

Pemeriksaan Luar

(Lanjutan)

4.

Pakaian mayat

Satu helai jaket kulit sintetis warna coklat, 4 kantong bagian depan, isi
kosong, pada punggung terdapat lambang dan tulisa Harley Davidson
merek Ceboy ukuran L

Sehelai kaos tanpa lengan bahan woll warna kotak-kotak warna dasar biru
dengan kombinasi warna putih, tanpa merek, tanpa ukuran, tampak
lumuran darah

Sehelai celana panjang bahan jins warna biru, 2 kantong bagian depan isi
kosong, 2 kantong samping sisi kiri isi kosong dan kanan berisi satu
bungkus rokok merek gudang garam korek api gas warna kuning, 2
kantong bagian belakang sisi kanan isi kosong dan sisi kiri dua buah anak
kunci warna silver, merek Calbin tanpa ukuran, pada pinggang terpasang
ikat pinggang warna hitam dengan kepala ikat pinggang warna silver
bahan logam yang terpasang tempat handphone bahan plastik warna
hitam pada sisi kiri

Sehelai celana dalam bahan kaos warna abu-abu tanpa merek tanpa

Pemeriksaan Luar
5.

(Lanjutan)

Benda di samping mayat


dua lembar koran Media Indonesia edisi 15 November 2015

6.

Kaku mayat dan lebam mayat


kaku mayat tidak ditemukan, lebam mayat terdapay pada punggung
berwarna ungu kemerahan dan hilang pada penekanan

7.

Mayat adalah seorang laki-laki, berbangsa Indonesia dengan ras


Mongoloid, berumur kurang lebih tiga puluh tahun, warna kulit sawo
matang, gizi sedang, panjang tubuh seratus enam puluh sentimeter,
berat tubuh lima puluh enam kilogram, zakar disunat.

Pemeriksaan Luar
8.

(Lanjutan)

Identitas khusus
pada bibir atas sisi kanan bagian luar 1cm GPD terdapat tahi lalat warna hitam
bentuk bulat menonjol tanpa rambut dengan diameter 0,3 cm tinggi 0,1 cm

9.

Rambut kepala berwarna hitam, tumbuhnya lurus dengan panjang lima sentimeter.
Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya sedang dengan panjang nol koma lima
sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus dengan panjang nol koma
enam sentimeter. Kumis berwarna hitam tercukur rata. Jenggot bewarna hitam
tercukur rata.

10.

Mata kanan melesak ke bawah tertutup, sedangkan mata kiri terbuka 4 mm. Kedua
selaput bening mata jernih. Kedua teleng mata bulat hitam dengan diameter 4 mm
dan warna tirai mata coklat. Kedua selaput bola mata pucat. Kedua selaput kelopak
mata pucat.

Pemeriksaan Luar
11.

(Lanjutan)

Hidung sedang dan kedua daun telinga berbentuk oval. Mulut


terbuka 16 mm dengan lidah tidak tergigit/terjulur

12.

Gigi geligi berjumlah tiga puluh dua buah, gigi lengkap.

13.

Dari lubang mulut tidak ada yang keluar. Dari lubang hidung keluar
darah dan serpihan otak. Dari lubang telinga kanan keluar darah
dan kiri keluar darah dan serpihan otak. Dari lubang kemaluan tidak
ada yang keluar. Dari lubang pelepasan tidak ada yang keluar.

Pemeriksaan Luar

(Lanjutan)

Luka- luka

14.

1.

Pada dahi tepat GPD setinggi alis terdapat LL ukuran 0,7cm x 0,3cm

2.

Pada pelipis kanan 8cm GPD setinggi alis terdapat LTD tepi tidak rata
ukuran 1,5cm x 0,3cm

3.

Pada dahi sisi kanan 11cm GPD, 3cm diatas alis terdapat memar warna
ungu kemerahan 5cm x 3cm

4.

Pada kelopak bawah mata kanan 4cm GPD terdapat memar warna biru
kehijauan ukuran 2cm x 4cm

5.

Pada kelopak atas mata kanan 2,5cm GPD terdapat memar warna ungu
kehitaman 2cm x 1,5cm

6.

Pada kelopak bawah mata kiri 4cm GPD terdapat memar warna ungu
kehitaman 4cm x 1cm

7.

Pada daerah antara bibir bawah dan dagu sisi kanan 5cm GPD 1cm
dibawah sudut mulut terdapat LL berukuran 3cm x 2cm dikelilingi
beberapa memar warna ungu kemerahan dengan ukuran terlebar 3cm x
5cm dan ukuran terkecil berbentuk titik meliputi area 4cm x 5cm

8.

Pada bibir atas sisi kanan bagian dalam 1cm GPD terdapat LL ukuran 1cm x
1cm

Pemeriksaan Luar

(Lanjutan)

10.

Pada leher sisi kanan 5cm GPD 4cm diatas tepi atas tulang dada
terdapat beberapa LL disertai memar ungu kehitaman ukuran terbesar
6cm x 1,5cm ukuran terkecil berbentuk titik meliputi area 11cm x 5cm

11.

Pada puncak bahu kiri 13cm GPD terdapat LL kecil-kecil meliputi area
4cm x 5cm

12.

Pada dada kiri 9cm GPD, 9cm dibawah puncak bahu terdapat LL kecilkecil meliputi area 5cm x 2cm

13.

Pada dada sisi kiri 2,5cm GPD 15cm dibawah puncak bahu terdapat LL
ukuran 6cm x 4cm

14.

Pada ruas tengah jari kelingking tangan kanan sisi punggung terdapat
LL ukuran 0,5cm x 0,5cm

15.

Pada siku lengan kiri terdapat LL ukuran 0,7cm x 1cm

16.

Pada paha kiri sisi luar 4cm diatas lutut terdapat LL ukuran 3cm x 4cm

17.

Pada lutut kiri sisi dalam terdapat LL ukuran 1cm x 0,3cm

18.

Pada tungkai bawah kiri sisi dalam 5cm dibawah lutut terdapat LL tekan
berukuran 3cm x 2cm

19.

Pada lutut kanan terdapat LL ukuran 1,5cm x 1cm

Pemeriksaan Luar

(Lanjutan)

Patah tulang

15.

1.
2.
3.

16.

Tampak patah tulang dahi sisi kanan


Tampak patah tulang rahang bawah sepertiga tengah
Teraba patah tulang pipi kanan

Lain-lain

1.
2.

3.
4.

Wajah sisi kanan tampak gepeng


Jaringan di bawah kuku jari-jari tangan berwarna
keunguan
Darah diambiil 1cc golongan darah AB
Urin tidak dapat diambil

Pemeriksaan Luar

(Lanjutan)

Kesimpulan

Pada mayat laki-laki berusia 30 tahun


bergolongan darah AB ini ditemukan patah
tulang dahi sisi kanan, tulang pipi kanan dan
rahang bawah, luka terbuka pada pelipis
kanan, luka lecet pada wajah, leher, puncak
bahu kiri, dada dan keempat anggota gerak,
luka memar pada wajah dan leher, akibat
kekerasan tumpul
Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena
tidak dilakukan bedah mayat

Tinjauan Pustaka
Tanda kematian tidak pasti

Lebam mayat

Setelah mati klinis, eritrosit menempati tempat


terbawah akibat gravitasi mengisi vena dan
venula warna merah ungu (livide) pada bagian
bawah tubuh.
Lebam mayat terdapat pada punggung,
berwarna merah keunguan dan hilang pada
penekanan
Terdapat di punggung: posisi mayat terlentang
Berwarna merah keunguan: warna lebam mayat
normal yang tidak disebabkan oleh keracunan
Hilang pada penekanan: saat kematian kurang
dari 8 -12 jam sebelum saat pemeriksaan

Kaku mayat

Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam


setelah mati klinis: dimulai dari otot-otot
kecil ke arah dalam (sentripetal)
kaku mayat terdapat diseluruh tubuh
dan mudah dilawan
Kaku mayat masih dapat dilawan
menandakan kaku mayat belum lengkap
perkiraan saat kematian kurang dari
12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan

Luka akibat kekerasan


tumpul
Memar

(hematom, kontusio)

Suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis alibat pecahnya


kapiler dan venula yang disebabkan kekerasan benda tumpul

Warna merah ungu/ hitam hijau (4-5 hari) kuning (7-10


hari) hilang dalam 14-15 hari

Luka Lecet

(ekskoriasi, abrasi)

Cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang


memiliki permukaan kasar atau runcing

Luka lecet gores

Diakibatkan benda runcing (kuku jari) yang menggeser permukaan


epidermis di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat
menunjukkan arah kekerasan

Luka lecet serut


Variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya
dengan permukaan kulit lebih lebar
Arah kekerasan dientukan dengan melihat tumpukan epitel

Luka lecet tekan

Disebabkan penekanan benda tumpul pada kulit


Gambaran: daerah kulit yang kaku dengan warna yang
lebih gelap dari sekitarnya

Luka lecet geser

Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan


bergeser
Misalnya: kasus gantung diri atau penjeratan

Luka robek (vulnus laseratum)

Luka terbuka akibat trauma benda tumpul


kulit teregang ke satu arah dan bila batas
elastisitas kulit terlampaui robekan pada kulit

Ciri-ciri:

Bentuk luka tidak beraturan


Tepi luka tidak rata
Jembatan jaringan antara tepi luka
Bentuk dasar luka tidak beraturan
Luka lecet/memar di sisi luka

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan adalah serangkaian peristiwa dari kejadian yang tidak


diduga sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan benda,
luka atau kematian.

Kecelakaan lalu lintas ialah setiap kecelakaan kendaraan bermotor


yang terjadi di jalan raya. Pengertian ini diambil dari definisi motor
vehicle traffic accident.

Non motor vehicle traffic accident ialah setiap kecelakaan yang


terjadi di jalan raya, yang melibatkan pemakaian jalan untuk
transportasi atau untuk mengadakan perjalanan dengan kendaraan
yang bukan kendaraan bermotor.

Kendaraan yang berjalan di atas rel tidak dimasukkan ke dalam


pengertian kendaraan bermotor pada kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang


Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 1993 Bab XI :

Pasal 93 Ayat (1), kecelakaan lalu lintas adalah suatu


peristiwa di jalan yang tidak di sangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan kendaraan dengan atau pemakai
jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda.

Pasal 93 ayat (2), korban kecelakaan lalu lintas


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat berupa
korban mati, koban luka berat dan korban luka ringan

Berdasarkan UU NO.22 Tahun 2009 Pasal


229 No.1-5 membagi kecelakaan lalu
lintas sendiri menjadi 3, yaitu:

Kecelakaan lalu lintas ringan, yaitu kecelakaan


yang mengakibatkan kerusakan kendaraan
dan/atau barang.
Kecelakaan lalu lintas sedang, yaitu kecelakaan
yang mengakibatkan luka ringan dan
kerusakan kendaraan dan/atau barang.
Kecelakaan lalu lintas berat, yaitu merupakan
kecelakaan yang mengakibatkan korban
meninggal dunia atau luka berat.

Tujuan utama dalam penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas


adalah untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dimasa
mendatang.

Masalah hukuman seperti ini dimasukkan dalan KUHP Bab XXI


perihal menyebabkan masalah lain/ sekunder. Dalam hal ini,
kemungkinan kemungkinan kasus pembunuhan harus tetap selalu
dipikirkan.

Tindakan yang harus dilakukan dalam melakukan penyidikan kasus


kecelakaan lalu lintas adalah:

Identifikasi korban yang akurat


Pemeriksaan mayat, meliputi :
Bedah

mayat
Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan toksikologis

Pembedahan mayat pada kasus kecelakaan lalu


lintas berguna untuk mengetahui sebab kematian,
mengetahui sebab kecelakaan dan pola dari luka
yang sering terjadi, dengan demikian dapat diambil
tindakan pencegahan untuk menghindari
kecelakaan yang berakibat fatal

Pemeriksaan mayat pada korban kecelakaan lalu


lintas dilakukan terhadap:

Pejalan kaki
Pengemudi kendaraan
Penumpang kendaraan

Luka-luka pada pejalan kaki diklasifikasikan:

Luka karena impak primer (Primary Impact Injuries)


Luka karena impak sekunder (Secondary Impact Injuries)
Luka-luka yang sekunder (Secondary Injuries)

Luka-luka pada tungkai merupakan kelainan yang terpenting di


dalam bagian mana dari kendaraan yang mengenai tubuh korban
1.

Pada korban dewasa kebanyakan ditabrak dari belakang atau dari samping.
Luka yang khas biasanya terdapat pada tungkai bawah, salah satu atau
kedua tungkai

2.

Jika korban berdiri pada kedua tungkai sewaktu terjadi tubrukan, luka yang
hebat dapat dilihat pada tungkai dimana sering terjadi patah tulang. Yang
mana ujung dari tulang yang patah dapat merusak dan keluar pada tempat
yang berlawanan dengan tempat impaknya (Primary Impact Injuries),
dengan demikian dapat ditentukan posisi korban dan arah kendaraan
waktu kecelakaan terjadi.

3.

Pada saat yang bersamaan dengan terjadinya impak


pada tungkai bawah, maka bagian bokong dan bagian
punggung korban akan terkena bagian mobil yang lain
(Secondary Impact Injuries)

4.

Kelanjutan dari 2 dan 3 maka tubuh korban dapat


terjatuh dari kendaraan tersebut ke jalan, dan
menyebabkan benturan dan persentuhan antara
korban dengan jalan (Secondary Injuries)

5.

Lokasi dari luka-luka yang terdapat pada tubuh korban


tergantung dari posisi korban pada waktu kecelakaan

6.

Pada saat korban tergeletak di jalan, maka dapat terjadi


kendaraan menggilas korban dan mengakibatkan adanya
jejas ban (tyremarks) yang merupakan luka memar

7.

Jika kendaraan yang menabrak korban bukan mobil sedan,


maka kejadian pada nomor 3 tidak akan terjadi. Korban
akan terdorong dan terbawa kemudian akan jatuh ke
depan dan dapat tergilas (crush injuries dan compression
injuries)

8.

Kompresi terutama terjadi pada daerah kepala, leher dan


dada sehingga organ-organ dalam dapat hancur karena
tergencet antara tulang punggung dan tulang dada

9.

10.

11.

Jika bagian bawah dari kendaraan cukup rendah jaraknya


dengan permukaan jalan, maka tubuh korban dapat berputar
(rolling injuries), hal ini dapat dikenal dari beberapa bagian dari
kulit dapat terkelupas
Pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat lipatan kulit,
apabila daerah tersebut terlindas oleh roda maka akan
didapatkan tanda khas berupa regangan (striae like tears)
Pemeriksaan toksikologi dan mikroskopis juga perlu dilakukan
pada kecelakaan
Pemeriksaan mikroskopis dari jaringan paru untuk menentukan
adanya emboli lemak, untuk memastikan apakah korban
langsung mati atau dapat bertahan untuk beberapa lama

Hal-hal yang perlu diketahui dalam melakukan


penyidikan kasus kecelakaan

Kemungkinan terjadinya kebakaran pada setiap kecelakaan


perlu diketahui dan menjadi lebih penting kalau mengarah
pada kasus pembunuhan

Trace evidence
adanya pecahan kaca, metal, bercak darah dan lain-lain
yang melekat pada kendaraan perlu diteliti dalam
melakukan pemeriksaan

Pemeriksaan pada tempat kejadian perlu dilakukan

Bedah mayat pada korban umumnya pola kelainannya:


Luka

karena impak primer pada tungkai


Luka karena impak sekunder pada bagian tubuh lain
Luka yang terjadi sekunder akibat benturan tubuh korban
dengan jalan

Pada kecelakaan kendaraan roda dua, helm tidak banyak


bermanfaat jika kecelakaan terjadi pada waktu kendaraan
berjalan pada kecepatan tinggi.
Tetapi apabila pada kepala tidak ditemukan kelainan maka
hasil bedah mayat pada korban akan memperlihatkan
kelainan pada daerah leher (fraktur), fraktur pada tungkai
atau tulang iga disertai dengan kerusakan pada organorgan dalam

Anda mungkin juga menyukai