PERIANAL
OLEH : Rahman Mukti Aji
PEMBIMBING : dr.TONI AGUS SETIONO, Sp.B
Identitas Pasien
No. RM
:01382830
Nama
:Tn. DJ
Tempat/ Tanggal lahir : Jakarta/12-07-1960
Usia
:55 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin
:Laki-laki
Agama
:Islam
Alamat
:Manunggal XVII No 5 Lubang Buaya,
Cijantung
Pendidikan
:Tamat SMA
Pekerjaan
:Pekerja lepas
Status Perkawinan
:Kawin
Tanggal Masuk RS :28 september 2015
Keluhan Utama
Nanah
RPS
Sejak 3 bulan yang lalu pasien diare terus
menerus, 1 hari bisa sampai 20 kali BAB
dengan konsistensi cair. Keluhan tersebut
disertai dengan demam yang tinggi dan
dilanjutkan timbul bisul di pantat kiri yang
terasa panas, nyeri dan berwarna merah. Lalu
bisul menyebar ke skrotum kiri dan perut kiri
bawah. 1 bulan SMRS bisul pecah
mengeluarkan nanah yang bengkak dan
berbau busuk. 3 hari SMRS pasien dioperasi di
RS Pasar Rebo.
Riwayat
Pasien
Riwayat
(RPK) :
Di
Riwayat
Pasien
kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan
Umum :
Kesadaran
:
Tekanan Darah :
Frekuensi Napas :
Frekuensi Nadi :
Suhu
:
Status
generalis
Laboratorium, 10 Februari
2015 NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN
HASIL
Hemoglobin
13,4
Hematokrit
45
33.0 - 45.0 %
Leukosit
7200
Trombosit
229000
Eritrosit
4,92
VER
970,5
80,0 - 100,0 fl
HER
27,3
26,0 - 34,0 pg
KHER
30,2
32.0 - 36.0 %
RDW
18,4
11.5 - 14.5
Masa Perdarahan
2,0
1,0-3,0menit
Masa Pembekuan
4,0
2,0-6,0menit
Diagnosis
Fistel
perianal
Diagnosis banding
Hidranitis suputativa
Sinus pilonidalis
Fistel proktitis
Tatalaksana
Pro
fistulotomi
Prognosis
Ad
vitam
Ad funtionam
Ad sanationam
: bonam
: bonam
: bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Fistel
Epidemiologi
Angka kejadian rata-rata per 100.000
populasi sekitar 8,6 kasus, perbandingan
rasio antara pria dan wanita adalah 1,8:1.
Sedangkan umur rata-rata pasien berkisar
38,3 tahun
Etiologi
Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar
dalam di dinding anus atau rektum.
Kadang-kadang fistula merupakan akibat
dari pengeluaran nanah pada abses anorektal.
Terdapat sekitar 7-40% pada kasus abses
anorektal berlanjut menjadi fistel perianal.
Namun lebih sering penyebabnya tidak dapat
diketahui. Organisme yang biasanya terlibat
dalam pembentukan abses adalah
Escherichia coli, Enterococcus sp dan
Bacteroides sp.
Patofisiologi
Hipotesa kriptoglandular menyatakan bahwa infeksi yang pada
awalnya masuk melalui kelenjar anal akan menyebar ke dinding
otot sphingter anal menyebabkan abses anorektal. Abses yang
pecah spontan, akhirnya meninggalkan bekas berupa jaringan
granulasi di sepanjang saluran, sehingga menyebabkan gejala
yang berulang.
Klasifikasi
1. Intersphinteric fistula
2. Transphinteric fistula
3. Suprasphinteric fistula
4. Ekstrasphinteric fistula
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik di daerah anus
(dengan pemeriksaan digital/rectal toucher)
ditemukan satu atau lebih eksternal opening
fistula atau teraba adanya fistula di bawah
permukaan kulit. Eksternal opening fistula
tampak sebagai bisul (bila abses belum
pecah) atau tampak sebagai saluran yang
dikelilingi oleh jaringan granulasi. Internal
opening fistula dapat dirasakan sebagai
daerah indurasi/ nodul di dinding anus
setinggi garis dentata. Terlepas dari jumlah
eksternal opening, terdapat hampir selalu
hanya satu internal opening.
Pemeriksaan penunjang
1.Fistulografi
2.Ultrasound endoanal / endorektal
3.MRI
4.CT- Scan
5.Barium Enema
6.Anal Manometri
DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding
Hidranitis supurativa: Merupakan radang kelenjar
keringat apokrin yang membentuk fistula multiple
subkutan. Predileksi di perineum, perianal, ketiak
dan tidak meluas ke struktur yang lebih dalam.
Sinus pilonidalis: Terdapat di lipatan
sakrokoksigeal, berasal dari rambut dorsal tulang
koksigeus/ ujung os sacrum. Gesekan rambut,
peradangan dan infeksi akut sampai abses dan
terbentuk fistel setelah abses pecah.
Fistel proktitis: Fistel proktitis dapat terjadi pada
morbus Crohn, tbc, amubiasis, infeksi jamur, dan
divertikulitis. Kadang disebabkan benda asing atau
trauma.
Terapi
Terapi
Konservatif
Medikamentosa dengan pemberian
analgetik, antipiretik serta profilaksis
antibiotik jangka panjang untuk
mencegah fistula rekuren.
Terapi
Pembedahan
1. Fistulotomi
2. Fistulektomi
3. Seton
4. Advancement
5. Fibrin
Glue
Flap
DAFTAR PUSTAKA