Neurologist
National Brain Centre
Proses Neurologi Primer ?
Bukti TTIK
Tanda fokalisasi
Proses sekunder
Tanda infeksi, toksik/proses metabolik
Tanda difus
Kesadaran adalah : is the body’s state of
arousal or awareness of self and environment
Koma : suatu keadaan tidak sadar total
terhadap diri sendiri / lingkungan meskipun
distimulasi dengan kuat.
Diantara keadaan sadar dan koma terdapat
berbagai variasi keadaan/status gangguan
kesadaran.
Secara klinis derajat kesadaran dapat
ditentukan dengan pemeriksaan bedside.
Dua (2) komponen kesadaran :
formasio retikularis dan hemisfer serebral
Formasio retikularis : a diffuse collection of
neurons that extends throughout the brainstem
(terpusat pons. Dari mes, pons dan m.o).
Reticular Activating System : a diffuse collection
of neuron in the reticular formation, plays an
essential role in keeping the concious brain.
ARAS : Blocking jaras asending antara formatio
reticular dan korteks serebri menyebabkan tidak
sadar
Supra orbital Kuku jari
Sendi
Sternum temporo mandibular
WHAT YOUR FIND
Pendekatan DD
Unresponsif
ABCs
Glucosa, ABG, Lytes, Mg, Ca,
Tox, ammonia Pseudo-Coma
Psikogenik,
Y N
Unconscious Looked-in,
IV D50, narcan,
NM paralysis
Brainstem N Disfungsi otak difus
at tanda Metabolik / infeksi LP± CT
Fokal
Y
Lesi fokal
CT
Tumor, ICH/SAH/ infark
PENILAIAN PENURUNAN KESADARAN
PENURUNAN
KESADARAN
KUALITATIF KUANTITATIF
GLASGOW
APATIS SOMNOLEN SOPOR KOMA COMA
SCALE
Meninggal Selamat
Tidak Sadar
Sadar
Komplikasi Mati Otak Pemulihan
PVS Disabilitas
Menolak
dibantu
Disabilitas
MCS ringan
Disabiltas Berat
ETIOLOGI KOMA
Langsung Tidak
Langsung Iskemi, Imbalans Kegagalan
anoksia, elektrolit organ
hipoksia Gangguan Hepatik
Perdarahan Herniasi Hipoglikemi asam basa Renal
Infark Hiper/ Hiper/ Pulmoner
Trauma hipotermia hipoosmolar Pankreatik
tumor Kejang umum Keracunan
Infeksi Infeksi
DIAGNOSIS PENURUNAN
KESADARAN
KOMA KOMA
STRUKTURAL METABOLIK
TANDA
Kelainan difus
Ingat SAH
WHAT IT MEANS
Wakefulness
Awareness
Consciousness
Koma
BRAIN DEATH
VEGETATIVE STATE
Minimally Conciousness
Lock-in Syndrome
Vaskular
Infeksi
Trauma
Alkohol
PENYEBAB
PENURUNAN Metabolik
KESADARAN
Imunitas
Neoplastik
PENILAIAN KLINIS
PENURUNAN KESADARAN
TENTUKAN SECARA
PERNAPASAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK NEUROLOGI
History
Tekanan
Riwayat
darah
makan
Suhu Lateralisasi
obat
Pernapasan
Trauma
Sklera
Infeksi
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
LOCK IN VEGETATIVE
KOMA STATE PSIKIATRI
SYNDROME
Keadaan Perubahan Level
Kesadaran
Gambaran Koma DVS Brain Death LOS Akinetik
Mutisme
Self awareness - - - + +
Sleep wave cycle - + - + +
Fungsi motorik - - - Terbatas +++
Fungsi pernafasan + - + +
EEG Polimortik - ~ Nonspesific
Teta slow wave
Delta
Slow
SEGERA ASES
PENYEBAB
NYERI RETENSIO
HIPOKSIA HIPOTENSI DEHIDRASI
URINE
Abnormalitas pernafasan dapat
membantu lokalisasi tetapi tidak selalu
dalam konteks tanda tanda lain seperti
hiperpnea refleks sentral (midbrain-
hipotalamus)
Apneustik, kluster, ataksik,(pons bawah)
Hilangnya pernafasan otomatis (medula)
Abnormalitas Deskripsi Lokalisasi
Penafasan
Ataxic or irregular Kecepatan pernafasan yang tidak Tidak terlokalisasi atau medula
teratur irama dan amplitudo diputus dorsomedial
oleh apnue
Apneustic Inspirasi panjang dengan 2-3 detik Tekmentum lateral dari pons
berhenti kemudian ekspirasi. bawah
apnestik
Apnoe
Spektrum abnormalitas pupil dan penyebab
Pupil normal
Sindrom Hordner
Hasil Abnormal
Normal Abnormal
Reflek pupil
Reflek kornea
Gag refleks
Reflek okulosefalik (dolls eye manuevre)
Reflek okulovestibular (tes kalori)
Aferen : Nervus Optikus
Eferen : Parasimpatis melalui nervus
okulomotor
Integritas Midbrain / Tektum
Herniasi Uncal (disfungsi nervus
okulomotorius)
Disfungsi simpatis tambah dengan
iritasi parasimpatik
Mesensefalon – Pupil melebar fixed
tidak responsif terhadap cahaya, hippus
Sindrom Horners
Unilateral parasimpatik. Biasanya karena
lesi nervus okulomotorius
pupils
Sebelum manuver dicoba pada posisi istirahat
Midline
Deviasi ke frontal
Kerusakan pons
Konjugate
Pergerakan
Roving, Dipping,
Bobbing
Tipe Lesi
Periodik alternating garde ( deviasi Bihesmisfer, midbrain, vermis
lateral setiap beberapa menit kiri dan
kanan)
Tes konfirmasi
- Pasien < 1 th
- Kelainan tidak konsisten dengan gambaran klinik
48
Mati otak From Christoper N et el. Textbook of Neurointensive Care.2004; 647
Neuroproteksi
Tujuan untuk melindungi jaringan otak
yang hampir rusak.
Beberapa obat yang pernah dipakai
Citicholin
Piracetam
Piritinol
Jaringan Saraf
Lipid : 51-54%
Komponen lipid terdiri:
Phospholipid : 28%
(lecithins, cephalins & sphingomyelin)
Kolesterol : 10%
Cerebroside (galactolipids) : 7%
Lipid mengandung sulfur, aminolipid : 9%
Level lesithin pada trauma kapitis
- Secara eksperimental
- Pada sisi 3 hari pertama cedera terjadi
penurunan lecithin
- Pada sisi lain tidak terjadi perubahan
FARMAKODINAMIK SITIKHOLIN
Bekerja langsung pada SSP
Mengaktifkan for. retikularis di Batang Otak
sehingga menurunkan ambang rangsang reaksi
arousal untuk membantu membangkitkan
kesadaran
Mengaktifkan fungsi pyramidal dan ekspiramidal
yang tersisa
Menurunkan ambang rangsang evoke muscular
discharge shg merangsang aktivitas system
piramidal yang berkaitan dg fungsi motorik
Efek sitikholin pada CDP Kholin sinthetase endogen
dan penggunaan FFA
CDP Kholin (sitikholin)
Sistidin kholin
FOSFATIDIL KHOLIN
Sistidin kholin