Anda di halaman 1dari 41

ETIKA KEDOKTERAN

Oleh :
dr.DUDUT RUSTYADI,SpF
rustyadi@yahoo.com

Divisi Hukum dan Perundang-undangan


Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Forensik
FK UNUD/RSUP Sanglah

TUJUAN
Mampu :
- Menerapkan prinsip-prinsip etika (Kaidah
Dasar Moral) yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat Indonesia
- Mengambil keputusan etis dalam situasi
dilema etik yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat Indonesia
- Menjelaskan ciri-ciri pekerjaan profesi

POKOK BAHASAN

Pengertian Etika
Teori Etika
Kaidah Dasar Moral
Pekerjaan Profesi

Kenapa perlu Etika Kedokteran?


Kekuasaan profesi sangat besar dan
sudah berlangsung sejak dahulu kala
Oleh negara diberi kewenangan khusus
sehingga dokter sebagai penentu terakhir
persyaratan privat dan publik
Dokter paling tahu penyimpangan awal
perilaku sesama dokter

Kekuasaan bidang privat

Masuk sekolah
Kawin
Masuk kerja
Menerima asuransi
Bebas dari sanksi hukum
Dll

Kekuasaan bidang publik


Pemegang hak anggota masyarakat atas
jabatan politis
Membebaskan dari obyek kepolisian,
peradilan dan penjara
Dll

PENGERTIAN
Etika atau moral adalah nilai-nilai atau
norma moral yang menjadi pedoman bagi
seseorang atau kelompok dalam bersikap
tindak *
*Kamus besar bahasa Indonesia

PENGERTIAN (2)
Etika adalah cabang ilmu filsafat yang
mempelajari baik buruknya atau
benar salahnya suatu perbuatan
dilihat dari moralitas

APLIKASI
Bagaimana menentukan sesuatu perbuatan
itu benar atau salah,
baik atau buruk ?
Berdasarkan :
1. Teori Etika
2. Kaidah Dasar Moral atau
Prinsip - Prinsip Moral

TEORI ETIKA
Acuan yang paling tinggi dalam menilai
benar-salahnya (secara etik) suatu
tindakan

Teori Etika
Bergantung Kepada
AGENT

: VIRTUE

ACTS

: DEONTOLOGI

ENDS

: TELEOLOGI

TEORI BERDASARKAN AGENT


FIDUCIARY

berdasarkan virtue (nilai keutamaan)


jujur, baik hati, ramah, welas-asih,
perhatian, dll
Hubungan dokter pasien harus
berdasarkan konsep ini, jangan hanya
berdasarkan hukum

TEORI BERDASARKAN ACT


DEONTOLOGI
Deon = duty
Benar salahnya perbuatan dilihat dari
perbuatannya sendiri (proses)
Tokoh : Immanuel Kant
Berdasarkan ajaran agama, tradisi dan
budaya

TEORI BERDASARKAN HASIL


TELEOLOGI:
TELEOLOGI
Benar salahnya tindakan berdasarkan
dari hasil akhir
Tokoh : David Hume, Jeremy Bentham,
John Stuart Mill

Pilih teori mana?


Tergantung kepada:

Konsistensi dan koherensi


Kesederhanaan
Lengkap dan komprehensif
Kapasitas memperhitungkan pengalaman
moral kita

Tak ada yg memuaskan !

KAIDAH DASAR MORAL


Hirarki kedua (Di bawah Teori Etika)
dalam menentukan benar-salahnya
suatu tindakan

KAIDAH DASAR MORAL


Prinsip Dasar:
BENEFICENCE
Prinsip harus berbuat baik
NON MALEFICENCE
Prinsip tidak merugikan

AUTONOMY
Prinsip menghormati otonomi

JUSTICE
Prinsip keadilan

PRINSIP BENEFICENCE
Konteks : tertuju pada pasien pada umumnya,

yang stabil (tidak gawat darurat, tidak rentan) untuk


kepentingan pasiennya
Setiap sikap / tindakan harus berorientasikan
kepada kebaikan pasien
Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia
apa saja yang ada, yang pantas kita bersikap
baik terhadapnya

PRINSIP BENEFICENCE (2)


Terdiri dua prinsip:
Prinsip positive beneficence
Prevent evil or harm
Remove evil or harm
Do or promote good
Prinsip Balancing Of Utility /
Proportionality
Balancing of benefit and harm

PRINSIP BENEFICENCE (3)


General beneficence :
berbuat baik kepada siapapun termasuk
yang tidak kita kenal (impartially),
merupakan etika normative
Specific beneficence :
bermoral bila tindakan baik ditujukan
kepada pihak khusus yang kita kenal :
pasien, anak-anak, teman-teman. Hal ini
menimbulkan kewajiban mutlak profesi,
khususnya secara psikologis.

PRINSIP NON MALEFICENCE


Konteks : tertuju pada pasien dengan

kesakitan/menderita, gawat darurat, menjelang


cacat dan distress.
Primum non nocere (pertama jangan menyakiti)
Kewajiban menganut ini berdasarkan hal-hal :
Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau
beresiko
Tidak boleh melakukan sikap / tindakan yang
memperburuk keadaan pasien

PRINSIP NON MALEFICENCE (2)


Above all do no harm
Satu continuum dengan beneficence

Not to inflict evil or harm


Prevent evil or harm
Remove evil or harm
Do or promote good

PRINSIP NON MALEFICENCE (3)


Prinsip Double Effect
Tindakan yg merugikan tidak selalu dianggap
tindakan yg buruk

Tindakan tsb secara intrinsik tidak salah


(setidaknya netral)
Niatnya memperoleh akibat baik (akibat
buruk boleh foreseen & tolerated)
Perimbangan yg layak antara akibat baik
dengan akibat buruk

PRINSIP AUTONOMY

Konteks : ditujukan pada capable person =


individu pasien yg dewasa, sehat, bebas
(punya rentang hak pilih atas keputusan
dirinya, seperti kondisi pro operasi elektif),
sejajar dengan dokternya.
Menghendaki, menyetujui, membenarkan,
mendukung, membela, membiarkan pasien
demi dirinya sendiri (sebagai makhluk
bermartabat)

PRINSIP AUTONOMY (2)


Self governance, liberty rights, individual
choices
Kant : tiap orang memiliki kapasitas untuk
memutuskan nasibnya sendiri
Mill : otonomi individu= otonomi
tindakan/pemikiran

PRINSIP AUTONOMY (3)

Pasien = makhluk berakal budi, tidak boleh


dijadikan semata-mata alat tetapi tujuan
Wajib menghormati manusia sebagai
makhluk pribadi yang otonom
Didewa-dewakan di Anglo-American yang
individualismenya tinggi

PRINSIP AUTONOMY (4)


Prinsip autonomy adalah dasar dari doktrin
informed consent
Tindakan medis terhadap pasien harus
mendapat persetujuan (otorisasi) dari pasien
tersebut, setelah ia diberi informasi dan
memahaminya.

PRINSIP JUSTICE
Konteks : tertuju pada pihak ketiga selain pasien, yaitu
wakil/kluster populasi/komunitas; pihak penyandang
dana/ikut penanggung jawab, pihak berpotensi
dirugikan/paling kurang diuntungkan.
Memberi perlakuan sama kepada pasien untuk
kebahagiaan pasien & umat manusia yakni:
Memberi relatif sama dengan kebutuhan mereka
(kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien)
Menuntut pengorbanan mereka secara relatif sama
dengan kemampuan mereka (kesamaan beban
sesuai dengan kemampuan pasien)

PRINSIP JUSTICE (2)


Teori tentang justice
Egalitarian:
Equal access to the goods

Libertarian:
Rights to social and economic liberty (fair
procedure and system)

Utilitarian:
Kombinasi kedua di atas
Memaksimalkan public utility

KETENTUAN MORAL TURUNAN

VERACITY
PRIVACY
CONFIDENTIALITY
FIDELITY

MORAL RULES
VERACITY: telling the truth
Bagaimana bila informasi tsb memperburuk?
Bagaimana bila pasien menolak ?

PRIVACY & CONFIDENTIALITY


Derivat dari hak otonomi
Tujuan: menjaga kepercayaan
Apa pengertian rahasia kedokteran ?

FIDELITY
Promise keeping

Landasan Etika Kedokteran


Sumpah Hippokrates (460-377 SM)
Deklarasi Genewa (1948), WMA,Sumpah Dokter
Sumpah Dokter Indonesia (1960)
kontrak moral dengan Tuhan
KODEKI (1983)
kontrak kewajiban moral dengan Peer Group
Deklarasi WMA, al:
Deklarasi Helsinki (1964), Riset Klinik
Deklarasi Sidney (1968), Saat kematian
Deklarasi Oslo (1970), Abortus Medicinalis

HUBUNGAN
PROFESIONAL KESEHATAN
DENGAN PASIEN

PEKERJAAN PROFESI
Profesio berarti pengakuan
Ciri-ciri :
Pendidikan sesuai standar nasional
(Knowledge/ Skill)
Berlandaskan etik profesi
Mengutamakan nilai kemanusiaan daripada
keuntungan.
Legal, ada sistem perijinan
Belajar sepanjang hayat
Terdapat organisasi profesi

PEKERJAAN PROFESI (2)


Unsur dalam standar profesi (Leenen) :
Kehati-hatian
Sesuai dengan ukuran medis
Kemampuan rata-rata
Situasi dan kondisi
Upaya & tujuan : proporsional

PEKERJAAN PROFESI (3)


Consultant :
Hubungan individu - profesional
Fee for service
Contoh : dokter, pengacara

Scholar :
Hubungan individu - institusi
Gaji / honor
Contoh : guru, perawat

TREND
Bergeser ke arah scholar (?)
Praktek pribadi bergeser ke rumah sakit /
klinik
Hubungan dwipartit bergeser ke tri /
multipartit
Fee for service bergeser ke pre-paid

HUBUNGAN
PROFESIONAL-KLIEN
Issue : letak kewenangan (siapa yang
berwenang memutuskan apa)
Alternatif hubungan :
Agen
Kontrak
Friendship
Paternalistik
Fiduciary : virtue based

SIMPULAN

SIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai