Robiatul Adawiyah
G1A218032
Pembimbing :
dr. Muhammad Fuad Arbi, Sp.JP
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Aur duri Blok C rt 16
MRS : 2 september 2019
Anamnesa : Autoanamnesa
Keluhan Utama: Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak ± 1 hari
SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Pasien rujukan dari RS Theresia dengan diagnosis NSTEMI+CHF.Pasien datang dengan keluhan
nyeri dada sebelah kiri sejak ± 1 hari SMRS.Nyeri muncul mendadak dan hilang timbul.Rasa nyeri
seperti sensasi ditusuk-tusuk dan menjalar ke lengan kiri serta tembus ke bagian punggung
belakang. Nyeri timbul saat pasien sedang beraktifitas fisik dan nyeri berkurang saat beristirahat.
Pasien mengeluhkan merasa cepat lelah, mual (-), muntah (-). Batuk (-), sasak (-). Pasien juga
mengatakan dadanya terasa panas.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu Riwayat Penyakit keluarga Riwayat Kebiasaan
Riwayat sakit jantung (+) • Riwayat sakit jantung (-) Pasien memiliki riwayat
merokok (-)
Riwayat hipertensi (-) • Riwayat hipertensi (-)
Riwayat diabetes (-) • Riwayat diabetes (-)
6
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : 15 (E4V5M6)
Sp02
Nadi TD RR
Suhu
Jantung Hidung
Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
Inspeksi : Iktus kordis tidak ter;ihat
Palpasi :Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi :
• Atas : ICS II linea parasternalis sinistra Mulut
• Kanan : ICS IV linea parasternalis destra Sianosis (-)
• Kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
A uskultasi : BJ I/II reguler, gallop (+), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal Ekstremitas sup
Palpasi : Soepel,Nyeri tekan (+) epigastrium Akral hangat, edema (-), CRT <2 detik
Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-)
Ekstremitas inf
Akral hangat, edema (-), CRT<2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
n
a
t
o
m
i
F
I
s
I
o
l
o
g
i
Definisi
Epidemiologi
RS Jantung Harapan
Eropa gagal jantung 0,4-2%, Kita, 400-500 pasien/hari
↑ pada usia lanjut rata-rata berobat jalan dan 65% 03
01 pasien gagal jantung
umur 74 tahun.
Negara berkembang
AS Prevalensi gagal jantung prevalensi gagal jantung
mencapai 4,8 juta orang dengan cukup tinggi dan makin
02 meningkat. Gagal jantung 04
500 ribu kasus baru per masih masalah kesehatan
tahunnya. utama.
ETIOLOGI
Beban awal (preload) meliputi regurgitasi aorta, dan cacat septum ventrikel
NYHA:
1. Kelas I : Penderita dengan gagal jantung tanpa adanya pembatasan aktivitas fisik, dimana
aktivitas biasa tidak menimbulkan rasa lelah dan sesak napas.
2. Kelas II : Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas fisik
yang ringan, merasa lega jika beristirahat.
3. Kelas III : Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas fisik
yang ringan, kegiatan fisik yang lebih ringan dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelah, sesak
napas.
4. Kelas IV : Penderita dengan gagal jantung yang tidak sanggup melakukan kegiatan apapun tanpa
keluhan, gejala sesak napas tetap ada walaupun saat beristirahat.
AHA:
1. Stage A pasien beresiko tinggi untuk gagal jantung tetapi tidak memiliki penyakit
jantung struktural atau gejala-gejala dari gagal jantung
2. Stage B pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak memiliki gejala-gejala
dari gagal jantung
3. Stage C pasien memiliki penyakit jantung structural dan memiliki gejala-gejala dari
gagal jantung
4. Stage D pasien memiliki gagal jantung berat yang menuntut intervensi khusus.
Diagnosis
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Paroxysmal Nocturnal Edema ekstremitas Kriteria
Dyspnea (DNP) Batuk malam hari Framingham
Distensi vena leher Dyspnea on Effort
Ronki paru Hepatomegali •2 mayor
Kardiomegali Efusi pleura • 1 mayor + 2
Edema paru akut Penurunan kapasitas vital 1/3 minor
Gallop S3 dari normal
Peninggian tekanan vena Takikardi
jugularis
Refluks hepatojugular
Tatalaksana
Non farmakologi:
Farmakologi:
1. Menjaga stabilitas fisik
2. Ketaatan berobat 1.ANGIOTENSIN-CONVERTING
ENZYME INHIBITORS (ACEI)
3. Pemantauan berat badan
2. PENYEKAT β
mandiri
3. ANTAGONIS ALDOSTERON
4. Asupan cairan
4.ANGIOTENSIN RECEPTOR
5. Pengurangan berat badan BLOCKERS (ARB)
6. Latihan fisik 5.DIURETIK
Farmakologi
ACE Inhibitor
Untuk pasien disfungsi sistolik LV dan fraksi ejeksi LV < 40%
Efek :
menurunkan preload dan afterload,
kardiak indeks dan fraksi ijeksi
Contoh : kaptopril, enalapril, lisinopril, fosinopril, dan
kuinapril
ACE Inhibitor (mekanisme aksi)
Manfaat ACEI :
• vasodilatasi, menghambat akumulasi cairan dan meningkatkan aliran
darah ke organ vital (otak, ginjal dan jantung) tanpa ada refleks takikardi
Beta Bloker
Indikasi pemberian penyekat β:
1. Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 %
2. Gejala ringan sampai berat (kelas fungsional II - IV NYHA)
3. ACEI / ARB (dan antagonis aldosteron jika indikasi) sudah
diberikan
4. Pasien stabil secara klinis (tidak ada perubahan dosis diuretik,
tidak ada kebutuhan inotropik i.v. dan tidak ada tanda retensi
cairan berat)
Kontraindikasi
1. Asma
2. Blok AV (atrioventrikular) derajat 2 dan 3, sindroma sinus sakit
(tanpa pacu jantung permanen), sinus bradikardia (nadi < 50
x/menit)
Antagonis Aldosteron (ARA)
Indikasi Kontraindikasi
30
Diuretik
• Pasien HF dg overload volume
kombinasi + ACEI dan/ BB
• Mekanisme aksi :
ekskresi air dan Na preaload
32
PROGNOSIS
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak diketahui.
Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang mendapat
terapi yaitu:
1. Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%
2. Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%
3. Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%
4. Kelas NYHA IV : mortalitas 5 tahun 70-90%
TERIMA KASIH