Anda di halaman 1dari 50

Deep vein trombosis

Definisi :
Deep vein thrombosis (DVT) merupakan pembentukan
bekuan darah pada lumen vena dalam (deep vein) yang
diikuti oleh reaksi inflamasi dinding pembuluh darah
dan jaringan perivena .
Faktor resiko terjadinya deep vein trombosis

1. Defisiensi Anto trombin III, protein C, protein S


dan alfa 1 anti tripsin
2. Tindakan operatif
3. Kehamilan dan persalinan
4. infark miokard
5. Immobilisasi yang lama
6. Obat-obatan konstrasepsi oral
7. Obesitas dan varices
8. Proses keganasan
Patogenesis
 DVT disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh
darah,hiperkoagulabilitas dan gangguan aliran darah
vena (stasis) yang dikenal dengan trias virchow
 Berdasarkan “Triad of Virchow”, terdapat 3 faktor yang
berperan dalam patogenesis terjadinya trombosis pada
arteri atau vena :

1 • Statis vena

2 • Kerusakan pembuluh darah

3 • Aktivitas faktor pembekuan


Statis vena

Aliran darah pada vena cendrung lambat, bahkan


dapat terjadi statis terutama pada daerah-daerah
yang mengalami immobilisasi dalam waktu yang
cukup lama. Statis vena merupakan predisposisi
untuk terjadinya trombosis lokal karena dapat
menimbulkan gangguan mekanisme pembersih
terhadap aktifitas faktor pembekuan darah sehingga
memudahkan terbentuknya trombin.
Kerusakan pembuluh darah

Trauma langsung yang mengakibatkan faktor


pembekuan.
Aktifitasi sel endotel oleh cytokines yang dilepaskan
sebagai akibat kerusakan jaringan dan proses
peradangan.
Aktivitas faktor pembekuan

Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan


dalam sistem pembekuan darah dan sistem fibrinolisis.
Kecendrungan terjadinya trombosis, apabila aktifitas
pembekuan darah meningkat atau aktifitas fibrinolisis
menurun
Gejala klinis
1. Nyeri
Keluhan nyeri sangat bervariasi , bisa terasa nyeri atau kaku dan
intensitasnya mulai dari yang sedang sampai hebat. Nyeri akan
berkurang kalau penderita istirahat di tempat tidur, terutama posisi
tungkai ditinggikan.
2. Pembengkakan
disebabkan oleh sumbatan vena di bagian proksimal dan
peradangan jaringan perivaskuler.
3. Perubahan warna kulit
4. Sindrom post –trombosis
peningkatan tekanan vena sebagai konsekuensi dari adanya sumbatan
dan rekanalisasi dari vena besar. Keadaan ini mengakibatkan
meningkatnya tekanan pada dinding vena dalam di daerah betis
sehingga terjadi imkompeten katup vena dan perforasi vena dalam.
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Gejala dan tanda
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
venografi (gold standar )
Flestimografi impendans
USG doppler
Pemeriksaan D-dimer
Skors wells
Algoritme diagnosis dvt
Penatalaksanaan
1.Pemberian heparin standar
2.Pemberian low milecular weight heparin (LMWH)
3. Pemberian anti koagulan oral
Terapi pembedahan trombektomi
Indikasi open surgical thrombectomy antara lain
DVT iliofemoral akut tetapi terdapat kontraindikasi
trombolitik atau gagal dengan trombolitik
maupun mechanical thrombectomy.
LAPORAN KASUS
Laporan kasus
 Anamnesa pribadi
Nama : Hj Syamsiah
Umur : 74Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status Kawin : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan letda sujono no 124
Suku : Jawa
 Anamnesa penyakit
Keluhan Utama : Bengkak Kemerahan Kaki Kiri
Telaah :
Pasien datang ke RSHM dengan keluhan bengkak kemerahan di kaki
kiri yang dirasakan 5 hari SMRS, awalnya kaki pasien terbentur pintu
kamar mandi, dan beberapa hari kemudian kaki kiri os menjadi
bengkak. Os mengaku bengkak pertama kali di kaki bagian bawah yang
kemudian menjalar ke betis dan sampai paha.
Lanjutan...

Kaki bengkak disertai rasa nyeri , nyeri dirasakan terus menerus.


Diperberat jika os beraktivitas dan berjalan, serta berkurang saat os
meluruskan kaki saat istirahat. Selain itu os juga mengeluhkan rasa
panas di bagian kaki kiri, dan terlihat kaki kiri kulitnya memerah jika
dibandingkan dengan kaki kanan. os juga mengeluhkan persendian
kaki kiri os terasa sakit.
Selain itu os juga mengeluhkan demam yang dirasakan sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit dan gatal-gatal di seluruh badan os.
Gatal-gatal timbul ketika os memakan makanan laut. Os juga baru
mengetahui bahwa kadar gula darah os tinggi saat dirumah sakit,
selama ini os hanya mengeluh kaki terasa sering kesemutan dan kebas,
banyak minum, sering buang air kecil, dan banyak makan tetapi berat
badan os seperti biasa. . Os tidak pernah periksa gula darah ataupun
mengkonsumsi obat gula.
Lanjutan...
Os juga mempunyai riwayat penyakit asam urat yang dialami
sejak 10 tahun ini dan hanya mengkonsumsi obat untuk menghilangkan
rasa nyeri yang diberikan oleh dokter di puskesmas. Os juga
mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan sering kontrol untuk
pengobatan darah tingginya. Os juga mengeluh sakit di bagian kepala
sehingga os sering meminum obat warung untuk meredakan sakit
kepala nya.
RPT : Dm , Asam urat tinggi ,Hipertensi
RPK : (-)
RPO : Os lupa nama obatnya.
 Anamnesa Umum
Badan kurang enak : ya - Tidur : terganggu
Merasa lemas : ya - Berat Badan :normal
Merasa kurang sehat : ya - Malas : ya
Mengigil : tidak - Demam :tidak
Nafsu makan : menurun - Pening : ya
 Anamnesa organ
 Cor
Dyspnoe d’effort : tidak - Cyanosis :tidak
Dyspnoe d’repos : tidak - Angina Pectoris :tidak
Oedem : tidak - Palpitasi Cordis : tidak
Nycturia : tidak - Asma Cardial : tidak

 Sirkulasi Perifer
Claudicatio Intermitten : ya
Gangguan Tropis : tidak
Sakit waktu istirahat : tidak
Kebas-Kebas : ya
Rasa mati ujung jari : tidak
 Tractus Respiratorius
Batuk :tidak - Stridor : tidak
Berdahak :tidak - Sesak Nafas :tidak
Haemaptoe :tidak - Suara Parau : tidak
Pernafasan Cuping Hidung : tidak
Sakit dada waktu bernafas :tidak
 Tragtus Digestivus
lambung
Sakit di epigastrium : tidak - Sendawa :tidak
Sebelum/ sesudah makan :- - Anoreksia : tidak
Rasa panas di epigastrium : tidak - Mual-mual : tidak
Muntah (frek, warna, isi, dll) : tidak - Dysphagia :tidak
Hematemesis : tidak - Foetor ex ore : tidak
Ructus : tidak - Pyrosis : tidak
Usus
Sakit di abdomen : tidak - Melena: tidak
Borborygmi : tidak - Tenesmi : tidak
Defekasi (frek, warna, kons.): ya - Flatulensi : tidak
Obstipasi : tidak - Haemorrhoid: tidak
Diare (frek, warna, kons.): tidak

Hati dan Saluran Empedu


Sakit perut kanan : tidak -Oedem : tidak
memancar ke : tidak -Acites : tidak
Gatal-gatal di kulit : ya - Kolik : tidak
Icterus : tidak - Berak Dempul : tidak
 Ginjal dan saluran kencing
Muka sembab : tidak - Sakit pinggang memancar ke: tidak
Kolik : tidak - Oliguri :tidak
Polyuria : ya - Anuria : tidak
Polakisuria : tidak
Miksi (frek, warna, sebelum /sesudah miksi, mengedan) : ya
(3-4 x/hari, warna kuning )
 Sendi
Sakit : tidak - Sakit Digerakkan : ya
Sendi Kuku : tidak - Bengkak : ya
Merah : tidak - Stand Abnormal : tidak
 Tulang
Sakit : tidak - Fraktur Spontan : tidak
Bengkak : tidak - Deformasi : tidak
 Otot
Sakit : tidak - Kejang-Kejang : tidak
Kebas-Kebas : ya - Atrofi : tidak
 Darah
Sakit dimulut dan lidah : tidak - Muka pucat : ya
Mata berkunang-kunang : tidak - Bengkak : ya
Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit Darah : ya
Merah di kulit : ya - Perdarahan Sub Kutan :tidak
 Endokrin
pankreas
Polidipsi : ya - Pruritus :ya
Polifagi : ya - Pyorrhea :tidak
Poliuri : ya
tiroid
Nervositas : tidak - Struma :tidak
Exoftalmus : tidak - Miksodem :tidak
hipoisis
Akromegali : tidak -Distrofi Adipose Kongenital : tidak
 Fungsi genital
Menarche : ya(umur 13 tahun) - Ereksi :TDT
Siklus Haid : teratur - Libido Sexual :TDT
Menopause : ya (umur 50 tahun) - Coitus :TDT
G / P / Ab :0/6/0
 Susunan syaraf
Hipoastesia :tidak – Sakit Kepala : tidak
Parastesia :tidak – Gerakan Tics :tidak
Paralisis : tidak
 Panca indra
Penglihatan : terganggu (mata kiri tidak bisa melihat)
Pengecapan : normal - Pendengaran : normal
Perasaan : normal - Penciuman : normal
 Psikis
Mudah tersinggung :tidak – Pelupa : tidak
Takut :tidak – Lekas Marah : tidak
Gelisah :ya

 Keadaan sosial
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Hygiene : sedang
Anamnesa Penyakit Terdahulu : Dm , asam urat, hipertensi
Riwayat Pemakaian Obat : os lupa nama obatnya.

Anamnesa Penyakit Veneris :


Bengkak kelenjar regional : TDT -Pyuria : TDT
Luka di kemaluan : TDT -Bisul : TDT
Anamnesa Intoksikasi : Tidak ada
Anamnesa Makanan
Nasi : frek 2x / hari - Sayur-sayuran :ya
Ikan : ya - Daging :ya
Anamnesa Famili
Penyakit-penyakit family : tidak
Penyakit seperti orang sakit : tidak
Anak-anak 7, hidup 7, mati 0
STATUS PRESENTS
KEADAAN UMUM
Sensorium : Compos Mentis
Tekan Darah :140/80 mmHg
Temperatur : 37°C
Pernafasan : 18x/menit, Reguler, Tipe Pernafasan : abdominal
thorakal
Nadi : 80x/menit, Equal, Teg/Vol sedang
KEADAAN PENYAKIT
Anemi :ya - Eritema : tidak
Ikterus :tidak - Turgor : baik
Sianose : tidak - Gerakan Aktif : ya
Dispnoe : tidak - Sikap Tidur Paksa : tidak
Edem : ya
KEADAAN GIZI
BB :68kg
TB :158cm (1,58m)
IMT :27,2 %
Kesan : Obes I

PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Pertumbuhan rambut : normal
Sakit kalau dipegang : tidak
Perubahan lokal : tidak
 Muka
Sembab : tidak - Parese : tidak
Pucat : ya - Gangguan Lokal : tidak
Kuning : tidak
 Mata
Stand Mata : normal -Ikterus :tidak
Gerakan : normal - Anemia : tidak
Exoftalmus : tidak -Ptosis : tidak
Reaksi Pupil : isokor o 3mm, ka=ki
 Telinga
Sekret : tidak - Bentuk : normal
Radang : tidak - Atrofi : tidak
 Hidung
Sekret : tidak - Benjolan-Benjolan : tidak
Bentuk : normal
 Bibir
Sianosis : tidak - Kering : tidak
Pucat : tidak - Radang : tidak
 Gigi
Karies : tidak - Jumlah :30 buah
Pertumbuhan : baik - Pyorroe Alveolaris : tidak
 Lidah
Kering : tidak - Beslag : tidak
Pucat : tidak - Tremor : tidak
 Tonsil
Merah : tidak - Membran : normal
Bengkak : tidak - Angina Lacunaris : tidak
Beslag : tidak
2.Leher
Inspeksi
Struma :tidak - Torticolis : tidak
Kelenjar Bengkak: tidak - Venektasi : tidak
Pulsasi Vena : tidak
Palpasi
Posisi Trachea : medial - TVJ :R -2 cmH2O
Sakit/ Nyeri Tekan : tidak - KostaServikalis: tidak
Struma : tidak

3. Thorax Depan
Inspeksi
Bentuk : fusiformis - Venektasi : tidak
Simetris/ Asimetris: simetris ka:ki - Pembengkakan : tidak
Bendungan Vena: tidak - Pylsasi Verbal : tidak
Ketinggalan Bernafas: tidak - Mammae : normal
Palpasi
Nyeri Tekan : tidak
Fremitus suara : normal ka=ki
Iktus :tidak teraba
a. Lokalisasi :tidak
b. Kuat Angkat :tidak
c. Melebar :tidak
d. Iktus Negatif :tidak
e. Fremissement :tidak
Perkusi
Suara Perkusi Paru: sonor pada kedua lapangan paru
Gerak Bebas : 2cm
Batas Paru Hati
Relatif : ICR V
Absolut : ICR VI
Batas Jantung
Atas : ICR II Sinistra
Kanan : ICR IV L.sternalis Dextra
Kiri : ICR V 2 cm lateral linea Midclavicularis
Sinistra
Auskultasi
Paru-Paru
Suara Pernafasan :vesikuler
Suara Tambahan
 Ronchi Basah :-
 Ronchi Kering : -
 Krepitasi :-
 Gesek Pleura :-
Cor
Heart Rate :80 x/ menit, Reguler, Intensitas sedang
Suara Katup
 M1 >M2 A2>A1
 P2>P1 A2>P2
Suara Tambahan :
 Desah jantung fungsionil/ organis : -
 Gesek pericardial/ pleurocardial : -
4. Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk : fusiformis - Scapulae Alta : tidak
Simetris/ Asimetris: simetris - Ketinggalan Bernafas: tidak
Benjolan-benjolan : tidak - Venektasi : tidak
Palpasi
Nyeri Tekan : tidak
Penonjolan-penonjolan : tidak
Fremitus Suara : fs normal ka =ki
Perkusi
Suara Perkusi Paru : sonor pada kedua lapangan paru
Batas Bawah Paru
◦ Kanan : Proc. Spin. Vert. Thoracalis IX
◦ Kiri : Proc. Spin. Vert. Thoracalis X
Gerakan bebas : 2 cm
Auskultasi
Suara Pernafasan : vesikuler pada kedua lapangan paru
Suara Tambahan : tidak ada
5. Abdomen
Inspeksi
Bengkak : tidak Venektasi / pembentukan vena : tidak
Gembung : tidak Sirkulasi Collateral : tidak
Pulsasi : tidak
Palpasi
Defens Muskular : tidak Nyeri Tekan : tidak
Lien : tidak teraba
Ren : tidak teraba
Hepar teraba /tidak, pinggir .........., , konsistensi permukaan ........,
dan nyeri tekan .......
Perkusi
Pekak hati : ya Pekak beralih : tidak
Auskultasi
Peristaltik usus : normal
6.Genitalia
Luka : tidak diperiksa
Cicatriks : tidak diperiksa
Nanah : tidak diperiksa
Hernia : tidak diperiksa
7.Ekstremitas
Atas Dextra Sinistra - Reflex Dextra sinistra
Bengkak : tidak tidak Biceps : ++ ++
Merah : tidak tidak Triceps : ++ ++
Stand abnormal : tidak tidak - RadioPeriost : ++ ++
Gangguan fungsi : tidak tidak
Tes Rumpelit : tidak tidak
Bawah Dextra Sinistra
Bengkak : tidak ya
Merah : tidak ya
Oedem : tidak ya
Pucat : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak ya
Varises : tidak tidak
Reflex Dextra Sinistra
◦ KPR : ++ sulit dinilai
◦ APR : ++ sulit dinilai
◦ Strumple : ++ sulit dinilai
Pulsasi pembuluh darah ektremitas
bawah
Pembuluh darah Dextra Sinistra
A. Femoralis Teraba Teraba
A. Poplitea Teraba Teraba
A.Tibialis posterior Teraba Teraba
A.Dorsalis pedis Teraba Teraba
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin 8.6
Eritrosit 2.8
Leukosit 15.100
Hematttokrit 25.4
Trombosit 189.000
Indeks eritrosit
MCV 90,3
MCH 30,4
MCHC 33,8
Hitung jenis
Eusinofil 1
Basofil 0
N.Stab 0
N.Seg 88
Limfosit 6
Monosit 5
Laju endap darah 42
Glukosa darah sewaktu 235
Lanjutan...
Fungsi hati
Bilirubin total 0,86
Bilirbin direk 0,46
AST(SGOT) 15
ALT(SGPT) 25
Fungsi ginjal
Ureum 62
Kreatinin 1.09
Resume
Anamnese
Keluhan Utama : bengkak kemerahan kaki kiri
Telaah :
Dialami 3 hari sebelum masuk RSHM
Awal dari kaki bagian bawah menjalar ke betis dan paha
Rubor, kalor , dolor
Febris , sejak 3 hari sebelum masuk RSHM
Polidipsi , polifagi, poliuri

RPT : Dm , hipertensi , asam urat


RPK :-
RPO : os lupa nama obatnya.
status present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sens : compos mentis Anemia ; tidak BB :68 kg
TD :140/80mmHg Ikterus : ya TB : 158 cm
Nadi : 80 x/menit Sianosis : tidak IMT ; 27,2 %
Nafas : 18 x/ menit Dyspnoe ; tidak Kesan : obes 1
Suhu : 37º C Edema : ya
Eritema ; tidak
Turgor ;baik
Gerakan aktif : ya
Sikap paksa ; tidak
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : mata kiri os tidak dapat melihat
2. Leher :
Inspeksi :Dalam Batas Normal
Palpasi : Dalam Batas Normal
3. Thorax :
Inspeksi : Dalam batas normal
Palpasi :Dalam batas normal
Perkusi :sonor kedua lapang paru
Auskultasi :Dalam batas normal
4. Abdomen :
Inspeksi :Dalam batas normal
Palpasi :Dalam Batas Normal
Perkusi : thympani
Auskultasi : Dalam Batas Normal
5. Ekstremitas :
Ektremitas atas : dalam batas normal
Ektremitas bawah sinistra : kaki kiri tampak membesar disertai nyeri,
panas, sendi sakit, kulit memerah, dan sulit untuk digerakkan
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : hemoglobin : 8,6g/dl
Eritrosit : 2,8 x 106/µL
Leukosit : 15.100/µL
Hematokrit :25,4%
Laju endap darah : 42mm/jam
KDG adrandom : 235mg/dl
Ureum : 62 mg/dl

Dll : Tes koagulasi D’dimer :1700 ng/ml (nilai rujukan <500


ng/ml)
Differensial Diagnosis:
1. Deep Vein Thrombosis + Hipertensi stage I + DM tipe 2
2. Selulitis + Hipertensi stage I + DM tipe 2
3. Lymphedema + Hipertensi stage I + DM tipe 2

Diagnosis Sementara : Deep Vein Thrombosis + Hipertensi stage I +


DM tipe 2

Terapi :
Aktifitas : Tirah Baring
Diet (Jumlah, Jenis, Jadwal) : Diet DM
Kalori basal = BB x 25 kal
= 68 x25 kal
= 1700 kal
Faktor koreksi :
1. Usia >40tahun : -5%
2. Aktivitas Ringan : +10%
3. Infeksi : +20%
4. Obesitas : -20%
Total : + 5%
Kalori yang dibutuhkan = kalori basal + 5% kalori basal
= 1700 kal + 85 kal
= 1785 kal
Medikamentosa:
Diet DM 1700- 1900 kal
IVFD RL 10gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Ranitidin 1amp/12jam
Inj. Insulin Glulisine 6-6-6 IU SC
Inj. Heparin 2x7500 IU SC
Metronidazole drips 500mg/8jam
Telmisatran 1x80mg

Pemeriksaan Anjuran / usul :


Darah rutin
KGD puasa dan 2 jam PP
D-dimer
USG Doppler
Diskusi kasus
Teori Kasus
Anamnesa Pada anamnesa akan Anamnesa pasien :
timbul keluhan : 1.Kaki membengkak
1. Bengkak 2. Nyeri
2. Nyeri 3. Disertai kemerahan
3. Edema
4. Nyeri tekan
5. Kemerahan
Pemeriksaan fisik 1. Pembengkakan pada 1. Tungkai kiri
tungkai membengkak dan
2. Nyeri unilateral
3. Kulit kemerahan dan 2. Nyeri persendian
berbeda dengan tungkai kiri
tungkai lainnya 3. Perbedaan warna pada
4. Tanda homan (+) tungkai kiri lebih
kemerahan
4. Tanda homan (+)
Lanjutan ...
Pemeriksaan 1. Venografi Dilakukakn
penunjang 2. Flestimografi pemeriksaan D-dimer
impendans dan didapatkan hasil
3. USG doppler D-dimer 1700ng/ml
4. Pemeriksaan D- (nilai norma < 500
dimer ng/ml)

Penatalaksanaan 1. Istirahat 1. Aktivitas : bed rest


2. Diet 2. Diet (jumlah,
3. Medikamentiosa jenis, jadwal ):
diet DM 1700-
1900 kal )
3. Medikamentosa :
 IVFD RL 10 gtt/i
 Inj.ceftriakson 1
gr/12 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam
Inj, insulin glulisin 6-6-6 IU SC
Inj. Heparin 2x 7500 IU SC
Metronidazole drips 500 mg/ 8
jam
Telmisartan 1x80mg
Kesimpulan
Deep vein thrombosis (DVT) merupakan pembentukan bekuan
darah pada lumen vena dalam (deep vein) yang diikuti oleh reaksi
inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena DVT
disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas
dan gangguan aliran darah vena (stasis) yang dikenal dengan trias
Virchow.
Diagnosis klinik ditegakan berdasarkan keluhan seperti bengkak
di ekstremitas bawah yang unilaleral, disertai nyeri, rasa hangat, dan
perubahan warna kulit. Dapat di lihat pula faktor resiko yang terjadi
seperti kehamilan dan persalinan, infark miokard dan payah jantung,
imobilitas yang lama, obesitas dan varises, serta terdapat proses
keganasan.
Beberapa pemeriksaan yang bisa membantu menegakkan
diagnosis seperti venografi, flestimografi impendans, USG Doppler,
dan pemeriksaan d-dimer.

Anda mungkin juga menyukai