Pasien:
dr. Ahmad Yani, sp.S
Disusun Oleh :
dr. Kurnia Yuniati
LAPORAN KASUS
SUBDURAL
HEMATOM KRONIK
IDENTITAS
Nama : Bp. P
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Waduk 01/16,
ngadiroyo, Wonogiri
Tanggal MRS : 30 oktober 2018
No. RM : 63.85.xx
Anggota gerak kanan lemah
KELUHAN TAMBAHAN
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : disangkal
• Apatis
KEADAAN • GCS : E4VxM6
UMUM
• TD : 140/70
• Nadi : 90 kali/menit
VITAL SIGN • Suhu : 36,2
• RR : 18 x/menit
Kepala-Leher
Kepala : Normocepali, bentuk simetris
Mata : Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Hidung : sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Leher : kaku (-), tidak ada pembesaran KGB,
JVP tidak meningkat
Thorax-Cardiovascular
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan-kiri warna kulit
normal, penggunaan otot bantu nafas (-).
Palpasi : pergerakan dinding dada simetris kanan-kiri.
Perkusi : sonor pada kedua dinding thorak, batas jantung dalam
batas normal.
Auskultasi :
Pul : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor : S1-S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen Hasil pemeriksaan
Inspeksi Perut lebih rendah dibanding dengan dinding dada, distended (-),
sikatriks (-) ascites (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), defans muskuler (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Timpani pada 4 kuadran, asites (-) nyeri ketok costovertebrae (-)
Ekstremitas Hasil Pemeriksaan
Superior Inferior
Kualitatif : Apatis
N III (Occulomotorius) Ptosis (-/-), gerak mata atas, medial, bawah (+/+), ukuran pupil isokor (+/+),
refleks cahaya (+/+), strabismus (-/-), diplopia (-/-)
N V (Trigeminus) Membuka mulut (+), menggigit (+), refleks kornea (+/+), trismus (-)
N VII (Fascialis) Kerutan dahi (+), kedipan mata (+), sudut mulut simetris (+), mengerutkan
dahi dan alis (+/+), meringis (+), menutup mata (+/+), menggembungkan pipi
(+/+), tiks fasial (-)
N XI (Accesorius) Memalingkan kepala (+), mengangkat bahu (-/+), trofi otot bahu normal
(eutrofi)
N XII (Hipoglossus) Menjulurkan lidah deviasi (-), trofi otot lidah (eutrofi), lidah tremor (-)
badan
• Trofi otot punggung : Eutrofi
• Trofi otot dada : Eutrofi
• Nyeri membungkuk badan : Negatif
• Palpasi dinding perut : Supel, distensi (-), nyeri
tekan (-)
• Kolumna vertabralis; bentuk : DBN
• Gerakan : DBN
• Nyeri tekan : Negatif
• Reflek dinding perut :-
• Reflek kremaster :-
• Alat kelamin :-
EKSTREMITAS ATAS
Subdural Hemorrhage
Kronik Regio
frontotemporoparietalis
sinistra
DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis klinis : - Stroke
hemiplegi dextra
- Tumor Otak
Afasia global
Diagnosis topis :
lesi di frontotemporoparietalis
sinistra
Diagnosis etiologis :
Subdural haemoragic kronik
TERAPI
Medikamentosa Non medikamentosa
• Inf. Asering 20 tpm - Terapi Wicara
• Injeksi citicolin 250mg/ 12 jam - Fisioterapi
• Injeksi Norages 1g/12 jam
• Injeksi Ranitidin /12 jam
• Sucralfat syrup 3x 2 cth
• Injeksi manitol 125 mg/ 6 jam
• Injeksi Dexamethasone /8 jam
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad malam
• Ad sanam : dubia ad malam
• Ad fungsionam : dubia ad malam
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM: APATIS
GCS : E4VXM6
VITAL SIGN : TD : 140/70
- Hemiplegi Dextra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISIS PENATALAKSANAAN
Inf. Asering 20 tpm Bersifat Isotonis sehingga
mengurangi resiko edema serebral
Citicollin Merupakan neuroprotektor
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
MRI Ct scan
pPENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa : menurunkan tekanan
intrakranial ( Manitol / furosemid )
2. Tindakan operasi
INDIKASI OPERASI
a. Pasien SDH tanpa melihat GCS, dengan ketebalan >10 mm atau
pergeseran midline shift>5 mm pada CT scan
b. b. Semua pasien SDH dengan GCS < 9 harus dilakukan monitoring
TIK
c. Pasien SDH dengan GCS < 9, dengan ketebalan perdarahan < 10
mm dan pergeseran struktur midline shift. Jika mengalami
penurunan GCS > 2 poin antara saat kejadian sampai saa masuk
rumah sakit
d. d. Pasien SDH dengan GCS < 9, dan/atau didapatkan pupil dilatasi
asimetris/fixed
e. e. Pasien SDH dengan GCS < 9, dan/atau TIK > 20 mmHg
KOMPLIKASI
Pada pasien dengan subdural hematom
kronik yang menjalani operasi drainase,
sebanyak 5,4 – 19 % mengalami komplikasi
medis atau operasi. Komplikasi medis
seperti kejang, pneumonia, empyema, dan
infeksi lain, terjadi pada 16,9% kasus.
Komplikasi operasi seperti massa subdural,
hematom intraparenkim, atau tension
pneumocephalus terjadi pada 2,3%
kasus.4,12
PROGNOSIS
Tindakan operasi pada hematoma subdural
kronik memberikan prognosis yang baik,
sekitar 90% kasus pada umumnya akan
sembuh total.