Anda di halaman 1dari 57

Case Report Session

STROKE ISKEMIK

M. Farel Brian Nugraha 2140312107


Yufaz Aidi Mahesa 2140312077

PEMBIMBING:
dr. Restu Susanti, Sp.S (K), M. Biomed
BAB 1
PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD)

• Penyakit menular yang diakibatkan oleh virus dengue


yang merupakan golongan Arthropod-Borne Virus,
genus Flavivirus, dan family Flaviviridae.
• Vektor utama DBD adalah Aedes Aegypti dan vektor
potensialnya adalah spesies Aedes albopictus.
Angka Stroke

87% -> iskemik


American Heart Association
(AHA)

Laki-Laki>Perempuan

Distribusi
15,9% (umur 45-55 tahun)
26,8% (umur 55-64 tahun)
23,5% (umur >65 tahun)
DEFINISI
1.3.1 Tujuan Umum

• Optimalisasi Pencegahan DBD Melalui Program 4M+ dan Pembuatan


Ovitrap di SD Kelurahan Lubuk Lintah dan Pasar Ambacang Tahun
2018
• Untuk Menurunkan Angka Kejadian DBD di Wilayah Kerja
Puskesmas Ambacang.
1.3.2 Tujuan Khusus

• Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kasus DBD di


wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2018.
• Mengetahui alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan
untuk menurunkan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Ambacang.
BAB 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. E
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 50 tahun
• Pekerjaan : IRT
• Status Pernikahan : Menikah
• Alamat : Cupak Gunuang Talang, Solok
• MR : 01.13.23.24
Autoanamnesis :
Seorang pasien, Ny. E, perempuan, umur 50 tahun dirawat di
bangsal Neurologi RSUP Dr. M Djamil Padang pada hari rawatan ke-5
(13 Maret 2022) dengan:

Keluhan Utama:
Bicara pelo
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien mengeluhkan bicara pelo 9 jam lalu SMRS yang terjadi secara
mendadak saat pasien sedang beraktivitas, pasien kesulitan melafalkan
huruf R dan L, keluhan tersebut disertai wajah mencong kearah kanan
dan lidah terasa kebas, keluhan disertai kelemahan anggota gerak
bagian kanan, gejala tersebut memberat dengan aktivitas sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
• Keluhan tersebut tidak disertai kelemahan atau kebas disisi tubuh
lainnya.
• Nyeri kepala tidak ada.
• Pandangan ganda tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pusing berputar tidak ada.
• Tuli mendadak tidak ada.
• Muntah menyembur tidak ada.
• Nyeri dada tidak ada.
• Kejang saat onset tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat stroke sebelumnya disangkal.
• Riwayat diabetes melitus disangkal.
• Riwayat penyakit jantung disangkal.
• Riwayat kolesterol tinggi disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat penyakit stroke tidak ada.


• Riwayat penyakit hipertensi tidak ada
• Riwayat penyakit diabetes melitus tidak ada.
• Riwayat menderita penyakit jantung tidak ada.
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL

• Pasien seorang ibu rumah tangga dengan aktifitas sedang.


• Pasien menopause 1 tahun lalu.
• Riwayat KB suntik.
PEMERIKSAAN FISIK
• KU : Sakit sedang • Nadi : 90x/menit

• Kesadaran : CMC, GCS E4M6V5 • Irama : Reguler, kuat angkat


• Pernafasan : 20x/menit, abdominotorakal, reguler
• Keadaan Gizi : Overweight
• TD : 140/85mmHg
• Tinggi Badan : 155 cm
• Suhu : 36,5oC
• Berat Badan : 60 kg • Turgor Kulit : Baik
• IMT : 24,9 • Kulit dan Kuku: Pucat tidak ada, sianosis tidak ada

• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut


• Mata : Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada.
• Leher: JVP 5-2 cmH2O.
Trakea tidak deviasi.
Bruit carotis (-)
• Kelenjar Getah Bening:
Leher : Tidak teraba pembesaran.
Aksila : Tidak teraba pembesaran.
Inguinal: Tidak teraba pembesaran.
Thorax
• Paru
Inspeksi: Statis : Simetris kanan dengan kiri.
Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan sama dengan kiri.
Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor kiri dan kanan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada.
• Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari lateral LMCS RIC V.
Perkusi : Batas jantung tidak melebar
Auskultasi : S1,S2 reguler, bising tidak ada, gallop tidak ada, murmur tidak ada.
Abdomen
Inspeksi : Distensi tidak ada.
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani.
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Korpus Vertebrae
Inspeksi : Deformitas tidak ada.
Palpasi : Gibus tidak ada. 
Genital :Tidak diperiksa.
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema tidak ada.
Motorik 555 4+4+4+
555 4+4+4+
STATUS NEUROLOGIKUS
A. TANDA RANGSANGAN SELAPUT OTAK
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Brudzinsky II : Tidak ada
• Brudzinsky I : Tidak ada
• Tanda Kernig : Tidak ada

B. TANDA PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (-)


• Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, refleks kornea +/+.
• Muntah proyektil tidak ada.
C. PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
N.I (olfaktorius)
Penciuman Kanan Kiri
Subjektif Normosomnia Normosomnia
Objektif dengan bahan Normosomnia Normosomnia

N.II (optikus)
Penglihatan Kanan Kiri
Tajam penglihatan Visus 6/6 Visus 6/6
Lapangan pandang Tidak menyempit Tidak menyempit
Melihat warna Tidak buta warna Tidak buta warna
Funduskopi C/D=0,3-0,4 C/D=0,3-0,4
N. III (okulomotorius)
Kanan Kiri
Bola Mata Ortho Ortho
Ptosis (-) (-)
Gerakan Bulbus Normal Normal
Strabismus (-) (-)
Nistagmus (-) (-)
Ekso/endopthalmus (-) (-)
Pupil
-Bentuk Bulat, ditengah, tepi Bulat, ditengah, tepi
-Refleks cahaya (+)/(+) (+)/(+)
-Refleks akomodasi (+) (+)
-Refleks konvergensi (+) (+)
N. IV (trokhlearis)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke bawah (-) (-)

Sikap bulbus (-) (-)


Diplopia (-) (-)

N. VI (abdusen)

Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral (-) (-)

Sikap bulbus (-) (-)


Diplopia (-) (-)
N. V (trigeminus)
Kanan Kiri

Motorik
-Membuka mulut Normal Normal
-Menggerakkan rahang Normal Normal
-Menggigit Normal Normal
-mengunyah Normal Normal

Sensorik
-Divisi oftalmika
Refleks kornea (+) (+)
Sensibilitas Normal Normal
-Divisi Maksila
Refleks masseter (-) (-)
Sensibilitas Normal Normal
-Divisi Mandibula
sensibilitas Normal Normal
N. VII (fasialis)
Kanan Kiri
Raut wajah Asimetris
Sekresi air mata Normal Normal

Fisura palpebra Normal Normal

Menggerakkan dahi Normal Normal

Menutup mata Normal Normal

Mencibir/bersiul Deviasi ke kanan

Memperlihatkan gigi Deviasi ke kanan

Sensasi lidah 2/3 Kebas

Hiperakusis (-) (-)

Plika nasolabialis Plika nasolabialis kanan lebih mendatar


N. VIII (vestibularis)

Kanan Kiri
Suara berbisik Kanan Kiri

Detik arloji Normal Normal

Rinne test Normal Normal

Weber test Normal Normal

Swabach test Normal Normal

Nistagmus (-) (-)

Pengaruh posisi kepala (-) (-)


N. IX (glossopharingeus)
Kanan Kiri
Sensasi lidah 1/3 belakang Normal Normal
Refleks muntah/ gag refleks (+)

N X (vagus)
Kanan Kiri
Arkus faring Simetris

Uvula Simetris
Menelan Normal
Artikulasi Jelas
Suara Jelas
Nadi 90x/ menit
N. XI (asesorius)

Kanan Kiri
Menoleh ke kanan Normal

Menoleh ke kiri Normal

Mengangkat bahu Normal


kanan
Mengangkat bahu kiri Normal
N XII (hipoglosus)

Kedudukan lidah dalam Kearah kiri

Kedudukan lidah dijulurkan Kearah kanan

Tremor (-)

Fasikulasi (-)

Atrofi (-)
PEMERIKSAAN KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

KESEIMBANGAN
Romberg test Normal
Romberg test dipertajam Normal
Stepping gait Normal
Tandem gait Normal
KOORDINASI
Jari-jari Normal
Hidung-jari Normal
Pronasi-supinasi Normal
Tes tumit lutut Normal
Rebound phenomenon Normal
PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK

Respirasi Simetris

BADAN Duduk Normal

Gerakan spontan Normal

Tremor (-)

BEDIRI DAN Atetosis (-)


BERJALAN
Mioklonik (-)

Khorea (-)
Superior Inferior
EKSTREMITAS
Kanan Kiri Kanan Kiri

GERAKAN (+) (+) (+) (+)

KEKUATAN 4+4+4+ 555 4+4+4+ 555

TROFI Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

TONUS Eutonus Eutonus Eutonus Eutonus


PEMERIKSAAN SENSIBILITAS

Sensibilitas taktil Normal


Sensibilitas nyeri Normal

Sensibilitas termis Normal

Sensibilitas sendi dan posisi Normal

Sensibilitas getar Normal

Sensibilitas kortikal Normal

Stereognosis Normal

Pengenalan titik Normal

Pengenalan rabaan Normal


SISTEM REFLEKS
FUNGSI OTONOM
- Miksi : Tidak ada kelainan
- Defekasi : Tidak ada kelainan
- Sekresi keringat : Tidak ada kelainan

FUNGSI LUHUR

KESADARAN TANDA DEMENTIA

Reaksi bicara Normal Refleks glabela (-)


Fungsi intelek Normal Refleks snout (-)
Refleks emosi Normal Refleks menghisap (-)

Refleks memegang (-)

Refleks palmomental (-)


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah rutin 10-3-2022: • GDS          : 128 mg/dL


• Hb            : 13,3 gr/dL • Ureum       : 19 mg/dL
• Ht             : 40 % • Creatinin   : 0,9 mg/dL
• Leukosit   : 9.830/mm3 • Kalsium    : 8,2 mg/dL
• Trombosit : 322.000/mm3 • Natrium    : 144 mEq/L
• PT             : 10,1 detik • Kalium      : 4,4 mEq/L
• APTT        : 23 detik • Klorida      : 107 mEq/L
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
RO thorax : Kardiomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Brain CT scan
Infark temporoparietal
SKOR SIRIRAJ
= (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x diastol)
- (3 x faktor risiko atheroma) – 12 = (2,5 x 0) + ( 2 x 0) + (2 x 0) + (0,1
x 8,5) – (3x0) – 12 = -3.5

Skor Siriraj <1 = stroke iskemik, >1 = perdarahan intraserebral,


0 = meragukan.
ALGORITMA GADJAH MADA

• Penurunan kesadaran (-), nyeri Kepala (-), refleks Babinsky (-)


= Suspek stroke infark .
SKOR HASANUDDIN

• Sistol <200, Diastol <110 : 1


• Serangan saat berkegiatan : 6.5
• Sakit kepala tidak ada :0
• Kesadaran menurun beberapa menit s/d 1 jam setelah onset :0
• Muntah proyektil tidak ada : 0

Jumlah skor Hasanuddin : 7,5


Skor Hasanuddin <15 : bukan stroke hemoragik.
DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis : Parise N.VII dan N.XII tipe sentral
sinistra
• Diagnosis Topik : Paraventrikel sinistra 
• Diagnosis Etiologi: Arterotrombosis
• Diagnosis Sekunder : Hipertensi grade II         
• Diagnosis Banding : -
TERAPI
Umum : IVFD NaCl 0.9% 12 jam/kolf
   Balance cairan
Khusus : Citicolin 2x1g 
          Ranitidine 2x50 mg 
   Amlodipin 1x5 mg
   CPG 1x70 mg
   Aspirin 1x100mg
   Sukralfat 3x10cc
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Dubia ed bonam


• Quo ad sanam : Dubia ed bonam
• Quo ad fungsionam : Dubia ed bonam
FOLLOW UP
• Minggu, 13 Maret 2022 Status internikus:
S/ - pasien sadar, kontak adekuat Paru: suara napas vesikuler, rhonki -/-,
- batuk (-), demam (-) wheezing -/-.

- bicara pelo masih ada Jantung: bunyi jantung reguler, bising -,

- lidah kebas gallop -.

O/ KU : Sakit sedang Status neurologikus:

Kesadaran : CMC, GCS E4M6V5.

TD :140/85 mmHg TRM (-), peningkatan TIK (-).

Nadi : 78x/menit, reguler Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, refleks


cahaya +/+.
Napas : 20x/menit
Ekstremitas: motorik: normal
Suhu : 36,7° Celcius.
RF ++/++/++/++ RP -/-/-/-
A/ Parise N.VII dan N.XII tipe sentral sinistra
P/ Umum:
IVFD NaCl 0.9% 12 jam/kolf
Balance cairan
Khusus:
Citicolin 2x1g 
Ranitidine 2x50 mg 
Amlodipin 1x5 mg
CPG 1x70 mg
Aspirin 1x100mg
Sukralfat 3x10cc
• Minggu, 14 Maret 2022 Status internikus:
S/ - pasien sadar, kontak adekuat Paru: suara napas vesikuler, rhonki -/-,
- batuk (-), demam (-) wheezing -/-.

- bicara pelo berkurang Jantung: bunyi jantung reguler, bising -,

- lidah kebas berkurang gallop -.

O/ KU : Sakit sedang Status neurologikus:

Kesadaran : CMC, GCS E4M6V5.

TD :110/90 mmHg TRM (-), peningkatan TIK (-).

Nadi : 72x/menit, reguler Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, refleks


cahaya +/+.
Napas : 18x/menit
Ekstremitas: motorik: normal
Suhu : 36,7° Celcius.
RF ++/++/++/++ RP -/-/-/-
A/ Parise N.VII dan N.XII tipe sentral sinistra
P/ Umum:
IVFD NaCl 0.9% 12 jam/kolf
Balance cairan
Khusus:
Citicolin 2x1g 
Ranitidine 2x50 mg 
Amlodipin 1x5 mg
CPG 1x70 mg
Aspirin 1x100mg
Sukralfat 3x10cc
BAB 3
DISKUSI
Perempuan, 50 tahun, hari rawatan 4
dengan:
Parese N VIIdan
Hemiparese
X11 (d) tipe HT stage I
dextra
sentral
Bicara pelo
Faktor risiko hipertensi
Kelemahan anggota gerak Faktor risiko Hipertensi d->
kanan aterosklerosis dan ruptur plak -> pecah atau menyempit
pemb. Darah -> FR UTAMA

Sisi bawah
wajah tidak
simetris
Bedakan stroke
iskemik dan
Nyeri kepala (-)
Peningkatan TIK (-) hemoragik
Muntah proyektil (-)
Skor Siriraj, Gadjah
Mada, Hasanuddin
Skor bukan gold Anjuran pemeriksaan
standard penunjang
Tanda
Pemeriksaan
ragsangan
TD 155/85 Kesadaran fungsi
meningeal
mmHg -> HT apatis GCS motorik :
dan
Stage I E4M5V6 lemah sisi
peningkatan
kanan
TIK (-)

Pemeriksaan:
penunjang
Pemeriksaan nervus CT scan : infark
kranialis: hemisfer kiri
Parese NXII & N EKG : LVH
VII tipe sentrak
Ro Thorax :
kardiomegali
PENATALAKSANAAN UMUM

elevasi
Normal Balance
kepala 30
Saline cairan
derajat
TATALAKSANA KHUSUS
neuroprotektor

Kontrol faktor
antihipertensi
risiko

Proteksi
lambung
EDUKASI

• Pemakaian obat antihipertensi secara teratur dan cek tekanan darah secara rutin
• Memberitahukan faktor apa saja yang dapat meningkatkan resiko tekanan
darah meningkat seperti pola tidur, aktivitas, diet, dan stressor psikososial.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai