Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN KASUS

VERTIGO PERIFER

Oleh :
Nita Dewi Novitasari,S.Ked J510170052

Pembimbing :
dr. Listyo Asist P., M.Sc., Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK RSUD KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
IDENTITAS
Nama : Ny. K
Umur : 67th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Karanganyar
Agama : Islam
MRS :21Oktober2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Pusing berputar
Riwayat Penyakit Sekarang
HSMRS:
Keluhan utama
terjadi mendadak 1
hari SMRS
Keluhan di dahului Demam (-)
dengan pusing Gangguan pendengaran(-)
Telinga berdengung (-)
berputar
Pandangan kabur (-/-)
Lemas (+) Kesemutan (-)
Sulit tidur (+) Lemah anggota gerak (-)
mual (+) muntah Pelo (-)
(+) Tersedak (-)
Silau bila melihat Batuk (-)
cahaya (+) Pilek (-)
Pusing semakin Riwayat sakit infersi
diperberat bila virus/bakteri dalam 2
minggu terakhir (-)
terjadi perubahan
posisi kepala
Riwayat Vertigo (-)

RPD
Riwayat DM (+) terkontrol
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat kolesterol (-)
Riwayat penyakit infeksi virus/bakteri
menahun (-)
Riwayat asam lambung tinggi (+)

Riwayat Vertigo (-)


Riwayat DM (-)

RPK Riwayat Hipertensi (+)


Riwayat kolesterol (-)
Riwayat penyakit infeksi virus/bakteri
menahun (-)
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal pusing (+), kejang (-) demam (-)

berdebar debar (-), sesak nafas (-) nyeri dada (-),


Sistem kardiovaskuler: keringat dingin -

Sistem respirasi Batuk (-) pilek (-)

Sistem gastrointestinal Bab lancar, mual +, muntah +

Sistem muskuloskeletal lemah ekstremitas (-) nyeri otot (-)

Sistem integumen pucat (-), gatal (-),

Sistem urogenital Bak lancar, nyeri berkemih (-) nyeri pinggang (-)
RESUME ANAMNESIS

Seorang pasien wanita berusia 67 tahun datang


ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan pusing
hebat berputar tetapi tidak ada penurunan
kesadaran. Keluhan di tambah dengan lemas,
mual, muntah, sulit tidur dan silau bila melihat
cahaya. Keluhan pusing muncul terutama saat
perubahan posisi dari berbaring ke duduk/
berdiri. Defisit neurologis yang lain tidak
didapatkan. Keluhan dirasakan semenjak satu
hari sebelum masuk kerumah sakit. Pasien
memiliki riwayat penyakit diabetes meilitus
terkontrol.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

TD 100/60 Kepala:
Keadaan
N: 64 Status gizi: bentuk dan
Umum:
normoweight ukuran
RR: 20 tampak sakit
normal
S: 36,3 C,
Status Generalis
- Kepala : normocephal, deformitas (-)
- Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-),
pupil isokor 3mm/3mm
- Leher : bentuk normal, PKGB (-), JVP : denyut
terlihat, teraba kuat dan reguler
THORAX
Hasil Pemeriksaan
Cor
Inspeksi Ictus cordis tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinstra 2


cm ke medial, kuat angkat (+)
Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicularis lateralis
sinistra
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
Depan Belakang
Pulmo
Inspeksi Simetris, Simetris,
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-) Retraksi intercostae (-)

Palpasi Gerak dada simetris Gerak dada simetris


Fremitus normal Fremitus normal

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi SDV (+/+) SDV (+/+)


Wh (-/-), Rh (-/-) Wh (-/-), Rh (-/-)
ABDOMEN

Hasil pemeriksaan
Abdomen
Inspeksi darm contour (-), darm steifung (-), tidak ada
bekas luka operasi
Auskultasi Peristaltik (+)
Palpasi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadran
abdomen
EKSTREMITAS

Superior dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)


Superior sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Inferior sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
STATUS NEUROLOGIS

o kesadaran : compos mentis


o Kuantitatif : GCS (E4V5M6)
o Kualitatif
Cara berpikir : Baik
Orientasi : Baik
Perasaan hati : Baik
Tingkah laku : Baik
Ingatan : Baik
Kepala

Bentuk : Normal
Simetri : Simetri

Leher

Sikap : Normal
Pergerakan : Bebas
Kaku kuduk : Tidak ada
Bentuk vertebra : Normal
Tes naffziger Tes valsava
Tes brudzinski
I : (-)
: (-) : (-)
N. I (OLFAKTORIUS)

Kanan Kiri
Subyektif N N
Dengan Bahan N N
N. II (OPTIKUS)

Kanan Kiri
Daya penglihatan >3/60 >3/60
Pengenalan warna N N
Medan penglihatan N N
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Arteri / vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan


N. III (OKULOMOTORIUS)

Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke N N
atas/medial/bawah
Pupil
Besar N (3mm) N (3 mm)
Bentuk Bulat, Isokor Bulat, Isokor
Ref.lek Cahaya langsung + +
Reflek cahaya tk + +
langsung
Ref. akomodatif N N
Strabismus divergen - -
N. IV (TROKLEARIS)

Kanan Kiri
Pergerakan mata ke
N N
lateral bawah
Strabismus - -
konvergen
Diplopia - -
N. V (TRIGEMINUS)

Membuka mulut N
Menggigit N
Sensibilitas Muka Kanan/kiri + / +
Refleks bersin +
Refleks maseter -/-
Trismus -
N. VI (ABDUSEN)

Kanan Kiri
Pergerakan mata (ke
N N
lateral)
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
N. VII (FASIALIS)

Kerutan kulit dahi +/ +


Kedipan mata +/+
Lipatan naso-labial +/+
Sudut mulut +/+
Mengerutkan dahi +/+
Mengerutkan alis +/+
Menutup mata +/+
Meringis +/+
Menggembungkan pipi +/+
Tiks fasial -/-
Lakrimasi N/N
Daya kecap lidah 2/3 depan N
Refleks Gabella N

Bersiul +
N. VIII (AKUSTIKUS)

Kanan Kiri
Detik arloji N N
Suara berbisik N N
Tes Schwabach Sama dengan Sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Tes Rinne + +
Tes Weber Tidak ada Tidak ada
lateralisasi lateralisasi
N. IX (GLOSSOFARINGEUS)

Daya kecap lidah 1/3 N


belakang
Arkus faring Uvula ditengah
Reflek muntah +
Tersedak -
sengau -
N. X (VAGUS)

Arkus fagus N
Nadi N

Gangguan menelan -
bersuara N
N. XI (AKSESORIUS)

Memalingkan kepala bebas / bebas


Sikap bahu N (simetris)
Mengangkat bahu +/+
Trofi otot bahu Eutrofi
N. XII (HIPOGLOSSUS)

Tremor lidah -
Artikulasi N
Menjulurkan lidah N
Kekuatan lidah +/+
Trofi otot lidah Eutrofi
Fasikulasi lidah N
MENINGEAL SIGN :

Kaku kuduk : (-)


Brudzinski 1 : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Kernig : (-)
Badan
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan -
Kolumna vertebralis Dalam batas normal
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-)
Nyeri Tekan (-)
Gerakan Bebas
Refleks kremaster -
Alat kelamin N
Anggota gerak atas

Drop hand (-/-)


Pitchers hand (-/-)
Warna kulit Sawo matang
Claw hand (-/-)
Kontraktur (-)
Palpasi Tidak ada kelainan
Anggota gerak atas

Lengan atas Lengan bawah tangan


Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
Vibrasi N/N N/N N/N
Biceps Triceps
Reflek fisiologis (+/+) (+/+)
Perluasan refleks (-/-) (-/-)
Refleks silang (-/-) (-/-)

Refleks patologis Interpretasi


Hoffman -/-
Tromner -/-
Anggota gerak bawah

Drop foot -/-


Palpasi: oedem -/-
Kontraktur -/-
Warna kulit Sawo matang
Anggota gerak bawah

Tungkai atas Tungkai bawah Kaki


Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
Vibrasi N/N N/N N/N
Reflek Fisiologis

patella achilles
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan refleks -/- -/-
Refleks silang -/- -/-
Refleks Patologis

Refleks patologis Interpretasi


Babinski -/-
Chaddock -/-
Oppenheim -/-
Gordon -/-
schaeffer -/-
TES PROVOKASI NYERI

Kanan Kiri

Tes lasegue (-) (-)

Tes Oconnel (-) (-)

Tes Patrick (-) (-)

Tes Kontra patrick (-) (-)


Koordinasi, langkah, dan keseimbangan:

Cara berjalan : tidak mampu/sempoyongan


Tes romberg :+
Ataksia :-
Diskiadokinesis :-
Dismetri :-
Nistagmus :-
Gerakan abnormal : -
Finger to finger :+
Nose finger nose :+
Fungsi Vegetatif:

Miksi:inkontinensia (-), retensi


urin (-)
Defekasi:inkontinensia (-),
retensio alvi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Nilai Nilai normal satuan

Hb 15,3 12.00 16.00 g/dL

Ht 42,1 37 47 Vol%

Leukosit 7,17 5,0 10,0 10^3/uL

Trombosit 86 150 300 mm3

Eritrosit 4,55 4,50 5,50 10^6/uL

MCV 92,4 82 92 fL

MCH 33,6 27 31 Pg

MCHC 36,4 32-37 g/dL

Gran 78,5 50-70,0 %

Limfosit 32,3 25,0 40,0 %

Monosit 7,6 3,0 9,0 %

Eosinofil 0,5 0 ,55,0 %

GDS 113 70-150 mg/dl

Ureum 1,64 0,5-0,9 g/dl

Creatinin 77 10-50 g/dl


Resume Pemeriksaan
TD : 100/0 mmHg, N: 64 RR: 16, S:36,3 RR: 20x

KU: tampak sakit

Kesadaran: kompos mentis, GCS: E4V5M6

nn.Cranisalis, kaku kuduk & reflek meningeal :


(dalam batas normal)
Romberg (+), nose finger to nose (+), finger to
finger (+)
Diagnosis

Diagnosis klinis

Pusing berputar, nausea, vomitus, fotofobia

Diagnosis topis

Organon vestibularis

Diagnosis etiologi

BPPV
TERAPI

Cairan : Infuse RL 20 tpm


Antiemetik : Injeksi ondansetron 1 amp / 8 jam
Antagonis H2 : Injeksi ranitidin 1amp / 12 jam
Histaminergik : Betahistin 3x1
Non Medikamentosa
Fisioterapi = latih vertigo
Prognosa

Death ad bonam
Disease Dubia ad bonam
Disability Dubia ad bonam
Discomfort Dubia ad bonam
Disatisfication Dubia ad bonam
Follow up
Tgl S O A P
21/10 Pasien mengeluhkan pusing TD : 120/60 Dx klinis :chepalgia, Infus RL 20 tpm
berputar, mual, muntah, N: 65 nausea, vomite, fotofobia Inj. Ondansetron/8j
silau bila melihat cahaya, RR: 18 Dx topis: Inj. Ranitidin/12j
pusing bertambah bila S: 36,2 - Sistem vestibuler Betahistin 3x1
terjadi perubahan posisi K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-) Dx. Etiologi: vertigo
dari berbaring ke Pupil isokhor (3mm/3mm) perifer
duduk/berdiri. Reflek cahaya (+/+)
Thorax: dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK (+)
Tgl S O A P
22/10 Pasien mengatakan pusing TD : 120/80 Dx klinis :chepalgia, Infus RL 20 tpm
berputar berkurang, mual N: 80 nausea, vomite, fotofobia Inj. Ondansetron/8j
berkurang, muntah RR: 20 Dx topis: Inj. Ranitidin/12j
berkurang, silau bila melihat S: 35,2 - Sistem vestibuler Betahistin 3x1
cahaya berkurang. K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-) Dx. Etiologi: vertigo
Pupil isokhor (3mm/3mm) perifer
Reflek cahaya (+/+)
Thorax: dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK (+)
EKG : baik
Serumen prop au.sx : (-)
Tgl S O A P
23/10 Pasien mengatakan pusing TD : 100/60 Dx klinis :chepalgia, Infus RL 20 tpm
berputar sudah sedikit N: 64 nausea, vomite, fotofobia Inj. Ondansetron/8j
berkurang, mual berkurang, RR: 20 Dx topis: Inj. Ranitidin/12j
muntah tidak ada, dan masih S: 36,3 - Sistem vestibuler Betahistin 3x1
sedikit silau bila melihat K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-) Dx. Etiologi: vertigo
cahaya. Pupil isokhor (3mm/3mm) perifer
Reflek cahaya (+/+)
Thorax: dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK (+)
EKG : baik
Serumen prop au.sx : (-)
Tgl S O A P
24/10 Pasien mengatakan pusing TD : 110/60 Dx klinis :chepalgia, Betahistin 3x1
berputar sudah hilang, mual N: 65 nausea, fotofobia Ranitidin tab 3x1
(-), muntah (-), sudah tidak RR: 20 Dx topis:
silau bila melihat cahaya. S: 36 - Sistem vestibuler
K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-) Dx. Etiologi: vertigo
Pupil isokhor (3mm/3mm) perifer
Reflek cahaya (+/+)
Thorax: dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK (+)
EKG : baik
Serumen prop au.sx : (-)
Tinjauan pustaka
Definisi

Vertigo perasaan berputar


penglihatan bergerak, subyektif kalau
merasa dirinya bergerak dan obyektif
kalau sekelilingnya yang bergerak.
Etiologi

Tusa, RJ : Vertigo and Dizziness. In Aminoff, MJ, Daroff,


RB (eds) : Encyclopedia of the Neurological Sciences. Vol.
Etiologi

Beberapa penyebab vertigo sentral adalah:


Perdarahan dan infark serebelum
Sindrom Wallenberg
Insufisiensi vertebrobasilar
Diseksi arteri vertebral
Sklerosis multiple
Neoplasma (termasuk neuroma akustik)
Infeksi sistem saraf pusat
Trauma
VERTIGO
PERIFER - CENTRAL

Simptom Perifer Central


Episode ringan kronis
Onset mendadak Berangsur-angsur
Intensitas ringan berat
Nausea, vomit berat bervariasi
Gejala auditorik sering jarang
Gejala neurologis jarang sering
Perubahan status mental Jarang Kadang +

Kesembuhan cepat lambat


PATOFISIOLOGI

Overstimulant

hiperemi kanalis semisirkularis fungsinya terganggu


vertigo, nistagmus, mual dan muntah.

Konflik sensorik

Ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari


berbagai reseptor sensorik perifer yaitu mata,
vestibulum dan proprireceptif , atau ketidak
seimbangan/asimetri masuki sensorik yang berasal dari
sisi kiri dan kanan .
Teori Neural Mismatch
Memiliki memori tentang pola gerakan tertentu,
sehingga bisa menimbulkan reaksi dari susunan
saraf otonom

Teori otonomik
Perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai
usaha adaptasi gerakan

Teori neurohumoral
Histamin, serotonin, dopamin

Sinap
Rangsangan gerakan akan menimbulkan stres yang
akan memicu sekresi corticotropin releasing
factor yang mengaktifkan susunan saraf simpatik
kemudian beberapa saat di dominasi aktivitas
susunan saraf parasimpatis
Diagnosis

Perasaan dirinya Mual, muntah


Perasaan
/ sekeliling dan keringat
melayang
berputar dingin

Ketidakstabilan
Penglihatan
Melihat double sikap
Kabur
Tubuh

Perasaan
ringan
di
kepala 58
B. Pemeriksaan Fisik

1. Nystagmus : gerakan bola mata yang sifatnya


involunter, bolak balik, ritmis, dengan frekuensi
tertentu .
2. Reflex vestibulo spinal fungsi serebellum
meliputi:
a) Fungsi extremitas superior ( Standing / Quicks
test, Post Pointing test )
b) Fungsi kombinasi gerakan termasuk di sini :
Finger to finger test
Finger to nose test
Diadokinesia
59
3. Pemeriksaan neurologi rutin:
Nn Kranialis lesi di batang otak atau
serebellopontin area
Reflex kornea terganggu pada tanda awal tumor
serebellopontin
Vertigo & penurunan pendengaran lesi pada Nn
VIII seperti Acoustic Neurona
Parese N.VII sesisi dan vertigo dan migren
sering herpes zoster otikum
Parese n VII, IX, X, XII vertigo sentral
Motorik
Sensorik

60
5. Pemeriksaan radiologi
CT-Scan kepala : perdarahan atau infark
serebellum .
MRI Kepala : perdarahan / infark
serebellum, acoustik neurinoma,
multiple sclerosis.
Angiografi : insuffisiensi sistem vertebro
basiler

61
6.Pemeriksaan lainnya :
Pemeriksaan glukosa darah untuk
Hiperglikemia
EKG
RO Panoramic

62
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
berhubungan
PERIFER
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat serangan, Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi mual, muntah tertentu
Posisional tertentu dan mudah merangsang
Vertigo diulangi vertigo
2 Labyrinthiti
s Sedang / berat pada posisi Tuli ringan / Vertigo
A. Serous tertentu . Didahului sedang, suhu Horizontal, tanda
infeksi telinga, hidung, badan normal tidak berat
tenggorokan
Tuli berat
B. Acut Vertigo dengan adanya cepat terjadi gejala berat dan
Superaktif infeksi superaktif di mual muntah serius pada
telinga media acut
disertai panas
3 Penyakit Vertigo Rotatoar Mual, muntah Nystagmus
Menieres mendadak berat, berakhir tinitus, spontan
dalam beberapa jam dan gangguan
terjadi berulang - ulang pendengaran 63
Differential Diagnosis Penderita Vertigo

Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis


berhubungan
PERIFER
4 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus
Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan spontan arah
beberapa jam dan berakhir telinga lainnya sisi lesi
dalam beberapa hari . tidak ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya

5 Acoustic Vertigo kronis dengan Tuli, tinitus - tuli sesisi


Neurona intensitas meningkat, ataksia ( tahap - reflex kornea
gangguan keseimbangan lanjut ) terganggu
tahap lanjut - Hipesthesi
wajah, tiba
tiba memburuk
64
hidrocephalus
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
Central
1 Gangguan - Vertigo mendadak - Ataksia pemeriksaan
vaskularis - Riwayat Artherosklerosis ( - tebal dimuka neurolgis
A. Insuffisilusi Tua, DM ) ( Baal diwajah )
Vertebrobasiler - nyeri kepala - melihat double

B. Perdarahan vertigo rotatoar mendadak, nyeri kepala, KK ( + ) ,


serebellum berat mual, muntah, ataksia,
- intensitas bertambah kaku kuduk nystagmus ,
- ggn keseimbangan yg berat bidireksional
C. Perdarahan Nyeri kepala dan vertigo diikuti Mual muntah, Koma dlm, rflx
pons / batang kesadaran menurun koma batang otak (-)
otak tetraparesis

D. Oklusi Nystagmus
a).A.serebelli Vertigo rotatoar berat, Mual, muntah, bidireksional
anterior inferior mendadak dan tidak bisa duduk gangguan -gaze
keseimbangan nystagmus
65
paretik
-ataksia
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan
Central
1 b). Vertigo rotatoar Mual muntah, -nystagmus
A.serebelli berat, mendadak ggn bidireksional
anterior mendengar, -ggn nervus V, VII, IX
posterior baal di wajah

2 Trauma : - Vertigo Nausea, mual Ada fraktur basis


A. Kepala posisional muntah craini
- durasi akut, sedang
kronis
3 Vertebro - Vertigo + Aura berupa Tidak ditemukan
basiler migren disarteri, gejala neurologis
disertai - nyeri kepala ataksia focal setelah
migren timbul setelah paresteksi serangan
aura
66
Terapi pada vertigo

1. Terapi etiologi vertigo


farmakoterapi
Prosedur reposisi partikel pada BPPV
2. Symptomatic
Farmakoterapi
3. Rehabilitative
Latihan rehabilitasi vestibular
Pilihan terapi berdasarkan jenis dan penyebab vertigo

67
Brandt-Daroff exercise
Terapi simtomatis

ANTIHISTAMIN
Memiliki aktivitas antikholinergik
sentral
Dipenhidramin 25 mg (1 kapsul) 50
mg, 4 x 1 p.o
BETAHISTIN
Analog histamin meningkatkan sirkulasi
telinga dalam
BETAHISTIN MESYLATE 6 mg (1 tablet) 12
mg, 3 x 1 p.o. 70
Sedative minor

untuk mengurangi kecemasan yang diderita yang


sering menyertai gejala vertigo
LORAZEPAM 0,5-1 mg x 1 p.o
DIAZEPAM 2-5 mg x 1 p.o

ANTI KHOLINERGIK

menekan aktivitas sistem vestibular dapat


mengurangi gejala vertigo.
SKOPOLAMIN, dapat dikombinasi dengan
fenotiazine atau efedrin dan mempunyai khasiat
sinergistik 0,3 mg-0,6 mg, 3-4 kali sehari
PROGNOSIS

Umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna.


Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis tergantung dari
penyakit yang mendasarinya. Infark arteri basilar atau
vertebral, misalnya, menandakan prognosis yang buruk.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didapatkan resume masalah sebagai
berikut :
Pusing berputar hebat
Mual dan muntah yang berlebihan
Tidak mampu beranjak dari tempat tidur atau sekedar membuka mata
Silau bila melihat cahaya
Pusing bertambah berat bila terjadi perubahan posisis dari berbaring ke duduk/
berdiri
Gejala pusing berputar hebat dikarenakan adanya gangguan
pada sistem vestibular. Khususnya pada kasus ini dengan
adanya silau bila melihat cahaya dan pusing bertambah
hebat bila terjadi perubahan posisi dari berbaring ke
duduk/ berdiri yang menunjukka bahwa vertigo perifer ini
dikarenakan karena BPPV. Hal ini dapat terjadi karena
adanya pergerakan otolit dalam kanalis semisirkularis.
KET ANALISA BPPV Meniere Neuritis Vertigo central pasien kesimpulan
Disease Vestibuler
Pusing berputar + + + + + Pasien menderita
Mual/muntah + + + + + BPPV
Bangkitan Mendadak Mendadak Lebih lambat Lebih lambat Mendadak
Beratnya vertigo berat berat Berat ringan Berat
Pengaruh + - - - +
posisi/ger.kepala
Gangguan THT (tinnius - + - + -
& penurunan
pendengaran)
Durasi Cepat (< 5 lama Lama lama Cepat
menit)
Etiologi Vertigo Usia lanjut Virus iskemia atau
berat infark batang
otak (penyebab
terbanyak),
proses
demielinisasi
(misalnya,
pada sklerosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai