VERTIGO
OL E H :
DR . WI WI E K LI BR AN I S OE RYE
PEMBIMBING :
D R . S O FA R A R E Z A N T I
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Wuled, Tirto
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. RM : 287029
Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesis.
Lokasi : IGD RSI Pekajangan
Tanggal/Waktu : 24 Januari 2019
Keluhan Utama : Pusing berputar
Riwayat Penyakit Sekarang
BPPV
Vestibular Neuritis
Patologik
Migraine Vertebrobasilar insufficiency
Vertigo Sentral
Tumor Intrakranial
Perbedaan Vertigo Vestibular dan Vertigo Non-
Vestibular
Gejala Vertigo vestibular Vertigo non-vestibular
Mual/muntah/keringat ++ +
3. Tes kalori
4. Elektronistagmogram
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, elektrolit, gula darah, fungsi thyroid)
2. Foto Rontgen thorax, leher, Stenvers (pada neuroma akustik)
3. Elektroensefalografi (EEG), Elektromiografi (EMG)
4. Pencitraan CT-scan, arteriografi, magnetic resonance imaging (MRI)
Penatalaksanaan
Kausa Terapi
BPPV Manuver reposisi kanalit
Diet rendah garam, diuretik, pembedahan
Penyakit Meniere
Antibiotik, rehabilitasi vestibular
Labirinitis
Steroid dosis tinggi
Neuritis vestibular
Mengontrol faktor resiko
Penyakit vascular
Pembedahan
Tumor
Non Medikamentosa
Promethazine (Phenergan)
Fenotiazine
Khlorpromazine (Largactil)
Obat
Simpatomimet Efedrin
ik
Pembahasan
Seorang perempuan berusia 45 tahun, datang dengan keluhan pusing berputar sejak ± 10 jam
SMRS. Pusing berputar terjadi tiba-tiba saat pasien bangun dari tidurnya. Pasien merasakan
ruangan disekitarnya ikut berputar dan pasien merasa tubuhnya mau jatuh. Pusing berputar
dirasakan memberat setiap kali pasien melakukan perubahan posisi dari posisi tidur menjadi
posisi duduk ataupun posisi berdiri. Keluhan tersebut dirasakan berkurang jika pasien berbaring
dan menutup mata. Keluhan pusing berputar dirasakan selama ±5 menit setiap serangan.
Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah sebanyak ± 5 kali, isi muntahan berupa apa yang
dimakan dan diminum oleh pasien.
Pasien mengaku baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini. Rasa telinga berdenging
disangkal oleh pasien. Keluhan berkurangnya pendengaran atau rasa penuh pada telinga juga
disangkal oleh pasien.
Keadaan Umum Status Generalis
Kesan sakit : Tampak sakit sedang Abdomen : cembung, lembut, soepel, bising
Kesadaran : Compos mentis usus (+), pembesaran lien dan hepar (-), nyeri
tekan di epigastrium (+)
Tanda Vital
Tanda rangsal meningeal : dbn
TD : 105/75
Nervus Cranialis : dbn
Nadi : 76 kali/menit, reguler
Vegetative : dbn
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,6oC Fungsi luhur : dbn
Koordinasi Sensibilitas
Tes Romberg :+ Eksteroseptif
Unterberger’s stepping test : tidak Rasa raba : baik, simetris kanan dan kiri
dilakukan pemeriksaan
Rasa nyeri : baik, simetris kanan dan kiri
Finger to nose : kurang baik
Rasa suhu : tidak dilakukan pemeriksaan
Heel to knee : baik
Propioseptif
Rasa gerak : simetris kanan = kiri
Reflex fisiologis : dalam batas normal
Rasa sikap : simetris kanan = kiri
Reflex patologis : negatif
Rasa getar : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan yang paling spesifik pada vertigo adalah Dix-hallpike. Pada pemeriksaan tersebut
dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral. Dimana pada lesi perifer, vertigo dan
nistagmus timbul setelah periode laten 2-10 detik dan hilang dalam waktu kurang dari 1 menit,
lalu akan berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue). Sedangkan
pada lesi sentral, tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari 1 menit
dan bila diulang-ulang reaksi tetar seperti semula (non-fatigue). Pada pasien ini tidak dilakukan
pemeriksaan Dix-hallpike. Oleh karena itu perlu pemeriksaan lebih lanjut lagi. Namun diagnosis
vertigo dapat didukung oleh anamnesis.
Penatalaksanaan pasien tersebut sudah sesuai dengan indikasi penyakitnya, baik penanganan
dan terapi pada vertigo. Prognosa pasien secara umum ad bonam.
TERIMAKASIH
WASSALAM