Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK LAKI-LAKI DENGAN


DENGUE HEMORAGIC FEVER
Disusun untuk memenuhi sebagian tugas Internsip
RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Pembimbing :

dr. Sofara Rezanti

Disusun oleh:
dr. Mutiara Sandia Oktoviana
PRESENTASI KASUS

• Identitas pasien

Nama : An. R
Umur : 7 Tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Legok Kalong, Karanganyar
NO.RM ;169990
Tanggal masuk : 10 Januari 2019
Tanggal pemeriksaan :10 Januari 2019
Anamnesis

Keluhan utama
• Demam sejak 4 hari SMRS

Riwayat penyakit sekarang


• Demam sejak 4 hari SMRS dirasakan mendadak tinggi terus
menerus. Sakit kepala (+), mual (+),muntah (+) nyeri ulu hati
(+) batuk (-), pilek (-). Kejang (-), sesak napas (-).
• Pasien juga mengeluhkan pegal seluruh tubuh, bintik merah
(+). Keluhan mimisan (-), gusi berdarah (-) serta bab hitam(-)
• Tetangga , teman memiliki keluhan serupa (-), riwayat
berpergian ke luar jawa (-).
ANAMNESIS 2
Riwayat Imunisasi :
Riwayat penyakit Hepatitis B: usia 0, 1 & 6
dahulu bln
• kejang (-), tifoid (-), BCG : usia 1 bulan
dbd (-), asma (-), alergi Polio : usia 1, 2, 3 dan
(-) 4 bln
Riwayat penyakit DPT : usia 2, 4 dan 6
keluarga bln
• Epilepsi (-), asma (-), Campak : usia 9 bulan
alergi (-). Riwayat kehamilan
persalinan
• G1P0A0 Hamil 38
minggu
• Hamil cukup bulan
• Persalinan di bidan
• BBL 3100 gram,
panjang 50cm
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sedang


Kesadaran : Composmentis
Status gizi : BB: 32 kg
Vital sign
TD : tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : 100x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
RR : 22x/menit frekuensi teratur
Suhu : 39,30C (axiller)
Status Gizi : Baik
Pemeriksaan khusus
• Kulit : tampak • Hidung : deviasi (- Thorax : Abdomen
Cokelat, sikatrik (- ), sekret(-) • Inspeksi : bentuk • Inspeksi : abdomen
), ikterus (-), • Mulut, sianosis (-), dada normal, datar,
hematom (-) kering, tremor (-) simetris,retraksi (-), • Auskultasi :bising
edema (--) • Tenggorokan : Palpasi : fremitus usus (+),
• Kepala: Tonsil T1 – T1, vokal dam taktil • Palpasi : massa (-),
Mikrosefal, hiperemis (-) simetris, krepitasi nyeri tekan (-)
rambut hitam • Leher: (-), fraktur (-), • Perkusi : timpani d
tidak mudah Pembesaran KGB massa (-) 4 kuadran,
dicabut. (-), trakea • Perkusi : sonor di shiftingdulness (-)
• Mata : anemis (-), ditengah semua lapanh paru
sklera ikterik (-), • Auskultasi :
kornea jernih, bronkovesikuler, • Ekstremitas
pupil isokor, wheezing (-). Ronki patechie brachii dextr
refleks cahaya (-) sinistra (+)
langsung dan Tanda rangsang
tidak langsung meningeal (-),
positif.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium 09/01/2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Darah Rutin
Hemoglobin 13,4 9,7-12,6 g/dL
Leukosit 4.440 5490-9400 mm3
IGM iGG
Hematokrit 41,6 32-42% dengue dengue
Trombosit 154.000 196000-353000/mm3 negatif negatif
Eritrosit 4.97 3,6 -5,8
MCV 0 0-1
MCH 0 2-6
MCHC 83 50-70
Limfosit 14 25-40
RDW 3 2-8
Diagnosis dan DD

Demam berdarah

Demam
dengue
Chikungunya

Demam
tifoid
Rencana Terapi
Infus RL 160 cc/jam = 5cc/kgbb/jam
TTV membaik lanjut 3 cc/kggb= 96
cc/jam

Injeksi Norages 3 x 320 mg

Injeksi ranitidin 2x 4 mg

Cek trombosit dan hematokrit tiap 24


jam, imunoglobulin IgG dan IgM
Tinjauan pustaka
DENGUE HEMORRAGIC FEVER

penyakit infeksi yang disebabkan


Demam dengue oleh virus dengue dengan manifestasi
dan demam klinis demam, nyeri otot, dan atau
berdarah dengue nyeri sendi disertai leukopenia,
ruam,limfadenopati, trombositopenia.
Epidemiologi

• Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara,Pasifik


Barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan
sebaran di seluruh wilayah tanah air.
• Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita DBD di
Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang
penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang.
• Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada usia
5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai 33,25%
ETIOLOGI

virus dangue termasuk


family flaviviridae genus
Flavivirus yang terdiri dari 4
serotipe.

Terdapat empat serotipe DEN-1,


DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan
demam dengue atau demam
berdarah dengue.

Keempat serotipe
ditemukan di Indonesia
dengan DEN-3 merupakan
serotipe terbanyak.
KLASIFIKASI
DD/DBD DERAJAT GEJALA DAN TANDA LABORATORIUM
DD Demam yang disertai dengan salah satu : • Leukopenia (< 5000 sel/mm3)
•Sakit kepala • Trombositopenia (hitung
platelet < 150.000 sel/mm3)
•Nyeri retroorbital • Peningkatan hematokrit(5-
•Mialgia
10%)
•Atralgia/nyeri tulang • Tidak ada bukti kebocoran
•Ruam kulit plasma

•Manifestasi perdarahan
•Tidak ada bukti kebocoran plasma
DHF I Demam dan manifestasi perdarahan (uji Trombositopenia (hitung platelet <
torniquet positif) serta 100.000 sel/mm3) ; Peningkatan
Adanya bukti kebocoran plasma hematokrit > 20%
DHF II Seperti pada derajat I ditambah Trombositopenia (hitung platelet <
perdarahan spontan 100.000 sel/mm3) ; Peningkatan
hematokrit > 20%
DHF III Seperti pada derajat I dan II ditambah Trombositopenia (hitung platelet <
kegagalan sirkulasi 100.000 sel/mm3) ; Peningkatan
(nadi lemah, tekanan darah menyempit [< hematokrit > 20%
20 mmHg), hipotensi, gelisah
DHF IV Seperti pada derajat III ditambah syok Trombositopenia (hitung platelet <
yang nyata dimana tekanan darah dan 100.000 sel/mm3) ; Peningkatan
nadi tidak dapat terdeteksi hematokrit > 20%
Manifestasi klinis dan patofisiologi
Krietria Diagnosis

• Demam tinggi akut terus menerus 2 kriteria klinis


• Uji tourniqet (+),purpura, +
ekimosis,epistaksis trombositopenia dan
• Hematemesis, hepatomegali hemokonsentrasi
• Trombositopeni, hematokrit atau peningkatan
meningkat >20% nilai hematokrit
cukup untuk
menegakkan
diagnosa DBD

WHO 2011
DIAGNOSIS BANDING

Beberapa • Influenza
panyakit infeksi • Cikungunya
maupun non- • Infeksi primer HIV
infeksi memiliki • SARS
gejala mirip
• Malaria
demam
dengue • Demam tifoid
maupun severe • Hepatitis
dengue. • Leptospirosis
PENATALAKSANAAN
• Anak dirawat di rumah sakit
• Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air
sirup, susu, untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran
plasma, demam, muntah/diare.
• Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau
ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang terjadinya
perdarahan.
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
• Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
• Kebutuhan cairan parenteral
• Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
• Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
• Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
PENATALAKSANAAN 2

• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa


laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin)
tiap 6 jam
• Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian
cairan.
• Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan
tata laksana syok terkompensasi (compensated shock).
Berdasarkan BB ideal
Tabel 9. Kebutuhan cairan berdasarkan berat badan ideal

Berat Pemeliharaan M + 5% defisit Berat Badan Pemeliharaan M + 5% defisit


(ml) (ml) Ideal (Kg) (ml) (ml)
Badan Ideal
(Kg)
5 500 750 35 1800 3550
10 1000 1500 40 1900 3800
15 1250 2000 45 2000 4250
20 1500 2500 50 2100 4600
25 1600 2850 55 2200 4950
30 1700 3200 60 2300 5300

Tabel 10. Kecepatan pemberian cairan intravena pada dewasa dan anak-anak
Kondisi Kecepatan pada anak Kecepatan pada dewasa
(ml/kg/jam) (ml/jam)
Setengah dari kebutuhan pemeliharaan (M/2) 1,5 40-50
Pemeliharaan (M) 3 80-100
M + 5% defisit 5 100-120
M + 7% defisit 7 120-150
M + 10% defisit 10 300-500
• Penanganan Pasien dengan Warning Sign
Pasien dapat dipulangkan ke rumah dalam waktu 8 sampai 24 jam jika
menunjukkan repon pemulihan yang cepat dan tidak dalam fase kritis
(platelet > 100 000 sel / mm3)
• Manajemen DBD derajat I, II (kasus non-syok)
Secara umum, masukan cairan (oral + IV) bertujuan untuk
pemeliharaan (untuk sehari) + 5% defisit (oral dan cairan IV bersama-
sama), yang diberikan dalam 48 jam. Pada pasien non-syok, jmlah
cairan ini akan diberikan dalam 48 jam pertama. Kecepatan pemberian
cairan IV harus disesuaikan dengan tingkat kehilangan plasma , dan
disesuaikan dengan kondisi klinis, tanda-tanda vital, produksi urin dan
nilai hematokrit .
• Manajemen syok : DBD derajat III
Sebagian besar kasus SSD akan memberikan respon terhadap
pemberian cairan 10 ml/kg (pada anak-anak) atau 300-500 ml (pada
orang dewasa) dalam 1 jam atau bila perlu secara bolus.
Manajemen Syok : DBD derajat IV
• .10 ml/kg cairan bolus harus diberikan secepat mungkindihabiskan dalam
waktu 10 sampai 15 menit.
• Jika tekanan darah berhasil diperbaiki, cairan intravena lebih lanjut dapat
diberikan sebagaimana penanganan pada derajat III.
• Jika syok tidak tertangani setelah pemberian 10 ml/kg pertama, ulangi bolus
10 ml/kg kedua sementara hasil laboratorium harus dikejar dan dikoreksi
segera mungkin.
• Obat inotropik dapat digunakan untuk menaikkan tekanan darah, jika pemberian
cairan dianggap cukup adekuat
Manajemen perdarahan masif
• 10 ml/kg whole blood atau 5 ml/kg packed red cell dan evaluasi respon
terapi. Pasien mungkin memerlukan pengulangan satu kali atau lebih.
• Pada perdarahan saluran cerna, antagonis H-2 dan penghambat pompa
proton bisa digunakan
PROGNOSIS

• Prognosis DBD ditentukan oleh derajat penyakitnya, cepat tidaknya


penanganan diberikan, umur, jenis kelamin, dan keadaan nutrisi
penderita.
• Prognosis DBD derajat I dan II umumnya baik.
• DBD derajat III dan IV bila dapat dideteksi secara cepat maka
pasien dapat ditolong.
• Angka kematian pada syok yang tidak terkontrol sekitar 40-
50%.Tanda- tanda prognosis yang baik pada DSS adalah
pengeluaran urine yang cukup serta kembalinya nafsu makan
ANALISIS KASUS
 Anak usia 7 tahun,
 Demam tinggi hari ke 5
 Sakit kepala,mual,
muntah, Memenuhi
 Patechie di lengan atas kriteria WHO 2
 Hasil lab trombositopeni gejala klinis +
154.000 trombositopeni
 Leukopeni 4400
 hematokrit meningkat

Dengue hemorragik
fever grade I
ANALISIS KASUS 2
• Pemberian cairan parenteral
5cc/kgBB/jam x 32kg(berat badan anak)=
160cc/jam
Turunkan jika KU,TTV, dan PF dalam batas
normal 3cc/kggbb = 96cc/jam

Anda mungkin juga menyukai