Anda di halaman 1dari 22

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STUDI KASUS
TONSILITIS KRONIS BAKTERIAL
PADA ANAK USIA 9 TAHUN
Desra Aufar Alwafi, S.Ked I14061171010

Pembimbing Penguji
dr. Bayu Zeva dr. Agung
Wirasakti dr. Eka Ardiani Putri
Identitas Pasien

Nama : An.Ad
Usia : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Paris II Komplek Sungai Raya Lestari No. C8
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar
ANAMNESIS
Ibu pasien khawatir
Pasien datang dengan keluhan
Kondisi anaknya akan menjadi
nyeri menelan sejak 4 hari
lebih parah dan membuat
anaknya tidak bisa makan dan
menganggu aktivitasnya
Keluhan tambahan :
Demam,Batuk dan pilek sejak 4 hari

Ibu pasien meyakini keluhan


Pasien ingin sembuh dari penyakit timbul akibat penyakit amandel
nya dan tidak mengalami keluhan yang sering berulang kambuh
yang sama di kemudian hari
Riwayat Perjalanan penyakit

R.P.S : R.P.D : R.P.K


• Sulit Menelan sejak 4hari • Diagnosa penyakit • Adik pasien mengalami
• Demam sejak 4 hari amandel sejak 4 bulan batuk pilek 7 hari yang
• Batuk pilek 4 hari yang lalu lalu dan sudah sembuh.
• Mulut berbau tidak enak • Demam disertai batuk dan • Anggota keluarga lain
pilek tidak mengalami keluhan
• Belum diobati
• Riwayat kejang (-), Alergi yang sama
(-)
• Sering berobat ke mantri
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan, Sosial dan Riwayat Pediatrik
Ekonomi
• Makan tidak teratur • Ibu pasien mengatakan rutin
• Kurang mengkonsumsi sayur dan membawa pasien ke
buah-buahan posyandu
• Sering membeli jajanan es dan
gorengan di sekolah maupun • Imunisasi dasar lengkap
diwarung dekat rumah
• Lingkungan tempat tinggal pasien
padat penduduk
• Tidak rutin menyikat gigi saat
sebelum tidur dan sesudah makan
• Fasilitas berobat menggunakan KTP
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda Vital Status Gizi
• Keadaan umum : CM • BB/U = 20/28x100% = 71,4 (Kurang)

• Frek. Nadi : 86x/min • TB/U = 128/135x100% = 94,8%

• Frek. Napas : 20x/min • BB/TB = 20/25x100% = 80%


• Kesimpulan : Gizi Kurang
• Suhu : 37,8 0C
• BB : 20 kg
• TB : 128 cm
Kesimpulan : Demam Sub-Febris
STATUS LOKALIS
STATUS LOKALIS
Status lokalis tenggorokan :
• Trismus (-)
• Bibir : jejas (-), simetris.
• Ginggiva : radang (-),
destruksi (-).
• Uvula : Simetris ditengah,
hiperemis (+).
• Tonsil : T3/T3, Hiperemis,
Kripta melebar, Detritus (-).
Pemeriksaan penunjang

Darah lengkap Nilai rujukan


• Hb : 12,1 • Hb : 10,8-15,6
• Hematokrit : 36% • Hematokrit : 33-45%
• Eritrosit : 4,41 • Eritrosit : 3,8-5,8
• Leukosit : 15.000 • Leukosit : 8-12 tahun
• Trombosit :210.000 (4.500-13.500)

• Kesimpulan : • Trombosit :6-10 tahun laki-


Leukositosis laki ( 181.000-521.000)
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PADA PASIEN

Keluhan:
Internal:
• Demam
• Usia
• Nyeri menelan
• Pengetahuan pasien
• Batuk
• Status gizi
• Pilek
• Imunitas
Pemeriksaan Fisik:
• Eksternal:
 Faring hiperemis (+)
• Pengetahuan keluarga
 Tonsil T3/T3, Hiperemis, Kripta melebar
• Kontak dengan penderita IS
PA
Diagnosis Kerja:
• Kebiasaan makan
Tonsilitis Kronis e.c bakterial
• Lingkungan padat
Diagnosis Banding:
• Musim, kelembaban, iklim
Tonsilitis e.c viral
Abses Peritonsil
TATALAKSANA

NON-MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA

• Menghindari jenis makanan yang


dapat menyebabkan peradangan
pada tenggorkan, minuman dingin, ma
kanan berminyak dan berbumbu • Paracetamol syrup 3x250mg
tajam
• Perbanyak Istirahat
• Amoxicilin 3x500mg (disara
• Berkumur dengan air garam hangat nkan Co-Amoxiclav)
setelah makan • CTM 1x4mg
• Menghindari kontak dengan orang ya
ng sedang sakit, menggunakan
• Ambroxol 3x15mg
masker dan menerapkan etika batuk • Saran Tonsilektomi
untuk mencegah penularan
• Makan makanan lunak dan bergizi
• Menjaga higenitas mulut
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Aspek Personal
• Keluhan utama : nyeri menelan
• Kekhawatiran : Semakin parah hingga kesulitan makan
• Persepsi : keluhan timbul akibat penyakit amandel
• Harapan : Ingin sembuh dan tidak berulang

Aspek Klinis
• Tonsilitis Kronis Bakterial

Aspek Risiko Internal


• Usia
• Pengetahuan pasien
• Kebiasaan makan
• Kebersihan mulut
• Status gizi dan imunitas

Aspek Psikososial keluarga


• Pengetahuan keluarga
• Kontak dengan penderita ISPA
• Lingkungan padat, musim, dan iklim
GENOGRAM
FAMILY MAP
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA
DIAGNOSIS KESEHATAN KELUARGA
No. Masalah Skor awal Upaya Penyelesaian Resume/ hasil akhir Skor akhir
perbaikan
1. Kurangnya pengetahuan keluarga 3 Konseling keluarga mengenai faktor Keluarga mengetahui lebih jauh 5
mengenai faktor risiko penyakit risiko penyakit pasien, cara mengenai penyakit pasien dan
pasien penularan serta tanda dan gejala cara penularannya
memberatnya penyakit
2. Kurangnya kedisiplinan keluarga 3 Memotivasi keluarga mengenai Keluarga rutin mengingatkan 5
pasien untuk minum obat
untuk penatalaksanaan penyakit pentingnya dukungan keluarga dan
pasien menjabarkan apa saja yang bisa
dilakukan keluarga
3. Perilaku kesehatan bersifat kuratif 4 Memotivasi keluarga untuk Keluarga mulai mau untuk pergi 5
memanfaatkan pelayanan kesehatan kontrol ke pelayanan kesehatan
secara optimal, walaupun tidak ada
keluhan
4. Perilaku buruk untuk kesehatan 2 Menyarankan pasien untuk Pasien sudah mulai mengurangi 3
termasuk masih ada anggota menghindari makanan yang dapat kebiasaan jajan sembarangan di
keluarga yang memiliki kebiasaan memicu radang tenggorokan sekolah dengan membawa
buruk untuk kesehatan selama sakit. bekal, namun masih sering
mandi di sungai. Sampah
kadang-kadang masih dibuang
ke sungai.
KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan
keluarga
• Kekhawatiran pasien dan keluarga mengenai peyakit pasien
berkurang • Tingkat pendidikan keluarga yang cukup

• Keluarga sudah mengetahui upaya pencegahan penyakit • Keluarga dapat menggunkan jaminan kesehatan KTP dan
pusat pelayanan kesehatan primer dekat dari rumah
• Keluarga mulai memperbaiki pola makan
• Keluarga memiliki rasa ngin tahu yang tinggi mengenai
• Keluarga mulai menerapkan upaya-upaya kebersihan diri
kesehatan keluarga
seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

• Keluarga mau mengunjungi puskesmas walaupun tidak ada


keluhan penyakit
KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
Faktor penghambat terselesaikannya masalah keshatan Rencana penatalaksanaan kesehatan keluarga
keluarga selanjutnya

• Keluarga sering lupa memberikan obat secara teratur pada • Menganjurkan keluarga untuk mejaga perilaku hidup
pasien bersih dan sehat

• Pasien belum memiliki BPJS untuk berobat ke rumah sakit. • Mendukung keluarga melakukan aktivitas fisik rutin
• Menyarankan keluarga untuk membuat BPJS agar dapat
berobat ke rumah sakit.
INDIKASI TONSILEKTOMI

 Indikasi Absolute  Indikasi Relatif


1. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan 1. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per
obstruksi saluran napas, disfagia tahun dengan terapi antibiotik adekuat.
berat,gangguan tidur dan komplikasi
2. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak
kardiopulmoner
membaik dengan pemberian terapi medis.
2. Abses peritonsil yang tidak membaik
3. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier
dengan pengobatan medis dan drainase
streptokokus yang tidak membaik dengan
3. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam pemberian antibiotik β-laktamase resisten.
4. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk 4. Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai
menentukan patologi anatomi merupakan suatu keganasan.
TERIMA KASIH
UPK PUSKESMAS PARIS II

Anda mungkin juga menyukai