Anda di halaman 1dari 22

OTITIS MEDIA AKUT DAN

OTITIS MEDIA SUPIRATIF


KRONIK
IVON INDRIYANTI SANTOSO
11.2015.336
RSUD KOJA (3.10 5.11.15)

ANATOMI TELINGA

FISIOLOGIS PENDENGARAN

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)


OTITIS MEDIA SUPURATIF
KRONIS (OMSK)
????

PATOGENESIS

STADIUM OMA
STADIUM

KLINIS

STADIUM OKLUSI

Retraksi membran timpani, kadang membran timpati tampak


normal / berwarna keruh pucat

STADIUM HIPEREMIS

Nyeri dan rasa penuh di telinga, demam, pemeriksaan


otoskop : membran timpani (hiperemis)

STADIUM SUPURATIF

Sakit dan panas >>, muntah , kejang (bayi dan anak-anak),


pendengaran berkurang, pemeriksaan otoskop : membran
timpani merah,menebal, cembung, refleks cahaya mulai hilang

STADIUM PERFORASI

Keluar sekret dari telinga, sakit , demam , gangguan


pendengaran , pemeriksaan otoskop : sekret + ruptur
membran timpani

STADIUM RESOLUSI

Bila daya tahan tubuh baik / virulensi kuman rendah resolusi


dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan

DIAGNOSIS (1)
Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga
hal berikut, yaitu:
1.

Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.

2.

Ditemukan adanya tanda efusi.

3.

Terdapat tanda atau


gejala peradangan telinga tengah, yang
dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti
kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau
otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

DIAGNOSIS (2)
Menurut Rubin et al. (2008), keparahan OMA dibagi kepada dua
kategori, yaitu ringan-sedang, dan berat:
1. Kriteria diagnosis ringan-sedang adalah terdapat cairan di
telinga tengah, mobilitas membran timpani yang menurun,
terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani,
membengkak pada membran timpani, dan otore yang purulen.
Selain itu, juga terdapat tanda dan gejala inflamasi pada telinga
tengah, seperti demam, otalgia, gangguan pendengaran, tinitus,
vertigo dan kemerahan pada membran timpani.
2. Tahap berat meliputi semua kriteria tersebut, dengan tambahan
ditandai dengan demam melebihi 39,0C, dan disertai dengan
otalgia yang bersifat sedang sampai berat.

PENATALAKSANAAN
STADIUM

TERAPI

STADIUM OKLUSI

Terapi ditujukan untuk membuka kembali tuba eustachius


sehingga tekanan negative di telinga tengah hilang dengan
diberikan :
1. Obat tetes hidung HCL efedrin 0.5% dalam larutan
fisiologis (anak<12 tahun) atau HCL efedrin 1 % dalam
larutan fisiologis untuk anak di atas 12 tahun atau
dewasa.
2. Mengobati sumber infeksi lokal dengan antibiotika bila
penyebabnya kuman.

STADIUM HIPEREMIS

1. Antibiotic (golongan penisilin atau ampisilin) selama 7


hari dengan pemberian IM pada awalnya agar tidak
terjadi mastoiditis terselubung, gangguan pendengaran
sebagai gejala sisa, dan relaps.
2. Obat tetes hidung (decongestan)
3. Analgesic / antipyretic

STADIUM

TERAPI

STADIUM SUPURASI

1. Diberikan dekongestan, antibiotika, analgetik/antipiretik


2. Pasien harus dirujuk untuk dilakukan mirongotomi bila
membrane timpani masih utuh sehingga gejala-gejala
klinis cepat hilang dan rupture (perforasi) dapat dihindari

STADIUM PERFORASI

1. Diberikan obat cuci telinga perhidrol atau H2O3 3%


selama 3-5 hari
2. Antibiotika yang adekuat sampai 3 minggu
(Biasanya secret akan hilang dan perforasi akan menutup
sendiri dalam 7-10 hari)

STADIUM RESOLUSI

PEMBEDAHAN :
Miringotomi
Timpanosintesis

1. Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu bila tidak


ada perbaikan membrane timpani, secret dan perforasi

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi faktor resiko
terutama pada anak-anak

PROGNOSIS DAN
KOMPLIKASI
Prognosis otitis media akut adalah dubia ad bonam
komplikasi
mulai
dari
mastoiditis,
kolesteatom,
subperiosteal sampai abses otak dan meningitis

abses

semua jenis komplikasi tersebut biasanya didapat pada OMSK

OTITIS MEDIA SUPURATIF


KRONIK (OMSK)
1. Tipe tubotimpani (tipe jinak/tipe aman/tipe rinogen)
2. Tipe atikoantral (tipe ganas/tipe tidak aman/tipe tulang)
OMSK Benigna

OMSK Maligna

Proses peradangan terbatas pada


mukosa

Proses peradangan tidak terbatas pada


mukosa

Proses peradangan tidak mengenai


tulang

Proses peradangan mengenai tulang

Perforasi membrane timpani tipe sentral

Perforasi membrane timpani paling


sering tipe marginal dan atil. Kadang
tipe sub total dengan kolesteatoma

Jarang terjadi komplikasi yang


berbahaya

Sering terjadi komplikasi yang


berbahaya

Kolesteatom tidak ada

Kolesteatom ada

OMSK BENIGNA

OMSK MALIGNA

GEJALA KLINIS
Telinga
Berair
(Otorrhoe
)

Gangguan
Pendengar
an

Otalgia
(Nyeri
Telinga)

Vertigo

DIAGNOSIS
Anamnesis
Terjadi
perlahan
dan
penderita
seringkali datang dgn gejala-gejala
penyakit yang sudah lengkap.
Telinga berair, sekret di liang telinga
yang
pada
tipe
tubotimpanal
sekretnya lebih banyak dan seperti
berbenang (mukous), tidak berbau
busuk dan intermiten, sedangkan
pada tipe atikoantral, sekretnya lebih
sedikit, berbau busuk, kadangkala
disertai
pembentukan
jaringan
granulasi atau polip, maka sekret
yang keluar dapat bercampur darah.
Keluhan kurang pendengaran atau
telinga keluar darah

Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan
adanya dan letak perforasi.
Pemeriksaan radiologi
Radiologi
konvensional,
foto
polos
radiologi,
Posisi Schller berguna untuk menilai
kasus kolesteatoma
CT scan dapat lebih efektif menunjukkan
anatomi
tulang
temporal
dan
kolesteatoma.
Pemeriksaan audiologi
Pemeriksaan bakteriologi

PENATALAKSANAAN
Medis
A. Toilet telinga
1. Toilet telinga secara kering
2. Toilet telinga secara basah
3. Toilet telinga dengan penghisapan
B. Antibiotik topical
1. Polimiksin B atau polimiksin E Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif.
2. Neomisin Obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif. Toksik terhadap ginjal
dan telinga.
3. Kloramfenikol Obat ini bersifat bakterisid terhadap basil gram positif dan negatif kecuali
Pseudomonas aeruginosa.
Pembedahan
A. Mastoidektomi (sederhana / radikal / radikal dengan modifikasi)
B. Miringoplasti
C. Timpanoplasti
D. Pendekatan ganda timpanoplasti

KOMPLIKASI
Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten
membrane timpani
2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
Komplikasi telinga dalam :
1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf (sensorineural

Komplikasi ekstradural :
1. Abses ekstradural
2. Trombosis sinus lateralis
3. Petrositis
Komplikasi ke susunan saraf pusat :
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus otitis

PROGNOSIS
Pasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik apabila
dilakukan kontrol yang baik terhadap proses infeksinya

KESIMPULAN
Otitis Media Akut (OMA) adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang
disebabkan karena masuknya bakteri patogen ke dalam telinga tengah.
Penyebab utama dari OMA adalah tersumbatnya saluran / tuba
eustachius yang bisa disebabkan oleh proses peradangan akibat infeksi
bakteri yang masuk ke dalam tuba eustachius tersebut. Infeksi Saluran
Pernafasan Akut yang berulang pada anak juga menjadi salah satu faktor
resiko ternjadinya OMA pada anak.
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah infeksi telinga tengah
yang ditandai dengan perforasi membran timpani dan keluarnya sekret
dari telinga tengah terus menerus / hilang timbul. OMSK adalah OMA yang
terlambat / tidak tepat penanganannya. Prinsip pengobatan OMSK
tergantung dari jenis OMSK dan luasnya infeksi.

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai