Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

SKABIES

Pembimbing:
dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK

Disusun oleh:
Rini Astin Triana
2012730150

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin


RSUD Kota Banjar
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016
Identitas Utama
Keluhan Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Alamat kemerahan
Bruntus-bruntus : Cangkring RT/RW 02/01
yang bertambah banyak disertai
rasa gatal terutama pada malam
Kel. Rawawangi, hari di kedua sela-sela jari
Kec. Banjarsari
tangan, lipatan paha (selangkangan) sejak 1 minggu sebelum
datang Pendidikan
ke poliklinik. : SD
Agama : Islam
Status marital : Menikah
Pekerjaan : Penyadap Kelapa
Tanggal MRS : 5 September 2016
Riwayat Penyakit Sekarang
DiKeluhan bruntus-bruntus kemerahan yang terasa bertambah
keluarga ada yang mengalami keluhan yang sama.
banyak disertai rasa gatal terutama pada malam hari di
Keluhan tersebut awalnya terjadi pada anaknya yang
kedua sela-sela jari tangan, lipatan paha (selangkangan)
bersekolah di pesantren terlebih dahulu dibandingkan pasien.
sejak 1 minggu sebelum datang ke poliklinik. Pasien
Pasien mengaku saat itu anak nya belum berobat ke dokter,
mengatakan karena waktu
terasakeluhan
gatal pasien
seiring berjalannya tersebutterus
malahmenggaruk
mengenai
bagian yang gatal.
pasien dan anggota keluarga lainnya.
Keluhan pertama kali dirasakan sejak 3 minggu yang
lalu. tidur
Pasien Pasien 1awalnya mengeluhdengan
kasur bersama gatal pada kedua
istri dan sela-
anaknya
sela jari tangan,
menggunakan lipatandi paha
kasur kapuk ruang (selangkangan).
keluarga. Menurut pasienLalu
karena
kasur sering digaruk
dirumahnya keluhan dibawah
jarang dijemur tersebutsinar
menyebar
matahari ke
2 perut bagiandijemurnya,
bulan sekali bawah, bokong, lutut dan dengan
hanya dibersihkan sela-selasapujari
lidi.
kaki. Sudah
Seprei yang di diobati
gunakandengan 1bedak
bulansalicyl
sekalitapi tidak Pasien
dicuci. ada
perubahan. Pasien
menggunakan menyangkal
alat mandi (sabunadanya
batang) keluhan
secaranyeri dan
bersama-
panas,
sama keluhan
dengan demam,
seluruh pusing,
anggota lemas dan
keluarga nyamenggigil
dan handuk pasien
juga sering digunakan oleh anak nya dan jarang dijemur.
Pasien
Pasienmengaku
belum mandi
pernah2x mengalami
sehari, menggantikeluhanpakaiannya
yang sama 2x
sehari dan tidak
sebelumnya danpinjam meminjam
menyangkal terkenapakaian.
gigitanPasien tinggal
serangga, tidakdi
daerah tropis lingkungan
mengkonsumsi padatjangka
obat-obatan dalam penduduk
waktu dan
yang antara
panjang,1
rumah jaraknyaatau
atau terpapar berdekatan
bahan kimia sekitar
sebelum 3-5nya.meter,
Pasiendengan
juga
rumah permanen
menyangkal tembok,hewan
memelihara lantaipeliharaan,
dari keramik,
dan tidakdanmemiliki
beratap
genteng.
alergi.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS

Kepala Normocephal, rambut bewarna hitam distribusi merata, tidak mudah dicabut

Keadaan
Mata umum : Sakitanemis
Konjungtiva ringan (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik
Kesadaran : Composmentis
(-/-), refleks pupil (+/+) isokor

TANDA VITALDeviasi
Hidung
: septum (-), sekret (-/-), nyeri tekan (-)

Suhu : 36,6 c
Frekuensi Pernapasan
Telinga : 18x/menit
Normotia, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)
Nadi : 82x/menit
Mulut Bibir kering (-), stomatitis (-), faring tidak hiperemis, pembesaran tonsil (-)

Leher Tidak terdapat pembersaran KGB

Thoraks Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, suara napas vesikuler (+/+), ronchi basah (-/-),
wheezing (-/-). Bunyi Jantung I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Perut supel, scar (-) lesi kulit (+) (liat status dermatologi), tidak terdapat
pembesaran, BU (+), perkusi timpani
Ekstremitas Akral hangat, udem (-/-), pucat (-), RCT < 2 detik, lesi kulit (+) (lihat status
dermatologi)
Status Dermatologikus

Distribusi Regional, Bilateral

A/R Kedua sela-sela jari tangan, perut bagian bawah,


bokong, lipatan paha (selangkangan), kedua lutut,
kedua sela-sela jari kaki
Lesi Multiple, diskret, berbentuk bulat, berbatas tegas,
sebagian menimbul di permukaan kulit, sebagian tidak
menimbul di permukaan kulit, ukuran terkecil 0,2 cm x
0,2cm x 0,1cm dan ukuran terbesar 0,5 cm x 0,3 cm x
0,3cm, tampak kering
Efloresensi Makula eritematosa, papul eritematosa, erosi, ekskoriasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 20 % mencari
Sarcoptes Scabiei dewasa, larva, telur dengan preparat
kaca objek, lalu di tutup cover glass dilihat dengan
mikroskop.

Hasil : Tidak ditemukan nya Sarcoptes Scabiei


dewasa.

Resume
Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan bruntus-bruntus
kemerahan yang terasa bertambah banyak disertai rasa gatal terutama
pada malam hari di kedua sela-sela jari tangan, lipatan paha (selangkangan)
sejak 1 minggu SMRS.

Keluhan pertama kali dirasakan 3 minggu yang lalu. Awalnya mengeluh


gatal pada daerah kedua sela-sela jari tangan, lipatan paha
(selangkangan). Lalu karena sering digaruk keluhan tersebut menyebar
ke perut bagian bawah, bokong, lutut dan sela-sela jari kaki. Gatal
dirasakan terus menerus dan semakin sehebat pada malam hari.
Keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama yaitu, anak,
istri dan menantu nya. Keluhan tersebut awalnya terjadi pada
anaknya yang bersekolah di pesantren terlebih dahulu dibandingkan
pasien.
Pasien selalu tidur 1 kasur bersama dengan istri dan anak nya
menggunakan kasur kapuk di ruang keluarga. Menurut pasien kasur
dirumahnya jarang dijemur, seprei yang digunakan 1 bulan sekali
dicuci, menggunakan alat mandi (sabun batang) secara bersama-sama,
handuk pasien juga sering digunakan oleh anak nya dan jarang dijemur.

Pasien tinggal di daerah tropis lingkungan (Indonesia) padat penduduk dan


antara 1 rumah jaraknya berdekatan sekitar 3-5 meter.
Status Dermatologikus

Distribusi Regional, Bilateral

A/R Kedua sela-sela jari tangan, perut bagian bawah,


bokong, lipatan paha (selangkangan), kedua lutut,
kedua sela-sela jari kaki
Lesi Multiple, diskret, berbentuk bulat, berbatas tegas,
sebagian menimbul di permukaan kulit, sebagian tidak
menimbul di permukaan kulit, ukuran terkecil 0,2 cm x
0,2cm x 0,1cm dan ukuran terbesar 0,5 cm x 0,3 cm x
0,3cm, tampak kering
Efloresensi Makula eritematosa, papul eritematosa, erosi, ekskoriasi
Diagnosis
Skabies Kerja
Pedikulosis
korporis
Skabies
Prurigo

Anjuran Pemeriksaan : Pemeriksaan hemoglobin


Penatalaksanaan

Edukasi ke pasien bahwa penyakit ini menular

Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan

Menghindari orang-orang yang terkena penyakit ini, prinsip


pengobatannya untuk yang terkena penyakit ini harus
diobati secara serentak

Baju, sarung bantal, sprei yang digunakan direndam dengan


air panas lalu dicuci, jemur dan disetrika, dilakukan beberapa
kali.

Menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian, handuk


bersama-sama
Medikamentosa

Antiskabies
Quo ad vitam : ad
bonam
Quo ad functionam : ad
bonam
Quo ad sanationam : ad
bonam
Antihistamin
Mengapa pada pasien ini di
diagnosis dengan skabies ??
Berdasarkan usia dan tingkat ekonomi
Di beberapa negara berkembang, prevalensinya berkisar antara
6-27% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak
dan remaja. Namun penyakit ini dapat mengenai semua kalangan
usia.
Sesuai dengan teori diperkirakan 300 juta orang diseluruh dunia
telah terinfeksi tungau skabies ini. Sarccoptes scabiei menyerang
semua tingkat sosio-ekonomi.
Berdasarkan epidemiologi

Tempat Predileksi Skabies


Sesuai dengan
Skabies teori ditempat
ditemukan predileksi
semua negara dengan skabies biasanya
prevalensi yang
merupakan
bervariasi.tempat
Daerah dengan
endemikstratum korneum
skabies adalah yang tropis
di daerah tipis, yaitu
dan
sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian polar, siku
subtropis.
bagian luar,primer
Faktor lipatanyang
ketiakberkontribusi
bagian depan, areola kondisi
adalah mammaehidup(wanita),
di
umbilikus,
daerah bokong,
yang padat,genital eksterna
sehingga (pria),
penyakit dan sering
ini lebih perutdi bagian
daerah
bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
perkotaan.

Pada kasus
Pasien tinggal di rumah bersama dengan istri, 2 orang anak, dan
1 menantu nya (padat penghuni) di daerah tropis (Indonesia)
lingkungan padat penduduk dan antara 1 rumah jaraknya
berdekatan sekitar 3-5 meter sehingga sesuai dengan
teori daerah endemik skabies dan kondisi hidup di daerah yang
padat.
Keluhan gatal dirasakan pada malam hari
Penyakit menular yang menyerang secara berkelompok
Gatal adalah keluhan subjektif pasien skabies. Gatal biasanya
dirasakan paling hebat pada malam hari (pruritus nocturnal)
Penyakit
karenaskabies
suhu menyerang
lebih tinggi secara kelompok,
sehingga sehingga
aktivitas dalam
tungau
sebuah keluarga
meningkat. biasanya
Gatal tersebut mengenai
diakibatkanseluruh anggota
sensitisasi keluarga
kulit terhadap
(penyakit menular
tungau maupun yang menyerang
produknya secara
seperti telur, kotoranberkelompok). Didalam
dan sekret. Garukan
kelompok mungkin
pasien dapat akan ditemukan
menimbulkan luka pada individu yangdapat
kulit dan hiposensitisasi,
memicu
walaupun terinfestasi
terjadinya oleh parasit sehingga tidak menimbulkan keluhan
infeksi sekunder
klinis akan tetapi menjadi pembawa/carier bagi individu lain.

keluhan yang dirasakan pasien


Awalnya keluhan terjadidan keluarga
pada terasa
anaknya sangat gatal
yang
bersekolah di pesantren,terutama
seiringpada malam hari
berjalannya
waktu keluhan tersebut malah mengenai pasien
dan anggota keluarga lainnya.
Cara penularan
Beberapa (transmisi)
faktor perkembangan penyakitskabies
skabies

Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara


lain: higiene yang buruk, kesalahan diagnosis, dan
Penular
perkembangan dermografik serta ekologi.

an
Pasien mengatakan:
Kasur dirumahnya jarang dijemur dibawah sinar matahari
2 bulan sekali dijemurnya
Kontak
Seprei yang digunakan 1 bulan sekali dicuci.
Penggunaan alatKontak
mandi (sabun batang) secara bersama-
tidak
sama denganlangsung
seluruh anggota keluarga nya dan handuk
langsung
(kulit
yang setelah dengan jarang dijemur dibawah sinar
digunakan
matahari. (melalui
kulit)
benda)
Tanda-tanda Cardinal menegakkan diagnosis
Efloresensi yang bisa ditemukan
Skabies pada penyakit skabies

Menyeran
Dapat berupa papul, nodul, vesikel, urtika dan lainnya.
g manusia
Akibatgarukan yang dilakukan oleh pasien dapat timbul erosi,
secara
berkelomp infeksi sekunder ruam kulit
ekskoriasi, krusta hingga terjadinya
ok
menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, krusta,
Menemukerosi dan lain-lain).
an tungau
Pruritus
nocturna
Adanya
terowonga
Pada pemeriksaan fisik nkasus ini didapatkan
efloresensi berupa (kunikulus)
makula eritematosa,
papul eritematosa, dan akibat seringnya
digaruk karena gatal maka timbul erosi,
ekskoriasi pada lesi.

Pada pasien didapatkan 2 dari 4 tanda kardinal


skabies yaitu pruritus nocturna pada daerah
predileksi dan meyerang sekelompok orang
Berdasarkan Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan darah : Hemoglobin

o Menurut literature pada kasus oleh karena


infeksi kulit karena serangga sejenis tungau
dapat menyebabkan anemia, biasanya pada
pediculosis biasanya tungau menghisap darah.

Hasil Pemeriksaan Kerokan kulit dengan KOH


20% :
Tidak ditemukan nya Sarcoptes Scabiei dewasa.

Penatalaksanaan
Medikamentosa
Edukasi ke pasiensuatu
bahwaskabisid
penyakitberupa piretroid
ini menular
simetris yang efektif pada
manusia dengan toksisitas rendah

Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan

Antihistamin
Menghindari orang-orang trisiklik
yang terkena yang
penyakit ini,bekerja
prinsip
pengobatannya untuk lama
yangdengan
terkena aktivitas
penyakit iniantagonis
harus
terhadap
diobati reseptor H1 (reseptor
secara serentak
histamine 1)
Mengurangi
Baju, sarung bantal, sprei yang digunakan direndam dengan
rasa gatal
air panas lalu dicuci, jemur dan disetrika, dilakukan beberapa
kali.

Menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian, handuk


bersama-sama
Quo Ad vitam: Ad Bonam Tidak ada
gejala atau tanda yang mengarah kepada
ancaman kematian. Keadaan umum,
kesadaran, dan tanda vital pasien masih
dalam batas normal.
Quo Ad functionam: Ad Bonam tidak
menimbulkan lesi yang mengganggu
fisiologis kulit secara bermakna.
Quo Ad Sanactionam: Ad Bonam
Dengan menghilangkan faktor predisposisi
maka penyakit ini dapat diobati secara
tuntan dan sembuh.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai