REPORT
“Skabies Oleh : dr. Cynthia
Monica Pembimbing : dr. Asrie
”
Rahayu
Internsip Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
Periode 13 Agustus - 15 Februari
2022
DAFTAR
ISI
LATAR BELAKANG 01
TINJAUAN KASUS 02
ANALISIS KASUS 03
KESIMPULAN 04
Latar
Belakang
Skabies = Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) buruk
Status Lokalis
TATALAKSA
NA
MEDIKAMENTOS
1.
2.
Scabimite Cream 5%
Klorfeniramin Maleat (2x 4 mg)
A
NON MEDIKAMENTOSA
1. Cuci Sprei, handuk, dan pakaian. Setelah dicuci, direndam dengan air panas (untuk mematikan kutu/tungau).
2. Jemur kasur pada siang hari (Kasur harus terkena sinar matahari)
3. Salep digunakan pada malam hari (sekitar jam 8 malam) karena aktivitas kutu/tungau aktif pada malam hari, jadi gunakan
pada malam hari.
4. Pemakaian salep pada malam hari (sekitar jam 8 malam) karena aktivitas kutu/tungau pada malam hari jadi gunakan pada malam
hari. Salep harus dioleskan di seluruh tubuh (mulai dari batas muka hingga ujung kaki dan tangan) walaupun yang gatal hanya
tangan.
5. Penggunaan salep minimal 9 jam (selama 9 jam ini, hindari kontak dengan air, lalu disarankan puasa sejak jam 5 sore pada hari
yang sama, agar saat penggunaan salep pasien tidak kamar mandi.
6. Pengobatan Skabies harus diikuti oleh anggota rumah lainnya walau tidak terkena skabies.
Analisa Kasus
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan
oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
scabei var, hominis dan produknya
Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela – sela jari tangan sejak 1 hari
yang lalu. Gatal dirasakan terus - menerus terutama pada saat malam hari. Pasien
sudah pernah berobat karena satu bulan yang lalu, pasien sudah pernah
mengalami keluhan yang sama seperti ini, namun tidak ada perubahan. Dua
bulan yang lalu, pasien sempat berlibur ke anyer bersama keluarganya dan tidur di
karpet yang disediakan oleh penginapan. Beberapa hari terakhir ini, pada sela – sela jari
muncul bintil merah yang beberapa diantaranya sudah ada yang pecah keluar
cairan putih kekuningan seperti nanah. Kemudian, dua minggu terakhir ini
abang
dengan pasien yaitupasien
gatal mengalami keluhan yang sama
pada sela jarinya. Demam disangkal, mual muntah disangkal. Riwayat alergi disangkal,
riwayat kebiasaan mandi dua kali sehari.
Bagaimana Pasien
Abang
Temperatu Kelembapan
r Tungau betina membuat terowongan pada
1. Pada permukaan kering, baju, dll tungau dapat bertahan beberapa jam.. stratum korneum ⇒ dan meletakkan 4 - 5 butir
2. Pada suhu & kelembapan ideal (21 C dan 40 - 80% kelembapan relatif, waktu telur setiap hari selama 6 mgg.
hidup tungau meningkat 3 - 4 hari). Sedangkan suhu rendah & kelembapan
tinggi akan lebih lama *Siklus hidup mulai dari telur - dewasa hanya
3. Suhu 30 C & kelembapan 75% waktu hidup tungau 55 - 67 jam diluar hospes. butuh waktu 2 minggu.
4. Telur tungau dapat bertahan hidup pada suhu rendah hingga 10 hari diluar * Gejala klinis baru timbul 4 - 8 mgg setelah
hospes. terinfeksi.
PATOFISIOLOG
I dan inflamasi hospes
Kemampuan tungau memodulasi berbagai respon imun
PEMERIKSAAN
The Burrow Ink
Test
Papul skabies diolesi tinta India
menggunakan pena lalu dibiarkan
selama 20-30 menit kemudian
dihapus dengan alkohol.
Hasil positif apabila tinta masuk ke dalam terowongan dan membentuk gambaran khas berupa
garis zig zag. Burrow ink test adalah pemeriksaan untuk mendeteksi terowongan, bukan untuk mendeteksi
tungau dan produknya.
Kerokan Kulit
Lindane 1%
Benzyl Benzoate 10%
Sulfur 5 - 10%
PENGOBATAN
Permetrin 5% cream adalah Permetrin dengan
kadar 5% dalam krim dan merupakan obat pilihan
yang aman digunakan dan memiliki efek toksik
TOPIKAL
minimal jika dibandingkan obat lain namun
efektifitasnya sama
.
1. Permetrin bekerja dengan cara mengganggu
polarisasi dinding sel saraf parasit
yaitu melalui ikatan dengan Natrium
sehingga memperlambat repolarisasi
dinding sel dan akhirnya terjadi paralisis
parasit.
2. Permetrin dimetabolisme dengan cepat di
kulit, hasil metabolisme yang bersifat tidak
aktif akan segera diekskresi melalui urine.
PENGOBATAN
SISTEMIK
1. Antihistamin sedatif (oral) untuk mengurangi gatal.
2. Bila infeksi sekunder dapat ditambah antibiotik sistemik.
3. Pada skabies krustosa diberikan ivermektin (oral)
0,2 mg/kg dosis tunggal, 2 - 3 dosis setiap 8-10 hari.
Tidak boleh pada anak-anak dengan berat <15 kg, wanita hamil dan menyusui.
Predileksi Kulit dengan stratum korneum Ekstremitias bagian ekstensor, Seluruh tubuh
tipis; sela-sela jari tangan, wajah, perut, bokong, dan tungkai.
pergelangan tangan bagian
volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, areola
mame, umbilicus, bokong,
genitalia eksterna
Faktor risiko 1. Sosial ekonomi rendah 1. Sosial ekonomi rendah 1. Higiene buruk
2. Higiene yang buruk 2. Hygiene buruk 2. Daerah beriklim dingin
3. Hubungan seksual 3. Perempuan
(promiskuitas) 4. Anak-anak
Skabies Prurigo Hebra Pedikulosis Korporis
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA
- KIE
Jaga kebersihan diri, Pakaian dan peralatan lainnya
mandi yang rajin, mengganti yang terkontaminasi harus segera
sprai, baju dg teratur. di bersihkan dengan air panas
atau dry cleaned.
Krim dipakai dari leher atau dari belakang Cuci benda-benda yg kontak langsung
pada suhu > 50 °C dan gunakan
telinga sampai ke seluruh
pakaian atau peralatan yang sudah tidak
tubuh dan konsentrasikan pada terkontaminasi setelah melakukan
daerah-daerah yang terdapat lesi, namun pengobatan.
pastikan daerah axial, pergelangan
tangan, pergelangan kaki, dan area
Menyarankan anggota keluarga,
pubis juga dioleskan.
pasangan seksual serta semua
orang yang pernah kontak untuk
dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan scabies secara
menyeluruh dalam satu waktu.
KESIMPULAN
K A S I H