Anda di halaman 1dari 32

CASE BASED DISCUSSION

SKABIES

R H E Z A H A S T R Y G I TA R – 11 2 0 1 9 0 6 4
PEMBIMBING:
DR. SAMMY
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. D
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 3 Tahun
• Pekerjaan :-
• Alamat :-
• Status Pernikahan : Belum Menikah
ANAMNESIS
Alloanamnesis pada tanggal 23 Agustus 2021 jam 19.00 WIB

• Keluhan Utama:
Bercak-bercak merah pada kedua telapak tangan dan telapak kaki sejak 1 minggu SMRS

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin di RSUD Tarakan dengan keluhan gatal pada ke
dua sela jari tangan kanan dan kiri sejak 1 minggu SMRS. Rasa gatal yang awalnya dirasakan
dibagian sela jari kemudian menjalar ke bagian pergelangan tangan dan kemaluan. Ayah pasien
mengatakan terdapat luka dan nanah pada daerah kemaluan pasien, namun menyangkal adanya
cairan yang keluar dari kemaluan.
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Sekarang

Rasa gatal dirasakan memberat terutama pada malam hari. Ayah pasien mengatakan jika lecet

akan terasa perih. Pasien telah diberikan salep gentamisin namun masih terasa gatal. Ayah pasien

mengatakan jika pasien terkadang sulit untuk makan, namun disangkal adanya demam.
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu


Ayah pasien mengatakan jika ini pertama kalinya, sebelumnya pasien belum pernah mengalami
keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat alergi makanan yaitu telur.

• Riwayat Penyakit Keluarga


- Ayah pasien mengatakan jika ibu pasien memiliki keluhan yang serupa. Ibu pasien memiliki
alergi terhadap makanan yaitu seafood.
- Riwayat sepupu pasien memiliki keluhan yang sama sebelumnya tetapi sudah sembuh telah
berkunjung ke rumah pasien
ANAMNESIS

• Riwayat pribadi dan sosial


Pasien tinggal bersama ibu, ayah dan kakaknya yang berumur 14 tahun. Pasien tidur bersama
ibunya. Higiene pasien dan keluarga cukup baik, tidak ada riwayat penggunan handuk yang
sama, mengganti seprei 2 minggu sekali. Pelihara binatang disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

• KU : tampak sakit ringan • Suhu kulit : normotermi


• Kesadaran : compos mentis • Kelembapan : normal
• Kepala : dbn • Tekstur : normal
• Leher : dbn
• Paru : dbn
• Jantung : dbn
• Abdomen : dbn
STATUS DERMATOLOGIS

• Lokasi : sela jari tangan kanan dan kiri,


pergelangan tangan, punggung
• Ukuran: miliar, lentikuler, numular
• Bentuk:
• Batas: sirkumskrip
• Distribusi: generalisata, diskret, bilateral pada kedua
tangan
STATUS DERMATOLOGIS

• Efloresensi: tampak pustule, erosi dan


ekskoriasi pada telapak tangan dan jari-jari.
STATUS DERMATOLOGIS

• Efloresensi: tampak adanya papul, vesikel, bula,


dan ekskoriasi.
STATUS DERMATOLOGIS

• Efloresensi: tampak adanya bula dengan


dasar eritema.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan mikroskopik untuk


menemukan tungau, telur dan atau larva
Sarcoptes scabie, yaitu dengan
mencongkel lesi kulit (papul atau vesikel)
kemudian dilihat menggunakan
mikroskopik yang telah diteteskan minyak
emersi/gliserin atau normal saline.
RESUME
Pasien laki-laki dengan usia 3 tahun datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin di RSUD Tarakan dengan
keluhan gatal pada ke dua sela jari tangan kanan dan kiri sejak 1 minggu SMRS. Rasa gatal menjalar ke
pergelangan tangan dan kemaluan, rasa gatal memberat pada malam hari. Perih jika lecet, telah diberikan
salep gentamisin namun masih gatal. Ibu pasien memiliki keluhan yang sama. Sebelumnya sepupu pasien
dari pesantren datang ke rumah, dulu pernah menderita keluhan yang sama namun sudah sembuh.
Pada pemeriksaan fisik dermatologis didapatkan adanya pada telapang tangan, pada bagian
pergelangan tangan tampak serta bagian punggung.
Pada pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan mikroskop dengan tetesan emersi/gliserin atau
normal saline didapatkan tungau Sarcoptes scabie.
DIAGNOSIS

• Working Diagnosis:
Skabies.

• Differential Diagnosis:
- Prurigo
- Pedikulosis korporis
- Dermatitis
TATALAKSANA

• Medikamentosa:
R/ permethrin 5% cream tb no 1
S ue

• Non-medikamentosa:
- Semua anggota keluarga / seisi rumah yang kontak dengan penderita harus diperiksa dan bila menderita skabies
diobati bersamaan agar tidak terjadi penularan kembali
- Semua baju dan alat tidur dicuci dengan air panas.
- Pakaian, sprei, selimut dan handuk dicuci secara terpisah dengan air panas dan disetrika.
- Sering menjemur kasur,1-2minggusekali.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

Ad sanationam: dubia ad bonam

Ad kosmetikum: dubia ad bonam


TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Skabies (kudis) → kondisi kulit gatal terutama di


malam hari, disebabkan oleh tungau Sacroptes scabiei
var hominis.
• Biasanya mengenai sekelompok orang yang tinggal
berkelompok
ETIOLOGI
• Skabies pd manusia → Sacroptes scabiei var hominis.
• Parasit ini merupakan filum Arthropoda, kelas Arachnida, sub kelas Acari, ordo Ackarima, dan famili
Sacroptidae.
• Berbentuk oval dengan punggung cembung, bagian perut rata, dan mempunyai 8 kaki. Tungau ini
translusen, warnanya putih kotor dan tidak bermata.
• Ukuran jantan → 200-240 mikron x 150-200 mikron.
• Ukuran betina → 330-450 mikron x 250-350 mikron.
• Bentuk dewasa → 4 pasang kaki, 2 di depan (alat melekat), 2 di belakang (betina → rambut, jantan →
rambut dan alat perekat)
ETIOLOGI

 Individu yang lebih berisiko → anak-anak dan individu aktif secara seksual
 Individu dg penyakit lain seperti kusta, kondisi immunocompromise (pasca transplatasi, HIV),
dan usia tua → risiko khusus untuk skabies berkrusta.
 Faktor risiko skabies lainnya:
• Banyak anak dalam rumah tangga
• Ekonomi rendah
• Sanitasi lingkungan rumah yang buruk
• Berbagi pakaian dan handuk,
• Kebiasaan mandi yang tidak teratur
EPIDEMIOLOGI

• WHO → 200 juta orang di dunia pernah menderita skabies.


• Hampir 10% anak-anak di lingkungan yang miskin terkena skabies.
• Paling sering di negara tropis yg panas dan dg kepadatan penduduk yg tinggi.
• Di negara berkembang, skabies → penyakit kulit yang umum terjadi.
• Di Indonesia → urutan ke 3 penyakit kulit tersering.
• Insiden paling tinggi di Pesantren
• Laki-laki > Perempuan
PATOFISIOLOGI
Penularan melalui kontak langsung skin to skin. Dapat melalui
hubungan seksual.

Penetrasi ke superfisial epidermis, stratum korneum.

Pasien dg scabies tetapi tanpa gejala → DAPAT


MENULARKAN

Penularan melalui kontak tidak langsung (jarang, tetapi bisa) →


kemungkinan lebih besar pada skabies berkrusta.

Tungau tidak dapat terbang atau melompat.

Siklus hidup tungau pada host.

Diluar host, tungau dapat bertahan 2-3 hari di suhu kamar.


MANIFESTASI KLINIS

• Gatal, lebih intens pada malam hari.


• Lesi → papul, vesikel, urtikari
• Lesi patognomonik → terowongan (kunikulus)
• Kunikulus biasanya sulit ditemukan karena pasien sering menggaruk.
• Lesi sekunder → erosi, ekskoriasi, eritema, krusta berwarna seperti madu, hiperpigmentasi
pasca inflamasi.
• Tempat predileksi → sela-sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lutut,
lipat ketiak bagian depan, di sekitar payudara (areola mamae) pada perempuan, umbilikus,
bokong, genitalia eksterna pada laki-laki, sekitar pinggang, dan lutut.
MANIFESTASI KLINIS

• Skabies nodular → terjadi pd 7-10%


pasien scabies, terbentuk nodul-nodul.
• Bisa karena lama tidak mendapat terapi,
sering pada bayi dan anak atau pasien
immunocompromised.
• Pd bayi yg belum bisa menggaruk →
nodul berwarna coklat kemerahan,
diameter 2 – 20 mm.
MANIFESTASI KLINIS

• Skabies berkrusta → lesi hiperkeratotik,


berkrusta, skuama menutupi area yg luas
(generalisata)
• Pruritus minimal atau tidak ada.
• Distrofi kuku dan lesi pada kulit kepala jg
mungkin sering ditemukan.
• Pada kasus yang berat dapat ditemukan fisura
yang dalam.
• Tangan dan kaki → lokasi tersering.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan mikroskopik dengan
kerokan kulit atau menggunakan tape
perekat
• Superficial Cyanoacrylate Biopsy
(SCAB) + mikroskop cahaya
transiluminasi konvensional
• Dermatoskopi
• Burrow Test Ink (BIT)
• Alternatif → Tetrasiklin solution.
• Pemeriksaan histologi
DIAGNOSIS

Penegakkan diagnosis skabies → ditemukan 2 dari 4 cardinal sign yaitu:


1. Pruritus nocturnal
2. Menyerang secara berkelompok
3. Terdapat terowongan pada tempat predileksi. Terowongan berwarna putih/keabu-abuan, lurus
atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ada vesikel / papul.
4. Menemukan tungau
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
Usia Terapi Rute Pemberian Dosis dan Cara Penggunaan Frekuensi Komentar

Lini pertama

 2 bulan Krotamiton 10% Topikal Aplikasi ke seluruh tubuh, dibasuh setelah 24 jam Diulang setiap hari selama 3 hari Memiliki efek antipruritus. Efektivitas
(krim) rendah

 2 bulan Permetrin 5% (krim) Topikal Aplikasi ke seluruh tubuh, dibasuh setelah 8 jam Dapat diulang setelah 7-14 hari jika Terapi paling sering digunakan, kategori B
gejala masih timbul untuk kehamilan

Lini kedua

 6 bulan Benzil benzoas 25% Topikal Kadar 6,25% untuk usia  6 bulan – 2 tahun Diulang satu kali setelah 7-14 hari Dapat terjadi reaksi iritasi kulit

Kadar 12,5% untuk usia 2 – 12 tahun

Aplikasi ke seluruh tubuh, dibilas setelah 24 jam

Lini ketiga

 5 tahun Ivermectin Oral 200 g/kg, dua dosis, dengan jarak 1 minggu Diulang satu kali setelah 7-14 hari Kontraindikasi jika BB  15 kg, wanita
hamil, ibu menyusui
DASAR DIAGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai