Anda di halaman 1dari 14

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN

KULIT KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR MINGGU

LAPORAN KASUS
SKABIES

Pembimbing : dr. Jihan Rosita, Sp. KK

Penyusun : Rinaldi Akbar Maulana (1710221062)


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. AF
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal Pemeriksaan : 16 April 2019
Anamnesis

Keluhan Utama
Bruntus – bruntus yang terasa gatal pada sela jari tangan kiri, telapak tangan kiri, lutut kaki kanan,
kedua paha, perut.

Riwayat Penyakit Sekarang


•Pasien datang keluhan bruntus -bruntus yang terasa gatal pada sela jari kedua tangan, telapak
tangan, perut, paha dan lutut.
•Keluhan ini dirasakan sejak 5 hari sebelum pasien berobat ke poli
•bruntus kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari paha kemudian semakin
banyak dan meluas ke perut sela jari tangan kiri, telapak tangan kiri.
•Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari
•Rasa gatal  pasien menggaruk kulit hingga luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah.
•Pasien tinggal di asrama bersama temannya, 1 kamar berisi 4 tempat tidur, teman 1 kamar pasien
mengalami keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Tidak ada riwayat alergi terhadap
makanan, obat-obatan, dan debu.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. Riwayat asma,
alergi makanan, obat-obatan dan debu disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis
•Keadaan umum : tampak sakit ringan
•Kesadaran : compos mentis
Tanda vital:
•Tekanan darah : 110/70 mmHg
•Nadi : 89x/m
•Suhu : normo
•Pernapasan : 20x/m
Status Dermatologis

•Distribusi : Regional
•Ad Regio : abdomen, interdigitalis unilateral, dorsum manus unilateral, femoralis bilateral,
patella dekstra.
•Lesi : multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai
lentikuler diameter 0,3 – 0,7 cm, menimbul dari permukaan kulit, kering
•Efloresensi : papul eritematosa, pustul, erosi
DIAGNOSIS BANDING
-

DIAGNOSIS KERJA
Skabies dengan Infeksi Sekunder

TATALAKSANA
•Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh tubuh (kecuali wajah & kemaluan) pada malam hari
selama 8 jam, satu kali dalam seminggu
•Cetirizine 1x10 mg (malam hari)
•Cefixime 2x200 mg
PROGNOSIS
•Quo Ad vitam : ad bonam
•Quo Ad functionam : ad bonam
•Quo Ad cosmeticam : ad bonam
•Quo Ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
SKABIES

DEFINISI
Penyakit kulit akibat infeksi dan sensitisasi sarcoptes scabei var.hominis dan produknya

MANIFESTASI KLINIS
•Dapat ditemukan berupa papul, vesikel, urtika
•lesi berupa erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder  akibat garukan
•penyakit ini terdapat empat tanda cardinal yang harus dipenuhi minimal dua, empat tanda cardinal
ini mencakup :
1.Pruritus nokturna, gatal pada malam hari akibat aktivitas tungau
2.Menyerang sekelompok orang, misalnya sekeluarga , satu asrama.
3.Terdapat terowongan atau kunikulus pada area predileksi
4.Ditemukan tungau
PATHOGENESIS
Cara penularan dari infeksi dapat disebabkan karena kontak langsung (kulit dan kulit), dan kontak
tidak langsung (melalui benda seperti handuk , sprei dan sebagainya). Kelainan kulit yang terjadi
pada scabies disebabkan karena garukan akibat gatal dan tungau scabies itu sendiri. Gatal pada
scabies dapat terjadi akibat sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau.

DIAGNOSIS
Diagnosis pasti dengan menemukan tungau. Tungau dapat ditemukan dengan cara:
•Temukan terowongan dan cari ujung terowongan yang berupa papil. Pada papil tersebut lakukan
pencongkelan dengan jarum dan letakkan di atas glass objek. Hasil sediaan dilihat dibawah
mikroskop.
•Menyikat lesi dengan sikat, ditampung di atas kertas putih, dan dilihat dengan kaca pembesar.
•Membuat biopsy irisan dengan cara lesi dijepit denga dua jari dan dibuat irisan tipis. Irisan tersebut
dilihat dibawah mikroskop.
•Membuat biopsy eksisional dan diberikan pewarnaan HE
Diagnosis Banding
Prurigo, pedikulosis korporis dan dermatitis.

Tata laksana
•Belerang endap 4-20%. Tidak boleh digunakan kurang dari 3 hari karena tidak efektif pada
stadium telur, dapat dpakai oleh bayi usia < 2 tahun.
•Emulsi benzyl-benzoat (20-25%), diberikan setiap malam selama 3 hari. Efektif terhadap
semua stadium.
•Gama benzene heksa klorida 9gameksan) 1% pemberian cukup sekali. Efektif untuk semua
stadium. Tidak dianjurkan untuk anak usia < 6 tahun dan ibu hamil.
•Permethrin 5%, aplikasi sekali dan dihapus setelah 10 jam. Tidak dianjurkan pada bayi di
bawah 2 bulan.
•Krotamiton 10%
Prognosis
Quo Ad vitam : ad bonam
Quo Ad functionam : ad bonam
Quo Ad cosmeticam : ad bonam
Quo Ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai