Pembimbing:
Dr. Gina Triana Sutedja, Sp.KK
• Clinical reasoning:
Keluhan gatal makin berat pada malam hari, ditemukan lesi pada
daerah lipatan kulit seperti sela-sela jari/ selangkangan/ perut, lesi
bernanah, dan riwayat kontak dengan carrier.
Rencana tatalaksana
• Claneksi kaps (amoxicilin 500 mg + asam klavulanat 125 mg),
diminum 3x/hari, dihabiskan.
• Cetirizine tablet 10 mg, diminum 1x/hari bila gatal.
• Fuladic 5g krim2%, dioleskan pada area lesi.
Edukasi
• Menjaga hygiene individu dan lingkungan.
• Kembali lagi untuk control, jika pengobatan infeksi telah
selesai.
• Jika ada perbaikan kondisi terapi tungau
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad funtionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanactionam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Skabies
• Adalah penyakit kulit yg disebabkan oleh investasi dan sensitisasi dari
Sarcoptes scabiei var hominis dan produknya.
• Penyakit ini di seluruh dunia dan menyerang semua usia, ras, dan tingkat
sosial ekonomi.
• Prevalensinya sangat bervariasi di negara berkembang yaitu antara 4%-100%
• Keadaan ini sangat menular & siapapun yang berkeliaran di daerah sekitar
pasien ini risiko tertular.
• Bahkan dalam satu penelitian, tungau hidup ditemukan dari sampel debu
yang diambil dari lantai kamar tidur, kursi empuk, dan sofa di setiap rumah
pasien.
Etiologi
• Sarcoptes scabiei termasuk filum arthropoda
kelas arachnida.
• Mrpkan tungau kecil berbentuk oval, punggung
cembung, bagian perut rata dan miliki 8 kaki,
tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan
tidak bermata serta jantan berukuran < betina.
• Kopulasi terjadi diatas kulit tungau betina
m’gali terowongan di str.korneum dgn kec.2-
3mm/hari sambil meletakkan telurnya 2-50.
PATOGENESIS
Gejala Klinis dan Diagnosis
1. Pruritus Nokturna: gatal pada malam hari a/ aktivitas tungau ↑
pd suhu yang lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang pula orang-orang disekitar penderita.
Penderita = carrier
3. Ditemukannya terowongan (kunikulus) pd tempat predileksi yg
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok, pada ujung terowongan ditemukan papul / vesikel.
4. Menemukan tungau satu/lebih stadium hidup tungau, ataupun
ditemukan telur / kotoran tungau (skibala).
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang (Menemukan Tungau)
• Mula-mula cari terowongan kemudian pd ujung yg terlihat papul/vesikel
dicongkel dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah kaca objek
tutup dgn kaca penutup lihat di bawah mikroskop cahaya.
• Dengan cara menyikat dengan sikat & ditampung diatas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar
• Dengan membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy). Caranya: lesi
dijepit dengan 2 jari buat irisan tipis dengan pisau periksa dengan
mikroskop cahaya.
• Dengan Biopsi eksisional & periksa dengan pewarnaan hematoksilin Eosin
(HE)
Pemeriksaan Penunjang (Menemukan terowongan)
Diagosis banding
Tatalaksana
Syarat obat yg ideal:
• Harus efektif terhadap semua stadium tungau
• Tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
• Tidak berbau/kotor serta tidak merusak/menodai pakaian
• Mudah diperoleh dan harganya murah.