Anda di halaman 1dari 5

8.

Skabies (2012-OSCA)

Anamnesis :
Tuan X, 21 tahun, pelajar, tinggal di palmerah

Keluhan utama : gatal sejak tiga bulan yang lalu di sela-sela jari tangan. Pada sela-sela jari
terdapat bintil-bintil merah tanpa lesi kulit lainnya. Keluhan dirasakan terlebih saat malam
hari. 2 stengah bulan yang lalu muncul bintil-bintil merah pada daerah kemaluan.*saat
ditanya mengenai terowongan kulit , pasien bilang tidak ada.
Keluhan tambahan : keluhan dirasakan malam hari pasien menjadi kurang bisa tidur.
Faktor yg memperberat dan memperingan : tidak ada (contohnya kayak terkena barang
tertentu atau dengan aktivitas), hanya terasa lebih gatal saat malam hari.
Riwayat penyakit : - (ditanyakan mengenai penyakit metabolik maupun gejala2 sistemik)
Riwayat pengobatan : pernah dikompres namun tidak ada perbaikan. 3 hari yg lalu pasien
ke apotek dan membeli salep (pasien lupa namanya) tapi tidak ada perbaikan.
Riwayat keluarga : adik kedua pasien dan teman seasrama memiliki gejala yang sama.
* pasien tinggal diasrama akan tetapi setiap akhir pekan pulang ke rumah. Di asrama, banyak
yang memiliki gejala seperti pasien; saat ditanya onset adiknya pasien bilang bahwa adiknya
baru2 saja mengalami hal tsb (suspect tertular pasien)
Kebiasaan : higenitas cukup bersih (lupa tanya suka bertukar handuk dan alat2 pribadi atau
ga)

PF : semua normal
Status dermatologis : Sela-sela jari dan glans penis tdpt papul eritema, vesikel, diskret,
milier, skuama, erosi, ekskoriasis, dan kasar
PF genital : -

PP :
CBC : (N)
Patch Test (u/ dermatitis) tidak ada data
Pemeriksaan Mikroskopik Kulit : ditemukan tungau sarcoptes scabei
*pertanyaan-pertanyaan dokter :
1. Kenapa gatal terlebih saat malam hari? aktivitas tungau lebih tinggu pada suhu yang lebih
lembab dan panas (dr. Jane bilang lebih dingin, gua ngak tau yang mana yang bener, buku
bilang panas)
2. Penularan? Kontak langsung, tidak langsung, ...
3. Tatalaksana? Obat+Pencegahan!
- obat : permetrin (?), salep 2-4, anti histamin (u/ simptomatik), kortikosteroid (tapi jarang)
- pencegahan : higenitas (kebersihan diri, barang2 dicuci

Definisi

The itch, sky-bees, gudik, budukan, gatal agogo

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi (kuman di luar tubuh) dan
sensitisasi (pertama kali terpapar, tidak ada manifestasi. Muncul setelah beberapa kali
terpapar) terhadap Sarcoptes scabei var, hominis, dan produknya.

Faktor risiko :

1. Sosial ekonomi yang rendah


2. Hygiene yang buruk
3. Suka berganti pasangan seksual (promiskuitas)

Etiologi :

Sarcoptes scabei
• Tungau hanya dapat hidup 2-3 hari di luar tubuh manusia.
• Pada manusia, disebut Sarcoptes scabei var. hominis
• Kecil, Oval, Punggung Cembung, Perut Rata, 8 kaki
Pd Jantan : pny 4 psg kaki, 3 psg rambut, 1 psg pengait, ukuran lebih kecil dr betina
Pd Betina : pny 4 psg kaki, 2 psg rambut, 2 psg pengait, ukuran lebih besar dr jantan

Transmisi

1. Kontak langsung (kulit-kulit): berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual
2. Kontak tidak langsung (melalui benda): pakaian, handuk, sprei, bantal, dll.
Varian skabies:
1. Skabies Norwegian (berkrusta)
Bentuk scabies ini ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan kaki, kuku
yang distrofik, serta skuama yang generalisata. Bentuk ini sangat menular, tetapi rasa
gatalnya sangat sedikit. Tungau dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak.
2. Skabies nodula
Skabies dapat berbentuk nodular bila lama tidak mendapat terapi, sering terjadi pada
bayi dan anak, atau pada pasien immunocompromised.

Patofisiologi : Masa inkubasi 4-6 minggu (dr msk – timbul gejala)

Siklus hidup 8-12 hari dimulai dengan kopulasi betina dan jantan diats kulit  tungau jantan
mati  tungau betina menggali terowongan u/ letakkin telur kira” 2-50 telur  telur
kemudian menetas  setelah 3 – 10 hari menjadi larva pny 3 psg kaki (larva dpt tinggal dlm
terowongan / dpt juga keluar)  2 – 3 hari kemudian berkembang biak menjadi 2 bentuk
(jantan dan betina) dgn 4 psg kaki.

Aktivitas S. scabei di dalam kulit menyebabkan rasa gatal dan menimbulkan respons imunitas
yang meningkat yaitu IgE di kulit atau di plasma.

Gejala pd kulit biasanya terlihat : urtika, vesikel, papul, kalo digaruk menyebabkan eksoriasi,
erosi, krusta, dan infeksi sekunder

Gatal pd mlm hari (pruritus nokturia)  krn aktivitas meningkat pd tubuh yg lebih lembab
dan hangat.

Manifestasi Klinis = Diagnosis


PP
Cara menemukan tungau:

1. Carilah terowongan kemudian pada ujung yang terlihat papul atau vesikel dicongkel
dengan jarum dan letakkan di atas sebuah objek, lalu ditutup dengan kaca penutup dan
dilihat dibawah mikroskop cahaya.
2. Kerok kulit dan taro di atas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar.
3. Biopsi irisan. Caranya: lesi dijepit antara 2 jari kemudian dibuat irisan tipis dengan
pisau dan diperiksa dengan mikroskop cahaya.
4. Biopsi kulit dan diwarnai dengan hematoksilin eosin (HE).

Diagnosis

Ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal:


1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas
tungau lebih tinggu pada suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Menyerang sekelompok manusia, misalnya dalam sebuah keluarga, sehingga
seluruh keluarga terkena infeksi, di asrama, atau pondokan. Hal ini dikenal sebagai
hiposensitisasi. Penderita bersifat sebagai pembawa (carrier).
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih
atau keabuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada
ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder
ruam kulit menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dll). Namun kunikulus biasanya
sukar dilihat karena sangat gatal pasien selalu menggaruk,
sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, areola mame (♀), umbilicus, bokong, genitalia eksterna
(♂), dan perut bagian belakang.
4. Menemukan tungau pd kerokan kulit / biopsy kulit
DD

1. Dermatitis atopik  gatal di daerah lipatan (kulitnya kering), ada riwayat asma
2. Cutaneus larva migrans  cacing tambang, gatal karena reaksi HP akibat cacing
jln”, Ada terowongan lebih panjang drpd scabies, kelainan kulit seperti benang dgn
papul/nodul diatasnya.
3. Pedikulosis korporis  gatal, umumnya ditemukan kelainan luka bekas garukan
pada badan karena gatal, membaik dengan garukan intensif.
4. Prurigo  dibagian kaki, biasa kalo gigit nyamuk bekas sulit hilang (kaki jdnya
hitam)

Tatalaksana
Cara pengobatan ialah seluruh anggota keluarga yang harus diobati (termasuk yang
hiposensitisasi).

- Permetrin 5%  aplikasi sekali, dibersihkan dengan mandi setelah 8-10 jam,


pengobatan diulangi setelah seminggu. Tidak untuk bayi.
o Pakai dari belakang telinga lalu semua tubuh baik yang gatal maupun tidak.
- Cuci semua sprei dan barang2 yg dpake bersama, juga treat org rumah/ yg biasa
bareng doi
- Gameksan 1% (neurotoxic SSP)  oles 1x, tidak untuk ibu hamil dan anak di
bawah 6 tahun.
- Krotamitron 10%  antiskabies dan antigatal, dijauhkan dari mata, mulut,
urethra.

Karena merupakan hipersensitivitas tipe 4 (delayed) bisa tetap gatal walaupun demikian,
belum tentu tungau masih ada,

Pencegahan

Edukasi tentang penyakit skabies, perjalanan penyakit, penularan, cara eradikasi tungau,
menjaga hygiene, dan tata cara pengolesan obat. Rasa gatal terkadang tetap ada walaupun
kulit sudah bersih. Pengobatan dilakukan pada orang serumah dan orang di sekitar pasien
yang berhubungan erat.

Anda mungkin juga menyukai