Laporan Kasus
SKABIES
Penulis
dr.Gina Adianti Putri
Pembimbing
dr.Erbatsi Murina
1
CaseReportSession
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
“Scabies”. Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi kewajiban sebagai Peserta Dokter
Internship Indonesia (PIDI).
Keberhasilan penyusunan laporan kasus ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap semoga Allah Yang Maha Esa
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu. Semoga laporan kasus ini dapat memberikan sumbangan dan manfaat kepada
dunia ilmu pengetahuan dan klinisi.
Penulis
2
CaseReportSession
BAB 1
TINJAUANPUSTAKA
1.1 Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei var, hominis,dan produknya. Sinonim atau nama lain
skabies adalah the itch, sky-bees, gudik, budukan, dan gatal agogo.1
1.2 Epidemiologi
Sekitar 300 juta kasus skabies di seluruh dunia dilaporkan setiap tahunnya.
Prevalensi scabies sangat tinggi padaregion: Afrika, Amerika Selatan, Autralia,
dan Asia Tenggara. Tingginya prevalensi berkolerasi dengan kemiskinan, status
nutrisi yang rendah, dan higene yang tidak adekuat. Skabies sering terjadi pada
anak-anak dan dewasa muda. 2,3
Menurut Depkes RI, berdasarkan data dari puskesmas seluruh Indonesia pada
tahun 2008, angka kejadian skabies adalah 5,6%-12,95%. Skabies di Indonesia
menduduki urutan ke tiga dari dua belas penyakit kulit tersering.4,5
1.3.Etiologidan Patogenesis
3
CaseReportSession
Penularanskabiesmelalui:
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,
tidur bersama dan hubungan seksual.
2. Kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain-lain.1
Penularan biasanya melalui scabies betina yang sudah dibuahi atau kadang-
kadang oleh bentuk larva. Siklus hidup tungau ini sebagai berikut; setelahkopulasi
yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat
hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh tungau betina. Tungau
betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan
kecepatan 2-3 milimeter sehari sambil meletakkan telurnya 2 hingga 50. Bentuk
betina yang sudah dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas
biasanya dalam waktu 3 sampai 10 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3
pasang kaki. Larva ini dapattinggaldalam terowongan, tetapidapat juga keluar.
Setelah 2-3harilarva akanmenjadi nimfa yangmempunyai 2bentuk, jantan dan
betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidup mulai dari telur sampai bentuk
dewasa memerlukan waktu 8-12 hari.1
Kelainan kulit tidak hanya dapat disebabkan oleh tungau scabies, tetapi juga
oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira
sebulan setelah investasi. Pada saat itu, kelainan kulit menyerupai dermatitis
dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat
timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder.1
4
CaseReportSession
1.4 FaktorRisiko
Adapunfaktorrisikodariscabiesini adalah:
1. Masyarakatyanghidupdalamkelompokyangpadatsepertiasrama dan
pesantren
2. Higine yangburuk
3. Sosialekonomiyangrendahseperti padapantiasuhan danlainnya
4. Hubunganseksualyangsifatnyapromiskuitas8
Setelah paparan pertama, pruritus dan kemerahan dapat muncul dalam 6-8
minggu.9 Kelainan kulit yang dapat ditemukan berupa papul, vesikel, urtika.Selain
itu, akibat garukan terdapat lesi berupa erosi, eksoriasi, krusta, dan infeksi
sekunder.10 Untuk mendiagnosis penyakit ini harus ditemukanminimal 2 dari 4
tanda kardinal di bawah:
5
CaseReportSession
1.6 PemeriksaanPenunjang
Terdapatbeberapa carauntukmenemukantungau:
6
CaseReportSession
1.7.DiagnosisBanding
Penyakit scabies merupakan the greatest imitator, karena dapatmenyerupai
banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal. Sebagai diagnosis banding ialah
prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis atopik, dermatitis kontak, urtikaria
papular, Insect bite, dishidrosis, pioderma.1,8,11
1.8 Komplikasi
Infeksi kulit sekunder oleh S. aureus sering terjadi terutama pada anak-anak.
Komplikasi scabies dapat menurunkan kualitas hidup dan prestasi belajar. 8
Limfangitis dan seprikemia dapat terjadi terutama pada scabies berkrusta.9
1.9. Tatalaksana
1.9.1 Nonmedikamentosa
7
CaseReportSession
Salepsulfur5-10%,dioleskanselama8jam,3malamberturut-turut.
Krimkrotamiton 10%dioleskan selama8 jampadaharike-1,2,3,dan
Emulsibenzilbenzoat10% dioleskanselama24jampenuh.
2. Sistemik
Antihistaminsedatif (oral) untukmengurangigatal.
Bilainfeksisekunderdapatditambahantibiotik sistemik.
Padaskabieskrustosadiberikanivermektin(oral)0,2mg/kgdosistunggal, 2-3
dosis setiap 8-10 hari. Tidak boleh pada anak-anak dengan berat kurang
dari 15 kg, wanita hamil dan menyusui.11
1.9 Pencegahan
1.10 Prognosis
Quoadvitam :bonam
Quo adsanactionam:bonam11
8
CaseReportSession
BAB 2
LAPORANKASUS
IDENTITASPASIEN
Nama :An. A
Umur : 11tahun
JenisKelamin :Laki-laki
Alamat : Sumani
Agama : Islam
Suku : Minang
I. Anamnesis
Seorang pasien laki-laki usia11 tahun, datang ke poli anak pukesmas Singkarak
pada tanggal 5 April 2022 dengan :
KeluhanUtama
Bintik-bintik kemerahan yang terasa gatal pada kedua tangan terutama
disela- sela jari dan punggung kaki,tungkai bawah, paha, bokong, yang semakin
bertambah banyak sejak 2 minggu yang lalu.
9
CaseReportSession
RiwayatPenyakitSekarang
Awalnya sekitar 3 minggu yang lalu, muncul bintik-bintik
kemerahansebesar kepala jarum pentul pada sela jari tangan kiri, lalu
bintik kemerahan menyebar ke kedua tangan dan kaki. Bintik kemerahan
terasa gatal terutama meningkat pada malam hari sehingga pasien sering
menggaruk. Saat ini bintik kemerahan terdapat pada kedua tangan dan
punggung kaki, tungkai bawah, paha, bokong,
Bintikkemerahantidakdisertairasanyeri
Pasien tinggal diasrama, dan tidur sekamar dengan teman temannya yang
mengeluhkan gejala yang yang sama,
Gejala pada kulit dan keluhan gatal-gatal tidak dicetuskan oleh sesuatu
(makanan, obat, kontak dengan benda-benda tertentu, cuaca)
RiwayatPenyakitDahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit dengan gejala bintik-bintik
kemerahan sebelumnya.
RiwayatPenyakitKeluarga/RiwayatAtopik/Alergi
Riwayatalergi,asma,rhinitisalergi,padakeluargatidakada
10
CaseReportSession
RiwayatPekerjaan,Sosial,Ekonomi,danKebiasaan
II. PemeriksaanFisik
Status Generalis
KeadaanUmum :baik
Kesadaran : CMC
StatusGizi : Baik
Rambut :tidakmudahrontok,botaksetempattidakada
Pemeriksaan Torak : diharapkan dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen :diharapkandalambatasnormal
Pemeriksaan Ekstremitas : dalam batas normal
StatusDermatologikus
Distribusi :terlokalisir
Bentuk :tidakkhas
Susunan :tidakkhas
Batas :tegas
StatusVenerologikus :tidakdiperiksa
11
CaseReportSession
Kelainanselaput :tidakadakelainan
Kelainankuku :tidakadakelainan
Kelainanrambut :tidakadakelainan
12
CaseReportSession
III. Resume
V. Diagnosisbanding :prurigo,pedikulosiskorporis
VI. PemeriksaanPenunjang
Pemeriksaan rutin :dilakukanpemeriksaanmikroskopisdaripreparat
kerokan kulit dengan KOH.
Hasil :Tidakditemukantungau.
VII.Penatalaksanaan
Umum
Edukasikepadapasiententang:
Penjelasanperjalanan penyakit
13
CaseReportSession
Khusus
Topikal : Krim Permetrin 5%, dioleskan selama 8-10 jam pada malam hari
pada seluruh tubuh kecuali wajah dan leher. Jika terkena air kembali dioleskan.
VIII.Prognosis
Quoadsanam :bonam
Quo ad vitam :bonam
Quoadkosmetikum:bonam
Quoadfunctionam:bonam
14
CaseReportSession
DAFTARPUSTAKA
15