PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
Skabies
Pendamping :
dr. Debby Lestary Mintjelungan
Disusun oleh :
dr.Leony Anatasia Maranatha
RUMKIT TK.III R.W. MONGINSIDI
MANADO, SULAWESI UTARA
2015
TINJAUAN PUSTAKA
SKABIES
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
scabei var, hominis dan produknya. Penyakit ini sangat mudah sekali menular dan sangat gatal
terutama pada malam hari. Faktor yang mempengaruhi adalah hygiene yang kurang baik.1-3
Epidemiologi
Ada dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies.
Banyak factor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara
lain: social ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan
seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan
perkembangan demografik serta ekologik. 3
Scabies ditemukan di semua negara dengan prevalensi bervariasi.
Menurut departemen Kesehatan RI prevalensi scabies di puskesmas
seluruh Indonesia adalah 4,6%-12,95% dan scabies menduduki
urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Di bagian kulit dan
kelamin FKUI RSCM pada tahun 1988 terdapat 704 kasus scabies
yang merupakan 5,77% dari seluruh kasus baru. Pada tahun 1989
dan 1990 prevalensi scabies adalah 6% dan 3,9%.4
Etiopatogenesis
Sarcoptes scabei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super family
Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabei var, hominis. Secara morfologi merupakan
tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini
translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
Siklus hidup tungau ini sebagai berikut: setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit, yang jantan
akan mati, kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali betina.
Tungau betina yang sudah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum sambil
meletakkan telurnya 2-4 butir sehari sampai mencapai 40 atau 50. Betina dapat hidup sebulan
lamanya. Telur akan menetas, selama 3-5 hari, dan mempunyai larva yang mempunyai 3 pasang
kaki. Setelah 2-3 hari larva ini akan mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang
kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara
8-12 hari. Setelah 1 minggu, telur menetas, dan anak Sarcoptes akan tumbuh menjadi dewasa.
Sarcoptes dewasa ini akan keluar dari lorong-lorong untuk mencari pasangannya (biasanya di
malam hari). Hal ini yang menyebabkan penderita merasakan gatal-gatal di malam hari.3
Kontak tak langsung (melalui benda ), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dll.3
Diagnosis
Gejala Klinis:
Ada 4 tanda cardinal:
1. Pruritus Nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas
tungau ini lebih tingi pada suhu lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah
perkampungan yang pada penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan
diserang tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota
keluarganya terkena. Walaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan
gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier).
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau
keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok, rata-rata panjang 1 cm, pada
ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam
Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap factor
eksogen ( bahan kimia, fisik, mikro organisme) dan atau factor endogen (atopic), menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, dan
likenifikasi) dan keluhan gatal.
Creeping Eruption
Penyakit yang disebabkan oleh larva berasal dari cacing tambang binatang anjing dan kucing,
yaitu Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum. Peradangan berbentuk linear atau
berkelok-kelok, menimbul dan progresif. Terowongan yang terbentuk lebih panjang dari scabies.
Rasa gatal lebih hebat pada malam hari.3,4
Pembantu Diagnosis:
Teknik pemeriksaan pada scabies:
1. Kerokan Kulit
Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan KOH 10% lalu dilakukan kerokan
menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau
kanalikuli. Bahan pemeriksaan diletakkan di atas gelas objek dan ditutup kaca penutup
lalu diperiksa di bawah mikroskop.
2. Mengambil tungau dengan jarum
Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan ke dalam
terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke ujung lainnya kemudian
dikeluarkan. Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasite yang sangat
kecil dan transparan.
3. Kuretase terowongan (kuret dermal)
Kuretasi sepanjang terowongan atau pada puncak papul, lalu kerokan diperiksa di bawah
mikroskop setelah ditetesi minyak mineral. Cara ini dilakukan pada bayi, anak, dan
pasien nonkooperatif.
4. Burrow Ink Test
Identifikasi terowongan dengan cara mewarnai daerah lesi dengan tinta hitam. Papul
scabies dilapisi tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan
kapas alcohol, terowongan tersebut akan terlihat lebih gelap dibandingkan kulit
sekitarnya karena akumulasi tinta di dalam terowongan. Tes dinyatakan positif bila
terbentuk gambaran kanalikuli khas berupa garis menyerupai zigzag.
5. Epidermal Shave Biopsi
Diagnosis pasti melalui identifikasi tungau, telur secara mikroskopik. Dilakukan dengan
menjepit lesi antara ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan
irisan superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati melakukannya agar tidak
berdarah. Kerokan diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi minyak mineral kemudian
diperiksa di bawah mikroskop.
Penatalaksanaan
Syarat Obat ideal:
1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau
2. Tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
3. Tidak berbau dan kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
4. Mudah diperoleh dan harganya murah
Cara pengobatannya adalah seluruh anggota keluarga harus diobati
Jenis obat topical:
1.
Belerang endap (sulfur presipitatum) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salap atau krim.
Preparat ini tidak efektif pada stadium telur, maka penggunaannya tidak boleh kurang
dari 3 hari. Kekurangannya yang lain ialah berbau dan mengotori pakaian dan kadangkadang menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
2.
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%), efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap
malam selama 3 hari. Obat ini sulit diperoleh , sering memberi iritasi, dan kadang-kadang
makin gatal setelah dipakai.
3.
Gama benzene Heksa Klorida (Gameksan-gammexane) kadarnya 1% dalam krim atau
losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan,
dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan
wanita hamil, karena toksis pada susunan saraf pusat. Pemberiannya cukup sekali, kecuali
jika masih ada gejala diulangi seminggu kemudian.
4.
Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan, mempunyai dua
efek sebagai antiskabies dan antigatal, harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.
5.
Permetrin dengan kadar 5% dalam krim, kurang toksis dibandingkan gameksan ,
efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh
diulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi di bawah umur 2 bulan.1-3
Bila disertai infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika. Untuk rasa gatal dapat diberikan
antihistamin per oral. Perlu diperhatikan jika diantara anggota keluarga ada yang menderita
scabies juga harus diobati.
Karena sifatnya sangat mudah menular, maka apabila ada salah satu anggota keluarga terkena
scabies, sebaiknya seluruh angota keluarga tersebut menerima pengobatan. Pakaian, alat-alat
tidur, dan lain-lain hendaknya dicuci dengan air panas.3,5
Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan
menghilangkan factor predisposisi (antara lain hygiene), maka penyakit ini dapat diberantas dan
memberi prognosis yang baik.3
Kepustakaan
1. Arnold, H.L; Odom, R.B., James, W.D.: Andrews Diseases of the skin. Clinical
dermatology; 8 th ed.,pp.513-527 (W.B. Saunders Company. Philadelphia, London,
Toronto 1990).
2. Moh, Usman Atmaprawira: Penelitian Skabies pada sebuah pesantren di Jakarta. Skripsi
(FKUI bag. I, Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta 1982).
3. Ronny, P.Handoko.2010. Skabies. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima.
Jakarta: FKUI.h.122-4.
4. Siregar, R.S.2004. Skabies. Sari Pati Penyakit Kulit. EGC: Jakarta .h.299
5. Freedberg IM, dkk. 2003. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. McGraw-Hill.
PRESENTASI KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: JRK
Usia
: 12 tahun
Jenis Kelamin
: Pria
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Tanggal Diperiksa
: 21 Agustus 2015
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dan Alloanamnesis
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh gatal-gatal 1 minggu SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 minggu SMRS pasien merasa gatal-gatal di seluruh tubuh. Gatal dirasakan paling sering di
malam hari, bila berkeringat juga terasa gatal. Pada mulanya timbul bentol-bentol kemerahan
kecil-kecil di leher, badan dan kedua tangan namun semakin meluas ke sela-sela jari tangan,
kedua kaki, dan sekitar kemaluan. Pasien sering menggaruk tangan, kaki dan badannya karena
gatal . Tidak ada keluhan demam (-), mual (-) muntah (-). BAK sehari 4-5 kali sehari, berwarna
seperti kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah. BAB biasa, warna coklat, konsistensi lunak.
: Tampak Baik
Kesadaran
= 120/80 mmHg
Nadi
= 72 x/menit
Laju nafas
= 20 x/menit
Suhu
= 36,2o C
Berat badan
= 50 kg
BMI
= Kesan normal
Kepala
Mata
Hidung
: mukosa tidak edema, septum nasi ditengah, sekret -/-, pernafasan cuping hidung -/-
Mulut
Leher
: bentuk dada normal, simetris kanan = kiri pada pergerakan napas statis dan
dinamis, retraksi subkostal -
Palpasi
Perkusi
: Sonor
: Akral hangat, capilary refill time < 2 detik, palmar eritem dextra et
: Tidak diperiksa
Status Dermatologis:
Lokasi: Leher, dada, perut, punggung, kedua tangan, sela-sela jari tangan, kedua kaki kanan
dan kiri, dan area skrotum.
Efloresensi : Multiple makula papul eritematous dan hiperpigmentasi diameter 1 cm dengan
erosi, dan krusta.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak Dilakukan
V.
RESUME
Anamnesis
Pasien laki-laki, 18 tahun datang dengan keluhan gatal-gatal di seluruh tubuh 1 minggu SMRS.
Gatal dirasakan paling sering di malam hari, bila berkeringat juga terasa gatal. Pada mulanya
timbul bentol-bentol kemerahan kecil-kecil di leher, badan dan kedua tangan namun semakin
meluas ke sela-sela jari tangan, kedua kaki, dan sekitar kemaluan. Pasien sering menggaruk
tangan, kaki dan badannya karena gatal . Pasien bersekolah di pondok pesantren, dan mengaku
banyak teman-temannya menderita penyakit yang sama.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Keadaan Umum : Tampak Baik
TD= 120/80 mmHg
N= 72 x/menit
Suhu = 36,2o C
VI.
DIAGNOSIS KERJA
Skabies
Diagnosis ditegakkan dari:
1. Anamnesis : Gatal di seluruh tubuh, dirasakan paling sering di malam hari, ada
bentol-bentol kemerahan kecil-kecil. Pasien sering menggaruk tangan, kaki dan
badannya karena gatal . Pasien bersekolah di pondok pesantren, dan mengaku banyak
teman-temannya menderita penyakit yang sama.
2. Pemeriksaan Fisik: Lokasi: Leher, dada, perut, punggung, kedua tangan, sela-sela jari
tangan, kedua kaki kanan dan kiri, dan area skrotum. Efloresensi : Multiple makula
papul vesikel eritematous dan hiperpigmentasi diameter 1 cm dengan erosi, pustul,
dan krusta
VII.
DIAGNOSIS BANDING
1. Prurigo
2. Pedikulosis Korporis
3. Dermatitis
4. Creeping Eruption
VIII.
IX.
SARAN PEMERIKSAAN
Tidak dilakukan
TATALAKSANA
Topikal : Cream Permethrin 5% dioleskan merata pada seluruh permukaan kulit dari
kepala sampai jari-jari kaki selama 8-12 jam, kemudian cuci bersih. Penggunaan sekali
pakai, dapat diulangi 1 minggu kemudian.
Edukasi
1. Seluruh keluarga yang terkena kontak langsung penderita dan teman-teman di pondok
pesantren harus diobati
2. Seluruh pakaian di rumah, alas tidur seprei, bantal, alat mandi seperti handuk dicuci
bersih dan dijemur di bawah matahari.
3. Kasur, bantal, benda-benda lain yang tidak bisa dicuci dapat dijemur
X.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Functionam
: Bonam
Quo ad Sanationam
: Bonam
KAJIAN KASUS
1. Skabies
Ditegakkan melalui :
Anamnesis :
keluhan gatal-gatal di seluruh tubuh 1 minggu SMRS. Gatal dirasakan paling sering di
malam hari, bila berkeringat juga terasa gatal.
Pada mulanya timbul bentol-bentol kemerahan kecil-kecil di leher, badan dan kedua
tangan namun semakin meluas ke sela-sela jari tangan,
kemaluan.
N= 72 x/menit
Suhu = 36,2o C
Lokasi: Leher, dada, perut, punggung, kedua tangan, sela-sela jari tangan, kedua kaki
kanan dan kiri, dan area skrotum. Efloresensi : Multiple makula papul
vesikel
Topikal : Cream Permethrin 5% dioleskan merata pada seluruh permukaan kulit dari
kepala sampai jari-jari kaki selama 8-12 jam, kemudian cuci bersih. Penggunaan sekali
pakai, dapat diulangi 1 minggu kemudian