Pembimbing :
dr. Eka Narayana, Sp.KK
Penyusun :
Christian Adithya Suwito,S.Ked
2010.04.0.0041
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
RSAL DR. RAMELAN SURABAYA
2015
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status
Suku/Bangsa
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Pemeriksaan
2010.04.0.0041
: An. M.M.S
: 4 tahun
: Laki-laki
: Belum menikah
: Jawa
: Islam
:: Sby
: 20 October 2015
ANAMNESA
a. Keluhan Utama :
Keropeng pada kaki dan tangan
b. Keluhan Tambahan :
Gatal
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Penderita datang ke poli kulit kelamin RSAL Dr.Ramelan
Surabaya pada tanggal 20 October 2015 dengan keluhan
keropeng pada kaki dan tangan sejak 2 hari sebelum
kunjungan ke poli. Ibu penderita juga mengatakan 5 hari
yang lalu timbul gelembung berisi cairan pada kaki dan
tangan penderita. Awalnya muncul 1 gelembung kecil berisi
nanah yang kemudian semakin lama meyebar semakin
banyak.
disangkal.
Riwayat asma disangkal.
Riwayat digigit serangga disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Berat badan
: 20 kg
Tekanan darah
: Tidak diukur
Nadi
: 90x / menit
Pernafasan
: 20x/ menit
Kepala/leher
: pembesaran KGB (-)
Thorax
: Dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal
Extremitas
: Lihat status dermatologis
b. Status Dermatologis
Regio
: Dorsum Manus Digiti 1 dan 3
Efloresensi
: Tampak krusta kecoklatan dengan ulkus di
dasarnya dan pustul dengan eritematous di
sekitarnya
Regio
Efloresensi
Regio
Efloresensi
Regio
Efloresensi
dan
beberapa
kecoklatan
IV.
V.
VI.
DIAGNOSA KERJA
Ektima
DIAGNOSA BANDING
Impetigo krustosa, folikulitis
PENATALAKSANAAN
a. Planning Diagnosa
Pemeriksaan gram
telah
menjadi
krusta
b. Planning Terapi
Umum
Mencuci lesinya pelan-pelan dengan larutan sodium
chloride 0,9%.
Drainase: pustula dengan ditusuk jarum steril untuk
mencegah penyebaran lokal.
Khusus
Topikal
Antibiotik topikal: asam fusidat 2% salep (3 dd ue).
Sistemik
Antibiotik: Eritromisin 250mg 4 dd 1tab
Antihistamin: CTM 4 mg 2 dd tab.
c. Planning Edukasi
Tekankan kepatuhan pada pengobatan
Meminta ibu penderita untuk membersihkan lesi
berkrusta dengan air hangat sebelum memakai terapi
topikal.
Instruksikan pada penderita agar memakai sabun
antibakteri.
Meminta ibu penderita untuk mewajibkan penderita
memakai alas kaki tiap kali bermain di luar rumah
serta membiasakan mencuci tangan dan kaki dengan
sabun dan air mengalir tiap kali dari luar rumah dan
saat akan tidur.
Memotong kuku jari tangan dan kaki.
Untuk sementara waktu menjauhkan
penderita
TINJAUAN PUSTAKA
EKTIMA
I.
DEFINISI
Ektima adalah infeksi streptokokus atau stapilokokus yang
mengarah ke ulserasi dari seluruh ketebalan epidermis dan bagian
atas dari dermis dan dikarakteristikkan dengan adanya ulkus yang
ditutupi oleh ktusta dan terdapat eritema di sekitarnya. Ektima
termasuk pioderma kutaneus dengan karakteristik krusta tebal dan
adanya ulkus. Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan
timbulnya penyakit ini adalah hygiene yang kurang, malnutrisi dan
trauma.
II.
EPIDEMIOLOGI
Ektima dapat terjadi karena impetigo yang tidak diobati. Secara
epidemiologi ektima sering ditemukan pada orang-orang dengan
higiene yang kurang dan pada daerah dengan suhu dan kelembaban
yang tinggi. Ektima sering ditemukan pada anak-anak dan tempat
predileksinya adalah di tungkai bawah.
III.
Etiologi
Ektima dapat disebabkan oleh streptococcus B hemoliticus atau
Staphylococcus aureus
IV.
Patogenesis
Seperti halnya Staphylococcus aureus, streptococcus sp. Juga
terkenal sebagai bakteri patogen untuk kulit. Kandungan M-protein
pada bakteri ini menyebabkan bakteri tersebut resisten terhadap
fagositosis. Staphylococcus aureus menghasilkan beberapa toksin
yang dapat menyebabkan kerusakan lokal atau gejala sistemik.
Gejala Klinis
Tampak sebagai krusta tebal berwarna kuning, biasanya
berlokasi di tungkai bawah, yaitu tempat yang relatif banyak
mendapatkan trauma. Jika krusta di angkat tampak ulkus yang
dangkal
Penyakit ini dimulai dengan suatu vesikel atau pustul di atas
kulit yang eritematosa, membesar dan pecah (diameter 0,5 3 cm)
dan beberapa hari kemudian terbentuk krusta tebal dan kering. Bila
krusta terlepas, tertinggal ulkus superfisial dengan gambaran
punched out appearance atau berbentuk cawan dengan dasar
merah dan tepi meninggi. Pada beberapa kasus juga terlihat bulla
yang berukuran kecil atau pustul dengan dasar yang eritema serta
krusta yang keras dan telah mengering. Lesi cenderung menjadi
sembuh setelah beberapa minggu dan meninggalkan sikatriks.
Biasanya lesi dapat ditemukan pada daerah ekstremitas bawah.
VI.
Pemeriksaan Penunjang
10
Pemeriksaan
penunjang
yang
dapat
dilakukan
adalah
diambil
dengan
mengorek
tepi
lesi
yang
aktif.
11
VIII. Penatalaksanaan
1. Nonfarmakologi
12
13
Topikal
Pengobatan topikal dapat menggunakan Mupirosin maupun
asam fusidat
Edukasi
Memberi pengertian kepada pasien tentang pentingnya
menjaga kebersihan badan dan lingkungan untuk mencegah
timbulnya dan penulara penyakit kulit.
IX.
Prognosis
Ektima
sembuh
secara
14
perahan
tetapi
biasanya
DAFTAR PUSTAKA
J.
eds. Andrews
Disease
of
The
15
Skin
Clinical