Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT KUSTA DR. SITANALA
Oleh

: Shinta Arumadina

NIM

: 030.10.254

IDENTITAS
I.

Nama
Usia
Jenis kelamin
Agama
Status perkawinan
Alamat
No. RM

: An. A
: 6 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Belum menikah
: Kp. Kosong
: 050748

ANAMNESIS
Dilakukan secara auto dan alloanamnesis pada tanggal 3 Juli 2015 pukul 11.00 WIB.

a. Keluhan Utama
Gatal pada kedua telapak tangan, bokong, dan kemaluannya
b. Keluhan Tambahan
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang bersama ibunya ke poliklinik dengan keluhan gatal pada kedua
telapak tangan, bokong dan kemaluannya sejak 2 bulan yang lalu. Gatal dirasakan
semakin sering, berpindah-pindah tempat, serta hilang timbul. Gatal lebih parah saat
malam hari. Sebelumnya, pasien juga mengeluh gatal di bagian perut namun saat ini
keluhan tidak muncul. Terdapat bercak-bercak kemerahan di kedua tangan, perut,
bokong, serta kemaluannya. Tidak didapatkan keluhan panas atau nyeri.
Keluhan yang sama juga dirasakan oleh kakak pasien sejak 3 bulan yang lalu,
namun sekarang keluhan sudah tidak ada. Kakak pasien merupakan siswa pesantren
yang saat ini sedang berlibur di rumah. Pasien belum pernah membeli obat sendiri
untuk mengatasi keluhannya ataupun berobat ke dokter.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
e. Riwayat Alergi Obat
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat atau alergi makanan sebelumnya.

II.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
- Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
- Kesadaran
: Compos mentis
- Kesan gizi
: Tampak gizi cukup
- Tanda vital
o Tekanan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Nadi
: 88 kali/menit
o Suhu
: 36,3oC
o Pernapasan : 20 kali/menit
o BB
: 16 kg
Status Lokalis
- Regio manus bilateral : terdapat macula eritema multiple, ukuran miliar-lentikular,
berbatas tegas, regular, diskret. Terdapat papul multiple, ukuran miliar, regular,
-

sirkumskrip, diskret.
Regio abdomen : terdapat papul eritema multiple pada seluruh abdomen, ukuran

miliar, regular, difus, diskret


Regio gluteal : terdapat papul eritema multiple, ukuran miliar-lentikular, regular,
sirkumskrip, diskret. Terdapat plak eritema, ukuran plakat, irregular, difus, soliter.

Skuama (+) erosi (+)


Regio genitalia externa dan lipat paha : terdapat papul eritema multiple, ukuran
miliar-lentikular, irregular, difus, diskret. Terdapat bentukan papul berbentuk garis
lurus dan berkelok kelok warna putih keabu-abuan, disertai ekskoriasi.

III.

DIAGNOSIS KERJA
Skabies

IV.

DIAGNOSIS BANDING
1. Pedikulosis korporis
2. Kutaneus Larva Migrans

V.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien.

VI.

RESUME
Pasien seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, dengan keluhan gatal pada
kedua telapak tangan, bokong dan kemaluannya sejak 2 bulan yang lalu. Gatal
dirasakan semakin sering, berpindah-pindah tempat, serta hilang timbul. Gatal lebih
parah saat malam hari. Terdapat bercak-bercak kemerahan di kedua tangan, perut,
bokong, serta kemaluannya. Kakak dari pasien memiliki riwayat penyakit serupa serta
bersekolah di pesantren. Pada hasil pemeriksaan status lokalis pada regio manus
2

bilateral, abdomen, bokong, dan genitalia eksterna didapatkan adanya gambaran papul
eritema, ukuran miliar-lentikular, irregular, difus, diskret. Terdapat bentukan papul
berbentuk garis lurus dan berkelok kelok warna putih keabu-abuan, disertai
ekskoriasi.
VII. TERAPI
- Medikamentosa
Scabimite cream 10 gr, 1x1 dioleskan ke seluruh tubuh.
Cetirizine syrup 5 mg, 1x1 cth pada malam hari.
-

Non medikamentosa
1. Pengobatan harus dilakukan secara bersamaan pada seluruh orang yang
tinggal dalam rumah
2. Persiapan untuk pengobatan :
o Seluruh pakaian yang ada dalam lemari dimasukkan kedalam kantong
plastik, dan diikat. Sisakan pakaian untuk 3 hari kedepan
o Jemur seluruh pakaian yang sudah ada dalam plastik selama 3 hari
kedepan
o Pada hari terakhir penjemuran (malam), oleskan obat pada seluruh
orang yang tinggal dirumah
3. Mandi seluruh badan sebelum memakai obat
4. Oleskan obat cream (scabimite) secara merata pada seluruh badan, baik
yang gatal ataupun tidak gatal, kecuali muka. Pemakaian obat harus
dibantu dengan orang lain. Diamkan selama 10 jam
5. Pagi hari sebelum mandi, turunkan sprei, sarung bantal, gorden, dan
karpet. Jemur sofa dan peralatanm rumah lainnya, atau semprot dengan
insektisida
6. Mandi seluruh badan hingga bersih
7. Kenakan pakaian yang telah dijemur selama 3 hari tadi
8. Penyuluhan hygiene perorangan dan lingkungan
o Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan alas
tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita skabies
o Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.

Kunjung

Jemur baju

VIII. PROGNOSIS
Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam

Jemur

baju

Jemur baju (III)

Mandi

Pemakaian
cream

Cuci seprai,
gorden,dll

: Ad bonam
: Ad bonam
: Ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA
SKABIES
I.

DEFINISI
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap

Sarcoptes scabiei var. homini dan produknya. Terdapat klasifikasi scabies sebagai
berikut :

Lesi pada tempat infestasi


Manifestasi kutan hipersensitif terhadap kutu
Lesi sekunder oleh karena garukan
Lesi sekunder oleh karena infeksi
Lesi varian : scabies pada bayi, scabies pada orang bersih, scabies
incognita, scabies yang ditularkan hewan, scabies dengan HIV/AIDS,
skanies Norwegia (scabies berkrusta)

II.

KRITERIA DIAGNOSTIK
Penyakit ini menyetang manusia secara berkelompok, keadaan umum pasien baik.
Diagnosis perkiraan (presumtif) :
1. Lesi kulit pada daerah predileksi
a. Lesi kulit terowongan (kanalikuli) berbentuk garis lurus atau
berkelok, warna putih, atau abu-abu dengan ujung papul atau
vesikel. Apabila terjadi infeksi sekunder timbul pustul atau nodul.
b. Daerah predileksi pada tempat dengan stratum korneum tipis,
yaitu: sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku
bagian luar, lipatan ketiak, aerola mamae, umbilikus, bokong,
genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat
menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
2. Gatal terutama pada malam hari (pruritus nocturnal)
3. Terdapat riwayat sakit serupa dalam satu rumah atau erdapat riwayat
kontak pada penderita.

Diagnosis pasti skabies ditegakkan dengan penemuan tungau, telur, atau


kotoran tungau (scybala) dari kerokan kulit secara mikroskopis.
4

III.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Beberapa cara untuk menemukan terowongan :
Kaca pembesar
Tinta cina
Uji tetrasiklin
Epiluminescene microscopy (dermatoskopi)
Beberapa cara untuk menemukan tungau :

Kerokan diambil dari beberapa lesi (papul baru, tidak ekskoriasi) pada
tempat predileksi, kemudian diletakkan diatas gelas objek, ditetesi
KOH/ NaCl/ minyak mineral, ditutup dengan kaca penutup, lalu

IV.

diperiksa dibawah ikroskop.


Membuat biopsy irisan kulit

DIAGNOSIS BANDING
Ada pendapat yang mengatakan penyakit ini merupakan the great immitator
karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit yang lain. Adapun diagnosis
bandingnya adalah :
o Prurigo
o Pedikulosis korporis
o Dermatitis
o Urtikaria
o Insect bite

V.

PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
o Penyuluhan hygiene perorangan dan lingkungan
o Pengobatan secara tepat, dan benar, serta seluruh orang yang
tinggal dirumah harus mendapatkan pengobatan.

Medikamentosa
1. Topikal
- Krim permetrin 5% dioleskan pada kulit dan dibiarkan selama
-

10 jam. Dapat diulang setelah satu minggu


Krim lindane 1% dioleskan pada kulit dan dibiarkan selama 8
jam. Dapat diulang setelah satu minggu. Tidak boleh digunakan

pada bayi, anak kecil, dan ibu hamil.


Salep sulfur 6%, dioleskan 3 malam berturut turut
Krim kotamiton dioleskan 5x/hari
Emulsi benzyl-benzoat (20-25%), setiap malam selama 3 hari
berturut-turut.
5

Gama benzene heksaklorida (gameksan) 1% dalam krim atau


losio, cukup sekali pemakaian, dapat diulang bila belum

sembuh.
9. Sistemik
- Antihistamin sedative (oral) untuk mengurangi gatal
- Bila infeksi sekunder dapat ditambah antibiotic sistemik
- Invermektin (oral) 0.2 mg/kgBB dosis tunggal, 2-3 dosis setiap 1-2
minggu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Freedber IM, Elisen AZ, Wolff K, Ausien KF, Goldsmith LA, Koat SI, editor. Dalam :
Fitzpatricls Dermatology in General Medicine. Edisi 7, New York. Mc Graw Hill.
2008

Anda mungkin juga menyukai