KETOSIS PADA
DIABETES MELLITUS TIPE
II
DENGAN
RIWAYAT HIPERTIROID
SHINTA ARUMADINA
030.10.254
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. A
Jenis kelamin
: Pria
Umur
: 37 Tahun
Alamat
: Kalibata
Pekerjaan
: Pedagang
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Masuk RS
: 23 Agustus 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Jantung berdebar-debar.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RS 7 bulan yang lalu dengan
keluhan yang sama yaitu lemas seluruh tubuh dengan
diagnosis Diabetes Mellitus. Pasien memiliki riwayat
hipertiroid sejak 4 bulan yang lalu. Riwayat hipertensi,
riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit paru, riwayat
asma, serta riwayat penyakit maag disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku dulu suka makan makanan manis. Namun,
sekarang sudah mengurangi makanan manis. Pasien mengaku
pernah merokok satu bungkus setiap hari, namun sudah berhenti
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien jarang berolah raga. Riwayat
minum minuman beralkohol disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien saat ini mengkonsumsi obat metformin, selain itu pasien
juga mengkonsumsi PTU sejak didiagnosis hipertiroid 4 bulan
yang lalu.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap obat dan makanan disangkal.
Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat penduduk.
Pencahayaan dan ventilasi di rumah cukup baik, tidak perlu
memakai lampu pada pagi hari.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesan sakit
Kesadaran
Tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernafasan
Anthropometri
BB
: 55 kg
TB
: 167 cm
BMI
: 19,7
Kesan: gizi cukup
Kulit
Warna kulit kuning langsat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak
sianosis, tidak ada efloresensi kulit yang bermakna. Perabaan
suhu terasa hangat.
Kepala
Normochepali, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut, deformitas (-)
Mata : Ptosis (-), palpebra oedem (-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflex cahaya langsung
dan
tidak langsung (+/+).
Telinga : Normotia, nyeri tarik atau nyeri lepas (-/-), liang telinga
lapang (+/+), serumen (-/-)
Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-), kavum nasal
tampak lapang (+/+)
Mulut : Sianosis (-), bibir tidak kering, mukosa mulut kering,
tidak ada efloresensi yang bermakna, oral hygine baik, uvula
letak di tengah, tidak hiperemis, arkus faring tidak hiperemis
dan
tidak tampak detritus, tonsil T1/T1.
Leher
Inspeksi
: Terlihat sebuah benjolan di kelenjar tiroid sebelah
kanan, tidak hiperemis. Tidak tampak benjolan di kelenjar getah
bening.
Palpasi
: Kelenjar tiroid sebelah kanan teraba membesar, ikut
bergerak saat menelan, tidak ada nyeri tekan, kelenjar getah bening
tidak
teraba membesar.
JVP
: 5+2 cmH2O
Thoraks
Inspeksi
: Tidak tampak efloresensi yang bermakna, gerak
pernafasan simetris tidak tampak pergerakan nafas yang tertinggal,
tulang iga tidak terlalu vertikal maupun horizontal, retraksi otot-otot
pernapasan (-).
Palpasi
: Vocal fremitus simetris dada kiri dan kanan. Ictus cordis
teraba
setinggi ICS 5, 1 cm dari garis midclavicula kiri.
erkusi
: Didapatkan perkusi sonor pada kedua lapang paru.
batas paru dengan hepar : setinggi ICS 5 linea midclavicula kanan
dengan suara redup
batas paru dengan jantung kanan : setinggi ICS 3 hingga 5 linea
sternalis kanan dengan suara redup
batas paru dengan jantung kiri : setinggi ICS 5 1 cm linea
midclavicula kiri dengan suara redup
batas atas jantung : setinggi ICS 3 linea parasternal kiri dengan
suara redup
uskultasi:
Jantung
Paru
Abdomen
Inspeksi
: Tidak tampak efloresensi yang bermakna, perut
datar,
smiling umbilicus (-), hernia umbilikalis (-), pulsasi
abnormal (-), spider navy (-).
Auskultasi : BU (+) normal.
Perkusi
Palpasi
defence
(-).
Ekstremitas
Inspeksi
: Simetris, tidak tampak efloresensi yang bermakna,
oedem ekstremitas superior (-/-), oedem ekstremitas
inferior (-/-), palmar eritema (-/-).
Palpasi
: Akral teraba hangat, CRT < 2 detik.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 23/8/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
439
16.00
Glukosa Darah Jam
436
18.00
Glukosa Darah Jam
158
20.00
Glukosa Darah Jam
147
22.00
Glukosa Darah Jam
255
24.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
Leukosit
5,0
ribu/uL
3,8-10,6
Eritrosit
4,2
juta/uL
4,4-5,9
Hemoglobin
12,7
g/dl
13,2-17,3
Hematokrit
37
40-52
Trombosit
170
ribu/uL
150-440
MCV
86,0
fL
80-100
MCH
30,1
pg
26-34
MCHC
34,8
g/dL
32-36
RDW
13,4
<14
4,3
<0,6
Ureum
14
mg/dL
13-43
Kreatinin
0,93
mg/dL
<1,2
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
Keton Darah
GINJAL
Tanggal 24/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
86
02.00
Glukosa Darah Jam
165
04.00
Glukosa Darah Jam
309
06.00
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
138
10.00
Glukosa Darah Jam
123
12.00
Glukosa Darah Jam
293
14.00
Glukosa Darah Jam
438
16.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
JENIS PEMERIKSAAN
URINALISIS
Urine Lengkap
Warna
Kejernihan
Glukosa
Bilirubin
Keton
pH
Berat Jenis
Albumin Urine
Urobilinogen
Nitrit
Darah
Esterase Leukosit
Sedimen Urine
Leukosit
Eritrosit
Epitel
Silinder
Kristal
Bakteri
Jamur
Hasil
Satuan
Nilai normal
Kuning
Jernih
1+
Negatif
Trace
6,0
1,010
Negatif
1,0
Negatif
Negatif
Negatif
E.U./dL
Kuning
Jernih
Negatif
Negatif
Negatif
4,6-8
1,005-1,030
Negatif
0,1-1
Negatif
Negatif
Negatif
2-4
0-1
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
/LPB
/LPB
/LPB
/LPK
/LPB
<5
<2
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
608
18.00
Glukosa Darah Jam
339
20.00
Glukosa Darah Jam
99
22.00
Glukosa Darah Jam
126
24.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Hasil
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
233
02.00
Glukosa Darah Jam
275
04.00
Glukosa Darah Jam
212
06.00
Glukosa Darah Jam
339
08.00
Glukosa Darah Jam
367
10.00
Glukosa Darah Jam
333
12.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Tanggal
25/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
Natrium (Na)
139
mmol/L
135-155
Kalium (K)
2,9
mmol/L
3.6-5.5
Klorida (Cl)
101
mmol/L
98-109
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
ELEKTROLIT SERUM
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
163
16.00
Glukosa Darah Jam
135
18.00
Glukosa Darah Jam
248
20.00
Glukosa Darah Jam
291
22.00
Glukosa Darah Jam
168
24.00
Tanggal 26/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
232
02.00
Glukosa Darah Jam
141
04.00
Glukosa Darah Jam
129
06.00
Glukosa Darah Jam
329
08.00
Glukosa Darah Jam
334
10.00
Glukosa Darah Jam
271
12.00
JENIS
PEMERIKSAAN
Hasil
Glukosa
Darah Jam
349
METABOLISME
KARBOHIDRAT
14.00
Glukosa Darah Jam
182
18.00
Glukosa Darah Jam
298
24.00
Glukosa Darah Jam
105
06.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Tanggal 27/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
KIMIA KLINIK
HATI
AST/SGOT
22
ALT/SGPT
9
Albumin
3.7
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na)
141
Kalium (K)
2.7
Klorida (Cl)
103
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 198
Satuan
Nilai normal
mU/dL
mU/dL
g/dL
<33
<50
3.5-5.2
mmol/L
mmol/L
mmol/L
135-155
3.6-5.5
98-109
mg/dL
<110
METABOLISME KARBOHIDRAT
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
314
mg/dL
<110
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Sewaktu
Tanggal 28/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Sewaktu
Glukosa Darah Jam
16.00
Glukosa Darah
Sewaktu
276
118
279
Tanggal 29/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Hasil
Satuan
Nilai normal
0.3
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
181
Sewaktu
JENIS PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK
Keton Darah
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
156
16.00
ELEKTROLIT
<0,6
mg/dL
<110
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na)
140
mmol/L
135-155
Kalium (K)
3.9
mmol/L
3.6-5.5
Klorida (Cl)
104
mmol/L
98-109
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
266
Sewaktu
Glukosa Darah Jam
395
22.00
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
Tanggal 30/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Sewaktu
161
Tanggal 31/08/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Sewaktu
264
mg/dL
<110
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
16.00
372
mg/dL
<110
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah
Sewaktu
118
Tanggal 01/09/2014
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
mg/dL
<110
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam
11.00
143
EKG
Interpretasi:
suspected
right
ventrikel
hypertrophy
RINGKASAN
Pasie
n datang dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Lemas
dirasakan terus-menerus dan tidak membaik dengan istirahat. Lemas disertai
dengan jantung berdebar-debar.
Pasie
n mengeluh mual yang dirasakan terus-menerus namun tidak muntah.
Pasie
n juga mengeluh BB menurun 7 kilogram sejak menderita diabetes, cepat
haus dan sering BAK.
Pasie
n pernah dirawat di RS 7 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama yaitu
lemas seluruh tubuh dengan diagnosis Diabetes Mellitus.
Pasie
n memiliki riwayat hipertiroid sejak 4 bulan yang lalu.
Pasie
n mengaku ibunya memiliki riwayat penyakit kencing manis.
Pasie
n saat ini mengkonsumsi obat metformin serta PTU.
Dari
hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan penurunan hemogloblin (hb: 12,7),
penurunan hematokrit (ht: 37%), hiperglikemia, ketonemia (keton darah: 4,3),
glukosuria (glukosa: +1), serta ketonuria.
DAFTAR MASALAH
1. Ketosis Diabetes Mellitus
2. Diabetes Mellitus tipe II
3. Riwayat Hipertiroid
ANALISIS MASALAH
1. Ketosis Diabetes Mellitus
Pasien datang dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS.
Dari hasil laboratorium didapatkan hiperglikemia, ketonemia (keton
darah: 4,3), glukosuria (glukosa: +1), serta ketonuria.
2. Diabetes Mellitus Tipe II
3. Pasien mengeluh lemas seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Lemas
tidak membaik dengan istirahat
4. Pasien mengeluh mual terus menerus, namun tidak muntah.
5. Pasien mengeluh terdapat penurunan BB 7 kilogram
6. Pasien mengeluh sering BAK
7. Pasien juga merasa cepat haus
8. Pasien memiliki riwayat DM dan saat ini mengkonsumsi obat
metformin
9. Dari riwayat penyakit keluarga, diketahui ibu pasien memiliki
riwayat DM
10. Dari hasil laboratorium didapatkan hiperglikemia, glukosuria
(glukosa: +1)
3. Riwayat Hipertiroid
Melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan
sebuah benjolan pada leher sebelah kanan, dan ikut
bergerak saat menelan.
Sebelumnya, pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak 4
bulan yang lalu.
Pasien masih mengkonsumsi obat PTU sampai sekarang.
Hasil laboratorium:
JENIS
PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai
normal
Metode
13,64
ug/dL
4,87-11,72
TSHs
<0,0025
mIU/L
0,35-4,94
CMIA
CMIA
PEMERIKSAAN ANJURAN
emeriksaan Hba1c
oto thoraks
rofil lipid
nalisa gas darah
TA sputum 3x
PENATALAKSANAAN
IVF
D RL/6 jam
Drip
insulin 1 ui/jam
Inj
Ranitidin 2x1 ampul
Epis
an syrup 3x2 C
Imb
oost 2x1
Cek
GDS/2 jam dan correction dose/6 jam
201-250 : 6 unit
251-300 : 10 unit
301-350 : 15 unit
>350
: 20 unit
PROGNOSIS
D VITAM
: ad bonam
D SANATIONAM
: dubia ad bonam
D FUNGSIONAM
: dubia ad bonam
Tanggal
25/08/2014
Subjektif
- lemas
Objektif
Kes: CM
Analisis
- Ketosis DM
Perencanaan
- IVFD RL/6 jam + KCl
- jantung berdebar
- DM tipe II
15 meq
debar
N : 76 x/menit
- Riwayat
- batuk (+)
RR: 20 x/menit
hipertiroid
- Ceftriaxon 1x2gr
- pusing (+)
S : 36,5 oC
- Pumpitor 1x40mg
Lab:
- Imboost 2x1
Leu: 5,0
M (-), G (-)
Eritrosit: 4,2
Hb: 12,7
(+)
Ht: 37
- Ro thorax PA
Trace
Ur: 14
Cr: 0,93
GD 02.00: 233
GD 04.00: 275
GD 06.00: 212
GD 08.00: 339
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
26/08/2014
- lemas
Kes: CM
- Ketosis DM
- jantung berdebar
-Hipokalemia
25 meq
debar
N : 80 x/menit
- DM tipe II
- pusing (+)
RR: 20 x/menit
- Riwayat
- Ceftriaxon 1x2gr
- batuk (-)
S : 36,5 oC
hipertiroid
- Pumpitor 1x40mg
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
M (-), G (-)
Lab:
Na: 139
K: 2,9
GD 02.00: 232
GD 04.00: 141
GD 06.00: 129
GD 08.00: 329
Tanggal
27/08/2014
Subjektif
- lemas
Objektif
Kes: CM
Analisis
- Ketosis DM
Perencanaan
- IVFD RL/6 jam + KCl
- jantung berdebar
-Hipokalemia
25 meq
debar (-)
N : 76 x/menit
- DM tipe II
- pusing (-)
RR: 18 x/menit
- Riwayat
stop
- batuk (-)
S : 36,5 oC
hipertiroid
- Ceftriaxon 1x2gr
- Pumpitor 1x40mg
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
M (-), G (-)
- Humalog 3x8 iu
(+)
- Cek GDSM/hari
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
28/08/2014
- lemas (-)
Kes: CM
- Ketosis DM
- jantung berdebar
-Hipokalemia
25 meq
debar (-)
N : 72 x/menit
- DM tipe II
- Ceftriaxon 1x2gr
- pusing (-)
RR: 20 x/menit
- Riwayat
- Pumpitor 1x40mg
- batuk (-)
S : 36,5 oC
hipertiroid
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 3x12 iu
M (-), G (-)
- Cek GDSM/hari
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
29/08/2014
- keluhan (-)
Kes: CM
- Ketosis DM
- Hipokalemia
25 meq
N : 72 x/menit
- DM tipe II
- Ceftriaxon 1x2gr
RR: 20 x/menit
- Riwayat
- Pumpitor 1x40mg
S : 36,5 oC
hipertiroid
- Imboost 2x1
- Metformin 3x500
- Humalog 14-12-12
M (-), G (-)
- Cek GDSM/hari
(+)
Tanggal
30/08/2014
Subjektif
- keluhan (-)
Objektif
Kes: CM
Analisis
- Ketosis DM
Perencanaan
- IVFD RL/8 jam
perbaikan
- Ceftriaxon 1x2gr
N : 72 x/menit
- Hipokalemia
- Pumpitor 1x40mg
RR: 20 x/menit
perbaikan
S : 36,5 oC
- DM tipe II
- Imboost 2x1
- Riwayat
- Metformin 3x500
hipertiroid
- Humalog 14-12-12
- Lantus 1x8 iu
M (-), G (-)
- Cek GDSM/hari
(+)
menyuntik insulin
sendiri
Lab:
Keton darah: 0.3
Na: 140
K: 3.9
Cl: 104
GDS siang: 156
GDS malam: 266
GD 22.00: 395
GDS pagi:161
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
31/08/201
- keluhan (-)
Kes: CM
- Ketosis DM
perbaikan
- Ceftriaxon 1x2gr
N : 72 x/menit
- Hipokalemia
- Pumpitor 1x40mg
RR: 20 x/menit
perbaikan
S : 36,5 oC
- DM tipe II
- Imboost 2x1
- Riwayat
- Metformin 3x500
hipertiroid
- Humalog stop
- Lantus 1x8 iu
-/-
- Cek GDSM/hari
M (-), G (-)
Abd: supel, NT (-),
BU (+)
Eks: akral hangat
(+/+)
Lab:
GDS pagi: 264
Tanggal
1/09/2014
Subjektif
- keluhan (-)
Objektif
Kes: CM
Analisis
- Ketosis DM
Perencanaan
- Metformin 3x500
perbaikan
- Lantus 1x8 iu
N : 72 x/menit
- Hipokalemia
- Sohobion 1x1
RR: 20 x/menit
perbaikan
S : 36,5 oC
- DM tipe II
- Riwayat
- BLPL
hipertiroid
KETOSIS
alam kondisi metabolik dengan laju oksidasi asam lemak
yang tinggi, hati menghasilkan banyak aseto asetat dan bhidroksibutirat. Kemudian asetoasetat mengalami
dekarboksilasi spontan untuk menghasilkan aseton. Ketiga
zat ini disebut sebagai benda keton. Badan keton
berfungsi sebagai bahan bakar bagi jaringan
ekstrahepatik seperti otot.
KETOSIS
P
ada keadaan puasa atau kelaparan juga pada keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam lemak dalam darah, produksi keton-keton
akan meningkat
H
al yang sama terjadi pada keadaan diabetes mellitus. Bila bendabenda keton dalam darah kadarnya meningkat melebihi 1 mg%
disebut ketonemia.
P
eningkatan kadar benda-benda keton dalam darah ini pada keadaan
normal akan diimbangi dengan bertambahnya proses oksidasi
senyawa-senyawa tersebut oleh jaringan ekstrahepatik.
B
ila produksi semakin bertambah sampai kadar didalam darah
mencapai 70mg%, maka kapasitas oksidasi pada jaringan
ekstrahepatik tidak dapat ditingkatkan lagi, sehingga peningkatan
lebih lanjut produksi senyawa tersebut akan sangat meningkatkan
kadar di dalam darah.
KETOSIS
ada keadaan normal keton-keton selain di oksidasi oleh otot, otak,
serta otot jantung, sebagian kecil yang jumlahnya tidak melebihi 1
mg% diekskresikan melalui urin per 24 jam.
mbang ginjal untuk ekskresi benda-benda keton bila kadar dalam
darah dibawah 70mg% tidak mempengaruhi jumlah ekskresinya
T
etapi bila lebih dari 70mg%, maka ekskresi lewat ginjal akan sangat
meningkat, karena ambang ginjal dilampaui.
P
eningkatan ekskresi benda-benda keton lewat ginjal bersama urine
ini di sebut ketonuria. Keadaan dimana ketonemia dibarengi dengan
terjadinya ketonuri disebut KETOSIS. Oleh karena senyawa-senyawa
tersebut bersifat asam maka akan berakibat terjadinya asidosis
metabolik, oleh karena cadangan alkali diturunkan, keadaan ini
disebut ketoasidosis, yang dapat berakibat fatal.
KETOSIS
ada DM yang tak terkendalikan, ketosis dapat terjadi
sangat berat, karena pada DM disamping produksi bendabenda keton meningkat dengan cepat, kapasitas jaringan
ekstra hepatic untuk mengoksidasi benda-benda tersebut
malah berkurang, oleh sebab pengaruh dari hormone
insulin. Pada kasus-kasus demikian sering kali dapat
tercium bau aseton karena kadarnya yang tinggi dalam
darah.
DIABETES MELLITUS
enurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010,
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya.
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
Diabetes melitus tipe 2 atau Non-insuline Dependent
Diabetic Mellitus (NIDDM) merupakan suatu kelainan yang
heterogenik dengan karakter utama hiperglikemik kronik.
Meskipun pola pewarisannya belum jelas, faktor genetik
dikatakan memiliki peranan yang penting dalam munculnya
DM tipe 2 ini.
Faktor genetik ini akan berinteraksi dengan faktor-faktor
lingkungan seperti gaya hidup, diet, rendahnya aktifitas
fisik, obesitas dan tingginya kadar asam lemak bebas.
Patofisiologi DM tipe 2 terdiri atas 3 mekanisme, yaitu:
1.Resistensi insulin pada jaringan perifer.
2.Defek sekresi insulin.
3.Gangguan regulasi produksi glukosa oleh hepar.
DIAGNOSIS
Gejala klasik DM
+
Glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada
suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir
Atau
Gejala klasik DM
+
Kadar glukosa plasma puasa 126 mg/dL (7.0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8
jam
Atau
Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban
glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan
ke dalam air.
PENATALAKSANAAN
Pilar penatalaksanaan DM
Edukasi
Mengenai perubahan pola gaya hidup dan perilaku
Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara
teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)
Intervensi farmakologis
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
Cara kerja
utama
Efek
Reduksi Keuntungan
Kerugian
samping
A1C
utama
Tiazolidin Menambah
Edema
0,5-1,4% Memperbaiki Retensi cairan,
sensitifitas
profil lipid
CHF, fraktur,
dion
terhadap insulin
(pioglitazon),be berpotensi
rpoten si
menimbulkan
menurunkan
infark miokard, dan
infark miokard mahal
(pioglitazon)
DPP-4
Meningkatkan Sebah,
0,5-0,8% Tidak ada
Penggunaan
inhibitor sekresi insulin, muntah
kaitan
jangka
menghambat
dengan berat panjang tidak
sekresi
badan
disarankan, mahal
glukagon
Inkretin Meningkatkan Sebah,
0,5-1,0% Penurunan
Injeksi 2x/hari,
analog/ sekresi insulin, muntah
berat
penggunaan
mimetik menghambat
badan
jangka panjang
sekresi
tidak disarankan,
glukagon
dan mahal
Insulin Menekan
Hipoglikem 1,5-3,5% Dosis tidak
Injeksi 1-4
produksi
iBB naik
terbatas,
kali/hari, harus
glukosa hati,
memperbaiki dimonitor,
stimulasi
profil
meningkatkan
pemanfaatan
lipid da sangat berat badan,
glukosa
efektif
hipoglikemia dan
analognya mahal
KOMPLIKASI
HIPERTIROID
erlu dibedakan pengertian antara tirotoksikosis dengan
hipertiroidisme.
irotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon
tiroid yang beredar di dalam sirkulasi.
edangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang
diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif, sehingga
memproduksi hormone tiroid berlebihan.
ETIOLOGI
ekitar 70 % tirotoksikosis disebabkan oleh penyakit
Graves, sisanya disebabkan oleh Struma Multinoduler
Toksik dan adenoma toksik.
tiologi lainnya baru diperkirakan setelah penyebab dari
ketiga di atas bisa disingkirkan.
MANIFESTASI KLINIS
Sistem
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
risis tiroid
enyakit jantung hipertiroid
ftalmopati Graves
ermopati Graves
PROGNOSIS
rognosis hipertiroid sangat tergantung pada penyebab.
ortalitas krisis tiroid dengan pengobatan adekuat adalah
10-15%.
engan penanganan dan pemantauan yang disiplin,
umumnya gejala hipertiroid akan terkendali dan teratasi