TINEA CRURIS
Disusun oleh:
Rengganis Permatahati
Pembimbing:
dr. Ahmad Rosikhon
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I.
Umur : 17 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Cintaasih, Pangkalan Karawang
Agama : Islam
Suku : Sunda
No. RM : 05534
Tanggal Berobat : 21 November 2022
Anamnesis
Keluhan Utama : Bercak merah kehitaman pada lipat paha kanan dan
kiri
Pasien mengaku tidak pernah mengalami bercak merah yang dikeliling oleh bintil-
bintil. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti antibiotic dan steroid. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus.
Pasien tidak pernah mengeluhkan memiliki riwayat kulit kering, kulit bersisik tebal dan
berlapis berwarna putih keabuan. Pasien juga tidak pernah mengeluhkan adanya plak putih
dengan konfigurasi seperti peta pada lidahnya.
Pasien tidak pernah memiliki bercak merah hingga kecokelatan disertai adanya luka
robek maupun kulit terkelupas di sela-sela jarinya.
Pasien tidak pernah mengelap keringatnya dan tidak pernah mengganti celana maupun
celana dalamnya ketika pasien berkeringat. Pasien mandi sehari sekali di pagi hari dan pasien
hanya mengganti bajunya setelah mandi, sedangkan untuk celana biasa dipakai oleh pasien
untuk beberapa hari tanpa dicuci. Pasien tidak menggunakan handuk bergantian dengan
keluarga serumahnya.
Di keluarga dan lingkungan tempat tinggal tidak ada yang memiliki keluhan yang
sama dengan pasien.
Pemeriksaan Fisik
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36.7ºC
Pernafasan : 20x/menit
Berat Badan : 70 kg
Thorax
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : vokal fremitus simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-, BJ 1 & 2 reguler
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : mendatar
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : nyeri ketok (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Ekstremitas atas : Akral hangat, edema (-/-), warna kuku normal, onikolisis (-),
pitting nails (-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat, edema (-/-), warna kuku normal, onikolisis (-),
pitting nails (-)
Pemeriksaan Khusus
Fenomena tetesan lilin : tidak dilakukan
Status Dermatologik
Effloresensi
Pada regio inguinalis sinistra tampak plak hiperpigmentasi ukuran plakat, bentuk tidak
teratur, batas sebagian tegas dan sebagian tidak tegas, diatasnya terdapat skuama
pitiriasiform, tepi lesi akhif dengan central healing.
Diagnosa Banding
1. Tinea kruris
2. Candidosis intertriginosa
3. Psoriasis
4. Eritrasma
Tatalaksana
Non-Medikamentosa :
1. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
2. Menjaga kebersihan diri
3. Mematuhi pengobatan yang diberikan oleh dokter
4. Menggunakan celana yang tidak ketat dan celana dalam yang menyerap keringat
5. Mengganti celana dan celana dalam saat berkeringat
6. Mengelap daerah lipat badan dan genitalia ketika berkeringat, pastikan daerah
tersebut tidak lembab
7. Rajin mencuci pakaian dan pakaian dalam, cuci dalam suhu 60-70 C, kerinkan
langsung di bawah sinar matahari, disetrika, dan disimpan dalam linen
8. Tidak menggaruk bercaknya.
Medikamentosa :
1. Topikal : Miconazole 2% krim → 2 kali/ hari
2. Sistemik :
Cetirizine 1x10 mg tab malam hari
Griseovulvin 2x1 tab
PEMBAHASAN
Biakan jamur
Untuk menentukan spesies jamur maka diperlukan pemeriksaan biakan jamur.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan, yang
dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium agar dextrosa sabouraud. Pada agar
sabouraud dapat ditambahkan antibiotik (kloramfenikol) atau ditambah pula klorheksimid.
Kedua zat tersebut diperlukan untuk menghindarkan kontaminasi bakterial maupun jamur
kontaminan. Kultur diinkubasi dalam suhu ruangan 26 C selama 4 minggu sebelum dinyataan
tidak ada pertumbuhan. Setelah dapat diobservasi, topografi permukaan dan pigmentasi
dinilai. Sampel juga dapat diambil dari kultur untuk diperiksa di bawah mikroskop.7,10
Pengobatan topikal10,11
Pengobatan Sistemik1
Pada kasus, Pasien datang ke Puskesmas Pangkalan dengan keluhan muncul bercak
merah kehitaman pada lipat paha kiri sejak ±6 bulan yang lalu. Awalnya berupa bercak
merah berukuran kecil yang semakin lama semakin lebar dan kemudian warnanya menjadi
kehitaman. Gatal pada bercak dirasakan terus menerus dan terasa sangat gatal terutama ketika
pasien berkeringat sehingga pasien seringkali menggaruk bercak tersebut. Pasien seringkali
menggunakan celana yang ketat dan celana jeans. Pasien seringkali berkeringat ketika sedang
berkerja. Pasien tidak pernah mengelap keringatnya serta tidak pernah mengganti celana dan
pakaian dalamnya saat berkeringat. Pasien mandi sekali sehari di pagi hari. Pasien hanya
mengganti bajunya di saat pasien mandi dan pasien seringkali menggunakan celananya
berulang kali untuk beberapa hari tanpa dicuci. Pasien mengganti handuknya 2 minggu
sekali. Pasien tidak pernah bergantian handuk dengan keluarga serumah. Pasien tidak
memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.Sebelumnya pasien belum pernah
datang ke dokter maupun mencoba membeli obat-obatan untuk mengurangi keluhan tersebut.
Keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Keluarga pasien terutama yang
tinggal serumah dengan pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien.
Pada status venerology, didapatkan pada regio inguinalis sinistra tampak plak
hiperpigmentasi ukuran plakat, bentuk tidak teratur, batas sebagian tegas dan sebagian tidak
tegas, diatasnya terdapat skuama pitiriasiform, tepi lesi sebagian aktif dengan central healing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Halim A. Buku Ajar ilmu kesehatan kulit dan kelamin. 2018. 45–47 p.
2. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed.
Dermatophytosis : A Retrospective Study ). Berk Ilmu Kesehat Kulit dan Kelamin. 2016;30(1):66.
Desa Lereng Wilayah Kerja Puskesmas Kuok. J Ners Univ Pahlawan. 2018;2(23):86–94.
6. Pippin MM MM. Tinea Cruris [Internet]. StarPearls [Internet]. 2020 [cited 2021 Jun 26].
9. Martinez-Rossi NM, Peres NTA, Rossi A. Pathogenesis of Dermatophytosis: Sensing the Host
10. PERDOSKI. Panduan Praktis Klinis. Vol. 74, Journal of Organic Chemistry. PERDOSKI; 2017.
50–56 p.
11. Sahoo AK MR. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive
review. Manag tinea corporis, tinea cruris, tinea pedis A Compr Rev. 2016;7(2):77–86.