EKTIMA
1
DETRY KALALEMBANG
SP.KK.,M.KES
STATUS PASIEN
2
Nama
: Ny. AS
Usia
:34 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Kunjungan ke klinik: 22 Agustus 2016
ANAMNESIS
3
Keluhan Utama
ANAMNESIS
4
sama sebelumnya
Riwayat Operasi : pasien pernah operasi laparatomi
Riwayat Alergi
: tidak ada
: Pasien memiliki kebiasaan mandi 2x sehari (kadangkadang), dan tidak berganti-ganti barang pribadi dengan orang lain
PEMERIKSAAN FISIK
5
Pemeriksaan Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Gizi
: Cukup
Nadi dan RR : Kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorak : Sesuai status lokalis
Aksilla : Sesuai status lokalis
Abdomen : Sesuai status lokalis
Ektremitas : Sesuai status lokalis
PEMERIKSAAN FISIK
6
Ujud Kelainan
Kulit
Ektima, Impetigo
Krustosa,
Folikulitis
Diagnosis
Scabies
TATALAKSANA
8
Antibiotik
EDUKASI
9
RESUME
10
DEFINISI
11
ulseratif
yang
umumnya
disebabkan oleh streptokokus
beta hemolitikus. Penyebab
lainnya bisa Stafilokokus atau
kombinasi dari keduanya.
Menyerang epidermis dan
dermis
membentuk
ulkus
dangkal yang ditutupi oleh
krusta
berlapis,
biasanya
terdapat pada tungkai bawah.
EPIDEMIOLOGI
12
ETIOLOGI
13
Ektima
merupakan pioderma
ulseratif pada kulit yang umumnya
disebabkan oleh Streptococcus hemolyticus grup A
PATOGENESIS
14
GAMBARAN KLINIS
15
GAMBARAN KLINIS
16
DIAGNOSIS
17
1. Anamnesis
Pasien biasanya datang dengan keluhan luka pada anggota gerak bawah.
Pasien biasanya menderita diabetes dan orang tua yang tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.2,4
Anamnesis ektima, antara lain2:
Keluhan utama. Pasien datang dengan keluhan berupa luka.
Durasi. Ektima dapat terjadi dalam waktu yang lama akibat trauma
berulang, seperti gigitan serangga.
Lokasi. Ektima terjadi pada lokasi yang relatif sering trauma berulang,
seperti tungkai bawah.
Perkembangan lesi. Awalnya lesi berupa pustul kemudian pecah
membentuk ulkus yang tertutupi krusta
Riwayat penyakit sebelumnya. Misalnya, Diabetes melitus dapat
menyebabkan penyembuhan luka yang lama.
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
Effloresensi ektima awalnya berupa pustul kemudian
pecah membentuk ulkus yang tertutupi krusta.
DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan gram dan kultur
- Bahan untuk pemeriksaan bakteri sebaiknya diambil dengan
mengerok tepi lesi yang aktif. Pemeriksaan dengan gram
merupakan prosedur yang paling bermanfaat dalam mikrobilologi
- Pada pemeriksaan mikroskopik, reaksi gram (biru-keunguan
menunjukkan organisme gram positif, merah gram negatif), dan
morfologi bakteri (bentuk: kokus, batang, fusiform atau yang lain)
harus diperhatikan.
- Pada kultur atau biakan, kebanyakan streptokokus tumbuh
dalam pembenihan padat sebagai koloni discoid dengan diameter
1-2 mm. Strain yang menghasilkan bahan simpai sering
membentuk koloni mukoid.2
DIAGNOSIS BANDING
20
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
22
PROGNOSIS
23
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda A. Pioderma, Dalam: Djuanda A,eds. Ilmu Penyakit
25