Anda di halaman 1dari 19

EKTIMA

Muliana Hijrah
105505405319

Pembimbing:
DR. dr. Hj. Sitti Musafirah, Sp.KK
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
KASUS
Seorang anak perempuan , 7 tahun, datang diantar ibunya
dengan keluhan gatal-gatal disertai luka pada kaki dan tangan.
Sekitar 1 minggu sebelumnya , pasien hanya merasakan gatal
pada daerah kaki kanan yang bersifat hilang timbul disertai
munculnya gelembung yang berisi cairan. Selang beberapa hari
kemudian, si anak demam diikuti gelembung yang pada
awalnya berisi cairan kemudian bernanah. Pasien sering
menggaruk-garuk sehingga terjadi luka yang penyebarannya
sampai di tangan. Pada tangan kanan pasien terdapat luka yang
telah mengering namun pada kedua kaki pasien terdapat cairan
bening dan ditemukan luka masih membasah dengan
permukaan yang dalam.
Identitas Pasien
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 7 tahun
Anamnesis
Keluhan utama : gatal-gatal disertai luka pada kaki dan tangan
Riwayat penyakit sekarang :
Seorang anak perempuan , 7 tahun, datang diantar ibunya dengan keluhan
gatal-gatal disertai luka pada kaki dan tangan. Sekitar 1 minggu sebelumnya
, pasien hanya merasakan gatal pada daerah kaki kanan yang bersifat hilang
timbul disertai munculnya gelembung yang berisi cairan. Selang beberapa
hari kemudian, si anak demam diikuti gelembung yang pada awalnya berisi
cairan kemudian bernanah. Pasien sering menggaruk-garuk sehingga terjadi
luka yang penyebarannya sampai di tangan. Pada tangan kanan pasien
terdapat luka yang telah mengering namun pada kedua kaki pasien
terdapat cairan bening dan ditemukan luka masih membasah dengan
permukaan yang dalam.
Anamnesis Tambahan
Riwayat penyakit sebelumnya : pernah mengalami gejala yang sama
sebelumnya
Lingkungan: ada keluarga/teman yang mengalami gejala yang sama
Higiene
Riwayat pengobatan sebelumnya
• EFFLORESENSI
awalnya berupa vesikel lalu
PEMERIKSAAN FISIK menjadi pustul yang kemudian pecah,
membentuk krusta tebal dan kering
yang sukar dilepas dari dasarnya.
Lesi berupa krusta tebal berwarna
bening dan lekat, jika krusta diangkat
tampak ulkus dangkal

• LOKALISASI
ekstremitas inferior
dextra, ekstremitas superior
dextra
DIAGNOSIS BANDING
IMPETIGO KRUSTOSA

LOKALISASI
 Wajah (hidung & mulut)
EFLORESENSI
 eritema dan vesikel yang cepat memecah 
krusta tebal berwarna kuning seperti madu.
Jika dilepaskan tampak erosi di bawahnya.
Sering krusta menyebar ke perifer dan
sembuh di bagian tengah
FOLIKULITIS

LOKALISASI
 Tungkai bawah, bibir atas, dagu
EFLORESENSI
 papul atau pustul yang eritematosa dan di
tengahnya terdapat rambut, biasanya
multipel
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

• PEWARNAAN GRAM
bakteri gram positif
berupa kokus-kokus yang
berbentuk seperti rantai.
DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosa dengan Ektima
TATALAKSANA

 kompres terbuka dengan permanganas kalikus


1/5000
 topikal: mupirosin cream 2%Dioleskan 2-3 kali
sehari, selama 7-10 hari
 oral: amoksisilin 25 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3
dosis , selama 7 hari
EDUKASI

 Menghindari garukan pada daerah lesi


 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
 Menginformasikan orangtua pasien mengenai
penyakit dan penatalaksanaannya
PROGNOSIS

Umumnya baik (ad bonam), namun meninggalkan skar


PEMBAHASAN

Seorang anak perempuan , 7 tahun, datang diantar ibunya dengan


keluhan gatal-gatal disertai luka pada kaki dan tangan. Sekitar 1 minggu
sebelumnya , pasien hanya merasakan gatal pada daerah kaki kanan yang
bersifat hilang timbul disertai munculnya gelembung yang berisi cairan.
Selang beberapa hari kemudian, si anak demam diikuti gelembung yang
pada awalnya berisi cairan kemudian bernanah. Pasien sering menggaruk-
garuk sehingga terjadi luka yang penyebarannya sampai di tangan. Pada
tangan kanan pasien terdapat luka yang telah mengering namun pada
kedua kaki pasien terdapat cairan bening dan ditemukan luka masih
membasah dengan permukaan yang dalam. Keluhan ini sesuai dengan
gejala klinis ektima, yaitu krusta tebal yang jika diangkat tampak ulkus yang
dangkal
PEMBAHASAN

Ektima adalah ulkus superfisial dengan krusta di atasnya disebabkan


infeksi oleh Streptococcus. Penyakit ini mengenai semua kalangan umur,
jenis kelamin, dan ras bisa terkena, terutama anak-anak, manula, dan
pasien dengan immunokompromise (misal, diabetes, neutropenia,
pengobatan immunosupressive, keganasan, HIV). Kasus ektima terjadi
diseluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis.
Untuk menegakkan diagnosis dari ektima, selain dengan temuan klinis
juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pengecatan gram . Pada
pengecatan gram ini akan ditemukan berupa gambaran bakteri gram positif
berupa kokus-kokus yang berbentuk seperti rantai.
PEMBAHASAN

Diagnosis banding dari ektima adalah impetigo krustosa yang


memberikan gambaran efloresensi yang hampir sama berupa lesi yang
ditutupi krusta. Bedanya, pada impetigo krustosa dasarnya ialah erosi,
krustanya lebih mudah diangkat, dan tempat predileksinya biasanya pada
wajah dan punggung serta terdapat pada anak-anak sedangkan pada
ektima dasarnya ialah ulkus, krustanya lebih sulit diangkat dan tempat
predileksinya biasanya pada tungkai bawah serta bisa terdapat baik pada
anak maupun dewasa. Diagnosis banding yang kedua adalah folikulitis
sebab predileksi biasanya di tungkai bawah dengan kelainan berupa papul
atau pustul yang eritematosa. Perbedaannya, pada folikulitis, di tengah
papul atau pustul terdapat rambut dan biasanya multipel.
PEMBAHASAN

Pada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah topikal dan


sistemik, dengan terlebih dahulu dilakukan kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000. obat topikal yang diberikan adalah topikal:
mupirosin cream 2% dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari pada lesi.
Selain diberikan obat topikal pasien juga diberikan obat sistemik, karena
terdapat lesi yang banyak atau multipel. Pasien diberikan antibiotik oral
berupa amoksisilin dan asam klavulanat 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3
dosis selama minimal 7 hari.
Edukasi yang diberikan pada pasien ini yaitu menghindari garukan pada
lesi, menjaga kebersihan agar tidak mudah terinfeksi oleh bakteri,
menginformasikan orang tua mengenai penyakit dan penatalaksanaannya.
PEMBAHASAN

Prognosis dari penyakit ini umumnya baik, namun pada


penyembuhannya akan menimbulkan skar. Hal inilah yang menjadi
permasalahan dikemudian hari ketika anak beranjak dewasa. Dimana dari
segi kosmetik terlihat kurang begitu baik apabila terdapat skar oleh karena
penyakit ektima yang dahulunya begitu banyak.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai