Anda di halaman 1dari 22

Dermatitis Numular

discoid eczema

plak eksematous,
berbentuk koin, batas tegas,
papul vesikel di bagian
atasnya, ekskoriasi,
impetiginized

laki-laki : wanita = 2:1

Penyebab : Kolonisasi bakterial,


dermatitis kontak, trauma fisik ,
khemis, lingkungan , stress
emosional
LAPORAN KASUS
• Nama : An. D.A.M.
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Tanggal lahir : 23 November 2006
• Umur : 11 tahun
• Alamat : Koya Barat
• Pekerjaan : Pelajar
• Agama : Islam
• Medical record : 446240
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bercak kemerahan di telapak tangan

Riwayat Penyakit Sekarang :


• Seorang anak laki - laki berusia 11 tahun datang ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Abepura pada tanggal
Senin, 25 Juni 2018 dibawa oleh ibunya dengan keluhan
bercak kemerahan di sisi luar telapak tangan kanan yang
dirasakan gatal dan semakin bertambah besar serta berair
sejak 1 bulan.
• Awalnya pasien mengaku timbul bintik - bintik merah padat
seukuran ujung jarum tetapi semakin lama semakin banyak
dan meluas serta menyatu menjadi bentuk bulat. Pasien
juga mengeluh gatal, yang timbul tidak menentu. Saat
digaruk bintik – bintik tersebut pecah dan berair. Bintik –
bintik ataupun bercak kemerahan tersebut tidak terdapat
di bagian tubuh yang lain.
...Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pasien kemudian dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dan


diberikan salep Hidrokortison. Namun keluhan yang
dirasakan tidak berkurang.
• Setahun yang lalu pasien juga pernah mengalami keluhan
yang sama, yaitu adanya bercak kemerahan yang gatal
pada paha sebelah kanan. Pasien mengaku awalnya
timbul bintik – bintik merah berair yang dirasakan gatal
pada paha sebelah kanan. Bintik – bintik merah tersebut
ketika digaruk pecah dan keluar cairan jernih yang
dirasakan semakin lama semakin membesar hingga
sebesar koin. Menurut ibu pasien, keluhan tersebut
timbul setelah anaknya mengkonsumsi udang. Ibu pasien
kemudian memberikan salep dan bercak tersebut
perlahan sembuh.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Riwayat Pengobatan :
• Pasien pernah mendapatkan • Ibu pasien dengan riwayat alergi. Ibu
pengobatan topikal Hidrokortison pasien mengaku mempunyai riwayat alergi
salep dari dokter di Puskesmas, selain obat analgetik namun lupa nama obat
itu pasien juga pernah mengobati
sendiri dengan Gentamicin salep tersebut
namun belum ada perubahan. • Kakak pasien dengan riwayat alergi
makanan dan rinitis alergika. Kakak pasien
Riwayat Penyakit Dahulu : biasanya mengalami bentol – bentol
setelah makan seafood tertentu. Rinitis
• Riwayat alergi makanan ( seafood)
diakui pasien. Saat mengkonsumsi alergika biasanya dialami saat pagi hari dan
seafood terutama udang dan saat udara dingin
kepiting, biasanya pasien mengeluh
timbul bentol – bentol merah yang Riwayat Sosial dan Kebiasaan
gatal di wajah dan leher.
• Pasien mandi 2 kali sehari menggunakan air
• Riwayat alergi obat (-)
sumur bor dan memakai handuk bersama
• Riwayat asma (-) ayahnya. Pasien mengaku sering memakai
pakaian yang sama selama 2-3 hari.
• Pasien saat ini sedang mengurus
pendaftaran masuk SMP dan akan
bersekolah di luar daerah.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG
STATUS DERMATOLOGIS
Pemeriksaan KOH Senin, 25 Juni 2018
• Lokasi : Regio Manus
dextra • Tes : KOH
• Distribusi : Regional • Lesi : -
• Bentuk : Bulat, teratur • Sampel : Isolasi lesi
• Susunan : Anular • Hasil : Ditemukan
• Batas : Sirkumskrip morfologi Spora 10-20 /lapang
pandang
• Ukuran : Numular
• Nilai Rujukan : -
• Efloresensi :
• Kesan: Mendukung adanya infeksi
Primer : makula eritema, jamur
papul ukuran lentikuler
Sekunder: skuama halus warna putih,
erosi, dan eksoriasi,
RESUME
• Seorang anak laki – laki 11 thn datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Abepura pada 25 Juni 2018 dibawa ibunya dengan
keluhan bercak kemerahan di sisi luar telapak tangan yang di
dirasakan gatal dan semakin bertambah besar serta berair sejak 1
bulan.
• Pada anamnesis : lesi kulit pada telapak tangan yang berlangsung 1
bulan dimulai dari bintik – bintik bintik merah padat seukuran ujung
jarum yang semakin banyak dan meluas menyatu menjadi bulat.
Gatal (+) timbul tidak menentu. Saat digaruk bintik – bintik tersebut
pecah dan berair, dan akhinya membentuk bercak berukuran uang
koin yang kemerahan.
• Pada pemeriksaan fisik : pada regio manus dextra terdapat makula
eritema, batas jelas, ukuran numular, skuama, erosi dan eksoriasi.
• Pemeriksaan penunjang yang dilakukan ialah pemeriksaan KOH dan
didapatkan kesan mendukung adanya infeksi jamur.
• Tatalaksana • Edukasi • Prognosis
• Chlorpheniramine • Berobat dan • Ad Vitam : Ad
maleat 4 mg
diminum 2 kali konsultasi ke bonam
sehari ½ tablet dokter di • Ad fungtionam:
selama 5 hari. Puskesmas/ RS Ad bonam
• Metilprednisolon 3
mg, 3 kali sehari
• Konsumsi obat • Ad sanationam:
selama 5 hari dengan teratur Dubia ad
• kompres NaCl 0,9% 2 • Menjaga bonam
kali sehari kebersihan diri
• Elox cream dioleskan
2 kali sehari
• Fusidic acid
dioleskan 2 kali
sehari
• SINONIM • DEFINISI • EPIDEMIOLOGI
• Eksim numular,. • peradangan kulit • lebih sering
• eksim diskoid, yang bersifat ditemukan pada
• neurodermatitis kronis, ditandai lesi orang dewasa
numular berbentuk (koin) • laki – laki
atau agak lonjong, >>perempuan.
batas tegas, • Usia puncak awitan
• efloresensi berupa 50 – 65 tahun.
papulovesikel yang • Pada perempuan,
biasanya mudah usia puncak kedua,
pecah sehingga 15 – 25 tahun.
membasah (oozing)
ETIOPATOGENESIS GAMBARAN KLINIS GAMBARAN KLINIS
• kelembapan kulit yang • Lesi akut berupa plak • Pada tepi plak dapat
menurun eritematosa bentuk muncul lesi
• fokus infeksi internal numular ,batas tegas yang papulovesikuler kecil yang
• alergen lingkungan terbentuk dari papul dan kemudian berkonfluens
papulovesikel yang dengan plak tersebut
• Defisiensi nutrisi,
berkonfluens. sehingga lesi meluas.
• dermatitis kontak alergi
• Lambat laun vesikel pecah • Diameter plak biasanya
dan iritan
dan terjadi eksudasi berukuran 1-3 cm,
• Stres emosional berbentuk pinpoint. • Central healing
• kolonisasi bakterial (S. • eksudat mengering dan • 1-2 minggu lesi memasuki
Aureus, micrococci ) menjadi krusta fase kronik berupa plak
• trauma fisik maupun kimia kekuningan. dengan skuama dan
likenifikasi.
GAMBARAN KLINIS
>Sel mast ditemukan
berdekatan serabut
saraf pada lesi.
>lesi dapat hanya satu
atau multipel, Distribusi lesi pada >ditemukan
tersebar pada aspek ekstensor neuropeptida
ekstremitas bilateral ekstremitas. substance P (SP) dan
atau simetris. calcitonin gene-
related peptide
(CGRP) yang
meningkat pada lesi.
Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan Laboratorium DIAGNOSIS BANDING

• lesi akut: spongiosis, • Tes tempel • Dermatitis kontak alergik


vesikel intraepidermal, • Kadar Ig E dalam darah • Dermatitis Atopic
sebukan sel radang dilaporkan normal • Neurodermatitis
limfosit dan makrofag di Sirkumskripta
sekitar pembuluh darah
• Dermatitis Stasis
• lesi subakut :
• Psoriasis
parakeratosis, scale-crust,
hiperplasi epidermal, dan • Impetigo
spongiosis epidermis. • Dermatomikosis
• lesi kronik :
hiperkeratosis dan
akantosis
Dermatitis
LSK numular
Tatalaksana
Topikal (2 kali sehari) Oral sistemik
• Kompres terbuka dengan larutan PK • Antihistamin sedatif
1/10.000, menggunakan 3 lapis kasa
bersih, selama masing-masing 15-20 klorfeniramin maleat
menit/kali kompres (utk lesi 3 x 4 mg /hari selama
madidans/basah) sampai lesi
mengering.
maksimal 2 minggu
• Kortikosteroid topikal: Desonid krim atau setirizin 1 x 10 mg
0,05% (bila tidak tersedia dapat / hari selama max. 2
digunakan fluosinolon asetonid krim minggu.
0,025%) selama max. 2 minggu.
• Kasus dgn manifestasi klinis likenifikasi
• Infeksi sekunder :
dan hiperpigmentasi, diberikan antibiotik topikal atau
golongan Betametason valerat krim sistemik bila lesi
0,1% atau Mometason furoat krim
0,1%.
meluas.
KOMPLIKASI
• Infeksi sekunder oleh bakteri.

KONSELING DAN EDUKASI


• Pemberian obat topikal rumatan
• Mencegah terjadinya infeksi

PROGNOSIS
• DN biasanya menetap selama berbulan – bulan, bersifat
kronik, dan timbul kembali pada tempat yang sama
PEMBAHASAN
Diagnosis dermatitis numularis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.

Pada kasus pasien anak laki – laki berusia 11 tahun dengan riwayat atopik
dan didapatkan lesi kulit pada telapak tangan kanan yang telah
berlangsung selama 1 bulan.

Awalnya timbul papulovesikel eritem ukuran lentikuler yang semakin


lama semakin banyak, menyatu dan berukuran numular yang
dirasakan gatal. Lesi ini kemudian menjadi makula eritema dengan
skuama halus berwarna putih, erosi, dan eksoriasi.

Ini sesuai dengan perjalanan dermatitis numularis. Selain itu pasien


juga pernah mengalami keluhan yang sama setahun yang lalu, yang
timbul setelah makan seafood.
• Pemeriksaan laboratorium diusulkan untuk mengkonfirmasi
diagnosa dan menyingkirkan diagnosa banding.

• Tes tempel dapat berguna pada kasus kronik yang rekalsitran


terhadap terapi. Tes ini berguna untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya dermatitis kontak.

• Pada kasus dilakukan pemeriksaan KOH dengan hasil


mendukung adanya infeksi jamur. Hal ini tidak menyingkirkan
diagnosa awal karena diagnosa dermatitis numular sudah dapat
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis.
Tatalaksana dermatitis numular dapat diberikan
dalam 2 bentuk yaitu sistemik dan topikal.

Pada pengobatan sistemik diberikan kortikosteroid yang bertujuan menekan proses


inflamasi.

untuk mengurangi rasa gatal diberikan antihistamin generasi pertama yang memiliki
efek sedatif sehingga selain mengurangi rasa gatal pasien juga mengantuk sehingga
tidak menggaruk saat tidur dan diharapkan penyembuhan lesi lebih cepat.

. Untuk pengobatan topikal diberikan kompres NaCl dengan tujuan


mengeringkan lesi dan mengangkat debris-debris serta krusta.

kortikosteroid topical yaitu Mometason furoat krim 0,1% dan antibiotik


fusidic acid yang bekerja dengan mencegah translokasi ribosom pada
bakteri
• Pasien disarankan untuk menghindari faktor
yang mungkin memprovokasi seperti stress,
fokus infeksi di organ lain, ataupun makanan
dan menjaga kebersihan diri, konsumsi obat
secara teratur serta rutin konsultasi jika
keluhan telah membaik atau tidak berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menaldi, Sri Linuwin, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
Ketujuh. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
2. Pengurus Besar IDI. 2014. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta
3. Estri, Siti Aminah Tri Susila. 2009. Pola Penyebab dan Rekurensi
Dermatitis Numularis. Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Prodi
Pendidikan Dokter FKIK UMY. Edisi Khusus Vol. 9 No. 2: 129 – 135
4. Rattan, Renu, dkk. 2017. Clinical Profile of Nummular Eczema in a Hilly
Population and Associated Xerosis. IJHSR. India. Hal 107-110
5. Rattan, Renu, dkk. 2017. Role of Contact Allergens in Chronicity and
Relapses of Nummular Eczema. IJRD. India. Hal. 213-218
6. Sriwahyuni, Nunik. 2015. Hubungan antara Stres Psikologis dengan
Dermatitis Numularis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
7. http://www.dermnetnz.org diunduh pada 2 Juli 2018 pada pukul 20.00
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai