Anda di halaman 1dari 8

HEMOFILI

Etiologi
1. Mutasi genetik yang didapat (acquired) atau diturunkan
Definisi
(herediter)
Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak 2. Hemofilia A disebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII
kekurangan faktor pembekuan dan diturunkan oleh gen resesif X-Linked 3. Hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX
dari pihak ibu (Betz & Sowden, 2009). Klasifikasi : yang diproduksi hati dan merupakan salah satu faktor
1. Hemofilia A : jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan
pembekuan dependen vitamin K.
faktor pembekuan pada darah karena kekurangan faktor 8
(antihemopilitic factor) protein pada darah yang menyebabkan masalah Dapat muncul dengan bentuk ringan, berat, dan sedang
pada proses pembekuan darah. 1. Berat (kadar faktor VIII atau IX kurang dari 1%)
2. Hemofilia B : karena kekurangan faktor 9 (Plasma Tromboplastic 2. Sedang (faktor VIII/IX antara 2%-5%)
Antecendent) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada 3. Ringan (faktor VIII/X antara 6%-30%).
proses pembekuan darah.

Penatalaksanaan

Manifestasi klinis Pemeriksaan Penunjang 1. Medis : pemberian agen-agen


1. Perdarahan spontan Nyeri 1. Uji skrining untuk koagulasi darah imunosupresif seperti DDAVP (1-
2. Hematom pada jaringan lunak atau perdarahan pada a. Jumlah trombosit (normal 150.000- deamino 8-Dargirin vasopressin),
jaringan bagian dalam 450.000 tombosit per mm3 darah) plasma resesif untuk membuang
3. Hematrosis (perdarahan sendi) yang dapat timbul b. Masa protombin (normal memerlukan inhibitor dan kompleks protombin
kembali oleh trauma dan kontraktur sendi waktu 11-13 detik) yang memotong faktor VIII dan
4. Hematuria c. Masa tromboplastin parsial (meningkat, faktor IX yang terdapat dalam plasma
5. Perdarahan retroperitoneal dan perdarahan intrakranial mengukur keadekuatan faktor darah. Pemberian antifibrinolitik
dapat membahayakan kehidupan. koagulasi intrinsik) (misalnya asam traneksamat, asam
d. Assays fungsional terhadap faktor VIII
amino kaproat epsilon).
dan IX (memastikan diagnosis) 2. Keperawatan : pencegahan perdarahan,
menghindari trauma dengan
e. Masa pembekuan trombin (normalnya
menyesuaikan gaya hidupnya. Bila kaki
10-13 detik)
yang mengalami perdarahan,
2. Uji fungsi faal hati (kadang-kadang)
gunakan alat Bantu seperti tongkat.
digunakan untuk mendeteksi adanya
Kompres bagian tubuh yang terluka
penyakit hati (misalnya, serum glutamic-
dan daerah sekitarnya dengan es atau
piruvic transaminase [SPGT], serum
bahan lain yang lembut &
glutamic-oxaloacetic transaminase
beku/dingin.
[SGOT], fosfatase alkali, bilirubin.
Pathway :

Etiologi

Trauma

Tromboplastisin
menurun

Perdarahan

Hemartrosis Konsentrasi HB menurun Darah sukar membeku

Hipoksia Perdarahan Berulang


Refleks Keterbatasan
Spasme Gerak
Nekrosis Kekurangan
Otot
Jaringan Volume Cairan
Aktifitas
Kontraktur Menurun
Sendi Iskemik
Krisis Situasi
Hambatan Keluarga
Nyeri Mobilitas Infark
Fisik

Ketidakefektifan khawatir Defisiensi


Perfusi Jaringan Pengetahua
Perifer n

Ansietas
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN Diagnosa Keperawatan
Pengkajian KEPERAWATAN 1. Nyeri
2. Kekurangan volume cairan
1. Biodata Klien HEMOFILIA 3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
2. Riwayat Kesehatan 4. Hambatan mobilitas fisik
5. Ansietas
a. Keluhan Utama: Nyeri pada sendi, adanya oedem pada sendi, sendi 6. Defisiensi Pengetahuan
terasa hangat, akibat perdarahan jaringan lunak dan hemoragi
pada sendi.
b. Riwayat Penyakit Sekarang: Tanyakan perdarahan tak biasa
(perdarahan yang sulit berhenti lama). Perdarahan spontan
(perdarahan tanpa trauma).
c. Riwayat penyakit Dahulu
d. Fokus primer yang sering terjadi pada hemofilia adalah sering terjadi
infeksi pada daerah luka, dan mungkin terjadi hipotensi akibat
perdarahan yang terus menerus.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat keluarga mengenai kelainan perdarahan.
3. Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum, Kesadaran, Tanda-tanda vital.
a. Head to toe
 Thorak/ dada: Jantung: Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi
 Abdomen: Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi
 Anus dan genetalia:Ekstremitas: hemartrosis memar khususnya
pada ekstremitas bawah.
 Activity Daily Life (ADL)
 Pola Nutrisi: nafsu makan menurun, Pola Eliminasi: feses
berwarna hitam, Pola personal hygiene: Pola aktivitas, Pola
istirahat tidur: kebutuhan untuk tidur terganggu karena nyeri .
Nyeri Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Kekurangan Volume Cairan
Perifer
NOC : Pain level, Pain Control, Comfort NOC : NOC :
Level Fluid Balance Circulation status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam kekurangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x30 menit pasien tidak mengalami volume cairan teratasi, dengan kriteria hasil: setiap 1 x 24 jam diharapkan perfusi
nyeri, dengan kriteria hasil: 1. Keseimbangan output dan intake dalam 24 jam jaringan adekuat
2. Tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg Kriteria hasil:
1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 1. Klien menunjukkan perfusi adekuat,
dengan menggunakan manajemen nyeri 3. Turgor kulit < 2 detik
misalnya tanda vital stabil.
2. Tanda vital dalam rentang normal NIC :
NIC : Pain Management NIC : Peripheral Sensation Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara Fluid Management (Manajemen sensasi perifer)
kompherensif 1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat 1. Observasi tanda vital
2. Monitor status dehidrasi 2. Kaji pengisian kapiler, warna
2. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau kulit/membran mukosa, dasar kuku.
3. Terapi IV administrasi cairan
3. Observasi reaksi nonverbal dari 3. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai
4. Berikan cairan
ketidaknyamanan toleransi
5. Distribusikan cairan selama 24 jam 4. Awasi upaya pernapasan; auskultasi
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi Vital Sign Monotoring bunyi napas.
mengurangi nyeri 1. Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan sebelum, selama, 5. Observasi keluhan nyeri
5. Berikan analgetik untuk mengurangi dan sesudah aktifitas, dengan sesuai dada/palpitasi
nyeri (kolaborasi) 2. Monitor pelebaran atau penyempitan tekanan nadi 6. Kolaborasi pengawasan hasil
6. Tingkatkan istirahat pemeriksaan laboraturium. Berikan
3. Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan tanda vital sel darah merah lengkap/packed
7. Kolaborasikan dengan dokter jika ada produk darah sesuai indikasi
keluhan dan tindakan nyeri tidak 7. Berikan oksigen tambahan sesuai
berhasil. indikasi.
Hambatan Mobilitas Fisik Ansietas Defisiensi Pengetahuan

NOC: Anxiety Control NOC : Knowledge : disease process


NOC: Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan
Mobility Level keperawatan selama 1 x30 menit keperawatan selama 1 x 60 menit
Setelah dilakukan tindakan kecemasan pasien teratasi dengan
pasien menunjukkan pengetahuan
keperawatan selama 3x24 kriteria hasil:
1. Mengidentifikasi, mengungkapkan tentang proses penyakit, dengan
jam hambatan mobilitas fisik kriteria hasil:
dan menunjukkan teknik untuk
teratasi dengan hasil : mengontrol cemas 1. Pasien dan keluarga menyatakan
1. Klien meningkat dalam 2. TD=120/80 mmHg, N=60- pemahaman tentang penyakit,
aktivitas fisik 100x/menit, RR= 12-20x/menit, kondisi, prognosis dan program
T=36,5-37,5oC pengobatan
2. Klien mengerti tujuan dari 3. Postur tubuh, ekpresi wajah, bahasa
peningkatan mobilitas tubuh dan tingkat aktivitas NIC : Teaching disease
NIC : menunjukkan berkurangnya 1. Gambarkan tanda dan gejala
Exercise Therapy kecemasan yang bisa muncul pada penyakit
1. Monitor Vital Sign dengan cara yang tepat
NIC: Anxiety Reduction
sebelum dan sesudah 2. Identifikasi kemungkinan
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Gunakan pendekatan yang penyebab, dengan cara yang
latihan dan lihat respon
menenangkan tepat
pasien saat latihan
3. Nyatakan dengan jelas harapan 3. Berikan penilaian tentang
2. Kaji kemampuan Pasien terhadap pelaku pasien tingkatpengetahuan klien tentang
dalam mobilisasi 4. Jelaskan semua prosedur dan apa proses penyakit yang spesifik
3. Dampingi dan bantu yang dirasakan selama prosedur 4. Diskusikan dengan klien tentang
pasien saat mobilisasi dan 5. Berikan informasi faktual pemilihan terapi
bantu penuhi kebutuhan mengenai diagnosis, tindakan
ADL’s Pasien prognosis NIC : Teaching
4. Ajarkan pasien dan 6. Libatkan keluarga untuk procedur/treatment
mendampingi klien 1. Informasikan kepada klien
keluarga bagaimana
7. Instruksikan pada pasien untuk berapa lama operasi berlangsung
mengubah posisi dan
menggunakan tehnik relaksasi. 2. Informasikan kepada klien
berikan bantuan jika
bagaimana prosedur operasi
diperlukan.
3. Intruksikan kepada klien agar
kooperatif sebelum dilakukannya
operasi
DAFTAR PUSTAKA

1. Betz, C. L., & Sowden, L. A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta :
EGC
2. NANDA International. 2014. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2015-
2017. Oxford: Wiley Blackwell
3. Nurarif, AH, Hardhi K.. 2013. Apliasi Asuhan Keperawatam Berdasarkan Diagnosis
Medis dan NANDA NIC NOC Jilid’ . Mediaction, Yogyakarta.
4. Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
5. Hidayat,Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba
medika
6. Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai