Anda di halaman 1dari 15

DEEP VEIN THROMBOSIS

1. Definisi
DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein (vena
dalam) biasanya di kaki.
Ada 2 tipe dari vena-vena di kaki :
a. Vena-vena superficial (dekat permukaan)
b. Vena-vena deep (yang dalam)
Bekuan darah (thrombus) dalam sistim vena dari kaki adalah
sebenarnya tidak bahaya.
Situasi menjadi pengancam nyawa ketika sepotong dari bekuan
darah terlepas(embolous, pleural=emboli) berjalan ke arah muara melaui
jantung ke dalam sistim peredaran paru dan menyangkut dalam paru
2. Klasifikasi
a. Venous thromboembolism (pembuluh balik)
b. Arterial thrombosis (pembuluh nadi)
3. penyebab
A. Imobilitas (Keadaan Tak Bergerak)
 Perjalanan dan duduk yang berkepanjangan, seperti penerbangan-penerbangan
pesawat yang panjang ("economy class syndrome"), mobil, atau perjalanan kereta api
 Opname rumah sakit
 Operasi
 Trauma pada kaki bagian bawah dengan atau tanpa operasi atau gips
 Kehamilan, termasuk 6-8 minggu setelah partum
 Kegemukan
B. Hypercoagulability (Pembekuan darah lebih cepat daripada biasanya)
 Obat-obat (contohnya, pil-pil pengontrol kelahiran, estrogen)
 Merokok
 Kecenderungan genetic
 Polycythemia (jumlah yang meningkat dari sel-sel darah merah)
 Kanker
C. Trauma pada vena
 Patah tulang kaki
 Kaki yang memar
 Komplikasi dari prosedur yang invasif dari vena
4. Tanda dan gejala
1. Superficial thrombophlebitis
Bekuan-bekuan darah pada sistim vena superficial paling sering
terjadi disebabkan oleh trauma (luka) pada vena yang menyebabkan
terbentuknya bekuan darah kecil. Peradangan dari vena dan kulit
sekelilingnya menyebabkan gejala dari segala tipe peradangan yang lain:
 kemerahan,
 kehangatan,
 kepekaan, dan
 pembengkakan.
2. Deep Venous Thrombosis

Gejala-gejala dari deep vein thrombosis berhubungan dengan rintangan dari


darah yang kembali ke jantung dan menyebabkan aliran balik pada kaki. Secara
klasik, gejala-gejala termasuk:
 nyeri,
 bengkak,
 kehangatan, dan
 kemerahan.
5. Pemeriksann Penunjang

 1. Venography
 2. D-dimer
 3. EKG
6. Pengobatan

A. Perawatan Non farmakologi


a) Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena untuk melancarkan aliran
darah vena
b) Kompres hangat untuk meningkatkan sirkulasi mikrovaskular
c) Latihan lingkup gerak sendi (range of motion) seperti gerakan fleksi-ekstensi,
menggengam, dan lain-lain. Tindakan ini akan meningkatkan aliran darah di
vena-vena yang masih terbuka (patent)
3. Terapi Farmakologi

Pada thrombosis vena superficial hanya diperlukan istirahat, peninggian


letak tungkai dan pemanasan local. Pengobatan yang lebih serius ditujukan pada
thrombosis venadalam. Pada thrombosis vena dalam diperlukan terapi dengan
antikoagulan sistemik seperti heparin, warfarin, Trombolisis, Antiagregasi
trombosit, dan Trombektomi vena.
7. Komplikasi Dvt

1. Emboli pulmonal
2. Penyumbatan pembuluh darah
3. Miocard ischemia
8. Pencegahan

a) Minum obat yang diresepkan dokter untuk mencegah atau mengobati


gumpalan darah
b) Konsul ulang dengan dokter Anda untuk merubah obatan dan tes darah.
c) Jika bepergian lewat udara, bus atau kereta, jalan naik dan turun setiap
beberapa jam.
d) Jika duduk, latih otot betis Anda dengan menarik jempol kaki Anda kearah
lutut beberapa kali setiap jam.
e) Pertimbangkan untuk mengenakan stocking kompresi.
f) Tetap minum air (hindari kafein dan alkohol) dan gunakan pakaian longgar.
g) Sesudah operasi atau sakit, cobalah untuk turun tempat tidur dan bergerak
segera setelah disarankan oleh dokter Anda. Minum obat untuk mencegah
gumpalan darah seperti disarankan dokter sesudah operasi.
DAFTAR PUSTAKA

 Mackman N, Becker R (2010). DVT: a new era in anticoagulant therapy.


Arterioscler Thromb Vasc Biol.
 Brunner & Suddarth (1997), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8,
Vol 2, EGC, Jakarta
 Marilyn E. Doenges, (1993), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
 Sarwono, (1997), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai