Anda di halaman 1dari 29

LUKA BAKAR

Mochamad Algian Hermato


Mety Rosrianti Rahayu

Pembimbing :
Dr. Dini Sapardini Warsodoedi., Sp.B
LUKA BAKAR
Luka bakar adalah luka atau kerusakan kulit (bisa sampai otot,
tulang) yang terjadi karena kontak dengan sumber panas.
Luka bakar ialah luka yang disebabkan oleh termis,
elektris maupun khemis
Termis :
- benda panas: padat, cair, udara/uap
- api
- sengatan matahari / sinar panas
Elektris : aliran listrik tegangan tinggi
Khemis : asam kuat, basa kuat
Diagnosis luka bakar
Berdasar:
1. Luas luka bakar
2. Derajat (kedalaman) luka bakar
3. Lokalisasi
4. Penyebab
Luas Luka Bakar
Luas luka bakar dinyatakan dalam persen terhadap luas
seluruh tubuh. Pada orang dewasa menggunakan rumus Rule
of Nine. Pada bayi menggunakan rumus 10 Pada anak
menggunakan rumus 10-15-20
Derajat Luka Bakar
Luka bakar derajat 1: Hanya mengenai epidermis, Lapisan basal
masih baik, eritema, oedematus, nyeri
Luka bakar derajat 2 : Mencapai kedalaman dermis, tetapi masih
ada elemen epitel yang sehat.
(IIa) Superfisial (dangkal)
- Bulla
- Oedema, erithema, nyeri
(IIb) Deep (dalam)
- Hampir mengenai seluruh lapisan kulit

Luka bakar derajat 3 : meliputi seluruh kedalaman kulit dan


subkutis atau organ yang lebih dalam. tidak nyeri, jaringan putih,
abu-abu, kecoklatan (nekrosis)
Lokalisasi
Muka, dada, paha, punggung dsb
LUKA BAKAR DI LENGAN

LUKA BAKAR DI TUNGKAI


Penyebab
Api, air panas, listrik, asam kuat, basa kuat dsb

Kematian Akibat Luka Bakar


(Listrik Tegangan Tinggi)
Patofisiologi
FASE LUKA BAKAR

1. FASE AKUT
Sejak terjadinya trauma sampai 48 jam
Problema Fase Akut :
- Gangguan pada jalan nafas (trauma inhalasi)
- Shock
- Cairan dan elektrolit
2. FASE PASCA AKUT
Problema Fase Pasca Akut :
- Infeksi : nosokomial, terjadi 48 jam setelah
MRS
- Sepsis : febris, septic shock
- Penyembuhan luka :
Luka derajat I & II dangkal epithelisasi
Derajat II dalam dan III Skin Graft
- Fungsi anggota gerak : kontraktur
TERAPI
a. FASE AKUT
1.Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab
luka bakar
2.Nilai KU penderita Obstruksi airway, nadi,tensi dan
kesadaran (ABC)
- Obstruksi airway Bebaskan airway (intubasi,
trakeostomi)
- Shock segera infus (grojog), tanpa memperhitungkan
luas luka bakar dan kebutuhan cairan (RL)
- Tidak shock segera infus sesuai perhitungan kebutuhan
cairan
3. Perawatan luka
- Dimandikan / cuci : air steril + antiseptika
- Bula kecil ( 2-3 cm) dibiarkan.
- Bula besar ( > 3 cm ) bulektomi (dipecah)
- Obat-obat lokal (topikal) untuk luka :
Silver Sulfadiazine (SSD) contoh : Silvaden,
Burnazine, Dermazine dll
- Pemberian antibiotika bersifat profilaktis jenis
spektrum luas
- Antibotik tidak diberikan bila penderita
datang < 6 jam dari kejadian
- Analgetika
- ATS / Toxoid
- Antasida
- Pasang catheter pantau prod urin
- NGT(Nasogastric Tube) hindari ileus
paralitik
PEDOMAN PEMBERIAN CAIRAN

1. Per oral saja


Penderita dengan luka bakar tak luas
(< 15% grade II)
2. Infus (IVFD) : pada luka bakar > 15%
Pemberian cairan
BAXTER/PARKLAND (1968)

RL = 4cc x BB x %LB

1. jumlah cairan diberikan dalam


8 jam I post trauma
jumlah cairan diberikan dalam
16 jam berikutnya
2. Untuk luka bakar > 50%
diperhitungkan = luka bakar 50%
Anak-anak
- Resusitasi : 2ccxBB(kg)x%LB = a cc
- Kebutuhan faali :
<1th : BBx100cc
1-3th : BBx75cc = b cc
3-5th : BBx50cc

Kebutuhan Total = resusitasi + faali =a+b


Diberikan dalam keadaan tercampur
- RL : dextran =17:3
- 8 jam I = 1/2 (a+b)cc
- 16 jam II = 1/2 (a+b)cc
b. FASE PASCA AKUT

1. Luka
2. Keadaan umum penderita
3. Diet dan cairan
LUKA FASE PASCA AKUT:
- Eschar escharectomi
(Eschar : jaringan kulit yang nekrose,
kuman yang mati, serum, darah kering)
- Gangguan AVN distal karena tegang
(compartment syndrome)
escharotomi atau fasciotomi
KU PENDERITA :
- Kesadaran menurun/pasif
- Febris SEPSIS
- Sirkulasi perifer jelek

DIET DAN CAIRAN :


- Cairan diberikan sesuai kebutuhan
(infus & po)
- Tinggi kalori dan tinggi protein
- Kalau perlu pemberian plasma/albumin
(Albumer, Plasbumin dsb)
- Roborantia: vit C, Vit Bcomplex, Vit A
Penanganan
Pada luka bakar ringan : prinsip penanganan utama adalah
mendinginkan daerah yang terbakar dengan air.
Pada luka bakar luas dan dalam : pasien harus segera dibawa ke
rumah sakit.
Pada luka bakar berat : selain penanganan umum, dilakukan
resusitasi. Bila menunjukkan gejala terbakarnya jalan napas
diberikan campuran udara lembab dan oksigen. Jika udem laring
dipasang pipa endotrakea atau dibuat trakeostomi.
Perawatan lokal dengan mengoleskan luka dengan antiseptik dan
membiarkannya tetap terbuka atau menutupnya dengan pembalut
steril untuk perawatan tertutup.
Obat-obatan
Antibiotik spektrum luas: golongan aminoglikosida
Mengatasi nyeri: Opiat melalui intravena dalam dosis serendah
mungkin.
Pencegahan tetanus: ATS dan/atau toksoid
Nutrisi: 2500-3000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi.
Pemberian dini nutrisi enteral melalui selang nasogatrik untuk
mencegah terjadinya ulkus Curling dan memenuhi kebutuhan
status hipermetabolisme yang terjadi pada fase akut luka
bakar.
Penanganan Lokal
Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk sediaan kasa. Antiseptik
yang dipakai adalah yodium povidon atau nitras-argenti 0,5%.
Krim krim silver sulfadiazine 1% sangat berguna karena bersifat
bakteriostatik.
Perawatan terbuka menjadi dingin dan kering sehingga kuman sulit
berkembang.
Perawatan tertutup dilakukan dengan memberikan balutan yang
dimaksudkan untuk menutup luka dari kemungkinan kontaminasi.
Pembedahan
Pemotongan eksar atau eskarotomi dilakukan pada luka bakar
derajat tiga yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh
karena pengerutan keropeng dan pembengkakan yang terus
berlangsung dapat mengakibatkan penjepitan yang
membahayakan sirkulasi sehingga bagian distal bisa mati.
Debridemen diusahakan sedini mungkin untuk membuang
jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial.
Skin graft untuk luka bakar derajat dua dan tiga untuk
mencegah keloid.
Permasalahan Pascaluka Bakar
Kontraktur kulit dapat mengganggu fungsi dan
menyebabkan kekakuan sendi atau menimbulkan
cacat estetis terutama bila jaringan parut tersebut
berupa keloid.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai