Anda di halaman 1dari 14

Sejarah seng dapat ditelusuri kembali sejauh 2500 tahun yang lalu.

Para
arkeolog telah menemukan peninggalan kuno dan ornamen kuningan dengan
konsentrasi seng yang tinggi, bersama dengan unsur unsur gabungan lainnya
seperti timah dan antimon. Seng ternyata juga digunakan untuk obat. Marco Polo,
seorang penjelajah terkenal, mereferensikan penggunaan seng untuk
penyembuhan luka pada mata. Pada awal tahun 1300 an, koin uang yang terbuat
dari seng merupakan alat penukar utama pada Dinasti Ming di Cina. Hingga abad
ke 18, seng belum memiliki nama resmi. Seng mendapatkan namanya yang
sekarang setelah Antoine Laurent Lavoisier, seorang ahli kimia dari Perancis,
membuat daftar dari semua unsur yang dikenal. Zinc (Seng) merupakan unsur
kimia yang banyak ditemukan di bumi dan berperan pula sebagai trace element
yang diperlukan untuk mengidentifikasi keberadaan makhluk hidup. Dalam
bentuk alami, seng adalah logam putih dengan warna kebiru biruan dan sangat
mengkilap. Pada tabel periodik, seng dinotasikan dengan singkatan (Zn). Seng
sangat larut dalam asam, terutama asam yang ditemukan dalam perut manusia.
Zinc adalah mineral penting yang diperlukan tubuh manusia dan terutama banyak
ditemukan di dalam sel tubuh. Saat tubuh beraktivitas, zinc berperan sebagai
katalisator reaksi reaksi biokimia dalam tubuh dan sebagai salah satu komponen
penting pada DNA, RNA dan penyatuan asam nukleat. Zinc juga banyak
ditemukan dalam sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, jaringan darah, sistem
pencernaan manusia, dan terlibat dalam metabolisme dengan hampir 300 jenis
enzim di dalam tubuh. Zinc atau seng (Zn) merupakan logam transisi yang
termasuk kelompok 12 dalam tabel periodic sebagai unsur jejak penting, zinc
memiliki makna biologis yang substansial bagi tanaman dan hewan. Hanya
dengan mengkonsumsi asupan yang sangat kecil dari zinc dapat memberikan
manfaat yang besar bagi tubuh. Saat ini, angka kecukupan gizi (AKG) untuk zinc
adalah : 9 12 mg / hari untuk wanita dan 12 17 mg / hari untuk pria
(tergantung kelompok umur). Seseorang akan lebih rentan terhadap penyakit jika
memiliki kadar zinc yang rendah dalam tubuhnya. Bahkan, kekurangan zinc
bertanggung jawab atas lebih dari 800.000 kematian anak di dunia setiap
tahunnya.

1
A. Kebutuhan Zinc
Menilai banyaknya seng yang dibutuhkan seseorang adalah sangat penting
karena mencakup banyak faktor yang harus diperhitungkan. Seng tersebar dalam
semua organ, jaringan dan cairan tubuh. Orang dewasa laki laki dengan berat
badan 70 kg mengandung 2 3 gram seng. Deposito terbesar terdapat dalam otot
dan tulang (lihat tabel 1).

Angka kecukupan seng rata rata yang dianjurkan merupakan kadar yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan seseorang yang sehat. Ada pula besarnya
masukan seng yang dianjurkan untuk individu normal setiap hari dapat dilihat
pada tabel di bawah ini (lihat tabel 3).

Kebutuhan seng fisiologis yang sebenarnya adalah banyaknya seng yang


harus diabsorpsi untuk menggantikan pengeluaran endogen, pembentukan

2
jaringan, pertumbuhan dan sekresi susu. Jadi kebutuhan seng fisiologis tergantung
dari usia dan status fisiologis seseorang.
Kebutuhan seng harus memperhitungkan bioavailability dari bahan
makanan yang mengandung seng. Bioavailability seng adalah efek dari setiap
proses; baik fisik, kimia maupun fisiologis yang berpengaruh terhadap jumlah
seng yang diserap dari bahan makanan sampai menjadi bentuk biologis yang aktif
untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan fungsional. Komponen makanan
berperan penting terhadap bioavilability seng karena adanya interaksi antara seng
dan komponen komponen makanan lainnya. Beberapa zat seperti asam sitrat,
asam palmitat dan asam pikolinik dapat meningkatkan penyerapan seng,
sedangkan fitat (inositol heksafosfat) dan serat (selulosa) menghambat absorpsi
seng.

B. Sumber Zinc
Seng ditemukan dalam berbagai makanan kaya protein seperti daging,
unggas, ikan dan makanan laut. Tiram secara khusus, memiliki kandungan seng
sangat tinggi, yaitu 78,6 mg/100 g. Kacang kacangan, biji bijian dan produk
susu juga mengandung seng. Tubuh tidak memiliki sistem penyimpanan seng
yang baik, sehingga membutuhkan makanan yang mengandung seng setiap hari.
Vegetarian, ibu hamil atau menyusui, pecandu alkohol dan orang orang
dengan gangguan sistem pencernaan dapat mengambil manfaat dari makanan kaya
seng atau dengan mengambil suplemen seng. Toksisitas seng mungkin terjadi jika
seseorang mengambil terlalu banyak suplemen seng.
Berbagai bahan makanan yang merupakan sumber seng dapat di lihat pada
tabel 2 di bawah ini.

3
C. Fungsi Zinc
Zn berfungsi di dalam sintesis beberapa hormon seperti insulin dan
glukagon, serta berperan dalam metabolisme karbohidrat, keseimbangan asam
basa dan metabolisme vitamin A (Linder,1992). Sintesis asam nukleat (RNA,
DNA) polimerase dan sintesis protein (Lieberman dan Bruning, 1990). Zn
dibutuhkan oleh kerja enzim dan dikenal sebagai katalisator beberapa enzim.
Lebih dari 300 enzim memerlukan Zn seperti enzim dehidrogenase,
superoksida dismutase, alkalin fosfatase, aminopeptidase, karboksipeptidase
dan collagenase (Underwood, 2001). Zn juga berperan untuk pertumbuhan
dan pembelahan sel, perkembangan seksual, produksi sperma yang sehat,
pembentukan embrio, berperan selama kehamilan dan mengaktifkan hormon
pertumbuhan. Selain itu, Zn juga penting dalam pengecapan serta nafsu
makan. Zn merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran
sel. Zn berfungsi sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan
lipid peroksidase (Lieberman dan Bruning, 1990). Mineral ini mampu
menghambat terjadinya apoptosis yaitu kematian sel yang terprogram yang
diatur oleh gen (Truong T Ran et al., 2000).

D. Metabolisme Zinc

4
Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan
dibawa ke hati. Kelebihan seng disimpan di hati dalam bentuk metalotionein.
Selebihnya di bawa ke pankreas dan jaringan tubuh lain. Seng di dalam penkreas
digunakan untuk membuat enzim pencernaan. Zinc yang terikat plasma di dalam
darah akan menuju hepar dan kemudian akan berikatan dengan hepatic
metallothioneins. Metallaothioneins merupakan protein yang penting dalam
regulasi zinc dan diekpresikan di hepar, intestinum, pankreas, ren yang berfungsi
untuk menginduksi banyak faktor seperti : detoksifikasi logam berat, free radical
scavenging, redistribusi zinc ditubuh pada kondisi infeksi akut dan stress. Hepatic
metallothioninen dapat menjadi zinc reservoir untuk melindungi dari defisiensi
zinc. Tempat penyimpanan zinc tidak spesifik namun sel yang mengandung
metallothionin dapat menjadi tempat penyimpanan.
Dalam plasma darah, Zn terikat dan diangkut dengan albumin (60%,
afinitas rendah) dan transferrin (10%). Karena transferin juga mengangkut besi,
besi berlebih bisa mengurangi penyerapan seng, dan sebaliknya. Konsentrasi seng
dalam plasma darah tetap relatif konstan terlepas dari asupan seng. Seng dapat
ditahan di cadangan metallothionein dan juga dipindahkan ke transporter logam
protein transporter ZIP dan ZnT. Metallothioneins di sel usus mampu
menyesuaikan penyerapan seng sebesar 15 40%. Kelebihan seng terutama
mengganggu penyerapan tembaga karena metallothioneins menyerap kedua
logam.

E. Absorpsi Zinc
Zinc merupakan elemen yang mempunyai dua fungsi yang penting,
pertama sebagai kofaktor esensial lebih dari 70 enzim. Pada fungsi ini, Zn
berikatan dengan histidine dan sistein yang merupakan residu dari protein enzim
serta membuka dan menstabilisasi bagian aktif enzim dimana reaksi katalisasi
terjadi. Fungsi yang kedua adalah adanya ikatan Zn pada DNA yang mengikat
protein, ditemukan dalam nukleus. Dalam fungsi ini, Zn berikatan juga dengan
residu histidine dan sistein. Ikatannya pada bagian linear molekul menyebabkan
bentuknya menjadi seperti jari tangan.

5
Zinc merupakan bagian dari metakoenzim, seperti alkalin phosphatase,
alcohol dehydrogenase, insulin, karbonik anhydrase, dan karbopeptida.
Diperkirakan lebih dari 1% kode genetik pada manusia terdiri dari campuran Zn
dengan protein. Zinc tersebar di seluruh tubuh dan tidak ada tempat penyimpanan
khusus untuk mineral Zn dalam tubuh, meskipun sumsum tulang belakang dan
ginjal merupakan tempat terbanyak yang mengandung zinc labil. Tempat ini juga
yang pertama akan mengalami defisiensi Zn dalam kondisi defisiensi (Piliang,
2000). Selain itu, Almatsier (2001) juga menyebutkan bahwa tubuh mengandung
2 2,5 gram Zn yang tersebar hampir di semua sel. Sebagian besar Zn berada di
berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan yang banyak
mengandung Zn adalah bagian mata, kelenjar prostat, kulit, rambut, dan kuku. Di
dalam cairan tubuh, Zn terutama merupakan ion intraseluler. Zn dalam plasma
hanya merupakan 0,1% dari seluruh Zn dalam tubuh. di dalam darah, Zn akan
menurun apabila terjadi infeksi, anemia, hipertiroidism, kehamilan dan wanita
yang menggunakan pil kontrasepsi.
Penyerapan Zn terjadi pada bagian atas usus halus. Dalam plasma, sekitar
30% Zn berikatan dengan 2 alfa macroglobulin, sekitar 66% berikatan dengan
albumin dan sekitar 2% membentuk senyawa kompleks dengan histidine dan
sistein. Absorpsi Zn diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel dinding
saluran pencernaan. Bila konsumsi Zn tinggi, di dalam sel dinding cerna akan
diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorpsi berkurang.
Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan Zn
didalam cairan intraseluler (Almatsir,2001). Metalotionein sangat kaya akan asam
amino sistein dan dapat mengikat 9 gram atom logam untuk setiap protein.
Metalotionein III (MT III) merupakan bagian yang spesifik dari metalotionein
yang terdapat pada otak yang mengikat Zn dan berfungsi sebagai simpanan
(cadangan) dalam otak.
Absorpsi zinc dipengaruhi oleh status Zn dalam tubuh. Zn diabsorpsi di
sepanjang usus halus, terutama di jejunum. Bila lebih banyak Zn yang dibutuhkan,
maka lebih banyak pula Zn yang diserap. Jenis makanan juga akan mempengaruhi
absorpsi. Biovailibilitas atau penyerapan Zn dari berbagai komposisi makanan
sangat bervariasi, tergantung dari daya cerna dan daya absorpsi bentuk ikatan

6
tersebut. Konsumsi Zn dengan sayur, daging, atau makanan tertentu bervariasi
dalam absorpsinya sebesar 12 59%. Zn dari daging lebih tinggi absorpsinya
daripada dari tumbuhan. Serat dan fitat menghambat ketersediaan biologis dari
zinc, sebaliknya protein histidine, metionin dan sistein dapat meningkatkan
penyerapan. Tembaga dalam jumlah melebihi kebutuhan dapat menghambat
penyerapan Zn. Nilai albumin dalam plasma juga merupakan penentu utama
penyerapan Zn. Penyerapan menurun apabila nilai albumin darah menurun,
misalnya dalam keadaan gizi kurang atau kehamilan.
Mekanisme absorpsi Zn belum jelas, diduga melalui karier ke dalam
enterosit memerlukan energi dan dengan terikat ligan eksogen dan endogen. Ligan
endogen seperti asam sitrat, asam pikolinat, dan prostaglandin. Absorpsi zinc
terjadi di usus halus melalui 2 cara yatu transport aktif dan transport pasif. Dalam
proses absorpsi di dalam usus halus, dipengaruhi oleh efek suatu zat seperti
vitamin dan lain lain yang dapat berperan sebagai aktivator maupun inhibitor.
Zinc yang terabsorpsi akan masuk ke peredaran darah dan yang tidak akan
diekskresikan.

7
F. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Zinc
Apabila tubuh kelebihan dan kekurangan zat gizi mineral tubuh maka akan
menimbulkan efek tersendiri. Maka dari itu sebaiknya mengkonsumsi mineral
tubuh dalam jumlah yang cukup. Adapun akibatnya apabila kelebihan dan
kekurangan zat mineral tubuh ialah :

8
a. Akibat Kekurangan Zinc
Defisiensi atau kekurangan Zn di dalam tubuh dapat terjadi karena asupan Zn
yang kurang di dalam pakan, gangguan di dalam penyerapan, atau meningkatnya
kebutuhan serta ekskresi Zn. Diagnosis defisiensi Zn dapat ditegakkan melalui
anamnesis, gejala klinis dan pemeriksaan fisik.
Defisiensi Zn diklasifikasikan sebagai defisiensi ringan, menengah dan berat.
Defisiensi ringan sering dihubungkan dengan faktor cekaman atau stres. Kadar
normal Zn serum darah pada ternak ruminansia berkisar antara 0,8 1,2 ppm.
Defisiensi menengah dapat dilihat pada gejala sub klinis yang ditimbulkannya
seperti menurunnya Zn plasma dan respon kekebalan tubuh ternak. Defisiensi
berat dapat dilihat dari gejala klinis yang ditimbulkannya seperti dermatitis,
anorexia dan parakeratosis (Underwood, 2001).
Defisiensi Zn akan menjadi prevalen di negara negara lain dimana
penduduknya mengkonsumsi protein nabati dan pangan yang tinggi kandungan
serat dan fitatnya, seperti serealia, kacang kacangan (Prasad, 1985; Prasad,
1991). Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Hadi Riyadi di Pedesaan Bogor
menunjukkan bahwa prevalensi defisiensi Zn pada anak balita sebesar 20,1%
(Riyadi, 2002) pada anak sekolah dasar sebesar 27,5% Riyadi, 1992), prevalensi
pada remaja sebesar 44,3% (Riyadi, 1995).
Defisiensi Zn dapat berpengaruh pada sistem syaraf, dapat menyebabkan
tremor, depresi, gangguan konsentrasi, nystagmus, dysarthria dan rabun senja.
Defisiensi mineral ini juga dapat mempengaruhi kulit dan sistem pencernaan
dimana dapat mengakibatkan alopesia, dermatitis, stomatitis, gangguan sistem
pencernaan berupa anorexia, nyeri abdominal dan glossitis. Tanda lain yang dapat
dialami adalah lemah, penyembuhan luka yang lambat, demam, mudah infeksi,
blepharitis dan infertilitas. Beberapa penjelasan mengenai akibat kekurangan zinc
adalah sebagai berikut :
1. Lemahnya Fungsi Neurologis
Kekurangan zinc ketika bayi dapat dihubungkan dengan gangguan
motorik dan kurang fokus yang berlangsung sampai dewasa. Kita
membutuhkan zinc dari makanan dan diselingi oleh nutrisi lainnya.

9
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, suplemen zinc hanya
menyediakan sekitar 50% dari yang dibutuhkan pada setiap harinya.
2. Lemahnya Kekebalan Tubuh
Zinc berpengaruh terhadap sistem imunitas tubuh. Jika anak mudah
terserang sakit, kemungkinan membutuhkan asupan zinc yang lebih
banyak. Zinc berguna untuk pertumbuhan T sel dan sel darah putih yang
dibutuhkan untuk melawan penyakit, apoptosis yang berfungsi untuk
membunuh bakteri berbahaya, virus, dan sel kanker, turunan gen sebagai
langkah awal dari ekspresi gen, sebagai proteksi untuk membran sel, serta
berkontribusi dalam menjaga fungsi kesehatan, serta keseimbangan
suasana hati.
3. Diare
Salah satu contoh sistem imun terganggu adalah infeksi, seperti
mengalami diare. Anak anak sangat mudah terkena diare setiap tahunnya
dan juga rentan terhadap bakteri E. coli dan infeksi bakteri lainnya.
4. Alergi
Stres kronis dapat menyebabkan lemahnya kelenjar adrenal dan
dapat memicu kurangnya kalsium, magnesium, dan zinc. Hal ini dapat
disebabkan karena peningkatan level histamin zat yang dapat
menyebabkan alergi. Kekurangan zinc dapat menambah level histamin
sekitar jaringan cairan tubuh. Terdapat beberapa alasan histamin harus
dikurangi yaitu kelebihan histamin dapat meningkatkan sensitivitas
seseorang terhadap semua reaksi alergi (hidung berair, bersin dan gatal
gatal).
5. Penipisan Rambut
Lemahnya adrenal memungkinkan terjadinya hipotiroidisme yang
menyebabkan rambut menipis dan alopecia. Hal tersebut disebabkan oleh
kurangnya hormon tiroid. Hormon tersebut merupakan dasar dari
penyerapan zinc.
b. Akibat Kelebihan Zinc
Overdosis seng jarang terjadi tetapi dapat terjadi karena berlebihan
mengkonsumsi atau kelebihan terpapar seng beracun. Konsumsi makanan atau

10
minuman yang terkontaminasi dengan seng dilepaskan dari wadah galvanis juga
dapat menyebabkan toksisitas seng. Efek samping yang akut tinggi asupan zinc
(menelan lebih 200 mg/hari seng) termasuk kram, mual, muntah, diare,
kehilangan nafsu makan dan sakit kepala.
Demam asap logam yang disebabkan oleh menghirup terus menerus
asap industri yang mengandung seng oksida bisa menyebabkan demam,
menggigil, batuk, nyeri dada, dan ketidaknyamanan perut. Asupan seng tambahan
berkepanjangan pada dosis 50 300 mg/hari dapat mengakibatkan kekurangan
tembaga dan zat besi, penurunan fungsi imun dan racun sistem saraf. Hal ini juga
dapat menyebabkan peningkatan kolestrol low density lipoprotein (LDL) dan
penurunan kolestrol high density lipoprotein (HDL), fungsi jantung berubah dan
gangguan enzim pankreas. Suplementasi jangka panjang dengan dosis 100
mg/hari seng meningkatkan risiko relatif kanker prostat hampir 3x lipat karena
efek imunosupresif seng.
Kebanyakan otoritas kesehatan setuju bahwa tidak mungkin aman untuk
mengkonsumsi jumlah tinggi seng untuk waktu yang lama. Melakukannya dapat
menyebabkan batuk, kelelahan, demam, sakit perut, dan sejumlah masalah
kesehatan lainnya. Orang orang yang mengalami kelebihan seng dalam tubuh
dapat mengalami rasa besi pada mulut, demikian juga mual, muntah, dan diare.
Mengkonsumsi seng sebanyak 1 gram atau lebih, sekitar 70x dari dosis yang
dianjurkan (RDA) per hari, dapat berakibat fatal. Menghirup asap zinc oxide dapat
menyebabkan nafas yang cepat, berkeringat, demam, dan rasa besi pada mulut,
kelainan ini disebut metal fume fever. Mengkonsumsi seng terlalu banyak untuk
jangka panjang dapat menurunkan penyerapan tembaga (copper), sehingga terjadi
anemia, dan mengganggu sistem imun. Akibat yang ditimbulkan dari kelebihan
zinc adalah sebagai berikut :
a. Mual, Muntah dan Kehilangan Nafsu Makan
Kelebihan zinc mampu memicu efek kehilangan nafsu makan lalu mual
mual dan muntah. Ketika perut terasa mual dan muntah, apalagi disertai dengan
sakit kepala, otomatis nafsu makan akan menurun.

11
b. Aterosklerosis
Ateroskelerosis yaitu kondisi terjadi penyempitan dan pengerasan
dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolestrol dan zat lemak
lainnya. Kelebihan sampai 10x AKG mempengaruhi metabolisme
kolestrol dan mengubah nilai lipoprotein sehingga mempercepat timbulnya
atreosklerosis.
c. Keracunan
Kebanyakan suplemen seng bisa menyebabkan keracunan,
begitupun makanan yang asam dan disimpan di dalam kaleng yang dilapisi
seng. Diare adalah salah satu gejala keracunan akibat kebanyakan asupan
zinc.

12
KESIMPULAN

1. Kebutuhan seng fisiologis yang sebenarnya adalah banyaknya seng yang harus
diabsorpsi untuk menggantikan pengeluaran endogen, pembentukan jaringan,
pertumbuhan dan sekresi susu. Jadi kebutuhan seng fisiologis tergantung dari
usia dan status fisiologis seseorang.
2. Zinc ditemukan dalam berbagai makanan kaya protein seperti daging, unggas,
ikan dan makanan laut. Kebutuhan zinc harian perlu dipenuhi dikarenakan
tubuh tidak memiliki tempat penyimpanan zinc yang pasti.
3. Fungsi zinc untuk tubuh antara lain yaitu sintesis beberapa hormon seperti
insulin dan glukagon, berperan dalam metabolisme karbohidrat, keseimbangan
asam basa dan metabolisme vitamin A, untuk pertumbuhan dan pembelahan
sel, perkembangan seksual, produksi sperma yang sehat, pembentukan embrio,
berperan selama kehamilan dan mengaktifkan hormon pertumbuhan, penting
untuk pengecapan serta nafsu makan, merupakan komponen penting pada
struktur dan fungsi membran sel. sebagai antioksidan dan melindungi tubuh
dari serangan lipid peroksidase. Mineral ini mampu menghambat terjadinya
apoptosis yaitu kematian sel yang terprogram yang diatur oleh gen.
4. Zinc diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan dibawa
ke hati. Kelebihan seng disimpan di hati dalam bentuk metallothioneins,
selebihnya di bawa ke pankreas dan jaringan tubuh lain.
5. Penyerapan zinc terjadi pada bagian atas usus halus. Dalam plasma, sekitar
30% zinc berikatan dengan 2 alfa macroglobulin, sekitar 66% berikatan
dengan albumin dan sekitar 2% membentuk senyawa kompleks dengan
histidine dan sistein. Absorpsi zinc diatur oleh metallothioneins yang disintesis
di dalam sel dinding saluran pencernaan.
6. Keberadaan zat gizi yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit di dalam tubuh
akan menimbulkan akibat yang tidak baik bagi kesehatan, dikarenakan akan
menyebabkan beberapa indikasi penyakit seperti mual, muntah, tidak nafsu
makan, aterosklerosis, keracunan, diare, penipisan rambut, penurunan fungsi
neurologis, dan penurunan sistem imunitas tubuh.

13
DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2016. MANFAAT DAN KEHEBATAN ZINC BAGI TUBUH MANUSIA.


[Online] Available at: https://klinikgizi.com/2016/01/09/9339/. [Accessed 24
11 2017].

Admin, n.d. Tips Zinc: Sejarah, Asal-usul, hingga Dosis & Manfaat Seng.[Online]

Available at: https://www.amazine.co/2852/tips-zinc-sejarah-asal-usul-hingga-


dosis-manfaat-seng/. [Accessed 24 11 2017].

Anugerah, H 2017, 35 Makanan Yang Mengandung Zinc Tertinggi, Halo Sehat


Verified Health Information, dilihat 24 November 2017,
(https://www.infiline.com/219/dosis-seng-semua-usia-fungsi-makanan-
sumbernya/)

Hidayat, A 2015, Seng (Zinc) : Esensial Bagi Kesehatan, J Kedokter Trisakti,


Januari-April 1999-Vol.18, No.1, hh. 20-23.

Instan,Sehat. 2017.Zinc (Seng) : Pengertian, gejala, fungsi dan efek kekurangan


kelebihan. http://www.sehatinstan.com/2017/07/zinc-seng-pengertian-gejala-
fungsi-efek.html, diakses pada : 24 November 2017

Miranti,Putri;Puspita,Mareta;Fauzia, Innassiyatu; Gratia,Sola. 2016. Seng dan


Molibdenum. Makalah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul.
Jakarta : tidak diterbitkan

Osredkar J, Sustar N (2011) Copper and Zinc, Biological Role and Significance of
Copper/Zinc Imbalance. J Clinic Toxicol S3:001.doi:10.4172/2161-
0495.S3-001

Peter D. Zalewskia, Ai Q. Truong-tran, Dion Grosser, Lata Jayarama, Chiara


Murgia, Richard E. Ruffin. 2005. Zinc Metabolism In Airway Epithelium
And Airway Inflammation: Basic Mechanisms And Clinical Targets. A
Review. Pharmacology & Therapeutics 105:127 149.

Prasad, A.S. 1991. Discovery of human zinc deficiency and studies in


anexperimental human model. Am. J. Clin. Nutr. 53: 403 412.

14

Anda mungkin juga menyukai