Anda di halaman 1dari 9

1. Sanmol adalah obat bermerek yang mengandung bahan aktif parasetamol atau asetaminofen.

Obat ini digunakan untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit yang ringan
hingga sedang seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit telinga, sakit gigi ringan, dan
sebagainya.

kemasan
sanmol

Sanmol dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

25 x 4 tablet 500 mg

Sanmol forte : 10 x 10 tablet 650 mg

Sanmol drops : botol 15 ml oral drops

Sanmol Syrup : botol 60 ml syrup

Sanmol infusion : botol 100 ml infusion

Sanmol Effervescent 500 mg : Box 1 tube x 10 effervescent tablet

Sanmol Effervescent 120 mg : 1 tube x 10 effervescent tablet

Sanmol 120 Child Chewable : Box 5 strips x 10 tablet

kandungan
tiap kemasan Sanmol mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Paracetamol 500 mg / tablet

Paracetamol 650 mg / Forte tablet

Paracetamol 60 mg / 0.6 ml oral drops

Paracetamol 120 mg / 5 ml syrup

Paracetamol 10 mg/ml infusion

Paracetamol 500 mg / effervescent tablet


Paracetamol 120 mg / effervescent tablet

Paracetamol 120 mg / Chewable tablet

Indikasi Sanmol

Kegunaan Sanmol (paracetamol) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

Sanmol (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun
obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan
terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas
dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 C (101.3 F).

Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih
berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic
opioid.

Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.

Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang
sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.

Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.

Kontra indikasi

jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol.

Efek samping Sanmol


Secara umum Sanmol (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang,
selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Sanmol
(paracetamol) yang mungkin terjadi :

Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis
yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada
penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan
lambung.

Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat
meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.

Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug
Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom
stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal
ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.

Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita asma
terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma
ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.

Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi
pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis
yang berakibat fatal

Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan resiko
terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun paracetamol tetap
dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan,
meski tetap harus memperhatikan resikonya.

Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Sanmol adalah sebagai berikut :

Pemakaian Sanmol (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi
seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya
muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.

Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.

Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah
yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi
ibu menyusui, namun jika anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin
menggunakan Sanmol (paracetamol) saat menyusui.

Meskipun efek Sanmol (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil
daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.

Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi
terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi Sanmol (paracetamol) dengan obat-obat lain :

Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic.

Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan


hati.

Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.

Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini


sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.

Dosis Sanmol

Sanmol (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

Tablet

Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 4 x sehari 1 tablet.

Anak 5 12 tahun : 3 4 x sehari tablet.

Tablet forte

Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 4 x sehari 1 tablet.

Anak 5 12 tahun : 3 4 x sehari tablet.

Oral drops

Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 0.6 ml drops.

Anak 1-2 tahun : 3-4 x sehari 0.6-1.2 ml drops.

Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 1.2 ml drops.

Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2.4 ml drops.


Syrup

Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.

Anak 1-3 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.

Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.

Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 5-10 ml sirup.

Di atas 12 tahun : 3-4 x sehari 15-20 ml sirup.

Infusion

Dosis dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 50 kg : 1 gram
diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x
sehari. Dosis maksimal 4 gram.

Dosis dewasa dan anak dengan berat badan 30-50 kg : 15 mg/kg BB


diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x
sehari. Dosis maksimal 60 mg/kg BB/hari.

Obat diberikan dengan interval waktu minimal 4 jam.

Effervescent 500 mg

dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 3-4 x sehari 1 tablet.

anak usia 6-12 tahun : 3-4 x sehari -1 tablet.

Effervescent 120 mg

anak usia 9-12 tahun : 3-4 x sehari 3-4 tablet.

anak usia 6-9 tahun : 3-4 x sehari 2-3 tablet.

Sanmol 120 Child Chewable

dosis anak usia 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2-4 tablet.

dosis anak usia 2-5 tahun : 3-4 x sehari 1-2 tablet.

Note : Bila perlu obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter.

Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.


Mefinal 500 mg
Mefinal adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri
pada sakit gigi dan setelah cabut gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri setelah operasi,
termasuk nyeri haid. Mefinal mengandung asam mefenamat (mefenamic acid), obat yang
termasuk nonsteroidal antiinflammatory drug (NSAID).

kemasan
mefinal dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

dos 10 x 10 capsul 250 mg

10 x 10 caplet 500 mg

kandungan
tiap kemasan mefinal mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

asam mefenamat (mefenamic acid) 250 mg / capsul

asam mefenamat 500 mg / caplet

Indikasi
Berikut ini adalah beberapa kegunaan mefinal (asam mefenamat) :

Kegunaan mefinal (asam mefenamat) adalah untuk mengobati nyeri ringan sampai
sedang pada sakit gigi dan setelah cabut gigi, sakit kepala, sakit telinga, nyeri otot, nyeri
sendi, demam, nyeri setelah operasi, termasuk nyeri haid, dan kadang kadang
digunakan untuk mencegah migrain berkaitan dengan menstruasi (pengobatan dalam
jangka pendek, tidak lebih dari 7 hari)

Ada bukti yang mendukung penggunaan obat-obat yang mengandung asam mefenamat
untuk perimenstrual migraine headache prophylaxis, pengobatan dimulai 2 hari sebelum
timbulnya menstruasi dilanjutkan selama terjadinya menstruasi.

Kontra indikasi
jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap asam mefenamat,
aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib).
pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan
menggunakan obat ini.

obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien
yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus

pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir, sebaiknya tidak menggunakan
mefinal (asam mefenamat).

Efek Samping mefinal


Berikut adalah beberapa efek samping mefinal (asam mefenamat) :

efek samping mefinal (asam mefenamat) yang relatif ringan seperti sakit kepala, gugup
dan muntah

Efek samping yang serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria
(darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak, sakit tenggorokan
dan demam

Pada tahun 2008 label pada kemasan obat ini di USA telah diperbarui dengan peringatan
tentang resiko pemakaian obat yang mengandung asam mefenamat terhadap kehamilan.

NSAID termasuk mefinal (asam mefenamat) dapat menyebabkan peningkatan resiko


infark miokardial dan stroke yang bisa berakibat fatal. Resiko ini dapat meningkatkan
jika obat digunakan dalam jangka waktu lama

NSAID termasuk mefinal (asam mefenamat) menyebabkan gangguan pada saluran


gastrointestinal misalnya : perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang
bisa berakibat fatal. jika pemakaian dalam dosis tinggi atau untuk waktu yang lama,
merokok, atau minum alkohol, meski mefinal diberikan bersama makanan tidak akan
mengurangi efek samping ini.

gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga dilaporkan
terjadi akibat pemakaian NSAID. Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk,
jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika
manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain lain), pemakaian
obat-obat NSAID termasuk mefinal (asam mefenamat) harus dihentikan.

Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID. Pasien pada
pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika
mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan
nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian
NSAID. Pengobatan mefinal harus dihentikan jika tanda tanda seperti ruam atau
hipersensitivitas muncul.

Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :

mefinal (asam mefenamat) sebaiknya dipakai setelah makan atau bersama makanan

Jangan memberikan obat ini untuk pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang
buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung

Jika pasien menderita hipertensi tekanan darah harus dipantau selama pengobatan

Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan
pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan

Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan mefinal (asam
mefenamat)

mefinal (asam mefenamat) dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, yang akan lebih
buruk jika pasien juga mengkonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan
mesin selama pemakaian obat ini

Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak < 14 tahun belum diketahui

Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati hati karena mereka lebih sensitif
terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal

mefinal (asam mefenamat) ditemukan dalam ASI. Jangan menyusui saat menggunakan
obat ini atau diberikan jeda waktu yang cukup jika obat ini memang sangat dibutuhkan.

interaksi obat
Obat-obat yang mengandung asam mefenamat berinteraksi dengan obat-obat berikut :

Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone),


heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya, fluoxetine) karena
obat-obat ini meningkatkan resiko perdarahan lambung
Magnesium hidroksida (misalnya, antasida) atau probenesid karena obat-obat ini
meningkatkan efek samping mefinal (asam mefenamat)

Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea


(misalnya, glipizide) karena efek samping obat-obat ini meningkat jika diberikan
bersamaan dengan mefinal (asam mefenamat)

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, enalapril) atau diuretik


(misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) karena efektivitas obat-obat ini menurun
jika diberikan bersama mefinal (asam mefenamat)

Dosis mefinal
mefinal (asam mefenamat) diberikan dengan dosis :

Dosis lazim dewasa untuk Nyeri : 500 mg secara oral selanjutnya 250 mg setiap 6 jam
sesuai kebutuhan, tidak melebihi 7 hari

Dosis lazim dewasa untuk Dismenore : 500 mg secara oral selanjutnya 250 mg setiap 6
jam dimulai saat timbulnya menstruasi

Dosis lazim Pediatric untuk Nyeri : 14 18 tahun : 500 mg secara oral diikuti oleh 250
mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 7 hari

Penyesuaian dosis : dosis yang lebih rendah harus dipertimbangkan pada orang tua

Anda mungkin juga menyukai