PENGHAMBAT ADRENERGIK
Penghambat adrenergik /
simpatolitik ialah golongan
obat yang menghambat
perangsangan saraf-saraf
simpatis.
Kerja Obat Simpatolitik
Menghambat kerja saraf simpatis di
pembuluh darah.
Kontra Indikasi
Farmakodinamik: Vasodilatasi
Farmakokinetik :
Efek samping:
2. Terazosin
3. Doksazosin
Cara Kerja
Tidak memblok reseptor Alfa 2
Bekerja di sentral
Indikasi : Hipertensi.
Kontraindikasi : Hipersentitif
Dosis : 1 Mg sehari.
2.Golongan Beta Blocker
Menghambat secara kompetitif obat
adrenergik NE dan Epi (eksogen dan
endogen) pada adrenosptor beta.
Asebutolol, metoprolol, atenolol dan
bisoprolol → beta bloker kardioselektif
(afinitas lebih tinggi pada reseptor beta1
daripada beta2)
Efek: denyut dan kontraksi jantung ↓,
TD ↓,
Berdasarkan Farmakonetik Terbagi atas 3 golongan
:
1. žβ-bloker yang mudah larut dalam lemak
Semuanya diabsorbsi dengan baik disaluran cerna, tetapi
memiliki bioavailabilitas rendah(>50%). Eliminasinya
melalui metabolisme di hati dan diekresikan di gnijal
dalam jumlah yang sedikit (10%).
Contohnya propranolol,metoprolol,oksprenolol,labetalol
dan karvedilol.
Dosis : 2 x 40 – 80 mg/hr.
3. Golongan penghambat
saraf adrenergik
Yaitu obat yang mengurangi respons sel efektor
terhadap perangsangan saraf adrenergik. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat sintesis,
penyimpanan, dan pelepasan neurotransmitter. Obat
yang termasuk penghambat saraf adrenergik adalah
guanetidinbetanidin, guanadrel, bretilium, dan
reserpin. Semua obat golongan ini umumnya
Contoh obat penghambat saraf
adrenergik :
1. Reserpin (Serpasil)
Mekanisme Kerja : Mendeplesi simpanan katekolamin dan
5-hidroksitriptamin pada berbagai organ seperti pada otak
dan medula adrenal.