1) Benzimidazol (albendazol,fenbendazol,Flubendazol,thiabendazol)
•Depolarisasi •hiperpolarisasi
R ach
Paralisis spastik Paralisis flasid
asetilkolin
pirantel piperazin
saraf
Piperazin
• Mekanisme kerja : memblok reseptor asetilkolin
secara kompetitif pada otot cacing
• Pada pustaka lain : piperazin bekerja sebagai agonis
GABA
• Akibat : meningkatkan potensial istirahat →
meniadakan kontraksi otot
• Terjadi paralisis flasid
• Akibat paralisis flasid : cacing tidak dapat
mempertahankan posisinya dalam saluran cerna →
dg adanya peristaltik → cacing keluar dari tubuh
Pirantel
• Menginhibisi cholin esterase
• Akibat : asetilkolin menjadi banyak →
menduduki reseptor → terjadi depolarisasi→
kontraksi meningkat
• Paralisis spastik
• Akibat paralisis spastik : cacing kejang
Antelmintik yang bekerja pada
produksi energi
• Menghambat enzim
fosforilase
• Dampak : cadangan
glikogen kurang
• Mekanisme lain :
terkonsentrasi dalam sel
s/d 60 X
Levamisol
• Inhibitor fumarat reduktase
• Catatan : mekanisme kerja lain → berikatan
pada reseptor nikotinik → kontraksi
berkepanjangan → paralisis spastik
Niklosamid
• Menghambat fosforilasi
oksidatif
• Akibat : cacing lemas
karena kekurangan energi
Kelompok benzimidazol
• Inhibitor uptake glukosa
• Menghambat sistesis mukrotubule
Mikrotubule tdd protein tubulin yg berfungsi
pd uptake glukosa
Jika mikrotubule tidak terbentuk → uptake
glukosa terhambat
Akibat : cacing tidak bergerak karena
kekurangan energi → cacing dikeluarkan dari
tubuh secara perlahan
Kelompok benzimidazol
Contoh :
• Mebendazol
• Thiabendazol
• flubendazol
Pirvinium
• Zat warna sianin
• Memblok asupan O2
• Memblok transport
glukosa
Efek samping
Prazikuantel & Benzimidazol :
niklosamid: Mebendazol :
Umumnya kadang2 keluhan
ditoleransi dgn baik sal.cerna
Sesekali timbul Tiabendazol : =
gangguan sal.cerna mebendazol, neurotoksik
dan urtikaria Albendazol : =
mebendazol, vertigo,
kenaikan transaminase
Masalah
• Antelmintik dapat mematikan (vermisid), atau
vermifug (melumpuhkan) cacing, tapi tidak
dapat membunuh cacing dewasa dan telur
sekaligus
• Harus digunakan dgn pemberian berulang
(karena saat pemberian pertama → telur tidak
ikut dibasmi
• Hanya sedikit anthelmintik yang berefek
terhadap larva dan telur cacing
Jenis cacing patogen yg menginfeksi
manusia
I. Nemathelminthes
Nematoda (cacing bulat)
• Nematoda usus
• Nematoda jaringan
II. Platyhelmintes
1. Cestoda : cacing pita
2.Trematoda : cacing yang tinggal di darah &
jaringan
Nematoda (cacing bulat)
Nematoda usus :
• Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
• Oxyuris vermicularis/Enterobius vermicularis
(cacing kremi)
• Necator americanus (cacing tambang)
Nematoda jaringan :
• Loa-loa
• Filariasis (Wuchereria brancofti, Brugia malayi,
Brugia timori)
Loa-loa
• Penyakit : loaiasis
• Cacing mata : penularan melalui lalat
• Pengobatan : pembedahan, Dietilkarbamazin
(DEC)
Filaria
• parasit (larva) akan menjalar dan sampai pada
jaringan sistem lympa
• bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan, dapat
menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik
perempuan maupun laki-laki
• Obat : Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine
(DEC)}
trematoda
Tempat hidup : 2 (dlm darah & jaringan)
Dlm darah : menyebabkan Schistosomiasis/bilharziasis
• Trematoda darah gol. Schistosoma (S.
haematobium, S. mansoni, S. japonicum)
Dalam jaringan : menyebabkan fasciolosis
• Trematoda usus (Fasciolopsis buski)
• Trematoda hati (Clonorchis sinensis, F.hepatica)
• Trematoda paru-paru (Paragonimus
westermani)
trematoda
• Obat : niridazol, prazikuantel, albendazol
Target kerja obat :
• Ovisida
• Menghambat perkembangan & pematangan
cacing
• Mempengaruhi spermatogenesis dan produksi
telur (pd cacing dewasa)
• Memisahkan cacing yang berpasangan