Anda di halaman 1dari 22

ANTHELMINTIK

• Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan


untuk membasmi (mengeradikasi) atau mengurangi jumlah
parasit-parasit cacing (helmint) dalam saluran atau jaringan
intestinal dalam tubuh.
• Sebagian besar antelmintik yang digunakan saat ini aktif
terhadap parasit-parasit tertentu dan sebagian bersifat
toksik.
• Obat-obat oral harus diminum dengan air pada saat sedang
atau sesudah makan, kecuali jika diindikasikan lain. Dosis
untuk bayi dan anak berada pada basis yang kurang aman
dibandingkan dengan basis pada orang dewasa.
• Jika tidak diberikan pada dosis mg/kg berat badan (atau
dispesifikasi), dosis dapat didasarkan pada luas permukaan
tubuh atau dihitung sebagai pembagian dosis dewasa
berdasarkan hukum Clark atau hukum Young.
• Kontraindikasi : pada kehamilan dan ulkus saluran cerna
PENGGOLONGAN
Berdasarkan cara kerjanya, obat cacing dibedakan menjadi 5 kelompok
yaitu :

1) Benzimidazol (albendazol,fenbendazol,Flubendazol,thiabendazol)

2) Imidathiazol (levamisol) dan tetrahydropyrimidine (pyrantel)

3) Avermectin (ivermectin) dan milbemycin (moxidectin)

4) Salicylanilide (niclosamid) dan nitrophenol

5) Diclorvos dan trichlorphon.


Prinsip/dasar fisiologis
aksi anthelmintik
• Cacing punya otot
• Cacing butuh energi metabolit

Target kerja antelmintik :


• Transmisi neuromuskular :
- eksitasi : asetilkolin
- inhibisi : GABA (asam gamma aminobutirat)
• Reaksi penghasil energi metabolik (glikolisis)
Kerja pada otot
Kontraksi otot posisi peristaltik
otot

•Depolarisasi •hiperpolarisasi

R ach
Paralisis spastik Paralisis flasid

asetilkolin
pirantel piperazin

saraf
Piperazin
• Mekanisme kerja : memblok reseptor asetilkolin
secara kompetitif pada otot cacing
• Pada pustaka lain : piperazin bekerja sebagai agonis
GABA
• Akibat : meningkatkan potensial istirahat →
meniadakan kontraksi otot
• Terjadi paralisis flasid
• Akibat paralisis flasid : cacing tidak dapat
mempertahankan posisinya dalam saluran cerna →
dg adanya peristaltik → cacing keluar dari tubuh
Pirantel
• Menginhibisi cholin esterase
• Akibat : asetilkolin menjadi banyak →
menduduki reseptor → terjadi depolarisasi→
kontraksi meningkat
• Paralisis spastik
• Akibat paralisis spastik : cacing kejang
Antelmintik yang bekerja pada
produksi energi

Bekerja pada enzim :


• Senyawa antimoni organik
• Niridazol
• Levamizol

Bekerja pada tahap-tahap proses produksi energi


• Niklosamid
• Kelompok benzimidazol
• Pirvinium
Senyawa antimoni organik
• Yang berkhasiat
antelmintik : Sb trivalen
• Bekerja pada enzim
fosfofruktokinase
Niridazol

• Menghambat enzim
fosforilase
• Dampak : cadangan
glikogen kurang
• Mekanisme lain :
terkonsentrasi dalam sel
s/d 60 X
Levamisol
• Inhibitor fumarat reduktase
• Catatan : mekanisme kerja lain → berikatan
pada reseptor nikotinik → kontraksi
berkepanjangan → paralisis spastik
Niklosamid

• Menghambat fosforilasi
oksidatif
• Akibat : cacing lemas
karena kekurangan energi
Kelompok benzimidazol
• Inhibitor uptake glukosa
• Menghambat sistesis mukrotubule
Mikrotubule tdd protein tubulin yg berfungsi
pd uptake glukosa
Jika mikrotubule tidak terbentuk → uptake
glukosa terhambat
Akibat : cacing tidak bergerak karena
kekurangan energi → cacing dikeluarkan dari
tubuh secara perlahan
Kelompok benzimidazol
Contoh :
• Mebendazol
• Thiabendazol
• flubendazol
Pirvinium
• Zat warna sianin
• Memblok asupan O2
• Memblok transport
glukosa
Efek samping
Prazikuantel & Benzimidazol :
niklosamid: Mebendazol :
Umumnya kadang2 keluhan
ditoleransi dgn baik sal.cerna
Sesekali timbul Tiabendazol : =
gangguan sal.cerna mebendazol, neurotoksik
dan urtikaria Albendazol : =
mebendazol, vertigo,
kenaikan transaminase
Masalah
• Antelmintik dapat mematikan (vermisid), atau
vermifug (melumpuhkan) cacing, tapi tidak
dapat membunuh cacing dewasa dan telur
sekaligus
• Harus digunakan dgn pemberian berulang
(karena saat pemberian pertama → telur tidak
ikut dibasmi
• Hanya sedikit anthelmintik yang berefek
terhadap larva dan telur cacing
Jenis cacing patogen yg menginfeksi
manusia
I. Nemathelminthes
Nematoda (cacing bulat)
• Nematoda usus
• Nematoda jaringan

II. Platyhelmintes
1. Cestoda : cacing pita
2.Trematoda : cacing yang tinggal di darah &
jaringan
Nematoda (cacing bulat)
Nematoda usus :
• Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
• Oxyuris vermicularis/Enterobius vermicularis
(cacing kremi)
• Necator americanus (cacing tambang)

Nematoda jaringan :
• Loa-loa
• Filariasis (Wuchereria brancofti, Brugia malayi,
Brugia timori)
Loa-loa
• Penyakit : loaiasis
• Cacing mata : penularan melalui lalat
• Pengobatan : pembedahan, Dietilkarbamazin
(DEC)
Filaria
• parasit (larva) akan menjalar dan sampai pada
jaringan sistem lympa
• bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan, dapat
menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik
perempuan maupun laki-laki
• Obat : Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine
(DEC)}
trematoda
Tempat hidup : 2 (dlm darah & jaringan)
Dlm darah : menyebabkan Schistosomiasis/bilharziasis
• Trematoda darah gol. Schistosoma (S.
haematobium, S. mansoni, S. japonicum)
Dalam jaringan : menyebabkan fasciolosis
• Trematoda usus (Fasciolopsis buski)
• Trematoda hati (Clonorchis sinensis, F.hepatica)
• Trematoda paru-paru (Paragonimus
westermani)
trematoda
• Obat : niridazol, prazikuantel, albendazol
Target kerja obat :
• Ovisida
• Menghambat perkembangan & pematangan
cacing
• Mempengaruhi spermatogenesis dan produksi
telur (pd cacing dewasa)
• Memisahkan cacing yang berpasangan

Anda mungkin juga menyukai