Asisten Dosen :
1. Dinda 2. Delia
3. Winda 4. Andini
5. Asep 6. Sartika
7. Artika 8.Yulia
Kelas/ Kelompok :
A/ 3 (tiga)
Nama Anggota :
1. Mona (0661 16 009)
2. Galuh Puspa Rini (0661 16 016)
3. Sandy Sunandy (0661 16 018)
4. Lu’lu Aulia (0661 16 024)
5. Elsa Rahmatika (0661 16 032)
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Spektrofotometer
Spektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur
konsentrasi suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut
mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya. Spektrofotometri adalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, sementara fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorpsi.
Istilah spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi radiasi yang
diserap oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi
maupun pengukuran panjang absorpsi terisolasi pada suatu panjang
gelombang tertentu (Underwood, 1988).
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya
monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet
(tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap
oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar
pembaca (Sastrohamidjojo, 1992).
Spektrofotometri adalah analisis kuantitatif yang paling sering digunakan
karena mempunyai sensitivitas yang baik yaitu 10-4 sampai 10-6. Analisis
jenis ini juga relatif selektif dan spesifik, ketepatannya cukup tinggi, relatif
sederhana, dan murah ( Mathias, 2005 ).
BAB II
METODE KERJA
Alat
1. Alat sentrivius
2. Botol coklat
3. Bulp
4. Erlenmayer
5. Gelas ukur
6. Labu ukur
7. Labu semprot
8. Pipet tetes
9. Pipet volum
10. Spektrovoto meter
11. Tabung sentrivius
12. Vial
Bahan
1. Aquadest
2. Sampel urin
3. Vitamin B1
A. Metode ARE
III.2 Perhitungan
A. Metode ARE
Regresi linear standar vitamin B1
y = 0,039 x + 0,021
r2 = 0,973
Perhitungan Cu
𝒚−𝒂 𝜇𝑔
y = bx + a x= × 100 = ⁄𝑚𝑙
𝒃
0,136−0,021 𝜇𝑔
1. x = × 100 = 294,871 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,139−0,021 𝜇𝑔
2. x = × 100 = 302,564 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,288−0,021 𝜇𝑔
3. x = × 100 = 684,615 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,343−0,021 𝜇𝑔
4. x = × 100 = 825,641 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,465−0,021 𝜇𝑔
5. x = × 100 = 1.138,461 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,342−0,021 𝜇𝑔
6. x = × 100 = 823,076 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,342−0,021 𝜇𝑔
7. x = × 100 = 823,076 ⁄𝑚𝑙
0,039
0,311−0,021 𝜇𝑔
8. x = × 100 = 743,586 ⁄𝑚𝑙
0,039
Pehitungan Du
Du = 𝑉𝑢 × 𝐶𝑢 = 𝜇𝑔⁄1000 = 𝑚𝑔
150 ×294,871
1. Du = = 44,231 𝑚𝑔
1000
180 ×302,564
2. Du = = 54,461𝑚𝑔
1000
207 ×684,615
3. Du = = 141,175 𝑚𝑔
1000
245 ×825,641
4. Du = = 202,282𝑚𝑔
1000
276 ×438,461
5. Du = = 314,215 𝑚𝑔
1000
275 ×823,076
6. Du = = 226,345 𝑚𝑔
1000
215 ×823,076
7. Du = = 176,961 𝑚𝑔
1000
190×743,589
8. Du = = 141,281 𝑚𝑔
1000
K eliminasi = −𝑏 × 2,303
0,693 0,693
t1⁄2 = = 3,109 = 0,222 𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑒
𝐷0 50
Vd = = × 0,086 = 0,0000863L
𝐶𝑝° 578,824
𝑇𝑚𝑖𝑑
Ln0Cp = 𝐿𝑛𝐶𝑝 − (−𝐾𝑒 2,303)
0,5
= Ln 294,871 - (−3,109 × 2,303)
= 5,686 + 0,674
= 578,824
B. Metode Renal
Perhitngan 𝐷𝑢⁄𝐷𝑡
44,231 𝑚𝑔
1. = 44,231 ⁄𝑗𝑎𝑚
1
54,461 𝑚𝑔
2. = 108,922 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
141,175 𝑚𝑔
3. = 282,35 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
202,282 𝑚𝑔
4. = 404,564 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
314,215 𝑚𝑔
5. = 628,43 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
226,345 𝑚𝑔
6. = 452,69 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
176,961 𝑚𝑔
7. = 353,922 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
141,281 𝑚𝑔
8. = 282,562 ⁄𝑗𝑎𝑚
0,5
0,693 0,693
t1⁄2 = = 1,640 = 0,474 𝑗𝑎𝑚
𝐾𝑎
𝐷𝑢 25
Vd = 𝐶𝑝° = 20,125 = 1,242𝑚𝑙 = 0,00124𝐿
Regresi linear eliminasi y = -0,472 x +7,645 r2=0,9828
K eliminasi = −𝑏 × 2,303
0,693 0,693
t1⁄2 = = 1,087 = 0,637𝑗𝑎𝑚
𝐾𝑒
Cl = 𝑉𝑑 × 𝐾𝑒
METODE ARE
8 7.136 7.091 6.967 6.755
7 6.3
5.762
6 4.95
5
Ln Du-Du
4
3 ARE
2
1 0
0
0.5 1.25 1.75 2.25 2.75 3.25 3.75 4.25
Tmid (jam)
3 Metode Kecepatan
Eksresi Renal
2
0
0.5 1.25 1.75 2.25 2.75 3.25 3.75 4.25
Tmid (jam)
METODE KECEPATAN EKSRESI RENAL
5.643
6
4.69
5
3.789
4
Ln Du/Dt
3
METODE KECEPATAN
2 EKSRESI RENAL
0
0.5 1.25 1.75
Tmid (jam)
5.8 5.643
5.7 METODE KECEPATAN
5.6 EKSRESI RENAL ELIMINASI
5.5
5.4
5.3
3.25 3.75 4.25
Tmid (Jam)
III.4 Pembahasan
Pada proses ADME dari vitamin B1 yaitu diabsorbsi melalui aksi dari
posfotasi dan pyrospotase dibagian atas usus halus. Pada konsentrasi
rendahdimediasi oleh senyawa pembawa dan pada konsentrasi tinggi penyerapan
terjadi melalui difusi pasif. Transper aktif paling besar terjadi dibagian tengah dari
usus kecil.vitamin B1 didistribusi melalui peredaran darah kesemua jaringan
seperti otot jantng, jantung, otak, hati dan ginjal. Vitamin B1 mengalami
metabolisme dihati diubah menjadi metabolitnya kemudin dieliminasi diginjal dan
dieksresikan bersama urin.