Anda di halaman 1dari 19

Farmasi Klinik

ANTIBIOTIK

Ferda Mahdalena
193110158
Defenisi Antibiotik
 Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti
(lawan),Bios (hidup )

 Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang


dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan dalam dosis
tertentu dan berkhasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi manusia.
Penggolongan Berdasarkan
Mekanisme Kerjanya

1) Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan


kuman

1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan


sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin),
rifampisin, asam nalidiksat dan kuinolon.

2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat, ex:


aminoglikosida, nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.

2) Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat


menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Ex:
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
Penggolongan berdasarkan luas
aktivitasnya
1. Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis bakteri saja
Misal :
 Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,
kanamisin
hanya bekerja terhadap kuman Gram –positif.
 Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.

2. Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)


Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis bakteri Gram-
positif maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol,
tetrasiklin dan rifampisin
Mekanisme Kerja Antibiotik

1. Dinding sel

Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang


sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma
dengan akibat pecah. Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.

2. Membran sel

Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel)


dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel.
Hasilnya, zat-zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.

Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan


imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
Mekanisme Kerja Antibiotik
3. Protein Sel.

Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol,


tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida.

4. Asam-asam inti (DNA,RNA)

RNA : Rifampisin

DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.

5. Antagonis Saingan

Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman,


hingga pertukaran zatnya terhenti.

Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.


Klasifikasi Antibakteri

1. Penisilin
2. Sefalosporin dan antibiotik beta laktam lainnya
3. Tetrasiklin
4. Aminoglikosida
5. Kloramfenikol
6. Makrolida
7. Ripamfisin dan asam fusidat
8. Antibiotik lainnya.
A. Golongan Penisilin
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding
sel
 bakteri
Devirat :
Spektrum sempit : penisilin G, penisilin V, penisilin
tahan penisilinase

• Spektrum Luas : Ampicillin, dan Amoxicillin

 Indiksi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
B. Golongan Sefalosporin
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding
sel
bakteri :
 Devirat 1. Sefaklor 1. Sefuroksin
2. Sefadroksil 2. Sefaleksim
3. Sefotaksim 3. Sefradin
4. Seftazidim 4. Sefazolin
5. Seftriakson

 Indiksi :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Infeksi kulit
4. Infeksi jaringan lunak
5. Infeksi pada Sendi
C. Golongan Aminoglikosida
 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel
bakteri :
 Derivat
1. Streptomisin
2. Neomisin
3. Kanamisin
4. Gentamisin
5. Framisetin
6. Tobramisina
7. Amikacini
 Indiksi :
1. Infeksi saluran pernapasan
2. Infeksi kulit
D. Golongan Kloramfenifenikol
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan dinding sel
bakteri
 Derivat :
1. Kloramfenikol
2. Tiamfenikol
 Indiksi :
1. Types
2. Konjungtifitas mata
 Efek Samping :
1. Anemia
2. Mual, muntah dan diare
3. Alergi
4. Sydrom gray pada bayi
E. Golongan Tetrasiklin
 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel
bakteri :
 Derivat
1. Klortetrasiklin
2. Oksitetrasiklin
3. Doksisiklin
4. Minosiklin

 Indiksi :
1. Infeksi Saluran pernapasan
2. Infeksi saluran pencernaan
3. Kulit (luka)
F. Golongan Makrolida

 Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein sel


bakteri
 Derivat :
Generik
• Erytromisin
• Spiramisin

 Indiksi : Infeksi Saluran pernapasan

 Efek samping : Mual dan Muntah


Rifampisin
 M.K Rifampisin : Menghambat Enzim bakteri (RNA
Polimerase)
Generik
• Rifampisin

 Indikasi : TBC, Lepra, Meningitis


 E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
 Peringatan ! Dapat menyebabkan warna merah pada
urin, keringat, tinja, liur, dahak dan air mata
As. Fusidat
 M.K As. fusidat : Menghambat sintesa protein sel
bakteri
Generik
• Asam
Fusidat

 Indikasi : Infeksi saluran pernapasan, radang sussum


tulang
belakang
 E.s : Mual, muntah, diare, pusing, gangguan penglihatan.
 Peringatan ! Dapat menyebabkan warna merah pada
urin, keringat, tinja, liur, dahak dan air mata
Linkomisin dan Klindamisin
1. Linkomisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein
organisme
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah,
ruam, gangguan funsi hati, nyeri.

1. Klindamisin
M.K Linkomisin : menghambat pembentukan protein
organisme
Indikasi :Infeksi pada tulang dan sendi
E.S : Diare, sakit perut, mual, muntah,
ruam, gangguan funsi hati, nyeri.
Golongan Kuinolon
 Mekanisme kerja : menghambat pembentukan DNA
 bakteri
Devirat :
1. Asam Nalidiksat
2. Ofloksasin
3. Siprofloksasin ->
Baquinor
4. Norfloksasin

 Indikasi terutama ciprofloksasin: Infeksi saluran kemih,


saluran
cerna (typus) dan Gonorrhoe.
 E.S ciprofloksasin : tremor, gagal ginjal, sindrome
steve jonhson, dan dapat menurunkan kewaspadaan.

Anda mungkin juga menyukai