Skenario 3
Pertumbuhan Cepat
Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 17 bulan ke poliklinik anak karena
merasa pertumbuhannya cepat, berat badannya 14,2 kg dan tinggi badan 94 cm.
Dia tumbuh 7 cm dalam 3 bulan terakhir. Wajahnya tampak kasar dengan dahi dan
rahang menonjol. Tangan dan kakinya tampak disproporsiyang melebar. Saat
menunggu dipanggil, ibu tersebut melihat pasien lain seorang anak yang tampak
cebol meskipun usianya sudah 3 tahun. Ibu tersebut merasa heran mengapa
keadaannya bisa terbalik dengan keadaan anaknya.
STEP 1
1. Disproporsi : Keadaan tubuh dimana keseimbangan tidak normal.
2. Pertumbuhan : Pertambahan ukuran volume, jumlah sel yang bersifat
Irreversibel.
3. Cebol
: Disporposi tubuh yang pertumbuhan dan
perkembangannya kurang dari normal dan gangguan
pertumbuhan akibat fungsi hormon yang terganggu.
4. Poliklinik
: Balai pengobatan umum tidak untuk perawatan atau
pasien inap.
STEP 2
1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?
2. Apa fungsi hormon ?
3. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan ?
4. Faktor apa yang mempengaruhi disproporsi tubuh ?
5. Bagaimana pertumbuhan yang normal bagi anak yang berumur 17 bulan ?
6. Penyebab terjadinya cebol ?
7. Ciri-ciri cebol ?
8. Mengapa wajahnya tampak kasar dan rahangnya menonjol ?
STEP 3
1. Ada dua faktor, yaitu :
1) Faktor internal.
2) Faktor eksternal.
2. Sebagai proses pekembangan dan pertumbuhan
3. a. Growth hormone.
b. Hormon seks, androgen pada laki-laki dan estrogen, progesteron pada
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
perempuan.
Tiroid
Tiroksin
Somatotropic
Hormon Troteopic.
Hormon Adenofikotropic.
Hormon Gonadotropin.
Lutenizin Hormone.
4. a.
b.
5. a.
b.
Asupan gizi.
Hormon itu sendiri.
Tinggi badan bertambah 0.5 cm 1-6 bulan.
Terdiri dari 3 periode :
1) Sejak lahir 0-1 bulan.
Terjadi penyesuaian sirkulasi darah.
2) 1 bulan 1 tahun.
Terjadi pertumbuhan cepat dan maturasi terutama pada saraf.
3) 1 tahun 2 tahun.
Terjdi perkembangan motorik kasar dan halus. Kontrol fungsi
hipotalamo-
hipofisis.
4) Sekresi hormon hipofisis diregulasi oleh ipotalamus.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sasaran belajar.
Sasaran belajar.
Sasaran belajar.
Sasaran belajar.
Sasaran belajar.
Fungsi hipofisis.
BAGAN
FUNGS
ADENOFIK
O-TROPIN
HORMO
GH
LH
MEKANISM
FSH
PERTUMBUHA
TIROID
TIROKSI
ORGA
HATI
REGULA
GINJA
SEKRE
KELENJAR
TIROID
KELENJAR
PARATIROI
STEP 5
1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?
2. Bagaimana mekanisme hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh ?
3. Hormon pertumbuhan menyebabkan apa saja ?
4. Makroskopis dan mikroskopis hipofisis ?
5. Bagaimana pertumbuhan yang normal bagi anak yang beumur 17 bulan ?
6. Penyebab terjadinya cebol ?
7. Ciri-ciri cebol ?
8. Mengapa wajahnya tampak kasar dan rahangnya menonjol ?
9. Fungsi hipofisis ?
10. Hubungan hipofisis dengan hipotalamus dan hormon pertumbuhan ?
11. Hormon yang dihasilkan dari hipofisis- hipotalamus ?
12. Mekanisme hormon yang mempengaruhi homeostatis ?
13. Macam-macam hormon pembagian hormon dan contohnya ?
14. Regulasi hormon dan sekresi hormon ?
15. Faktor yang mempengaruhi kerja hormon ?
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
1. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
a. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon primer yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh
keseluruhan.
b. Tyroid-stimulating-hormon TSH
Merangsang sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tyroid.
c. Hormon adrenatropik ACTH
Merangsang sekresi kartisol oleh korteks adrenal dan mendorong
pertumbuhan korteks adrenal
d. Follicle-stimulating hormone FSH
Memilikki fungsi yang berbeda pada wanita dan pria. Pada wanita,
homon ini merangsang
pertumbuhan dan
perkembangan
dan
folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum atau sel telur. Pada pria
hormon ini untuk produksi.
e. Lutenezing-horone LH
fungsi hormon ini juga berbeda pada pria dan wanita. Selain faktor
hormon pertumbuhan juga di pengaruhi oleh faktor lain seperti faktor
genetik menentukan kapasitas makasimal pertumbuhan seseorang. Diet
yang memedai, termasuk protein dan asam aminountuk memeadai
menstimulasi
spermatogenesis
dalam
epitel
a. Gigantisme
Cirinya, pertumbuhan longitudinal pasien sangat cepat sehingga pasien
akan menjadi seorang raksasa. Penyebabnya adalah produksi atau
sekresi GH yang berlebihan pada masa anak-anak.
b. Kreatinisme
Cirinya, pertulangannya pendek dan pertumbuhan selain tulang lebih
cepat dibandingkankan pertumbuhan tulang sehingga terlihat gemuk.
c. Dwarfisme
Cirinya, pertumbuhan tulang terhambat (tubuh pendek), otot yang
kurang berkembang (berkurangnya sintesis protein otot), lemak
subkutis
yang
berlebihan
(mobilisasi
lemak
yang
kurang).
beberapa jenis hewan tingkat rendah ukurannya lebih besar dan lebih
berfungsi (Guyton dan Hall, 2014).
Secarae mbriologis, kedua bagian hipofisis berasal dari dua sumber
yang berbeda yaitu hipofisis anterior berasal dari kantong Rathke bagian
dorsal yang merupakan invaginasi epitel faring saat pembentukan embrio
dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan jaringan saraf hipotalamus.
Asal mula hipofisis anterior dari epitel faring ini dapat menjelaskan sifat
epiteloidselnya, sedangkan asal mulahi pofisis posterior dari jaringan
neural dapat menjelaskan adanya sejumlah besar sel tipe glia dalam
kelenjar ini.(Guyton dan Hall, 2014).
10
Gambar 17.2 pars distalis/anterior, pars intermedia, dan pars nervosa/ posterior.
11
sekretorik yang inaktif dan memiliki sedikit granula sekretorik. Gambar ini
menunjukan adanya seldi antara kelompok- kelompok sel terlihat banyak
kapiler, pembuluh darah dan serat jaringan ikat. Jenis sel dengan
fiksasi khusus dan afinitas pewarnaan di granula sitoplasma Kromofob
biasanya memperlihatkan nucleus yang pucat dan sitoplasma yang pucat
dengan batas sel yang kurang jelas, Asidofil lebih banyak dan dapat
dibedakan dari granulanya yang berwarna merah di sitoplasmanya dan
nucleus biru, basophil lebih sedikit dan tampak sebagaisel yang
mengandung granula berwarna biru di sitoplasmanya (Victor P.
Eroschenko, 2013).
5.
Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun. Pada
masa ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai bayi tersebut
mempunyai keinginan untuk mandiri. Setelah lahir faktor genetik lebih
berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan bayi. Konsekuensinya dua
per tiga bayi normal pertumbuhan linear terjadi selama 12 sampai 18
bulan. Selama tahun pertama kehidupan kecepatan tumbuh terjadi dengan
cepat , dimna pertambahan tinggi badan sangat bevariasi antara 23 sampai
28 cm / tahun.
Perkembangan motorik
Perkembangan kemampuan anak untuk menggunakan otot halusnya
terutama tangan dan jarinya. Misalnya : mengambil mainan, memegang
sendok, membalikkan halaman buku, menggunakan crayon untuk
menggambar (Tanjung, 2007).
12
yang
berlebihan
(mobilisasi
lemak
yang
kurang
(Sherwood,2012).
8. Wajahnya tampak kasar dan rahangnya menonjol
Akibat tumor asidofilik timbul sesudah masa remaja yakni,
sesudah epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang maka orang
itu tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun tulangnya dapat menjadi
lebih tebal dan jaringan lunaknya dapat terus tumbuh. Keadaan ini disebut
sebagai akromegali. Pembesaran tampak jelas terutama pada tulang tangan
dan kaki serta pada tulang membranosa, termasuk tulang tengkorak,
hidung, penonjolan tulang dahi, tepi supraorbita, rahang bagian bawah,
dan bagian tulang vertebra, sebab pertumbuhan tulang-tulang ini tidak
berhenti pada masa remaja. Akibatnya, tulang rahang bagian bawah
tampak menonjol ke depan, kadangkala sampai setengah inci kedepan,
dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan tepi supraorbita yang
berlebihan, hidung membesar sampai dua kali ukuran normal, kakinya
membutuhkan sepatu berukuran 14 atau lebih besar, dan jari-jarinya
menjadi sangat tebal sehingga ukuran tangannya sampai dua kali ukuran
normal. Selain efek tersebut, perubahan pada vertebra biasanya
menyebabkan orang itu bungkuk, yang secara klinis disebut sebagai
kifosis. Akhirnya, banyak organ jaringan lunak, seperti lidah, hati, dan
khususnya ginjal, sangat membesar (Guyton,2014 dan Sherwood, 2012).
9. Fungsi Hipofisis
a. Merangsang sintesis protein dan pertumbuhan sebagai besar sel dan
jaringan
13
anterior
menyeksresikan
lima
hormon
hipofisis
pertumbuhan
tubuh
dengan
14
15
hipofisis anterior, releasing dan inhinitory factor ini bekerja pada sel
kelenjar untuk mengatur sekresinya. (Guyton, 1996)
Hipotalamus menerima isyarat dari hampir semua sumber dalam
sistem saraf. Jadi, bila seseorang menderita nyeri, sebagian isyarat nyeri
dihantarkan ke hipotalamus. Hal yang sama, bila seseorang mengalami
pikiran yang sangat menekan atau merangsang, sebagian isyarat
dihantarkan ke hipotalamus. Rangsangan penciuman yang menyatakan bau
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan menghantarkan komponen
isyarat yang kuat melalui nukklei amigdala ke hipotalamus. (Guyton,
1996).
Kelenjar Hipofisis Anterior dan Pengaturannya Oleh Releasing
Factor Hipotalamus
Jenis-jenis sel hipofisis anterior. Kelenjar hipofisis anterior terdiri atas
beberapa jenis sel. Pada umumnya, terdapat satu jenis sel untuk setiap
jenis hormon yang dibentuk pada kelenjar ini; dengan teknik pewarnaan
khusus, berbagai jenis sel ini dapat dibedakan satu sama lain. Satu-satunya
kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis dari jenis yang sama
mungkin menyekresi hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel.
(Guyton, 1996).
Fungsi-Fungsi Fisiologis Hormon Hipofisis Anterior
Semua hormon hipofisis anterior disamping hormon pertumbuhan
menimbulkan efeknya dengan merangsang kelenjar sasaran kelenjar
tiroid, korteks adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar mammae. Fungsi
masing-masing hormon hipofisis anterior dikenal baik berhubungan
dengan fungsi kelenjar sasaran. Berbeda dengan hormon-hormon lain,
hormon pertumbuhan tidak berfungsi melalui kelenjar sasaran tetapi
menimbulkan efek pada semua atau hampir semua jaringan tubuh.
(Guyton, 1996).
16
Hormon Pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan
atau
growth
hormone
juga
dinamakan
17
18
19
Hormon
Sel Sasaran
Endokrin
Hipothalam Releasing
Hipofisis
Mengontrol
us
anterior
hormone-hormon
hormone dan
inhibiting
pengeluaran
hipofisis
anterior
hormone
(TRH,
CRH,
GnRh, GHRH,
GHIH,
PRH,
Hipofisis
PIH)
Vasopresin
Tubulus
Meningkatkan
posterior
(hormone
Ginjal
H2O
Uterus
Kelenjar
Menyebabkan vasokontriksi
Meningkatakan kontratilitas
Menyebabkanpenyemprotan
mamaria
susu
antiduretik)
Ateriol
Oksitosin
reabsopsi
Hipofisis
Thyroid-
(payudara )
Sel
folikel Merangsangsekresi T3 dan
anterior
stimulating
tiroid
T4
(TSH)
Adrenocorticot
Zona
ropic hormone
fasikulata
(ACTH)
dan
hormone
zona
retikulaskorte
Hormon
ks adrenal
Tulang:
pertumbuhan
Jaringan
tidak
lunak
padanya:
merangsang
pertumbuhan
tulang
hanya
bergantung
dan
20
jaringan
metabolik
lunak:
efek
mencakup
anabolisme
mobilisasi
protein,
lemak,
dan
Follicle-
Hati
Wanita :
penghematan glukosa.
Merangsang sekresi hati.
Mendorong
pertumbuhan
stimulating
folikel
hormone
ovarium
merangsang
(FSH)
Follicle-
Pria: tubulus
estrogen
Merangsang pertumbuhan
stimulating
seminiferus
sperma.
hormone
di testis
(FSH)
Luteinizing
Wanita:
Merangsang ovulasi,
hormone(LH)
folikel
perkembanagn kopus
(interstitial
ovarium dan
cell-
korpus
stimulating
luteum
hormone,
ICSH)
Pria : sel
Merangsang
sekresi
seekresi
testosterone
interstisium
leydif di
Prolaktin
testis
Wanita :
Mendorong perkembangan
kelenjar
payudara : merangsang
mamae
sekresi susu
pria
Tidakjelas
Sumber : (Sherwood,2012)
12. Mekanisme hormon mempengaruhi homeostatis
Peran Biomedis
Adaptasi homeostatis suatu organisme terhadap lingkungan terus
berubah dan sebagian besar terlaksana melalui perubahan aktivitas dan
jumlah protein. Hormon adalah bagian penting yang memfasilitasi
21
kerja
22
II.
a. Androgen
b. Kalsitrol (1,25[OH]2-D3)
c. Estrogen
d. Glukokortikoid
e. Mineralokortikoid
f. Progestin
g. Asamretinoat
h. Hormone tiroid (T3dan T4)
Hormone yang berikatan dengan reseptor dipermukaan sel.
A. Second messenger berupacAMP
a. Katekolamin -adrenergik
2
b. Katekolamin -adrenergik
c. Hormone adrenokotikotropik
d. Hormone antidiuretik
e. Kalsitonin
f. Gonadotropin korionmanusia
g. Corticotrophin-releasing hormone
h. Follicle-stimulating hormone
i. Glucagon
j. Lipotropin
k. Luteinizing hormone
l. Melanocyte-stimulating hormone
m. Hormone paratiroid
n. Somatostatin
o. Thyroid-stimulating hormone
B. Second messenger berupacAMP
a. Faktornatriuretik atrium
b. Nitrogen oksida
C. Second messenger berupa kalsium atau fosfatidilinositol (atau
ke duanya)
a. Asetilkolin (muskarinik)
b. Katekolamin -adrenergik
1
c. Angiotensin II
d. Hormone antidiuretic (vasopresin)
e. Kalesistokonin
f. Gastrin
g. Gonadotropin-releasing hormone
h. Oksitosin platelet-derived growth factor
i. Substansi P
j. Thyrotropin-releasing hormone
D. Second messenger berupa kaskade kinase atau fosfatase
a. Adiponektin
b. Somatomamotropinkorion
c. Faktorpertumbuhan epidermis
d. Hormonpertumbuhan
e. Insulin
23
f.
g.
h.
i.
j.
Faktorpertumbuhanmirip-insulin I dan II
Leptin
Faktorpertumbuhansaraf
Platelet-derived growth factor
Prolactin
b) Kelompok-kelompok hormon
Kelompok I
Steroid, Iodotironin,
Kelompok II
Polipeptida, protein,
Kalsitriol, retinoid
glikoprotein,
Kelarutan
Protein pengangkut
Waktu-paruh plasma
Lipofilik
Ya
Lama (jam sampaihari)
katekolamin
Hidrofilik
Tidak
Singkat (menit)
Reseptor
Mediator
Intrasel
Kompleks hormone-
Membrane plasma
cAMP, cGMP, Ca2+,
reseptor
metabolit kompleks
Tipe
fosfainositol, kaskade
kinase
(Murray, 2009).
14.
24
DAFTAR PUSTAKA
25