Definisi
Sitoskeleton adalah suatu struktur yang
membantu sel mempertahankan bentuk dan
organisasi internalnya, serta memberikan
dukungan mekanis yang memungkinkan sel
menjalankan fungsi-fungsi pentingnya seperti
pembelahan dan pergerakan.
Tahukah Anda?
Tidak ada komponen sitoskeleton yang tunggal, sehingga
beberapa komponen berbeda bekerja sama membentuk
sitoskeleton.
Sitoskeleton juga berperan untuk
mengatur penempatan organel-organel
Sitoskeleton terlihat
dengan pewarnaan
penanda fluoresen:
mikrotubulus
(hijau), filamen
aktin (merah), dan
nukleus (biru).
Ketiga tipe filamen protein yang membentuk
sitoskeleton berbeda dalam komposisi, sifat mekanis
dan perannya dalam sel.
Struktur dan topografi penyusun
sitokeleton (sistem serabut) dalam sel
MIKROTUBULUS
Filamen-filamen intermediet
(paling kiri) adalah serat-serat
seperti tambang dengan diameter
sekitar 10 nm terbuat dari protein-
protein filamen intermediet
berserat, yang sangat fleksibel dan
memiliki kekuatan tegangan tinggi
yang akan terdeformasi saat stres
tapi tidak koyak.
Filamen
intermediet
membentuk
jaringan yang
kuat dan
tangguh dalam
sitoplasma sel.
Filamen Intermediet
Ditemukan di sitoplasma pada kebanyakan sel hewan. Biasanya
membentuk sebuah jaringan melalui sitoplasma, mengelilingi
nukleus dan meluas keluar dari sel. Selain itu juga ditemukan di
antara nukleus pada sel eukariot, membentuk anyaman yang
disebut lamina nukleus, yang menjadi dasar dan memperkuat
pembungkus nukleus.
• Dimer memiliki daerah
sentral yang berpilin
• Dua dimer tersusun
berlapis berdampingan
membentuk tetramer
• Tetramer adalah subunit
dasar perakitan filamen
Filamen Intermediet
b
Proses dari kontraksi otot dapat dibagi menjadi tahap –
tahap berikut:
1. Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, yang mengakibatkan pembebasan
asetilkolin. Kehadiran asetilkolin menyebabkan depolarisasi yang kemudian
menyebabkan pembebasan ion Ca keluar dari retikulum sarkoplasmik.
2. Dengan meningkatnya ion Ca, akan menyebabkan ion Ca bisa terikat pada troponin dan
mampu mengubah strukturnya. Perubahan struktur toponin karena ion Ca ini akan
terbukanya daerah aktif tropomiosin yang tertutup oleh troponin. Kini kepala miosin
akan mampu berikatan dengan filamen aktin membentuk aktomiosin.
3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin mampu
menarik aktin ke dalam dan juga pemendekan otot. hal ini terjadi di sepanjang miofibril
pada sel otot.
4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan putus ketika molekul ATP
terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP dipecah kepala miosin dapat bertemu lagi
dengan aktin pada tropomiosin.
5. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP dan ion Ca. Pada saat impuls
berhenti, maka ion Ca akan kembali ke retikulum sarkoplasmik dan troponin akan
kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga menyebabkan
otot berelaksasi.
Kesimpulan