Anda di halaman 1dari 31

RESUME LEARNING TASKS TOPIK 3,4,6,18 BIOMEDIK I

KELOMPOK III

1. Desy Henria (2002551021)


2. A. A. Ayu Riezka Adelia (2002551022)
3. I.A Narita Narindra Dewi (2002551023)
4. Fernaldy Wiratama (2002551024)
5. Luh Kadek Dian Trisnawati (2002551025)
6. I Dewa Agung Ayu Indraswari Pramesti (2002551026)
7. Ni Putu Natasya Pretty Shinta Mahadewi (2002551028)
8. Ni Made Mahadewi Kusuma (2002551029)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
TOPIK 3 HISTOLOGI : EPITEL & JARINGAN IKAT

1. Jelaskan klasifikasi epitel penutup dan epitel kelenjar serta contoh lokasinya!
(Penjawab : Desy Henria (2002551021))

A. EPITEL PELAPIS (PENUTUP)


 Epitel Selapis
1. Epitel selapis gepeng
Epitel selapis gepeng yang melapisi permukaan luar pada pencernaan, paru-paru dan
jantung disebut mesotel (mesothelium). Sedangkan yang melapisi lumen jantung,
pembuluh darah dan pembuluh limfe disebut endotel (endothelium). Fungsi utama nya
adalah membantu pergerakan organ visera (mesotel), transpor aktif melalui pinositosis
(mesotel dan endotel), sekresi molekul biologis aktif (mesotel).
1. Epitel selapis kuboid
Melapisi duktus ekskretorius kecil di berbagai organ. Pada tubulus kontortus proksimal
ginjal, permukaan apikal epitel selapis kuboid dilapisi oleh limbus penicillatus (brush
order) yang terdiri dari mikrovili. Fungsi utamanya adalah untuk melapisi dan sekresi.
2. Epitel selapis silindris
Melapisi organ pencernaan (lambung, usus halus, usus besar serta empedu). Fungsi
utamanya adalah untuk proteksi, lubrikasi, absorpsi dan sekresi.

 Epitel Silindris Bertingkat Semu


Epitel ini melapisi saluran pernapasan (rongga hidung, trakea, dan bronkus), lumen
epididimis serta duktus deferens . Fungsi utamanya adalah untuk proteksi, sekresi,
transpor yang diperantai silia untuk partikel yang terperangkap dalam mukus supaya
dapat keluar dari saluran napas .
Epitel Bertingkat/ Berlapis
1. Epitel berlapis gepeng
Terdiri dari banyak lapisan. Sel–sel basal yang berbentuk kuboid atau silindris akan
menghasilkan sel-sel yang bermigrasi ke permukaan dan menjadi gepeng. Epitel ini
dibagi menjadi 2 jenis epitel:
1. Epitel gepeng tidak berkeratin
Memiliki sel-sel permukaan yang hidup dan melapisi rongga basah (seperti mulut,
faring, esofagus, vagina dan kanalis analis). Berfungsi sebagai proteksi, sekresi,
mencegah kehilangan air .
2. Epitel gepeng berkeratin
Melapisi sel-sel mati berkeratin yang berisi protein keratin seperti lapisan
epidermis pada kulit. Epitel yang melapisi telapak tangan dan telapak kaki
merupakan epitel dengan lapisan sel keratin yang sangat tebal. Befungsi sebagai
proteksi, mencegah kehilangan air.
2. Epitel berlapis kuboid
Tidak banyak dijumpai. Melapisi kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang
berkembang. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
3. Epitel berlapis silindris
Epitel ini pun tidak banyak dijumpai. Melapisi konjungtiva dan berfungsi sebagai
proteksi .
4. Epitel transisional
Melapisi kaliks mayor dan minor, pelvis renalis, ureter dan vesica urinaria pada sistem
urinarius. Epitel ini disebut transisional karena dapat berubah bentuk dari epitel berlapis
gepeng atau epitel berlapis kuboid, tergantung pada keadaan teregang atau mengkerut.
Saat epitel transisional mengkerut, sel-sel permukaan tampak berkubah-kubah (kuboid)
dan saat teregang epitel akan tampak gepeng.

B. EPITEL KELENJAR
Epitel kelenjar dibentuk oleh sel-sel yang khusus untuk bersekresi. Sel-sel epitel
kelenjar dapat mensintesis, menyimpan dan mensekresi protein. Epitel yang
membentuk kelenjar tubuh dapat digolongkan menurut berbagai kriteria.
1. Kelenjar Eksokrin
1. Memiliki bagian sekresi yang mengandung sel yang khusus untuk sekresi.
2. Memiliki duktus yang mengangkut sekret ke luar dari kelenjar.
3. Duktus yang dimiliki dapat sederhana (tidak bercabang) atau majemuk
(dengan 2 atau lebih cabang).
4. Sekresi masuk ke sistem duktus.
5. Bagian sekretorik dapat tubular (dapat pendek atau panjang dan bergelung )
atau asinar (bundar atau globular).
6. Setiap jenis bagian sekretorik dapat bercabang.
7. Kelenjar majemuk dapat mempunyai bagian sekretorik tubular, asinar atau
tubuloasinar.
8. Dapat bersifat uniselular atau multiselular.
Kelenjar eksokrin juga dapat diklasifikasikan secara fungsional berdasarkan cara
pengeluaran produk sekretorik dari sel , yaitu :
a. Sekresi merokrin (terkadang disebut “ekrin")
Melibatkan eksositosis tipikal protein atau glikoprotein. Sekresi ini adalah modalitas
sekresi yang paling banyak dan sering ditemukan. Misalnya: pankreas, yang
mengeluarkan sekretnya tanpa kehilangan sel.
b. Sekresi holokrin
Melibatkan pengisian sel dengan produk sekretorik yang kemudian sel menjadi rusak
dan terlepas. Hal ini tampak jelas pada kelenjar sebasea kulit yang mengeluarkan sekret
dengan komponen selnya.
2. Kelenjar Endokrin
a. Tidak memiliki duktus.
b. Memiliki banyak vaskularisasi.
c. Produk sekretoriknya masuk ke aliran darah (kapiler) untuk disebarkan ke
seluruh tubuh.
d. Kelenjar endokrin dapat berupa sel-sel tunggal (kelenjar uniselular) seperti
pada organ-organ pencernaan sebagai enteroendokrin.
e. Kelenjar endokrin dapat dijumpai pada kelenjar campuran seperti pada
pankreas dan organ reproduksi pria dan wanita.

2. Jelaskan polaritas epitel penutup!


(Penjawab : A. A. Ayu Riezka Adelia (2002551022))
Polaritas epitel penutup: Secara structural dan fungsional, sel-sel epitel
memiliki polaritas untuk melaksanakan berbagai fungsinya misalnya fungsi sekresi,
absorpsi, dan untuk mengatur keluar masuknya ion dan zat terlarut melalui epitel yang
perlu untuk mempertahankan gradien konsentrasi antara lingkungan luar dan cairan
tubuh.

3. Jelaskan komponen dari jaringan ikat!


(Penjawab : I.A Narita Narindra Dewi (2002551023))
Jaringan ikat dibentuk oleh unsur utama yang bernama matriks ekstrasel (ECM)
yang teridir atas berbagai kombinasi serat protein (kolagen, retikular, elastin) dan
substansi dasar.

 Fibroblast
Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat di jaringan ikat dan
bertugas menyintesis komponen matriks ekstrasel. Fibroblas menyintesis kebanyakan
komponen jaringan ikat ECM (Matrix Extrasel), termasuk protein, seperti kolagen dan
elastin, yang membentuk serat kolagen, retikular, dan elastin, serta glikosaminoglikan,
proteoglikan, dan glikoprotein substansi dasar. Fibroblas merupakan target berbagai
faktor pertumbuh- an yang memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi sel. Pada orang
dewasa, fibroblas dalam jaringan ikat membelah. Namun, dirangsang oleh pelepasan
secara faktor pertumbuh- an setempat siklus sel dan melanjutkan aktivitas mitosis
ketika jaringan membutuhkan fibroblas tambahan, misalnya, untuk memperbaiki organ
yang rusak. Fibroblas yang terlibat dalam penyembuhan luka, terkadang disebut
myofibroblas, memiliki fungsi kontraktil berkembang dengan baik dan diperkaya
dengan bentuk dari aktin juga ditemukan dalam sel-sel otot polos. (text book junquera)

 Sel mast
Sel mast merupakan sel jaringan ikat berbentuk bulat sampai lonjong,
berdiameter 7 dan 20 μm, yang sitoplasmanya dipenuhi granula sekretori basofilik. Inti
bulatnya yang agak kecil terletak di tengah dan dapat ditutupi sitolasmanya. Granula
sekretorik sel mast berdiameter 0,3-0,2 μm. Bagian dalamnya tampak heterogen, dan
bersifat padat-elektron. Fungsi utama sel mast adalah pelepasan setempat banyak zat
bioaktif dengan peran pada respons inflametorik, imunitas bawaan, dan perbaikan
jaringan. Sel mast terdapat di banyak jaringan ikat, tetapi umumnya banyak berada
dekat pembuluh darah kecil di kulit kulit dan mesenterium (sel mast perivaskular) dan
di mukosa yang melapisi saluran cerna dan saluran napas (sel mast mukosa), isi granula
dari dua populasi sedikit berbeda. Lokasi utama ini menunjukkan bahwa sel-sel mast
menempatkan diri secara strategis untuk fungsi sebagai sentinel yang mendeteksi invasi
oleh mikroorganisme.

 Makrofag
Pada jaringan ikat yang tersebar di seluruh bagian tubuh manusia terdapat
kelompok sel-sel yang dapat bergerak dan memiliki kapasitas fagositosis; sel-sel ini
dinamakan makrofag atau histiosit. Dalam keadaan normal makrofag berfungsi secara
berbagai bahan asing atau yang sudah tidak lagi diperlukan oleh tubuh, seperti sel-sel
mati dan sisa sel, dengan cara menghancurkannya melalui sistem ensim lisosom yang
terdapat dalam sitoplasma sel makrofag. Sel makrofag berasal dari sel stem sumsum
tulang yang masuk ke dalam sirkulasi sebagai monosit, kemudian ke jaringan ikat.

»Secara histologik makrofag digolong- kan dalam dua jenis:


Makrofag bebas: sel berbentuk tidak teratur, sitoplasma bertonjol-tonjol, inti berlekuk
(sifat sel yang mobil) dengan kromatin yang lebih padat dari fibroblas. Makrofag tetap:
inti sel berbentuk lonjong (sifat sel tidak mobil), dan sel- sel ini tersebar di sepanjang
serat-serat yang terdapat di jaringan ikat.

»Jurnal biomedik fak kedok uni sam ratulangi manado

 Sel plasma
Sel ini berasal dari limfosit B, dan memiliki sitoplasma yang lebih basofil
dibandingkan dengan limfosit lainnya karena mengandung banyak retikulum
endoplasma granuler yang menghasilkan imunoglobulin (Ig). Sel plasma mengan- dung
sedikit mitokondria yang tersebar di antara RER dan kompleks Golgi dengan sepasang
sentriol (dengan mikroskop cahaya struktur ini tampak sebagai daerah pucat/halo di
dekat inti). Sel plasma akan menghasilkan anti- bodi dari rangsangan antigen yang
bersangkutan, sehingga bila masuk antigen yang sama lebih dari satu kali akan terjadi
reaksi antigen antibodi, menyebabkan efek dari antigen untuk dapat menimbulkan
penyakit menjadi hilang atau lebih lemah.

 Adiposit / sel lemak


Sel lemak atau adiposit berasal dari sel mesensim. Fungsi sel ini yaitu sintesis dan
menyimpan trigliserida. Secara histologik terdapat dua jenis sel lemak yaitu sel lemak
unilokuler yang membentuk jaringan lemak putih, dan sel lemak multilokuler yang
membentuk jaringan lemak coklat.

 Leukosit
Leukosit, atau sel darah putih, merupakan sel pengembara di jaringan ikat. Sel-sel ini
bermigrasi melalui dinding kapiler dan venula pasca kapiler, untuk memasuki jaringan
ikat melekat suatu proses yang disebut diapedesis. Proses tersebut sangat meningkat
selama peradangan, yang merupakan suatu reaksi pertahanan vaskular dan sel terhadap
benda asing, yang kebanyakan berupa bakteri patogen atau zat kimia iritatif.
Sel-sel leukosit tersebut ialah:

  Neutrofil, dapat sangat meningkat pada peradangan umumnya, dan di jaringan ikat
bila terjadi peradangan di tempat tersebut (Gambar 3B).

  Eosinofil, mirip lekosit lainnya yang tertarik datang ke daerah peradangan oleh
leukocyte chemotactic factors. Mekanisme pertahanan sel ini terhadap parasit yaitu
dengan melepaskan sitotoksin. Eosinofil juga akan datang pada daerah peradangan,
dengan mengurangi reaksi alergik dan memfagostitosis kompleks antigen antibodi
(Gambar 3C).

  Basofil, melepaskan beberapa bahan farmakologik untuk mengontrol proses


peradangan (Gambar 3D).

  Limfosit, hanya terdapat dalam jumlah kecil dalam jaringan ikat; pada radang kronik
limfosit biasanya akan meningkat (Gambar 3E).

  Monosit, dihasilkan dari sumsum tulang, kemudian beredar dalam sirkulasi dan
masuk ke jaringan menjadi makrofag (Gambar 3F).

Jumlah sel-sel lekosit dalam jaringan akan meningkat sesuai dengan penyakit yang
menyertai. Sebagai contoh: peningkatan jumlah sel eosinofil pada reaksi alergik;
limfosit pada radang menahun umumnya; dan netrofil dapat sangat meningkat pada
radang akut.

4. Jelaskan klasifikasi jaringan ikat!


(Penjawab : Fernaldy Wiratama (2002551024))

- KLASIFIKASI JARINGAN IKAT


1. Jaringan ikat embrional
a. Mesenkim
b. Jaringan ikat mukosa
2. Jaringan ikat dewasa
a. Jaringan ikat sejati
- jaringan ikat longgar
- jaringan lemak
- jaringan pigmen
- jaringan ikat padat :
a. Teratur (tendo, ligamen, dan aponeurosis)
b. Tidak teratur (dermis, fasia, periosteum, perikondrium)
- jaringan ikat elastis
- jaringan ikat retikular
b. Kartilago
- kartilago hialin
- kartilago fibrosa
- kartilago elastik
c. Tulang
d. Jaringan vaskular
- darah
- limfa (getah bening)

5. Bedakan jenis jaringan ikat berikut berdasarkan komponennya (sel, substansi dasar, dan
sabut) dan susunannya :
A. Jaringan ikat padat dan longgar
(Penjawab : Luh Kadek Dian Trisnawati (2002551025))
o Jaringan ikat padat
1. Sel
Jaringan ikat padat disusun atas sel-sel fibroblas dan mempunyai banyak serat kolagen
yang disusun dengan padat dan teratur. Serat kolagen itu sifatnya fleksibel tetapi tidak
elastis.
2. Komponen dasar
Jaringan ikat terdiri dari dua komponen dasar utama yaitu: sel dan matriks intersel.
3. Serabut
Berdasarkan jenis serabut dominan yang menyusunnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu
jaringan ikat padat kolagen, dan jaringan ikat padat elastin.
oJaringan ikat longgar
1. Sel
terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang dan sel lemak.
sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung
serabut kolagen dan serabut elastin
2. Komponen dasar
elemen intrasel atau substansi dasar berupa proteoglikan dan glikoprotein
3. Serabut
serabut intra sel atau serat, ekstra seluler meliputi serabut kolagen, serabut elastin,
dan serabut retikuler.

B . Jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur


(Penjawab : I Dewa Agung Ayu Indraswari Pramesti (2002551026))

 Jaringan ikat padat tidak beraturan sebagian besar terdiri dari serat kolagen. Ia
memiliki lebih sedikit substansi dasar daripada jaringan ikat yang longgar . Fibroblas
adalah jenis sel yang dominan, tersebar jarang di seluruh jaringan.
 Jaringan ikat padat teratur dikarenakan susunan serabutnya. Bila serabutnya padat,
maka sel-selnya relatif sedikit serta macamnya terbatas. Matriks pun relative sedikit.
Dengan melihat macam serabutnya, dibagi sebagai berikut :
- Mayoritas serabut kolagen : tendon, ligamentum, fasia, aponeurosis.
- Mayoritas serabut elastin : ligamentum nukhe, tunika flava

C . Jaringan ikat padat kolagen dan elastis teratur


(Penjawab : Ni Putu Natasya Pretty Shinta Mahadewi (2002551028))

Berdasarkan jenis serabut dominan yang menyusunnya, maka jaringan ikat padat teratur
dibagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan ikat padat kolagen, dan jaringan ikat padat
elastin/elastis teratur.
Jaringan ikat padat kolagen mempunyai serabut kolagen yang dominan. Dijumpai
antara lain pada tendon, dan ligemantum.
Tendon merupakan serabut kolagen yang berhimpitan padat dan berjalan secara paralel
dengan deretan inti fibrosit. Yang terjepit diantaranya. Pada tendon sel-sel fibriosit,
merupakan sel yang menghasilkan serabut kolagen. Diantara berkas serabut- serabut
kolagen terdapat pembuluh darah. Namun masih jarang terlihat. Sejumlah tendon
dibungkus oleh selubung yaitu pada tempat adanya gesekan tulang atau benda lain.
Pada dasarnya selubung tendon terdiri atas dua lapisan yaitu
(i) lapisan luar berupa tabung yang terdiri atas jaringan ikat yang melekat pada jaringan
di sekitarnya
(ii) lapisan dalam yang langsung membungkus tendon dan melekat padanya.
Di antara kedua lapisan tersebut terdapat celah sempit yang berisi cairan sinovial yang
berfungsi sebagai peredam getaran. Permukaan dalam selubung luar dan permukaan
luar selubung dalam tidak dilapisi oleh sel-sel secara utuh dan hanya terdiri atas serabut
kolagen sehingga permukaannya licin dan dapat saling bergesekan.
Ligamen merupakan jaringan ikat padat teratur yang mengandung serabut kolagen yang
mengikat tulang dan sendi, terdiri atas berkas-berkas serabut intersel yang bergabung
padat dengan deretan fibrosit yang terjepit diantaranya. Serabut longituginal pada
kebanyakan ligamentum adalah serabut kolagen, namun diantaranya terdapat serabut
kolagen yang lebih halus dan sejumlah serabut elastis.
Jaringan ikat padat elastis merupakan jaringan ikat padat teratur yang terdiri atas
berkas-berkas serabut elastis yang tebal dan berjalan sejajar, dan diantara setiap berkas
tersebut terdapat sedikit anyaman jaringan ikat longgar, fibroblast muda yang mirip
dengan fibroblast pada tendon, dan sedikit serabut kolagen.
Banyaknya serabut elastis menyebabkan jaringan ini berwarna kuning dan memiliki
elatisitas yang besar. Tipe jaringan ini jarang ditemukan, namun biasanya dijumpai
pada ligamen elastis seperti ligamen suspensorium penis, dan ligamen kuning pada
kolumna vertebrae. Jaringan ini terdapat pada arteri besar dan saluran bronkus.
Fungsinya adalah memberikan elastisitas pada jaringan karena dapat meregang satu
setengah kali dari panjangnya.

D . Jaringan lemak putih dan coklat


(Penjawab : Ni Made Mahadewi Kusuma 2002551029))

Jaringan lemak putih :


 Sel-sel lemak hanya mengandung satu vakuola besar dalam sitoplasma sehingga
dinamakan juga lemak unilokuler. Sel berbentuk bulat. Umumnya terdapat pada;
daerah subkutan diabdomen, bokong dan pinggul, jadi terlihat sebagai organ besar
dan aktif bermetabolisme terutama terlibat dalam proses pemasukan, pembuatan,
penimbunan dan mobilisasi sel lemak, memiliki serabut retikuler.
Jaringan lemak coklat :
 Sel-sel lemak mengandung banyak vakuola dalam sitoplasma sehingga dinamakan
juga lemak multilokuler. Sel lemak lebih kecil dan berbentuk poligonal. Jaringan
lemak coklat tersusun atas lobi dengan sejumlah pembuluh darah tersebar di
dalam lobi tersebut, mirip suatu kelenjar. Bersifat termogenik dan distribusinya
terbatas yang pada manusia terdapat pada subkutan dari daerah interscapula,
dalam mediastinum dan sepanjang aorta.

TOPIK 4 HISTOLOGI : TULANG & TULANG RAWAN


1. Wanita 20 tahun, mengkonsumsi suplemen peninggi badan namun tidak berhasil
meningkatkan tinggi badannya.
Berdasarkan skenario di atas:
1. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? jelaskan secara histologis!
(Penjawab : Desy Henria (2002551021))

a. Menurut sebuah penelitian, segala macam trik untuk meninggikan badan,


termasuk nutrisi dan olahraga, tidak akan berfungsi lagi ketika usia seseorang
menginjak 19 tahun untuk pria, dan 16 tahun untuk wanita.
b. Alasan mengapa seseorang tidak bisa meninggikan badan adalah faktor tulang,
terutama lempeng epifisis. Bagian tersebut adalah ‘dalang’ yang berperan sebagai
penentu tinggi atau tidaknya seseorang. Peningkatan tinggi terjadi karena adanya
pemanjangan tulang panjang, yang berada di dekat area tulang rawan lempeng epifisis.
Saat lempeng epifisis masih aktif dan terbuka, pertumbuhannya pun masih berjalan.
Mendekati masa akhir pubertas, perubahan hormon menyebabkan lempeng epifisis
mengeras atau ‘menutup’. Perpanjangan tulang pun akhirnya berhenti. Selain itu masih
ada faktor lain yang berpengaruh. Berikut adalah beberapa faktor yang menentukan
tinggi seseorang saat lempeng epifisisnya masih terbuka: Genetik Jenis kelamin Nutrisi
Olahraga Dari keempat faktor di atas, genetik menjadi yang utama. Pemikiran
sederhananya, jika orangtua tinggi, maka anak mereka kemungkinan besar akan tinggi
juga. 
c. Jenis kelamin juga menjadi faktor biologis yang berperan dalam menentukan
tinggi total seseorang. Wanita cenderung memiliki potensi total tinggi yang lebih
rendah dibandingkan pria.
2. Jelaskan tentang struktur mikroskopis pertumbuhan panjang tulang panjang!
(Penjawab : A. A. Ayu Riezka Adelia (2002551022))

Struktur Mikroskopik tulang panjang :


 Matriks tulang
 Osteosit
 Osteoblas
 Osteoklas
 Periosteum dan Endosteum

Sturktur Mikroskopik Bagian tulang panjang diamati dengan mikroskop, nyata


bahwa konstribusi unsur sel dari tulang terhadap massa total sangat kecil. Terdiri
atas sebagian besar matriks tulang, interstisial bermineral, yang dideposisikan
dalam lapisan atau lamel dengan tebal 3-7 nm. Substansi interstisial tulang adalah
rerongga lentikuler, disebut lakuna yang masing-masing berada disebuah sel
osteosit. Lakuna memencar keluar ke segala arah dan menerobos lamel dari
substansi interstisial dan beranastomosis dengan kanalikuli. Lakuna letaknya
berjauhan tetapi mereka membentuk rongga utuh yang saling behubungan melalui
jaringan saluran yang sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel-sel
tulang.

Lamel tulang kompak terdapat dalam tiga pola umum, yaitu:

1). Disusun konsentris mengelilingi saluran vaskuler memanjang, membentuk


unit silindris yang disebut sistem Havers atau osteon.
2). Sistem Havers terdapat potongan tulang berlamel dengan berbagai ukuran dan
bentuk tak teratur

.3). Permukaan luar tulang korteks, tepat dibawah periosteum pada permukaan
dalam terdapat sejumlah lamel yang yang berjalan tidak terputus-putus mengitari
bagian batang (Fawcett, 2002).
Penampilan mikroskopis periosteum bervariasi sesuai keadaan fungsionalnya.
Semasa embrional dan pertumbuhan pasca lahir memiliki lapisan dalam dari sel-
sel osteoblas yang berhubungan langsung dengan tulang, sesudah pertumbuhan
tulang terhenti, osteoblas berubah berubah menjadi sel-sel pelapis tulang tidak
aktif, tetapi mereka tetap memiliki potensi osteogenik dan jika tulang itu cidera
mereka berubah 11 kembali menjadi osteoblas dan berpartisipasi dalam
pembentukan tulang baru (Fawcett, 2002).

TOPIK 18 FAAL : KARDIOVASKULAR

1. Describe the general functions of the cardiovascular system


(Penjawab : Ni Made Mahadewi Kusuma 2002551029))

Secara umum sistem kardiovaskuler memiliki fungsi:


1. Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh dan melepaskan
limbah metabolik (karbon dioksida, limbah nitrogen).
2. Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen
yang beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing
dan toksin. Mekanisme pembekuan juga turut serta melindungi tubuh dari
kehilangan darah setelah cedera.
3. Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel.
4. Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi kooperatif sistem
lain untuk mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan
homeostasis intraseluler. Misalnya, pencernaan dan organ ekskretori yang
berperan dalam menjaga konstitusi homeostasis darah, saraf otonom, sistem
endokrin, sistem koordinat kardiovaskuler, serta fungsi lainnya.

2. Describe function of the heart provides the driving force for the cardiovascular
system
(Penjawab : Desy Henria (2002551021))

 Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk memindahkan zat


(nutrien seperti asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah dll) dari dan menuju sel-
sel tubuh manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis / keseimbangan)
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus tanpa henti
memompa darah keseluruh tubuh. Jantung berkontraksi dan relaksasi sebanyak 100.000
kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini memerlukan suplai darah yang baik yang
disediakan oleh pembuluh arteri koroner. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing
memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu
arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan
keluar (Pearce,2007; Smeltzer & Bare, 2002).
Fungsi utama jantung adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara
normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang
cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem
kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang
bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah
mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada
keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti
jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.Ketika oksigen telah
diserap oleh jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru dan
mengandung sedikit sekali oksigen ke jantung.

3. Explain the origin of of the heart sounds and when its produce during cardiac cycle
(Penjawab : A. A. Ayu Riezka Adelia (2002551022))

Heart sounds are created from blood flowing through the heart chambers as the cardiac
valves open and close during the cardiac cycle. Vibrations of these structures from the
blood flow create audible sounds thus the more turbulent the blood flow, the more
vibrations that get created. 
Bunyi jantung pertama (S1) muncul akibat 2 penyebab yaitu: penutupan katub
atrioventrikular (katub mitral dan trikuspidalis) dan kontraksi otot-otot jantung. Bunyi
jantung kedua disebabkan dari penutupan katub semilunaris (katub aorta dan
pulmonal). Bunyi jantung pertama memiliki frekuensi yang lebih rendah dan waktu
yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan bunyi jantung kedua. Bunyi jantung
kedua memiliki frekuensi nada yang lebih tinggi dan memiliki intensitas yang
maksimum di daerah aorta.

4. Name and explain the phases of cardiac cycle


(Penjawab : I.A Narita Narindra Dewi (2002551023))

Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol (relaksasi
dan pengisian) yang bergantian. Kontraksi disebabkan oleh penyebaran eksitasi ke
seluruh jantung, sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. Atrium dan
ventrikel melakukan siklus sistol dan diastol secara terpisah. Kecuali jika disebutkan,
kata sistol dan diastol.

Siklus jantung, yang terdiri dari :

1. Akhir diastolik
Katup atrioventrikuler membuka dan katup pulmonal dan aorta menutup; darah
mengalir ke atrium dari sistem vena; darah mengalir secara pasif dari atrium ke
ventrikel; laju pengisian ventrikel menurun setelah ventrikel makin teregang.

2. Sistole atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah kecil darah tambahan ke ventrikel. Sebagian
besar (70 %) pengisian darah ventrikel terjadi selama pengisian pasif sebelumnya.
Kontraksi atrium mengakibatkan muara vena cafa semakin mengecil.

3. Kontraksi isovolumetrik ventrikel


Kontraksi isovolumetrik (isovolumik dan isometric) mengakibatkan menutupnya katup
atrioventrikuler. Pada fase ini terjadi peningkatan tajam dari tekanan intraventrikuler.
Fase ini berlangsung kira-kira 0,05 detik, sampai tekanan dalam ventrikel kiri dan
kanan masing-masing melampaui tekanan dalam aorta (80 mmHg) dan arteri pulmonal
(10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonal membuka.

4. Ejeksi ventrikel
Dengan terbukanya katup aorta dan pulmonal, mulailan fase ejeksi ventrikel. Puncak
tekanan ventrikel kiri adalah sekitar 120 mmHg dan ventrikel kanan sekitar 25 mmHg.

5. Relaksasi isovolumetrik ventrikel


Setelah seluruh otot ventrikel berelaksasi yang diikuti penutupan katup aorta dan
pulmonal, tekanan ventrikel akan menurun dengan tajam. Periode ini berlangsung
selama 0,04 detik. Periode relaksasi isovolumetrik ini berakhir ketika tekanan
intraventrikuler turun di bawah tekanan atrium dan katup atrioventrikuler membuka.

 Siklus jantung adalah interval dari akhir satu kontraksi jantung ke akhir kontraksi
berikutnya. Siklus jantung terdiri dari dua periode, yaitu periode kontraksi (sistol) dan
relaksasi (diastol) (Abbas, 2009). Selama sistol, ruang jantung memompa darah ke luar;
selama diastol, ruang jantung terisi dengan darah.
 Sistol ventrikel terjadi setelah penutupan katup mitral dan trikuspid. Periode sistolik
dibagi dalam dua fase: Periode sistolik bagian pertama, yaitu: Periode sistolik dimulai
dengan peningkatan tekanan ventrikel untuk pertama kali setelah katup mitral dan
trikuspid menutup. Hal ini juga dikenal sebagai fase kontraksi isovolumik. Selanjutnya,
diikuti ejeksi ventrikel cepat. Hal ini terjadi apabila tekanan ventrikel melebihi tekanan
dalam aorta dan arteri pulmonal. Keadaan ini akan memaksa katup aorta dan pulmonal
membuka sehingga menyebabkan darah keluar dengan cepat dari ventrikel. Pada
periode sistolik ventrikel selanjutnya, tekanan ventrikel akan turun dan ejeksi ventrikel
akan berkurang. Periode ini berlangsung sampai ejeksi ventrikel berhenti dan
dimulainya periode diastol ventrikel.
 Diastol ventrikel terjadi setelah penutupan katup aorta dan pulmonal. Periode
diastolik dibagi dalam tiga fase:
Fase pertama, meliputi: Pada awal periode ini, tidak ada darah yang memasuki
ventrikel, sehingga volumenya tidak bertambah. Keadaan ini juga dikenal sebagai fase
relaksasi isovolumik. Apabila tekanan atrium melebihi tekanan ventrikel, maka katup
mitral dan trikuspid akan membuka dan darah akan memasuki ventrikel dengan cepat.
Keadaan ini juga dikenal sebagai fase pengisian cepat. Pada pertengahan periode
diastolik, hampir tidak ada aliran ke dalam ventrikel. Periode ini terjadi ketika atrium
dan ventrikel dalam keadaan relaksasi. Pada akhir periode diastolik, terjadi kontraksi
atrium atau ”sentakan atrium” dan darah yang tersisa akan diperas keluar dari atrium.
Keadaan ini juga dikenal sebagai fase pengisian lambat.

»Puspasari, Ira. 2015. Analisis Frekuensi – Waktu pada Sinyal Jantung Koroner
Menggunakan Distribusi Wigner-Ville. JUISI, 1(1):93-95. Accesed from: Internet.

5. What is the pace maker of the heart in normal condition


(Penjawab : Luh Kadek Dian Trisnawati (2002551025))

Alat pacu jantung dalam keadaan normal adalah jantung kita sendiri. The sinus
node/simpul sinus yang menghasilkan impuls listrik untuk menstimulasi jantung Anda
agar berdetak.
The SA node is often referred to as a natural pacemaker because it generates a series
of electrical pulses at regular intervals. The pulse is then sent to a group of cells known
as the atrioventricular node (AV node). The AV node relays the pulse to the 2 lower
chambers of the heart (the ventricles)
6. Describe the pathway of electrical conduction of the heart, starting with the SA
Node!
(Penjawab : Fernaldy Wiratama (2002551024))

Jalur Konduksi Jantung:


Simpul Sinotrial (SA Node) membangkitkan impuls dengan rate normal sekitar
70 bpm (beat per menit). Impuls ini melalui berkas bachman (bachman’s bundle)
disebarkan ke seluruh dinding atrium, sehingga membuat sel-sel dalam dinding atrium
mengalami depolarisasi. Depolarisasi pada atrium ini kemudian diikuti oleh kontraksi
atrium.
 
Dari atrium, impuls diteruskan ke Simpul AV node (antrioventricular node)
melalui internodal fiber. Di dalam Simpul AV, impuls mengalami penundaan sekitar
100 ms yang fungsinyamemberikan waktu kepada atrium untuk menyelesaikan
kontraksinya sebelum ventrikel mulai berkontraksi. Dari Simpul AV, impuls diteruskan
ke berkas His, ke cabang kiri dan kanan,dan menyebar ke seluruh dinding ventrikel
melalui serabut purkinje. Menyebarnya impuls ke seluruh dinding ventrikel, membuat
ventrikel mengalami depolarisasi yang kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikel.
Setelah itu proses berulang kembali dimulai dari Simpul SA.
Case For No. 7, 8, 9:
A woman, 45 year old, bus passenger from Jakarta to Bali went to see his physician
complained about swelling of ankles and feet.
 
7. Why are the ankles and feet swelling?
(Penjawab : Luh Kadek Dian Trisnawati (2002551025))

Excess body mass can decrease blood circulation, causing fluid to build up in the feet,
legs, and ankles. Standing or sitting for long periods. When the muscles are inactive,
they can't pump body fluids back up toward the heart. The retention of water and blood
can cause swelling in the legs.

8. What do you expect of stroke volume in this patient?


(Penjawab : I Dewa Agung Ayu Indraswari Pramesti (2002551026))

 Menurut saya, stroke volume pada pasien ini mengalami penurunan sehingga
menyebabkan terjadinya bengkak pada engkel dan kaki. Hal ini disebabkan karena
penurunan stroke volume dapat mengakibatkan terjadinya penurunan curah jantung
yang dimana penurunan curah jantung didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan metabolisme
tubuh, dan penurunan curah jantung ini dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung
yang dapat mengakibtakan terjadinya edema. Akan tetapi terjadinya edema atau
pembengkakan pada umumnya juga dapat terjadi saat berada pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama.

9. What should you suggest for this complaint?


(Penjawab : Ni Putu Natasya Pretty Shinta Mahadewi (2002551028))

Dalam ilmu medis, kaki bengkak biasanya disebabkan oleh edema atau adanya
penumpukan cairan pada tubuh, tepatnya di kaki. Pembengkakan pada kaki dipengaruhi
oleh kondisi kesehatan seseorang. Penderita penyakit ginjal dan jantung umumnya akan
mengalami pembengkakan kaki. Hal yang bisa disarankan ketika terjadi pembengkakan
adalah:
 Minum air putih
Meskipun terlihat berlawanan, tetapi dengan mendapatkan cairan yang cukup,
maka dapat membantu mengurangi pembengkakan. Ketika tubuh tidak cukup minum,
ia akan menahan cairan yang dimilikinya, sehingga menyebabkan pembengkakan. Oleh
karena itu, minumlah air putih secukupnya setiap hari.
 Gunakan kaus kaki kompresi
Kaus kaki kompresi dapat ditemukan di toko obat atau bahkan dibeli secara
online. Mulailah dengan kaus kaki kompresi antara 12 hingga 15 mm atau 15 hingga 20
mm merkuri. Mereka tersedia dalam berbagai bobot dan kompresi, jadi mungkin yang
terbaik untuk memulai dengan kaus kaki yang lebih ringan.
 Rendam dengan garam Epsom
Garam Epsom (magnesium sulfat) tidak hanya membantu mengatasi nyeri otot,
tetapi juga mengurangi pembengkakan dan peradangan. Garam Epsom mengeluarkan
racun dan meningkatkan relaksasi. Lakukanlah perendaman selama sekitar 15 hingga
20 menit
 Bergerak
Apabila kamu duduk atau berdiri di satu area untuk waktu yang lama seperti di
tempat kerja, ini dapat menyebabkan kaki bengkak. Cobalah untuk bergerak sedikit
setiap jam.
Konsumsi suplemen magnesium.
Saat tubuh menahan air, ini bisa jadi karena tubuh tengah kekurangan magnesium.
Mengonsumsi makanan yang tinggi magnesium bisa membantu meredakan bengkak.
Makanan kaya magnesium yang bisa dikonsumsi lebih rutin saat kaki bengkak, di
antaranya kacang almond, tahu, kacang mete, bayam, coklat hitam, brokoli, dan
alpukat. Konsumsi 200 hingga 400 miligram magnesium setiap hari membantu
mengurangi pembengkakan. Tetapi sebelum konsumsi suplemen apa pun, tanyakan
kepada dokter. Sebab, suplemen magnesium tidak selalu cocok untuk semua orang,
terutama jika kamu memiliki penyakit ginjal atau jantung.
 Mengurangi garam
Mengurangi asupan natrium dalam garam juga akan membantu mengurangi
pembengkakan di tubuh. Pilihlah makanan favorit versi rendah garam, dan cobalah
untuk tidak menambahkan garam ke dalam makanan.
 Pijat kaki
Memijat kaki juga baik untuk kaki bengkak dan membuatnya menjadi lebih rileks. Pijat
atau mintalah seseorang memijat kaki ke arah jantung dengan tekanan yang agak keras.
Cara ini membantu memindahkan cairan keluar dari area kaki dan mengurangi
pembengkakan.
Konsumsi makanan tinggi kalium.
Kekurangan kalium juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan retensi air.
Untuk itu, perhatikanlah makanan yang dikonsumsi. Pastikan mereka mengandung
kalium. Makanan kaya kalium yang bisa dicoba, seperti ubi jalar, pisang, ikan salmon,
jus jeruk, susu rendah lemak, soda, dan daging ayam.

10. Explain how arteries and veins differ in structure and how these differences
contribute to their defferences in function
(Penjawab : Ni Made Mahadewi Kusuma 2002551029))

 Arteri membawa darah dari jantung dan mengedarkannya keseluruh tubuh.


Darah mengalir dari jantung melalui arteri yang berturutturut menjadi makin kecil.
Dinding arteri terdiri dari tiga lapisan, yaitu tunica intima, tunica media dan tunica
adventitia. Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir didalamnya tetapi hanya
untuk tunika intima, sedangkan untuk lapisan lainya mendapat darah dari pembuluh
darah yang disebut vasa vasorum. Disamping itu arteri dapat mengecil dan melebar
(kontraksi dan dilatasi) disebabkan oleh Karen pengaruh saraf dari susunan saraf
otonom yang disebut vasomotor (vasodilatator dan vasokontriktor). Berbagai jenis
arteri dibedakan satu terhadap yang lain atas dasar tebal dindingnya dan perbedaan
struktur lapisannya, terutama struktur tunica media. Terdapat 3 jenis arteri, yaitu
arteri elastic, arteri muscular dan arteriol. Arteri elastik merupakan golongan arteri
terbesar (misalnya aorta). Tekanan darah arterial antara kontraksi jantung
dipertahankan berkat kelenturan arteri ini. Sifat ini memungkinkan pembuluh melebar
sewaktu jantung berkontraksi dan kembali ke keadaan sebelumnya. Arteri muskular
mengantar darah ke berbagai bagian tubuh. Dindingnya terdiri dari serabut otot polos
sirkular yang menyemputkan lumen sewaktu kontroksi. Arteri ini mengatur aliran
darah ke berbagai bagian tubuh sesuai dengan kebutuhan. Arteriol adalah jenis arteri
kecil, lumen pembuluh relatif sempit dan dindingnya tebal. Derajat tekanan dalam
sistem arterial terutama diatur melalui derajat tonus otot polos dalam dinding arteriol.
Apabila tonus meningkat diatas normal, akibatnya adalah hipertensi
 Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jaringan masuk
ke dalam jantung, kecuali pada vena pulmonaris. Vena mempunyai cabang yang lebih
kecil yang disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler. Dinding vena lebih tipis
daripada dinding arteri karena tekanan darah dalam vena lebih rendah. Vena
berukuran sedang memiliki katup-katup yang memungkinkan darah mengalir kea rah
jantung, tetapi tidak sebaliknya. Berkas otot polos yang memanjang merupakan sifat
khas adventitia dan terbentuk dengan baik pada vena besar.

11. Explain the blood pressure in the various parts of the vascular system
(Penjawab : Desy Henria (2002551021))

 Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh
darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah.
Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan volume darah atau elastisitas
pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah
(Ronny et al, 2010).
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan dinding arteri dengan memompa
darah dari jantung. Darah mengalir karena adanya perubahan tekanan, dimana terjadi
perpindahan dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Tekanan darah
sistemik atau arterial merupakan indicator yang paling baik untuk kesehatan
kardiovaskuler.
 Kekuatan kontraksi jantung mendorong darah ke dalam aorta. Puncak
maksimum saat ejeksi terjadi disebut tekanan sistolik. Saat ventrikel berelaksasi, darah
yang tetap berada di arteri menghasilkan tekanan minimum atau tekanan diastolic.
Tekanan diastolic adalah tekanan minimal yang dihasilkan terhadap dinding arteri pada
tiap waktu

12. Explain why a person in hypovolemic shock may have a fast pulse and cold
clammy skin!
(Penjawab : A. A. Ayu Riezka Adelia (2002551022))
Hypovolemic shock is a severe drop in blood volume that leads to further
complications. Atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai syok hipovolemik yang
merupakan kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh hilangnya darah dan cairan
tubuh dalam jumlah yang besar, sehingga jantung tidak dapat memompa cukup darah
ke seluruh tubuh. Berkurangnya volume sirkulasi darah dibandingkan dengan kapasitas
pembuluh darah total mengakibatkan denyut nadi meningkat demi meningkatkan
volume sirkulasi darah dalam tubuh.

Secara pastofisiologi, Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh


darah rata-rata dan menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang
menimbulkan penurunan curah jantung. Curah jantung yang rendah di bawah normal
akan menimbulkan beberapa kejadian pada beberapa organ: yang mengakibatkan
denyut nadi meningkat dan kulit berkeringat dingin yakni kejadian:

1.Mikrosirkulasi, dimana Ketika curah jantung turun, tahanan vaskular sistemik


akan berusaha untuk meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang
cukup bagi jantung dan otak melebihi jaringan lain seperti otot, kulit dan khususnya
traktus gastrointestinal.

2. Neuroendokrin
Hipovolemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi oleh baroreseptor dan
kemoreseptor tubuh. Kedua reseptor tadi berperan dalam respons autonom tubuh yang
mengatur perfusi serta substrak lain.

3. Kardiovaskular
Hipovolemia menyebabkan penurunan pengisian ventrikel, yang pada akhirnya
menurunkan volume sekuncup. Suatu peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat
namun memiliki keterbatasan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah
jantung.

4. Gastrointestinal
Akibat aliran darah yang menurun ke jaringan intestinal, maka terjadi
peningkatan absorpsi endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri gram negatif yang mati
di dalam usus. Hal ini memicu pelebaran pembuluh darah serta peningkatan
metabolisme dan bukan memperbaiki nutrisi sel dan menyebabkan depresi jantung.

5. Ginjal
Gagal ginjal akut adalah satu komplikasi dari syok dan hipoperfusi, frekuensi
terjadinya sangat jarang karena cepatnya pemberian cairan pengganti. Yang banyak
terjadi kini adalah nekrosis tubular akut akibat interaksi antara syok, sepsis dan
pemberian obat yang nefrotoksik seperti aminoglikosida dan media kontras angiografi.
Secara fisiologi, ginjal mengatasi hipoperfusi dengan mempertahankan garam dan air.
Pada saat aliran darah di ginjal berkurang, tahanan arteriol aferen meningkat untuk
mengurangi laju filtrasi glomerulus, yang bersama-sama dengan aldosteron dan
vasopresin bertanggung jawab terhadap menurunnya produksi urin.

13. Explain two basic mechanisms for regulating blood pressure?


(Penjawab : I.A Narita Narindra Dewi (2002551023))

 Regulasi Tekanan Darah Jangka Pendek


Regulasi tekanan darah jangka pendek dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
Perubahan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor . Ini terletak di lengkung
aorta dan sinus karotis.
• Peningkatan tekanan arteri meregangkan dinding pembuluh darah, memicu
baroreseptor. Baroreseptor ini kemudian memberi umpan balik ke sistem saraf otonom.
ANS kemudian bertindak untuk mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas jantung
melalui serat parasimpatis eferen (saraf vagus) sehingga mengurangi tekanan darah.
• Tekanan arteri yang menurun dideteksi oleh baroreseptor, yang kemudian
memicu respons simpatis. Ini merangsang peningkatan detak jantung dan kontraktilitas
jantung yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Baroreseptor tidak dapat mengatur tekanan darah dalam jangka panjang. Hal ini
karena mekanisme memicu baroreseptor me-reset -nya elf sekali tekanan darah yang
lebih memadai dipulihkan.

 Regulasi Tekanan Darah Jangka Panjang


Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS)
Renin adalah hormon peptida yang dilepaskan oleh sel granular dari alat
juxtaglomerular di ginjal. Ini dirilis sebagai tanggapan terhadap:
• Stimulasi simpatis
• Mengurangi pengiriman natrium-klorida ke tubulus berbelit-belit bagian distal
• Aliran darah menurun ke ginjal
Renin memfasilitasi konversi angiotensinogen menjadi angiotensin I yang
kemudian diubah menjadi angiotensin II menggunakan angiotensin-converting enzyme
(ACE) .
Angiotensin II adalah vasokonstriktor kuat. Kerjanya langsung di ginjal untuk
meningkatkan reabsorpsi natrium di tubulus berbelit-belit proksimal. Natrium diserap
kembali melalui penukar natrium-hidrogen. Angiotensin II juga mendorong pelepasan
aldosteron .
ACE juga memecah zat yang disebut bradikinin yang merupakan vasodilator
kuat. Oleh karena itu, pemecahan bradikinin mempotensiasi efek konstriksi secara
keseluruhan.
Aldosteron meningkatkan retensi garam dan air dengan bekerja di tubulus
berbelit-belit distal untuk meningkatkan ekspresi saluran natrium epitel . Selanjutnya,
aldosteron meningkatkan aktivitas basolateral natrium-kalium ATP-ase, sehingga saya
ncreasing elektrokimia gradien t untuk gerakan ion natrium. Lebih banyak natrium
terkumpul di jaringan ginjal dan air kemudian diikuti oleh osmosis. Hal ini
menyebabkan penurunan ekskresi air dan karena itu meningkatkan volume darah dan
tekanan darah.

Sumber : PENGATURAN TEKANAN DARAH JANGKA PENDEK, JANGKA


MENENGAH, DAN JANGKA PANJANG Oleh: Eka Novita Indra Dosen FIK
Universitas Negeri Yogyakarta
TOPIK 6 FAAL : MUSKULOSKELETAL

1. Diskusikan berbagai faktor yang berperan dalam menghasilkan potensial aksi dan
bagaimana porses terjadinya potensial aksi.
(Penjawab : Fernaldy Wiratama (2002551024))

 Proses terjadinya potensial aksi

1. Polarisasi : Saluran Na+ dan K+ yang bergerbang menjadi tertutup. Saluran tak
bergerbang (tidak ditunjukkan) mempertahankan potensial istirahat.
2. Depolarisasi : Rangsangan membuka beberapa saluran Natrium, aliran masuk Na+
melalui saluran-saluran tersebut mendepolarisasi membran. Jika mencapai ambang
batas, depolarisasi memicu potensial aksi.
3. Fase Kenaikan potensial aksi : Depolarisasi membuka sebagian besar saluran natrium,
sementara saluran kalium masih tertutup.
4. Repolarisasi : Sebagian besar saluran Natrium menjadi terinaktivasi, memblokir
aliran masuk Na+.
5. Hiperpolarisasi (periode refraktor) : Saluran Natrium menutup, namun beberapa
saluran kalium masih terbuka.
 Dalam potensial aksi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan terkait diantaranya kanal
Na+, pompa Na-K, ion Na+, ion K+, kanal K+, dan faktor-faktor yang lain. Setiap
jenis kanal tersebut memiliki fungsi spesifik dalam aktifitas elektrik saraf. Kanal-
kanal ion tersebut berfungsi menjaga potensial sel.

2. Jelaskan komponen yang berperan dalam kontraksi otot dan diskusikan bagaimana
mekanisme terjadinya kontraksi otot.
(Penjawab : Luh Kadek Dian Trisnawati (2002551025))

- Komponen yang berperan dalam kontraksi otot


a. Sarkolema: Membran sel dari serat otot yang disebut plasma yaitu tipis
bahan polisakarida yang mengandung serat kolagen tipis, pada ujungnya
bersatu dengan serat tendo yang menyisip pada tulang.
b. Miofibril: Setiap serat otot mengand ung beberapa ratus sampai beberapa
ribu miofbril. Setiap miofibril memiliki 1.500 filamen misin dan 3,000 filamen
aktin yang merupakan molekul protein polimer besar yang bertanggung
jawab untuk kontraksi otot.
c. Sarkoplasma: Miofibril yang terpendam dalam serat otot terdiri dari unsur
intraseluler mengand ung kalium, fosfat, dan enzim protein dalam jumlah
besar. Berkontraksi membutuhkan sejumlah besar adenosin tri-fosfat (ATP)
yang dibentuk oleh mitokondria.
d. Retikulum sarkoplasmik, mempunyai susunan khusus dalam pengaturan
kontraksi otot. Semakin cepat kontraksi otot semakin banyak reticulum
endoplasma.
- Mekanisme terjadinya kontraksi otot
Timbul dan berakhimya kontraksi otot terjadi dalam urutan sebagai berikut:
a. Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serat
saraf.
b. Setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu asetilkolin
dalam jumlah sedikit
c. Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna
membuka saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam
membran serat otot.
d. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan seyumlah besar ion natrium
mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal seraf.
Peristiwa ini menimbulkan pntensial aksi serat saraf.
e. Porensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara yang
sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
f. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot, berjalan
dalam serat otot tempat potensial aksi menyebabkan retikulum sarkolema
melepas sejumlah ion kalsium yarg disimpan dalam retikulurm ke dalam
myofibril
g. Ion knlsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin
yang menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.
h. Setelah kurang dari sat detik kalsium dipompakan kembali ke dalam
retikulum sarkoplasma, tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot
yang baru lagi.

3. Diskusikan berbagai faktor yang berpengaruh dalam perpindahan potensial aksi dari
saraf ke otot, dan bagaimana proses terjadinya perpindahan tersebut.
(Penjawab : I Dewa Agung Ayu Indraswari Pramesti (2002551026))

 Potensial aksi ( AP ) terjadi ketika potensial membran dari lokasi sel tertentu dengan


cepat naik dan turun, depolarisasi ini kemudian menyebabkan lokasi yang berdekatan
mengalami depolarisasi yang serupa. aktor-faktor yang mempengaruhi dan terkait
diantaranya kanal Na+, pompa Na-K, ion Na+, ion K+, kanal K+, akson. Potensial aksi
di satu titik akan menimbulkan potensial di titik berikutnya, potensial aksi terbentuk
secara bergantian sepanjang membran sel - membentuk impuls. Bagian membran yang
telah mengalmai potensial aksi akan kembali istirahat menjadi potensial membrane
untuk bersiap untuk membentuk potensial aksi berikutnya. Adapun Elektrolit
pembentuk impuls adalah Natrium, Kalium, Klorida. Pada awalnya terjadi perpindahan
ion K+ melalui membran sel yang menimbulkan perbedaan konsentrasi sehingga terjadi
muatan listrik – biolistrik. Semua membran sel mempunyai membran potensial,
kemudian potensial membran mendapat stimulus sehingga potensial membran berubah
menjadi potensial aksi. Potensial aksi ini terjadi pada sel peka rangsang. Yang pada
awalnya terjadi perpindahan ion Na dan ion K, yang dimana ion Na mengalami
perpindahan ke dalam sel, sedangkan ion K ke luar sel, setelah stimulus menghilang,
ion kembali ke tempat semula. Satu siklus potensial aksi ini terdiri atas
depolarisasi(mulai ada stimulus) dan repolarisasi(stimulus berakhir).

 Dalam pejalanan implus, implus akan bergerak sepanjang akson untuk menuju saraf
berikutnya yang melewati sinaps dan menuju otot melewati neuromuscular junction.
Pada perjalanan ini terjadi proses eksitasi yang merupakan perpindahan impuls dari
sarah ke saraf berikutnya atau ke neuromuscular junction yang memerlukan
neurotransmitter asetikolin. Pada perjalanan impuls menuju otot, akan terbentuk impuls
di motor and plane yang bergerak melalui sarkolema dan masuk ke dalam otot melalui
T. tubulus yang kemudian menstimulus sisterna untuk melepaskan kalsium. Implus
yang mencapai otot akan menyebabkan timbulnya kontraksi otot, dan setelah implus
hilang otot akan kembali berileksasi.

4. Jelaskan bagaimana otot polos bisa menghasilkan kekuatan kontraksi dan mampu
bertahan meskipun manusia dalam keadaan puasa.
(Penjawab : Ni Putu Natasya Pretty Shinta Mahadewi (2002551028))

Dalam keadaan normal, glukosa yang sudah dipecah disimpan di dalam hati dan
otot. Glukosa ini berfungsi sebagai sumber energi utama. Selain glukosa, tubuh juga
memecah lemak sebagai sumber energi apabila glukosa telah habis digunakan. Ketika
puasa, glukosa yang tersimpan di hati dan otot tersebut akan dipecah pertama kali untuk
menjadi energi sehingga kita bisa beraktivitas. Setelah cadangan glukosa di kedua
tempat tersebut habis, barulah tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi.

 Lambung
Saat puasa, lambung juga tak diisi makanan selama belasan jam. Pada waktu ini,
produksi asam lambung akan menurun untuk mencegah terjadinya pengikisan
dinding lambung oleh asam. Dengan begitu, lambung dapat terhindar dari iritasi.
 Liver
Saat puasa, organ hati akan bekerja dengan cara membantu pemecahan glukosa yang
disimpan di hati. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan energi untuk melakukan
berbagai aktivitas.
 Kantung empedu
Selama puasa, cairan empedu akan menjadi lebih pekat. Hal ini berguna untuk
persiapan pemecahahan lemak ketika nanti seseorang berbuka puasa.
 Pankreas
Pankreas merupakan penghasil hormon insulin yang berfungsi untuk memecah
glukosa dalam darah. Selama puasa, pankreas akan berhenti memproduksi insulin.
Sebagai gantinya, tubuh akan memerintahkan liver untuk melakukan pemecahan
glukosa yang tersmpan di dalam organ hati.
 Usus kecil
Karena hanya sedikit makanan yang masuk, maka proses penyerapan nutrisi di usus
halus pun akan berhenti. Usus hanya akan bergerak normal setiap empat jam.
 Usus besar
Karena terbatasnya asupan cairan yang masuk, maka penyerapan air di usus besar
pun dikontrol. Dengan begitu, keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga.

Keadaan puasa pada otot membebaskan semua asam-asam amino yang berasal
dari pemecahan protein kecuali isoleusin, valin, glutamat, aspartat, asparagin akan
digunakan untuk sintesis glutamin untuk jaringan lain serta otot membebaskan
amoniak. Pada siklus glukosa alanin, dimana alanin disintesis dalam otot dengan
transaminasi piruvat yang berasal dari glukosa dilepas dalam aliran darah dan diambil
oleh hati di dalam hati rangka karbon dikonversi menjadi glukosa dan dilepaskan ke
aliran darah, diambil oleh otot untuk resistensi otot.

5. Diskusikan mekanisme terjadinya kram otot dan berbagai faktor yang mempengaruhi
perubahan kontraksi otot.
(Penjawab : Ni Made Mahadewi Kusuma 2002551029))

Rangsang berulang yang diberikan sebelum masa relaksasi akan menghasilkan


penggiatan tambahan terhadap elemen kontraktil, dan tampak adanya respon berupa
peningkatan kontraksi. Fenomena ini dikenal sebagai penjumlahan kontraksi. Tegangan
yang terbentuk selama penjumlahan kontraksi jauh lebih besar dibandingkan dengan
yang terjadi selama kontraksi kedutan otot tunggal. Dengan rangsangan berulang yang
cepat, penggiatan mekanisme kontraktil terjadi berulang-ulang sebelum sampai pada
masa relaksasi. Masing-masing respon tersebut bergabung menjadi satu kontraksi yang
berkesinambungan yang dinamakan tetanik atau kontraksi otot yang berlebihan (kram
otot). Satu potensial aksi tunggal menyebabkan satu kontraksi singkat yang kemudian
diikuti relaksasi. Kontraksi singkat seperti ini disebut kontraksi kedutan otot. Potensial
aksi dan konstraksi diplot pada skala waktu yang sama. Kontraksi timbul kira-kira 2
mdet setelah dimulainya depolarisasi membran, sebelum masa repolarisasi potensial
aksi selesai. Lamanya kontraksi kedutan beragam, sesuai dengan jenis otot yang
dirangsang.
Faktor kontraksi otot :
 Usia dan jenis kelamin
Kekuatan otot mulai timbul sejak lahir sampai dewasa dan terus meningkat terutama
pada usia 20 sampai 30-an dan secara gradual menurun seiring dengan peningkatan
usia. Ukuran cross sectional otot.
Semakin besar diameter otot maka akan semakin kuat. Namun variabilitas cross
sectional area pada suatu otot akan berbeda setiap saat karena pengaruh latihan dan
inaktifitas.
 Hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi.
Otot menghasilkan tegangan yang tinggi pada saat terjadi sedikit perubahan panjang
otot ketika berkontraksi.
Recruitmen motor unit.
Peningkatan recruitment motor unit akan meningkatkan kekuatan otot. Motor unit
adalah unit fungsional dari sistem neuromuscular yang terdiri dari anterior motor
neuron dan serabut otot
 Tipe kontraksi otot.
Otot mengeluarkan tenaga paling besar ketika kontraksi eksentrik (memanjang)
melawan tahanan.
 Jenis serabut otot.
Karakteristik tipe serabut otot memiliki peranan pada sifat kontraktil otot.
Ketersediaan energi dan aliran darah.
Otot membutuhkan sumber energi yang adequat untuk berkontraksi, menghasilkan
tegangan, dan mencegah kelelahan.

Anda mungkin juga menyukai