Anda di halaman 1dari 5

Anatomi temporomandibular joint

Temporomandibular joint terdiri dari beberapa bagian meliputi :


a. Kondilus mandibula
Kondilus mandibula mempunyai letak dan posisi yang paling baik untuk bekerja
sebagai poros dari pergerakan mandibula. Kondilus orang dewasa berbentuk elips serta
kasar, dengan sumbu panjang yang bersudut ke belakangantara lima belas sampai tiga
puluh derajat terhadap bidang frontal.Diperkirakan kedua ukuran kondilus dan
angulasinya sangat individual dansering ada perbedaan antara kanan dan kiri. Kondilus
mandibula ukuran dan bentuknya bervariasi.
b. Diskus articularis
Letak kondilus mandibula tidak berkontak langsung dengan permukaan
tulangtemporal, tetapi dipisahkan oleh suatu discus yang halus yang di sebut
denganmeniscus atau discus artikularis. Discus articularis terletak antara
kondilusmandibula dan fossa glenoidalis. Discus articularis terbagi dalam tiga bagian
berdasarkan ketebalannya. Bagian tengah adalah bagian paling tipis yang di sebut zona
intermediate. Zona intermediate memisahkan bagian yang lebihtebal yang disebut
anterior band dan posterior band.
c. Fossa Glenoidalis
Kondilus mandibual membentuk persendian dengan bagian tulang temporal pada
dasar cranium. Bagian dari tulang temporal ini berbentuk cekungan yangdi tempati
kondilus mandibula. Bagian inilah yang di kenal sebagai fossaglenoidalis. Fossa
glenoidalis cekung disebelah latero-median dan antero- posterior. Pada bagian yang
paling dalam dari fossa ini, tulangnya sangat tipisdan tidak dapat mendukung mandibula.
Fossa glenoidalis padat tetapi tipis dantertutup oleh jaringan lunak yang tipis sehingga
struktur ini tidak dapatmenahan beban yang besar.
d. Kapsul sendi
Kapsul sendi menutupi discuss articularis. Kapsul ini pada bagian atasmenempel
pada rim fossa glenoidalis dan eminensia articularis. Pada bagian bawah menempel pada
kondilus. Pada bagian posterior menempel pada zona bilaminer. Disebelah anterior,
kapsul berhubungan dengan insersi otot pterygoideus lateralis. Disebelah medial, kapsul
sendi tipis dan disebelahlateral lebih tebal dan diperkuat oleh ligament
temporomandibula.
e. Ligamen-ligamen sendi
Ligament merupakan jaringan ikat fibrous avaskuler yang kuat. Ada tigaligament
yang berkaitan dengan TMJ, yaitu ligament temporomandibula,ligament
sphenomandibula dan ligament stylomandibula.

f. Membran synovial
` Membrane ssynovial adalah membrane sekretori khusus yang
menyediakannutrient, pelumasan dan pembersihan untuk permukaan sendi
sertamenanggung beban. Permukaan articular dari sendi dilumasi dan mendapatmakanan
dari cairan synovial yang dikeluarkan ke kompartemen sendi olehmembrane synovial.
Cairan synovial disekresikan dengan jumlah yang cukupuntu bekerja sebagai pelumas.
Cairan itu juga membersihkan potongan – potongan yang sudah rusak dan sel – sel
katabolis keluar dari permukaan sendi.
g. Otot-otot mastikasi
TMJ juga dikontrol oleh otot, terutama otot pengunyahan yang terletak disekitar
rahang dan sendi tomporomandibula. Walaupun banyak otot padakepala dan leher, tetapi
istilah otot mastikasi biasanya menunjuk pada 4 pasang otot, yaitu otot masseter, otot
temporalis, otot pterygoideus lateralisdan pterygoideus medialis (Pedersen,1996).

Histologi temporomandibular joint


Temporomandibula joint merupakan sendi synovial yang dilapisi tulang rawan
sendi dan dipisahkan oleh cela sempit yang mengandung cairan synovial. Lapisan luarnya
adalah jaringan ikat padat kolagen dan pada beberapa tempat menebal membentuk ligament-
ligamen sendi. Lapisan dalamnya adalah membran sinovial, yang membatasi rongga sendi.
Membran synovial menghasilkan cairan synovial. Cairan synovial ini berfungsi sebagai pelumas
dan nutrisi untuk sel tulang rawan sendi

Stuktur tulang
Kondilus mandibula tersusun dari tulang cancellous yang dilapisi lapisan tipis dari tulang
padat. Trabekulum dikelompokkan sedemikian rupa sehingga memancar dari leher mandibula
dan mencapai korteks di sudut kanan, sehingga memberikan kekuatan maksimal untuk kondilus.
Ruang sumsum besar terlihat berkurang sesuai dengan usia oleh penebalan trabekula. Sum-sum
merah dari kondilus berasal dari myeloid atau tipe sel. Pada orang tua terkadang digantikan oleh
sumsum lemak.
Atap fossa mandibula terdiri dari lapisan tipis tulang padat. Artikular tuberkulum
tersusun dari tulang kenyalyang dilapisi dengan lapisan tipis tulang padat. Dalam kasus yang
jarang terjadi hialin kartilago ditemukan di artikular tuberkulum.

Gambaran histologi kondilus mandibula

Struktur Jaringan Fibrosa


Kondilus serta artikula turbekulum dilapisi jaringan fibrosa yang mengandung kondrosit.
Fibrosa yang melapisi kondilus mandibula memiliki ketebalan
yang cukup. Lapisan dasarnya tersusun dari jaringan serat
fibrosa yang kuat. Lapisan fibrosa melapisi permukaan
artikulasi tulang temporal dan bagian posterior dari artikulasi
turbekulum. Di bagian posterior artikulasi turbekulum,
jaringan fibrosa menunjukan pengaturan yang pasti di dua lapisan, dengan zona transisikecil
diantaranya. Dua lapisan tipis ini memiliki karakteristik yang berbeda disebabkan unsure
fibrosanya.
Gambaran histology artikula turbekulum
Stuktur diskus artikularis
Pada anak, diskus artikularis tersusun dari jaringan fibrosa padat. Jaringan fibrosa
tersebut lulus dan ketat fibrosa elastik hanya dijumpai pada jumlah yag relative kecil. Fibroblas
di artikular disc memanjang dan memngirim sitoplasma ke celah antara bagian yang berdekatan.
Seiring bertambahnya usia, fibroblast berkembang menjadi sel-sel kondroid yang kemudian
dapat berdiferensiasi menjadi kondrosit yang sesunggunya. Pada kemungkinan yang kecil,
kartilago hialin dapat ditemukan dalan
diskus.

Gambaran histologi diskus artikularis

Articular capsule
Pada persendian yang baik, articular
capsile tersusun dari sebuah lapisanat
luar yang menguat pada permukaan
lateral untuk membentuk ligament
temporomandibula. Bagian dalam atau
lapisan synovial merupakan lapisan tipis dari jaringan ikat
Membran sinovial
Beberapa daerah sinovial, terutama pada daerah yang mengelilingi jaringan pada batas
depan dan belakang kedua rongga (sulkus kapsular) terbentuk sepeti jari yang disebut sinovial
vili. Struktur ini dapat memperbesar fleksibilitas dari permukaan dalam kapsul, sehingga
memungkinkan terjadinya perubahan bentuk diskus dan sulkus selama pergerakan normal.
Karena struktur ini juga memperbesar daerah permukaan membran sinovial, maka vili memiliki
efek untuk memperbesar distribusi cairan sinovial melalui permukaan artikulasi.
Membran sinovial terdiri dari 2 lapisan sel intima dan subintima. Subintima pada dasarya
dibentuk oleh jaringan ikat yang jaranga vaskular walaupun kadang-kadang terlihat juga adanya
komponen kolagen dan elastik. Subintima dianggap dapat mencegah pembentukan lipatan
membran berlebih yang nantinya akan terjebak diantara permukaan artikulasi. Lapisan intima
yang terletak tepat didekat rongga sendi mengandung dua tipe sel utama , sel tipe A dan sel tipe
B.
Fungsi Synovial secara keseluruhan
a. pengatur : mengontrol masuknya nutrisi elektrolit dan bahan bahan lain ke cairan
sinovial
b. sekretori : sel sel intims mengeluarkan sejumlah cairan sinovial
c. Phagositik : sel A dianggap membantu membersihkan rongga sendi (Pedersen,1996).

Pedersen, Gordon W.. 1996 . Buku Ajar Praktis Bedah Mulut . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai