CASE REPORT
MANAJEMEN KONSERVATIF PADA PINK TOOTH OF MUMMERY:
SEBUAH LAPORAN KASUS
Preeti Mishra1*, Vineeta Nikhil2, Shikha Jaiswal3, Isha Sajjanahar4
1,4
Lecturer, 2Professor and Head, 3Professor, Dept. of Conservative Dentistry and
Endodontics, Subharti Dental College Swami, Vivekanand Subharti University, Uttar
Pradesh, India
IP Indian Journal of Conservative and Endodontics, October - December, 2019;4(4): 1
40 - 142
Disusun oleh
Regi Taufik Firdaus 160112180520
Dosen Pembimbing
Yolanda., drg. Sp. KG(K)
Trauma
Klinis : Radiografi :
Bintik merah muda Radiolusen membulat
(pink spot) atau oval pada mahkota
atau akar.
Merah Muda Mummery
PENDAHULUAN
Resorpsi akar dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik umum maupun lokal.
Adanya perubahan keseimbangan antara osteoblast dan osteoklas pada ligament
periodontal dapat menghasilkan sementum tambahan pada permukaan akar
(hipersementosis) atau menyebabkan hilangnya sementum bersama dengan dentin yang
dinamakan dengan resorpsi eksternal. Resorpsi eksternal bisa terjadi akibat adanya
trauma, tekanan, inflamasi, bahan kimia, penyakit sistemik, dan gangguan endokrin.4
Sedangkan untuk resorpsi internal adalah suatu proses idiopatik progresif resorptif yang
lambat atau cepat yang timbul pada dentin, kamar pulpa atau saluran akar gigi.
Penyebab resorpsi internal masih belum diketahui secara pasti, namun seringkali
penderita mempunyai riwayat trauma. Ada yang beranggapan bahwa resorpsi
internal dapat terjadi sebagai akibat inflamasi pulpa. Inflamasi terjadi akibat adanya
peradangan pulpa kronis yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau karies, trauma,
dan perawatan iatrogenik.1 Respon gigi pink tooth of mummery terhadap tes pulpa
biasanya normal dan secara radiologis terdapat pelebaran yang tidak teratur didalam
kompartemen saluran akar. Pada laporan kasus ini menyajikan kasus resorpsi internal
pada gigi seri atas akibat trauma yang berhasil diobati dengan perawatan saluran akar
menggunakan teknik obturasi termoplatized.2
LAPORAN KASUS
DISKUSI
Resorpsi Internal
Pada kasus trauma, terjadi pendarahan dalam pulpa sehingga terbentuk bekuan
darah yang kemudian digantikan oleh jaringan granulasi yang menekan dinding dentin
ruang pulpa atau saluran akar. Jaringan granulasi tersebut lalu berdiferensiasi menjadi
dentinoklas yang berperan meresorpsi struktur gigi yang keras. Trauma kronis dapat
menyebabkan perubahan jaringan ikat pulpa yang tidak berdiferensiasi menjadi sel
multinuklear raksasa yang berperan dalam proses resorpsi. Sel-sel ini berikatan dengan
dentin dan menyebabkan terbentuknya defek-defek pada permukaan dentin berupa
lakuna yang terdiri dari dentinoklas. Dengan adanya diferensiasi dentinoklas, proses
biokimia menjadi aktif. Struktur gigi yang keras mulai larut akibat perubahan pH pulpa,
sehingga permukaan dentin menjadi kasar dan menyebabkan tubulus dentin terbuka.
Bersamaan dengan terbentuknya lakuna, jaringan granulasi yang mulai membesar dan
memberi tekanan pada dentin juga menyebabkan terjadinya resorpsi.4
Saat ini banyak literatur yang mengatakan penggunaan MTA untuk perawatan
tanpa bedah pada kasus resorbsi internal merupakan pilihan yang baik, bila
dikondensasi dengan sangat hati-hati pada area resorbsi. MTA memberikan respon
jaringan periapikal yang baik dengan terbentuknya jaringan cementum baru yang
menutupi bahan MTA. Pada kasus perawatan dengan MTA, prognosisnya tergantung
pada perforasi yang terjadi, yaitu berapa lama terjadi kontaminasi. Ketika perforasi
lateral segera ditutup dengan MTA, hasil perawatan sangat menguntungkan, karena
akan terjadi penyembuhan ligamentum periodontal. MTA merupakan bahan yang
merangsang osteogenesis, yang diindikasikan sebagai bahan pengisi retrograde karena
membentuk marginal seal yang baik dan merangsang osteoblast.5
Perforasi lateral harus segera dirawat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut
pada jaringan periodontal oleh instrument dan bahan irigasi. Lokasi dan ukuran perfirasi
ke ligament periodontal akan mempengaruhi prognosis perawatan. Prognosis perawatan
baik jika perforasi terletak diatas alveolar crest dan akan menjadi buruk apabila
perforasi terletak dibawah alveolar crest pada daerah sepertiga loronal. Tanda-tanda
perforasi akar lateral yaitu nyeri tiba-tiba ketika dilakukan pengukuran panjang kerja,
perdarahan yang tiba-tiba, rasa nyeri terbakar selama irigasi dengan NaOCl, posisi
instrument yang tidak tepat pada gambaran radiograf, dan pembacaan pada apex locator
yang sudah mencapai ligament periodontal sedangkan jaraknya masih jauh dari panjang
kerja.6
MTA diaplikasikan dengan mencampurkan bahan bubuk MTA dan cairan yang
diaduk dengan perbandingan 3:1 didalam wadah khusu. Campuran bahan MTA tersebut
diaplikasikan kedalam saluran akar bisa dengan menggunakan messing gun atau MAP,
yang kemudian dikondensasi menggunakan plugger.6
Resorpsi internal sulit diprediksi dan juga sulit diobati. Dibutuhkan keterampilan
klinis yang baik untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah perkembangan kondisi
seperti itu. Diagnosis dan penatalaksanaan kondisi ini merupakan tantangan bagi
praktisi gigi. Namun, pendekatan teraman adalah dengan mencegah terjadinya dan
mengambil langkah-langkah untuk menghambat perluasan pada kasus ini.2
DAFTAR PUSTAKA