21
maksilofasial dengan dosis radiasi jauh lebih informasi 3D terdistorsi dari kerangka
rendah dibandingkan dengan CT konvensional4,5. maksilofasial dengan dosis radiasi jauh lebih
Teknologi CBCT semakin banyak digunakan pada rendah dibandingkan dengan CT konvensional
pengelolaan kepuasan perawatan endodontik.
Potensi aplikasi dalam endodontik yang dapat 2) Perawatan saluran akar (Endodontik)
diamati meliputi deteksi periodontitis apikal, Perawatan saluran akar merupakan prosedur
penilaian pra-bedah, evaluasi trauma gigi dan perawatan gigi yang bermaksud mempertahankan
fraktur akar, penentuan rootcanal konfigurasi dan gigi dan kenyamanannya agar gigi yang sakit dapat
resorpsi akar internal-eksternal [3],[5]. diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya,
tanpa simtom, dapat berfungsi kembali dan tidak
Melihat begitu banyaknya manfaat ada tanda-tanda patologik. Gigi yang sakit bila
penggunaan CBCT 3D dalam mengelola pasien dirawat dan direstorasi dengan baik akan bertahan
dengan perawatan endodontic, penulis tertarik seperti gigi vital selama akarnya terletak pada
untuk melakukan penelitian mengenai Tingkat jaringan sekitarnya yang sehat [6].
kepuasan Penggunaan CBCT 3D sebagai
Penunjang Pemeriksaan Radiografi Pada D. Prosedur Penelitian
perawatan saluran akar (Endodontik) di RSGM Cara kerja penelitian kali ini adalah dengan
FKG Unpad jalan mengumpulkan data dari pasien dengan
riwayat perawatan endodontic dan selama masa
II. METODE perawatannya memerlukan pemeriksaan penunjang
A. Jenis Penelitian radiografi ekstra oral CBCT-3D. Penggunaan
CBCT 3D ini bertujuan untuk memeriksa
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang gambaran radiografi yang tidak terlihat pada
digunakan adalah metoda penelitian deskriptif, gambaran radiografi dengan menggunakan teknik
yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari konvensional periapikal. Data yang terkumpul
suatu populasi tertentu dan menggunakan kemudian dianalisas untuk kemudian dicatat
kuesioner sebagai alat pengumpul data. sebagai kepuasan CBCT-3D dalam menunjang
B. Populasi dan Sampel perawatan endodontic.
Populasi dalam penelitian ini adalah foto E. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data
radiografi CBCT pasien yang datang ke RSGM Teknik pengumpulan data pada penelitian:
UNPAD. Sampel dalam penelitian ini adalah foto
radiografi CBCT dengan suspek radiografi 1. Pengumpulan data pasien dari bagian
perawatan saluran akar (Endodontik). konsevasi meliputi riwayat pemeriksaan, data
selama perawatan endodontic, dan diagnosa
Metode pemilihan sampel yang digunakan
klinis dari pasien.
adalah non probability sampling (tidak acak)
dengan tipe purposive sampling, dimana 2. Melakukan pencatatan dari setiap
pengambilan sampel didasarkan pertimbangan pemeriksaan radiografi CBCT 3D, berupa
yang dibuat oleh peneliti berdasarkan cirri atau pencatatan indikasi pemeriksaan radiografi
kriteria populasi yang ditentukan. ekstra oral, hal yang menyebabkan pasien
diharuskan untuk melakukan pemeriksaan
Kriteria populasi yang digunakan: CBCT-3D.
1. Foto CBCT 3D di bagian instalasi 3. Melakukan pengisian kuesioner oleh dokter
radiologi RSGM UNPAD. gigi spesialis dengan kriteria responden yang
2. Pasien sedang melakukan perawatan telah ditentukan sebelumnya. Pengisian
saluran akar (Endodontik). kuesioner untuk dokter spesialis konservasi
dalam jangka waktu 3 bulan. Hasil pengisian
Kriteria sampel yang digunakan dalam kuesioner digunakan untuk mengukur
penelitian ini adalah bahwa pada foto CBCT 3D kualitas CBCT di RSGM FKG UNPAD.
terdapat gambaran gigi yang mengalami perawatan 4. Melakukan analisis data dari setiap gambaran
saluran akar (Endodontik) CBCT-3D, Jika arsip foto telah memenuhi
semua kriteria maka mulai melakukan
C. Definisi operasional
penomoran sampel.
Definisi operasional atau istilah yang perlu 5. Penyajian data.
didefinisikan dalam penelitian ini adalah :
22
kesahihan butir-butir kuesioner sebelum Setelah dilakukan perhitungan range, maka
menganalisa data. Validitas menunjukan diperoleh hasil pengkategorian sebagai berikut:
sejauhmana suatu alat ukur dapat mengukur apa Sangat Tidak Puas = 12 s/d 22
yang diukur. Realibilitas menunjukan sejauh mana Tidak Puas = 23 s/d 31
hasil pengukuran relatif konsisten apabila Cukup Puas = 31 s/d 41
pengukuran diulangi dua kali atau lebih [7]. Puas = 42 s/d 50
Pengujian menggunakan koefisien korelasi Sangat Puas = 51 s/d 60
Spearman’s rank
Data hasil penelitian dikumpulkan dan
Γs = 1 – 6 Σ d2 ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
N(N2-1) (1) frekuensi.
23
Total puas terbanyak pada pertanyaan nomor 1 sebesar
No. drg Umur Kriteria
Skor 80 % (16 responden) dan yang paling sedikit
18 R 37 48 Puas terdapat pada pertanyaan nomor 9 sebesar 15% (3
19 S 35 42 Puas responden). Untuk kategori cukup puas terbanyak
20 T 42 41 Puas terdapat pada pertanyaan nomor 9 sebesar 75% (15
responden) sedangkan yang paling sedikit tersapat
Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban pada pertanyaan nomor 1 dan 11 sebesar 15% (3
Responden pada penelitian ini untuk katageri responden). Untuk kategori tidak puas terbanyak
sangat puas terbanyak terdapat pada pertanyaan terdapat pada pertanyaan nomor 8 sebesar 15% (3
nomor 2, 6, dan 11 sebesar 15% (3 responden), responden) dan yang paling sedikit terdapat pada
paling sedikit terdapat pada pertanyaan nomor nomor 9 sebesat 5% (1 responden). Untuk kategori
1,8,9,10 sebesar 5% (1 responden). Untuk kategori sangat tidak puas tidak ada yang memilih.
TABEL IV. TINGKAT KEPUASAN RESPONDEN adalah 37. Nilai 53 berada pada kategori sangat
puas , maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
Frekuensi sikap responden dokter gigi spesialis konservasi
Kategori Persentase (%)
(f)
gigi di RSGM FKG Unpad adalah positif, berarti
Sangat Puas 1 5,0
Puas 14 70,0 responden merasa puas atas hasil pemeriksaan yang
Cukup Puas 5 25,0 diberikan.
Tidak Puas 0 0,0
Sangat Tidak Puas 0 0,0 TABEL V. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
Jumlah 20 100
Koef. Nilai
No Pertanyaan Validit Kriti Ket
Tingkat kepuasan responden pada penelitian ini as (rs) s
adalah kategori sangat puas dengan frekuensi 1 dan 1 Hasil Rontgen 0,473 0,3 Valid
persentasi sebesar 5%. Kategori puas dengan CBCT gigi antara
frekuensi 14 dan persentasi sebesar 70 %, Kategori daerah terang dan
gelap
cukup puas dengan frekuensi 5 dan persentasi
2 Gambaran objek 0,498 0,3 Valid
sebesar 25%. Sedangkan kategori tidak puas dan yang dikehendaki
sangat tidak puas tidak ada yang memilih. secara jelas dan
tajam
Jumlah nilai total dari 12 butir pertanyaan 3 Gambaran yang 0,607 0,3 Valid
dalam kuesioner yang dibagikan pada 20 responden terkecil /
dokter gigi yang memperoleh hasil CBCT di terperinci pada
RSGM FKG Unpad adalah 53 sedangkan nilai total CBCT
maksimum adalah 60 dan jumlah total minimum
24
Koef. Nilai Kepuasan pelanggan dapat dirumuskan dengan
No Pertanyaan Validit Kriti Ket suatu rasio atau perbandingan, yaitu Z = X/Y,
as (rs) s
dimana Z adalah kepuasan pelanggan, X adalah
4 Ketepatan 0,626 0,3 Valid
pengukuran jarak kualitas yang dirasakan oleh pelanggan dan Y
objek yang adalah kebutuhan, keinginan dan harapan
dikehendaki pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menjadi
5 Keakuratan 0,357 0,3 Valid tinggi atau paling sedikit bernilai lebih dari satu (Z
ukuran anatomi > 1), apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas
gigi dan jaringan
pendukung
produk melebihi kebutuhan, keinginan dan
6 Keakuratan 0,472 0,3 Valid harapan. Pada sisi lain kepuasan pelanggan akan
bentuk anatomi menjadi lebih rendah atau bernilai lebih kecil dari
gigi pada CBCT 1 ( Z < 1 ), apabila pelanggan merasakan kualitas
7 Pengurangan efek 0,711 0,3 Valid produk lebih rendah atau lebih kecil dari
superimpose dari kebutuhan, keinginan dan harapannya (Nasution,
anatomi yang
berdekatan
2001).
8 Visualisasi dalam 0,617 0,3 Valid Tingkat kepuasan responden dokter gigi
3D lesi periapikal
spesialis konservasi terhadap hasil pemeriksaan
9 Deteksi lesi secara 0,416 0,3 Valid
lebih dini radiografi CBCT di RSGM FKG UNPAD paling
10 Deteksi saluran 0,478 0,3 Valid banyak berada pada kisaran total skor sebesar 42 –
akar tambahan 50 pada kategori Puas, dengan jumlah responden
secara lebih sebanyak 14 orang (70%). Kategori cukup puas
akurat dengan total skor berada pada 31 – 41, dengan
11 Keakuratan 0,453 0,3 Valid
jumlah responden sebanyak 5 (25%). Dan yang
perhitungan
kemiringan akar terakhir kategori sangat puas dengan jumlah
yang mengalami responden sebanyak 1 orang (5%).
pembengkekokan
12 Kemudahan 0,789 0,3 Valid Berdasarkan skala likert yang telah ditentukan
menilai hasil dalam teknik analisa data, maka hasil Penilaian
radiografi CBCT responden dokter gigi spesialis konsevasi
d.
Ket: Valid jika rs > 0,3 mengenai hasil pemeriksaan secara umum baik,
diketahui bahwa terdapat 1 pertanyaan yang
TABEL VI. HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS memperoleh kategori sangat baik. Pertanyaan yang
Alpha Nilai
memperoleh hasil sangat puas ada satu yaitu
Variabel Kesimpulan pertanyaan nomor 2 mengenai Gambaran obyek
Cronbach Kritis
Kualitas Foto 0,776 0,7 Reliabel yang dikehendaki secara jelas dan tajam (81%).
Rontgen CBCT
e.
Kriteria hasil pemeriksaan radiografi
Ket: Reliabel jika Alpha Cronbach > 0,7
berkualitas baik antara lain gambaran harus
Pada penelitian ini didapatkan hasil maksimal memiliki tingkat kontras yang cukup, harus terlihat
sebesar 53 berada pada kategori sangat puas, hal ini jelas detail, memiliki ukuran dan bentuk yang sama
diartikan bahwa pemeriksaan radiografi CBCT dengan obyek yang difoto (Langland & langlais,
yang diselenggarakan RSGM FKG Unpad adalah 1997).
baik. Tingkat kepuasan yang diperoleh pasien
menunjukan bahwa responden mendapatkan IV. KESIMPULAN
pemenuhan keinginan yang sesuai dengan yang
Pada umumnya hasil pemeriksaan CBCT yang
diharapkan. Stamatis (1996), menjelaskan bahwa
diberikan oleh RSGM FKG Unpad termasuk dalam
suatu kepuasan konsumen dapat terjadi ketika
kategori baik. Hasil pemeriksaan CBCT di RSGM
konsumen merasakan puas dengan pelayanan yang
FKG Unpad mengenai Gambaran objek yang
diberikan dan sesuai dengan keperluan, keinginan
dikehendaki secara jelas dan tajam termasuk dalam
dan harapannya.
kategori sangat baik.
Kepuasan merupakan hal yang sangat
subyektif, sulit untuk diukur, dapat berubah-ubah
serta banyak srkali faktor yang berpengaruh. DAFTAR PUSTAKA
Subyektifitas bisa berkurang dan bisa menjadi
[1] Armili M, Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Perawatan
obyektif bila cukup banyak orang yang sama Saluran Akar, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
pendapatnya terhadap sesuatu hal. Kepuasan dokter Padjadjaran, Bandung, 2006.
gigi terhadap hasil pemeriksaan radiografi gigi [2] Bence, R. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik,
tercapai apabila harapan dokter gigi terpenuhi terjemahan Sundoro. Jakarta : Penerbit Universitas
sesuai dengan kenyataan yang diterima Indonesia.
(Suryawati,2004). [3] Gröndahl HG, Huumonen S. Radiographic manifestations
of periapical inflammatory lesions. Endod Topics. 2004;8:
55-67.
25
[4] Patel S, Dawood A, Whaites E, Pitt Ford T. New [21] Patel S, Dawood A, Pitt Ford T, et al. The potential
dimensions in endodontic imaging: part 1. Conventional applications of cone beam computed tomography in the
and alternative radiographic systems. Int Endod J. management of endodontic problems. Int Endod J
2009;42: 447-462 2007;40:818–30.
[5] Cotton TP, Geilser MG, Holden DT, et al. Endodontic [22] Lofthag-Hansen S, Huumonen S, Gro¨ ndahl K, et al.
applications of cone-beam volumetric tomography. J Limited cone-beam CT and intraoral radiography for the
Endod 2007;33:1121–32. diagnosis of periapical pathology. Oral Surg Oral Med
[6] Mora MA, Mol A, Tyndall DA, et al. In vitro assessment Oral Pathol Oral Radiol Endod 2007;103:114–9.
of local computed tomography for the detection of
longitudinal tooth fractures. Oral Surg Oral Med Oral
Pathol Oral Radiol Endod 2007;103:825–9.
[7] Deepak BS, Subash TS, Narmatha VJ, Anamika T, Snehil
TK, Nandini DB. Imaging techniques in endodontics: an
overview. J Clin Imaging Sci. 2012;2:13.
[8] Goaz, P.W., White. S.C. 2003. Oral Radiology:Principles
and Interpretation. 7th Edition. St.Louis. Mosby Co. 276-
280.
[9] Araki, et al. 2004. Charateristics of a Newly developed
dentomaxillofasial X-ray Cone Beam CT Scaner (CB
MercuRau TM): System Configuration and Physical
Properties. J.Dentomaxillofacial Rasiology. 33:51-59
[10] Farman, A., Scarfe. 2005. Having a Scan is Easy!.
Available online at www.dmfiua.com
[11] Ludlow, J.B., Davies, L.E. 2006 Dosimetry of 3 CBCT
devies for oral and maxillofacial Radiology: CB
Mercuray, New Tom 3G, and i-CAT. J.Dentomaxillofacial
Radiology.
[12] Suomalainen, Anni. 2010. Cone beam computed
tomography in oral radiologi. Journal of university of
helsinky, 48.
[13] Johnstone, G.2006. Dental implant.
Yourdentistryguide.com
[14] Robinson, et al.2007.development of multi sensor and
multi source computed tomography systems.
AAOMS.com)
[15] Bender B, Seltzer S. Roentgenographic and direct
observation of experimental lesions in bone I. J Am Dent
Assoc 1961;62:152–60.
[16] Bender B, Seltzer S. Roentgenographic and direct
observation of experimental lesions in bone II. J Am Dent
Ass 1961;62:708–16.
[17] Patel S. New dimensions in endodontic imaging: part 2.
Cone beam computed tomography. Int Endod J. 2009;42:
463-475.
[18] Walker L, Enciso R, Mah J. Three-dimensional
localization of maxillary canines with conebeam
computed tomography. Am J Orthod Dentofacial Orthop
2005;128:418–23.
[19] Rigolone M, Pasqualini D, Bianchi L, et al. Vestibular
surgical access to the palatine root of the superior first
molar: ‘‘low-dose cone-beam’’ CT analysis of the
pathway and its anatomic variations. J Endod
2003;29:773–5.
[20] Tsurumachi T, Honda K.Anew cone beam computerized
tomography system for use in endodontic surgery. Int
Endod J 2007;40:224–32.
26