OLEH:
Prabha Satwika (1806122010067)
Putu Ananda Vickram Premavada (1806122010068)
Putu Ariska Indraswari (1806122010069)
Putu Dende Ari Santi Savitri (1806122010070)
Putu Leony Kartika Putri (1806122010071)
Putu Namila Abhista Kirana (1806122010072)
Putu Nanda Pratama (1806122010073)
Putu Septa Darma Meliantara (1806122010074)
Putu Shinta Maya Mahe Dewi (1806122010075)
Putu Widananda Gita Mutiara Sachintya (1806122010076)
Reza Ramadani (1806122010077)
Rukaiya Tazia (1806122010078)
Sagung Mas Martika Dewi (1806122010079)
Sandwitradewa (1806122010080)
Sang Ayu Made Dharmayanti Pratiwi (1806122010081)
Thio Tigana (1806122010082)
Zackariya A.R Patterson (1806122010083)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat beliau penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “flabby tissue” dengan tepat waktu.
Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata. Namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait sehingga dapat
menyelesaikan makalah percobaan ini meskipun berbagai kendala kami hadapi. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
LATAR BELAKANG
Resorbsi tulang alveolar merupakan masalah yang sering terjadi pada penderita
edentulous, baik pada rahang bawah maupun rahang atas. Resorbsi tulang alveolar dapat
terjadi secara fisiologik dan patologik. Resorbsi tulang alveolar sering ditemukan pada pasien
yang sudah lama kehilangan gigi sehingga mengakibatkan lingir alveolar menjadi datar atau
jaringan lunak sekitarnya menjadi flabby. Pada kasus flabby memerlukan modifikasi yang
cukup sederhana pada desain sendok cetak yang memungkinkan operator untuk mendapatkan
retensi dan stabilisasi yang cukup pada landasan gigitiruan yang berlawanan dengan gaya
tilting yang meningkat akibat jaringan yang mudah bergerak ini. Teknik pencetakan yang
digunakan adalah teknik pencetakan Kawabe yang terbagi dalam 2 tahap, yaitu pencetakan
pendahuluan dibuat dengan menggunakan teknik yang bersifat mukostatis atau non pressure
impression dan pada pencetakan fisiologis ini menggunakan teknik selective pressure
impression. Pasien dengan lingir datar, kecil kemungkinannya untuk retensi dan stabilitas
pada gigitiruan penuh. Perlekatan otot terletak dekat dengan puncak lingir dan menyebabkan
efek melepaskan yang sangat besar pada gigitiruan. Dengan alasan ini, batas pergerakan otot
dan ruang gigitiruan dapat diperluas tanpa melepaskan gigitiruan harus tercatat dengan akurat
pada cetakan. Pencetakan seperti ini bisa didapatkan dari teknik pencetakan dinamik dan
teknik pencetakan sublingual. Pencetakan pada kasus lingir datar dan kasus jaringan flabby
membutuhkan teknik pencetakan modifikasi.
Menurut Boucher (1990) jaringan flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang
mengalami hiperplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat
ditoleransi yang terjadi pada residual ridge. Makin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk,
makin besar pula derajat flabby mukosa. Flabby tissue dapat terjadi pada penderita yang lama
tidak memakai gigi tiruan atau dapat juga terjadi pada penderita yang menggunakan gigi
tiruan yang tidak pas.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
para mahasiswa mengenai definisi , etiology , proses pembentukan dan gambaran klinis dari
jaringan flabby
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hyperplasia
yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi
pada residual ridge. Semakin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, semakin besar pula
derajat flabby mukosa. Boucher (1994)
Linggir Fibrous atau flabby merupakan suatu daerah di permukaan jaringan lunak
yang merusak linggir alveolar maksila dan mandibula. Hal ini dapat berkembang ketika
jaringan lunak yang hiperpalstik menggantikan tulang alveolar karena resorpsi, dan
merupakan hal yang biasa dijumpai terutama pada daerah anterior maksila pada penggunaan
gigi palsu dalam jangka waktu yang lama.
2.2 Menurut Boucher (1994) etiologi dari lingir flabby tissue adalah multifaktorial, yang
diikuti dengan faktor-faktor pendukung yang penting yaitu:
7. Berbagai macam tekanan yang menyimpang, yang jatuh pada jaringan pendukung
adalah penyebab yang utama (contohnya gigi asli anterior rahang bawah berlawanan
dengan gigi tiruan rahang atas), terutama pula parafungsional yang dilakukan oleh
mandibula.
sumber: Damayanti L. Perawatan pasien lansia dengan flat ridge / flabby tissue. Bandung;
2009. P.1–17.Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.