Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor yang sangat penting dalam kelangsungan
hidup manusia. Apabila diabaikan tentu akan menimbulkan masalah terutama yang erat
hubungannya dengan kesehatan umum. Kesadaran menjaga oral hygiene sangat perlu dan
merupakan hal yang utama dalam upaya mencegah terjadinya masalah gigi dan mulut.

Oral hygiene merupakan kebersihan rongga mulut seseorang yang dapat diukur dari
indikator yang disebut indeks. Ada beberapa indeks yang dapat digunakan untuk menentukan
status oral hygiene seseorang yaitu indeks oral hygiene (oral hygiene index). Oral Hygiene
Index (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi dan terdiri dari
dua komponen yakni indeks debris dan indeks kalkulus. Beberapa masalah mulut dan gigi
bisa terjadi satunya adalah karies gigi. Dalam melakukan sebuah penelitian kadang kala
untuk menghitung jumlah karies kita menggunakan indeks karies gigi. Indeks karies gigi
adalah angka yang menunjukkan jumlah karies gigi seseorang atau sekelmpok orang. Maka
dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan Oral Hygiene
dan pengukuran frekuensi karies gigi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana cara pemeriksaan Oral Hygiene
1.2.2 Bagaimana indeks OHI-S
1.2.3 Bagaimana kriteria OHI-S
1.2.4 Bagaimana cara mengetahui frekuensi karies gigi
1.2.5 Bagaimana Kriteria DMFT

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui cara pemeriksaan Oral Hygiene
1.3.2 Mengetahui indeks OHI-S
1.3.3 Mengetahui kriteria OHI-S
1.3.4 Mengetahui cara mengetahui frekuensi karies gigi
1.3.5 Mengetahui Kriteria DMFT
BAB II
PEMBAHASAN

A. Oral Higyene

2.1 Teknik pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut (oral hygiene).

Kebersihan  gigi dan mulut dapat diukur dengan mempergunakan indeks.  Indeks adalah


angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu diadakan pemeriksaan.  Angka
yang menunjukan kebersihan gigi dan mulut seseorang ini adalah angka yang diperoleh
berdasarkan penilaian yang objektif, dengan menggunakan suatu indeks, maka kita dapat
membuat suatu evaluasi berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga kita dapat melihat
kemajuan atau kemunduran kebersihan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat (Djuita, 1989).
Menurut Green dan Vermillion (1964, cit. Nio, 1987) untuk mengukur kebersihan gigi
dan mulut adalah dengan mempergunakan suatu indeks yang disebut Oral Higiene Index
Simplified (OHI-S).  Nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan
antara debris indeks dan kalkulus indeks.

2.2 Indeks pengukuran OHI-S

Index Penilaian OHI-S
Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan
tertentu dari gigi tersebut, yaitu :

A. Untuk rahang atas yang diperiksa :

1)      Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal.


2)      Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial.
3)      Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal.

B. Untuk rahang bawah yang diperiksa :


1)      Gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual.
2)      Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial.
3)      Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual.

Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan
sebagai berikut :
a. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua atas atau
bawah.
b. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar
ketiga atas atau bawah.
c. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
d. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kiri atas.
e. Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
f. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kanan
bawah.
g. Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.

Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa tidak ada, maka penilaian
debris indeks dan kalkulus indeks masih dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat
dinilai (Nio, 1990).

2.3 Kriteria OHI-S

Kriteria Penilaian OHI-SMenurut Depkes R.I., (1995), kriteria penilaian  kebersihan gigi dan


mulut (OHI-S) seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan kalkulus pada permukaan gigi.
Untuk menentukan kriteria penilaian debris atau penilaian OHI-S, maka dipakai tabel debris
score dan calculus score.

Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris
No KRITERIA NILAI
1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau 0
pewarnaan ekstrinsik.
2.a.      Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak 1
yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau
kurang dari 1/3 permukaan.
b.      Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak
tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan
gigi sebagian atau seluruhnya.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang 2
menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3
permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang 3
menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan
atau seluruh permukaan gigi.

 
          Debris Index  = Jumlah penilaian debris
                                  Jumlah gigi yang diperiksa
Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2 
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus
No KRITERIA NILAI
1. Tidak ada karang gigi 0
2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang 1
gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari
1/3 permukaan gigi.
3.a.       Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang 2
gigi  supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3
permukaan gigi.
b.       Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival.
4. a.      Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang 3
gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3
nya atau seluruh permukaan gigi.
b.      Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang
menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous
Band of Subgingival Calculus).

Debris Index  = Jumlah penilaian kalkulus


                          Jumlah gigi yang diperiksa

Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut :


a.  Baik (good) : apabila nilai berada diantara 0 - 0,6.
b.  Sedang (fair) : apabila nilai berada diantara 0,7 - 1,8.
c.  Buruk (poor) : apabila nilai berada diantara 1,9 - 3,0.

Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :


a.   Baik (good) : apabila nilai berada diantara 0 - 1,2.
b.   Sedang (fair) : apabila nilai berada diantara 1,3 - 3,0.
c.   Buruk (poor) : apabila nilai berada diantara 3,1 - 6,0.

OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris Index (DI)


dan Calculus Index (CI). 
Rumus OHI-S =           Debris Index + Calculus Index
                                                  Atau
                                                 OHI-S = DI + CI
B. Frekuensi Karies Gigi

3.1 Cara mengetahui frekuensi karies gigi

Berbagai macam indeks karies gigi yang sering digunakan :

Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk gigi permanen

Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat ditambal.

Missing : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigi yang telah hilang karena karies.

Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.

Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF-T


maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih dari 1 (misal karies
pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung
”satu”). Beda dengan indeks karies DMF-S (Surface) maka karies dihitung perpermukaan, jadi
pada kasus diatas karies/dcay dihitung ”dua”). Pada indeks DMF-T juga tidak membedakan
kedalam karies, misalnya karies superficial, media atau profunda.

Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :

DMF-T = D + M + F

DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F

Jumlah orang yg diperiksa

Indeks def-t untuk gigi sulung

Indeks ini sama dengan DMF-T hanya saja indeks def-t digunakan untuk gigi sulung. e disini
maksudnya eksfoliasi = jumlah gigi sulung yang hilang karena karies atau harus dicabut karena
karies. Namun beberapa penelitian eksofoliasi tidak digunakan df-t karena mencegah
kemungkinan terjadinya kesalahan, sebab apakah karies tersebut benar-benar hilang karena
karies atau bukan. Pada gigi sulung sering kali gigi hilang karena faktor resobsi fisiologis atau
trauma.

Rumus untuk def-t sama dengan yang digunakan pada DMF-T.


Indeks untuk melihat tingkat keparahan karies

Untuk melihat kedalaman atau tingkat keparahan karies gigi kriteria yang digunakan adalah
sebagai berikut :

C0 = belum terjadi karies

C1 = karies hanya mengenai email saja

C2 = karies telah mencapai dentin

C3 = karies telah mencapai pulpa

C4 = karies telah mengenai akar gigi.

Indeks UTN

Indeks ini untuk melihat kebutuhan perawatan dalam suatu populasi.

Rumus yang digunakan :

UTN = Rerata D x 100%

Rerata D + Rerata F

Untuk menghitung prevalensi terjadinya karies dalam suatu populasi :

Prevalensi karies = Jumlah DMF-T x 100%

Jumlah orang yang diperiksa

3.1 Kriteria DMFT

Kategori DMF-T menurut WHO :

0,0 – 1,1 = sangat rendah

1,2 – 2,6 = rendah


2,7 – 4,4 = sedang

4,5 – 6,5 = tinggi

6,6 > = sangat tinggi


KESIMPULAN

untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut adalah dengan mempergunakan suatu indeks
yang disebut Oral Higiene Index Simplified (OHI-S).  Nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang
diperoleh dari hasil penjumlahan antara debris indeks dan kalkulus indeks.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :
a.   Baik (good) : apabila nilai berada diantara 0 - 1,2.
b.   Sedang (fair) : apabila nilai berada diantara 1,3 - 3,0.
c.   Buruk (poor) : apabila nilai berada diantara 3,1 - 6,0.

Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF-T maksudnya
karies dihitung per gigi,

Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :

DMF-T = D + M + F

DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F

Jumlah orang yg diperiksa

Kategori DMF-T menurut WHO :

0,0 – 1,1 = sangat rendah

1,2 – 2,6 = rendah

2,7 – 4,4 = sedang

4,5 – 6,5 = tinggi

6,6 > = sangat tinggi

Repository.unimus.ac.id

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id

Farida, Ida. 2012. Cara mengukur kebersihan mulut (ohi-s). http://idafarida73.blogspot.com


(diakses tanggal 12 oktober 2020)

Panda. 2008. Indeks Karies Gigi. http://pandatitit.blogspot.com (diakses tanggal 12 oktober


2020)

Anda mungkin juga menyukai