Anda di halaman 1dari 14

POSISI KERJA

BERDASARKAN
ARAH JARUM JAM
POSISI KERJA
Dalam klinik Kedokteran Gigi ada 2 (dua)
macam posisi bekerja yaitu :
1.Standing Dentistry, dimana operator dan
assisten bekerja sambil berdiri bersebelahan,
meja instrument melekat (fixed) pada dental
unit dan pasien duduk di dental chair.
2.Sit Down Dentistry, operator dan assisten
bekerja sambil duduk di stoolm saling
berhadapan, instrument dan bahan terletak
pada mobile table serta pasien berada di
dental chair dengan posisi supine (berbaring)
Untuk memudahkan dalam melakukan
pekerjaan maka posisi dari operator, assisten,
pasien, serta meja instrument diatur
sedemikian rupa menyerupai arah jarum jam.
Dalam pokok bahasan ini yang tercantum
adalah posisi kerja Sit Down Dentistry.
POSISI JAM
Posisi dimana posisi opertor, assisten dan
pasien dilandasi sesuai dengan jarum jam.
Posisi operator disebelah kanan pasien,
sedangkan posisi asisten dan meja
instrument di sebelah kiri pasien.
Untuk operator yang bekerja dengan tangan
kanan maka kenyamanan bekerja akan
tercapai jika bekerja sesuai dengan jarum
jam pukul 8, 9, 10, 11 atau 12 atau dari sisi
kanan pasien. Untuk operator yang bekerja
akan tercapai jika bekerja dengan tangan
kidal (Left handed) maka bekerja di sebelah
kiri pasien dan otomatis assisten harus
menyesuaikan.
Ada 4 zone pada posisi kerja berdasarkan
arah jarum jam :
1. Zone operator yaitu pada jam 8-12
2. Zone assisten yaitu pada 2-4
3. Zone assisten statis (untuk instrument dan
bahan) yaitu pada jam 12-2
4. Zone transfer yaitu pada jam 4-8
Dibawah ini ada beberapa gambaran
mengenai posisi kerja bisa juga berubah
tergantung dari lingkungan klinik, perawatan
yang dilakukan (misal:pencabutan,
penambalan, scalling dll) serta kenyamanan
dari masing-masing individu.
1) Posisi jam pada perawatan rahang atas kanan
Posisi operator yang nyaman pada jam 10,
assistan pada jam 3, sedangkan meja
instrumen pada jam 2. kepala pasien menoleh
ke kiri, jari telunjuk tangan kanan fixasi pada
permukaan bukal molar satu rahang atas, kaca
mulut posisi di dekat 11 atau 12 rahang
bawah. Bisa juga melakukan penambalan
dengan posisi operator jam 11/12 dengan cara
merangkul pasien/dibelakang pasien. Posisi
dental assisten dan meja instrument
menyesuaikan.
2) Posisi jam pada perawatan rahang atas kiri
Posisi operator berada di jam 9 atau 10, kepala
pasien menghadap operator, kaca mulut
agak jauh dari bagian oklusal gigi rahang
atas kiri, dekat dengan bibir bawah. Daerah
proksimal dan gingival akan mudah terlihat.
Fixasi jari pada gigi molar satu, juga
berfungsi untuk membuka mukosa pipi dan
bibir
3) Posisi jam pada perawatan rahang bawah
kiri
Posisi operator di jam 9, kepala pasien
menghadap ke arah operator. Kaca mulut
dekat dengan molar . Tangan operator
menyilang, tangan kiri yang memegang
kaca mulut terletak dibawah tangan kanan
yang memegang instrumen lain. Assisten
duduk di jam 3 dan meja instrumen di jam
2. sinar lampu direfleksikan lewat kaca
mulut.
4) Posisi jam pada perawatan rahang bawah
kanan
Posisi operator yang nyaman adalah di jam 9.
sebaiknya pasien tidak dalam posisi
“supine” tetapi membentuk sudut 450,
kepala pasien menghadap ke arah operator,
rahang pasien sejajar siku operator. Fixasi
dilakukan pada permukaan bukal gigi molar
dengan bantuan mirror atau kaca mulut.
5) Posisi jam pada perawatan gigi anterior
rahang bawah dan rahang atas .
Biasanya posisi operator di jam 8. Bekerja
dengan bantuan dental asisten terutama
pada bagian lingual dan palatinal. Tetapi
untuk perawatan pada sebelah labial,
pandangan langsung dengan mata, kaca
mulut digunakan untuk membuka mukosa
labial.
Bagaimana memegang kaca mulut (mirror) ?
Jangan memegang kaca mulut terlalu dekat
dangan gigi, posisinya agak jauh dari gigi.
Sedangkan fungsi kaca mulut adalah :
1.Untuk menyerap sinar

2.Untuk memantulkan sinar

3.Untuk membuka mukosa pipi dan bibir

4.Untuk mengontrol gerakan lidah


Peranan/tugas perawat gigi sebagai seorang
“dental assisten” diantaranya adalah :
I. Sebelum perawatan
1. Datang 30 menit sebelum klinik di buka. Memakai
seragam klinik di tempat kerja, karena untuk
menghindari kontaminasi bakteri maka seragam
jangan digunakan di luar klinik
2. Menyiapkan ruangan, alat dan bahan yang
diperlukan dalam perawatan termasuk ke
bersihan dan sterilisasi alat yang harus di
perhatikan .
3. Mengontrol/cheking persediaan bahan serta
peralatan
II. Pada saat perawatan
1. Mendata status pasien
2. Mempersilahkan pasien masuk,
mendudukkan pasien dengan nyaman dan
sebelumnya menyiapkan gelas kumur dan
celemek untuk pasien
3. Membantu pelaksanakan perawatan,
dengan melakukan transfer alat, transfer
bahan, dan mengontrol saliva serta
gerakan lidah pasien
4. Menenangkan pasien selama proses
perawatan
III. Setelah selesai perawatan
1. Melakukan komunikasi terapeutik kepada
pasien
2. Membersihkan dan melakukan sterilisasi
alat yang sudah dipakai
3. Merapikan bahan yang sudah pakai
4. Membersihkan ruangan klinik

Anda mungkin juga menyukai