Anda di halaman 1dari 7

POSISI OPERATOR, ASSISTANT &

PASIEN PADA PENCABUTAN GIGI

PUTRI ANISAH
P07125218 061

Dosen Pengampu : Amiruddin, S. Si. T, M.Kes

Mata Kuliah : Penatalaksanaan Kuratif Terbatas III

Tingkat/Kelas : III/Reguler B

Program Studi : D IV Keperawatan Gigi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES ACEH
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada kehadirat Allah


SWT, karena berkat rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Penulisan ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan waktu dan
keadaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Atas bantuan dan bimbingan yang saya peroleh dari berbagai pihak, maka
dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada : Dosen pengampu
Mata Kuliah Penatalaksanaan Kuratif Terbatas III oleh Bapak Amiruddin, S. Si.
T, M.Kes.
Saya mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca lainnya.

Langsa, 17 Oktober 2020

i
BAB I

PENDAHULUAN
Perawatan dalam ilmu kedokteran gigi yang dilakukan dengan empat
tangan secara bersamaan yaitu dua tangan operator dan dua tangan asisten.
Mereka bekerja sebagai suatu tim dalam rangka untuk menghasilkan perawatan
kesehatan gigi yang berkualitas dengan minimum waktu, gerakan dan tegangan.

Segala sesuatu yang terorganisasi untuk mencapai kenyaman : alat, bahan


dan perlengkapan yang dibutuhkan diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan
efisien. Jika suatu pola atau sistem sudah tertata dengan rapi, akan berpengaruh
terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental serta meningkatkan kenyamanan
dalam kehidupan profesional.

Berhubungan dengan kesehatan tubuh jika dalam mengerjakan pasien


ataupun persiapan dalam Kedokteran Gigi dikerjakan dengan posisi duduk, maka
tubuh akan bekerja dengan ketegangan minimal. Ataupun jika kita mengerjakan
segala sesuatunya sudah tertata dan terorganisir dengan rapi maka gerakan fisik
juga akan berkurang. Ketegangan tubuh yang terjadi saat bekerja akan
menyebabkan rasa sakit pada tubuh bagian bawah, punggung, lengan, tangan,
jari, kepala, leher, serta mata. Pada makalah ini akan menguraikan tentang
macam- macam posisi bekerja, posisi kerja dalam four handed dentistry & posisi
kerja sesuai dengan arah jarum jam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Macam-macam Posisi Bekerja

Dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja yaitu :
1. Standing dentistry : dimana operator dan asisten bekerja sambil berdiri
bersebelahan, meja instrument melekat (flxed) pada dental unit dan pasien
duduk di dental chair.
2. Sit down dentistry : operator dan asisten bekerja sambil duduk di stool,
scaling berhadapan, instrument dan bahan terletak pada mobile table serta
pasien berada di dental chair dengan posisi supine (berbaring).

Untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan maka posisi dari operator,


asisten, serta meja instrument diatur sedemikian rupa menyerupai arah jarum
jam.dalam pokok bahasan ini yang tercantum adalah posisi kerja dalam sit down
dentistry.

2. Posisi Kerja dalam Four Handed Dentistry


2.1 Pengertian Posisi kerja dalam Four Handed Dentistry

Posisi kerja operator dan asisten berdasarkan arah jarum jam baik dalam keadaan
duduk maupun berdiri.

2.2 Pembagian zona kerja

Ada 4 zona pada posisi kerja berdasarkan arah jarum jam:

1. Zona operator berada pada posisi arah jarum jam 7-12


2. Zona asisten berada pada posisi arah jarum jam 2-4
3. Zona statis (untuk instrumen dan bahan) berada pada posisi arah jarum
jam 12-2
4. Zona transfer berada pada posisi arah jarum jam 4-7

2
Di bawah ini ada beberapa gambaran mengenai posisi kerja berdasarkan arah
jarum jam, walaupun sebenarnya posisi kerja bisa juga berubah tergantung dari
lingkungan klinik, perawatan yang dilakukan (misal: pencabutan, penambalan,
scalling dll) serta kenyamanan dari masing-masing individu.

3. Posisi Kerja Sesuai Arah Jarum Jam


3.1 Posisi kerja jam pada perawatan Exodontia
3.1.1 Posisi kerja jam pada perawatan Rahang Atas kanan
Posisi operator yang nyaman pada jam 10, asisten pada jam 3,
sedangkan meja instrument pada jam 2. Kepala pasien menoleh ke kiri,
jari telunjuk tangan kanan fixasi pada permukaan bukal Molar 1
Rahang Atas, kaca mulut posisi di dekat I1 atau I2 Rahang Bawah. Bisa
juga melakukan penambalan dengan posisi operator di jam 11/12
dengan cara merangkul pasien/dibelakang pasien. Posisi asisten dan
meja instrumen menyesuaikan.

3
3.1.2 Posisi Jam Pada Perawatan Rahang Atas Kiri
Posisi operator di jam 9/10, kepala pasien menoleh menghadap
operator, kaca mulut agak jauh dari bagian oklusal gigi RA kiri, dekat
dengan bibir bawah. Daerah proksimal dan gingival akan mudah
terlihat. Fixasi jari pada gigi Molar 1, juga berfungsi untuk membuka
mukosa pipi dan bibir.

3.1.3 Posisi Jam Pada Perawatan Rahang Bawah Kiri


Posisi operator di jam 9, kepala pasien menghadap kearah operator.
Kaca mulut dekat dengan molar RB. Tangan operator menyilang,
tangan kiri yang memegang kaca mulut terletak dibawah tangan kanan
yang memegang instrument lain. Asistan duduk di jam 3 dan meja
instrument di jam 2. Sinar lampu direfleksikan lewat kaca mulut.

3.1.4 Posisi Jam Pada Perawatan Rahang Bawah Kanan


Posisi operator yang nyaman adalah di jam 9. Sebaiknya pasien tidak
dalam posisi “supine” tetapi membentuk sudut 45°, kepala pasien
menghadap kearah operator, rahang pasiensejajar siku operator. Fixasi

4
dilakukan pada permukaan bukal gigi molar dengan bantuan mirror
dan gigi lain yang dekat dengan handpiece.

3.1.5 Posisi Jam Pada Perawatan Anterior RB & RA


Biasanya posisi operator di jam 8. Bekerja dengan bantuan operator
terutama pada bagian lingual dan palatinal. Tetapi untuk perawatan
pada sebelah labial, pandangan langsung dengan mata, kaca mulut
digunakan untuk membuka mukosa labial.

Anda mungkin juga menyukai