Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FOUR HANDED DENTISTRY

TINDAKAN SCALLING PADA REGIO POSTERIOR RAHANG BAWAH

Disusun oleh :
ANISA AINI FITRI
NIM. P07125319025

Kelas:
Alih Jenjang Sarjana Terapan Terapis Gigi

Dosen Pengampu:
Aryani Widayati, S.SiT, MPH

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPIS GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
T.A 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas Four Handed Dentistry.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat pengarahan, petunjuk serta bimbingan
dan saran dari beberapa pihak. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dosen Pengampu Aryani Widayati, S.SiT, MPH selaku dosen Four Handed Dentistry yang
telah mendukung terbuatnya makalah ini..
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya. Atas semua bantuan yang diberikan, saya ucapkan
terima kasih.

Yogyaakarta, Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Four Handed Dentistry.......................................................................6
B. Alat dan bahan dalam tindakan scalling..............................................................6
C. Instrumen yang digunakan...................................................................................7
D. Transfer instrumen...............................................................................................7
E. Urutan Instrumen yang digunakan.......................................................................7
F. Posisi Operator, Asisten dan Pasien.....................................................................8
G. Tahap Penyelesaian..............................................................................................8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum
dan sangat memengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan,
dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatan mulut akan berdampak pada kinerja
seseorang.
Salah satu masalah gigi yang cukup umum ditemui adalah plak gigi. Plak gigi
merupakan deposit lunak bewarna kekuningan yang apabila dibiarkan akan mengeras
dan berubah warna, plak akan mengalami proses mineralisasi membentuk karang gigi.
Cara yang paling dianjurkan untuk menghilangkan karang gigi adalah melakukan
tindakan scalling atau pembersihan karang gigi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
gigi yakni dokter gigi dan perawat gigi. Akibat yang ditimbulkan dari karang gigi
yakni bau mulut, gingivitis, periodontitis dan menimbulkan kegoyangan pada gigi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini akan dibahas
bagaimana prosedur tindakan scalling yang dilakukan oleh seorang dental asisten
dalam membantu operator pada saat melakukan perawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan alat dan bahan dalam tindakan scalling pada regio posterior RB?
2. Jelaskan transfer instrument dalam tindakan scalling pada regio posterior RB?
3. Sebutkan urutan instrument yang digunakan dalam tindakan scalling pada regio
posterior RB?
4. Jelaskan posisi operator, asisten dan pasien dalam tindakan scalling pada regio
posterior RB?
5. Sebutkan tindakan penyelesaian dalam tindakan scalling pada regio posterior RB?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam tindakan scalling pada regio posterior RB

4
2. Untuk mengetahui bagaimana transfer instrument dalam tindakan scalling pada
regio posterior RB
3. Untuk mengetahui urutan instrument yang digunakan dalam tindakan scalling pada
regio posterior RB
4. Untuk mengetahui posisi operator, asisten dan pasien dalam tindakan scalling pada
regio posterior RB
5. Untuk mengetahui tindakan penyelesaian dalam tindakan scalling pada regio
posterior RB

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Four Handed Dentistry

Four-handed dentistry merupakan desain praktik kedokteran dimana


Dokter gigi dan perawat gigi atau antara operator dengan asisten, bekerja sebagai tim
untuk melakukan suatu perawatan yang  telah direncanakan pada pasien
dengan tujuan untuk menguntungkan pasien. M enurut Betty Ladley Finkbeiner,
Four handed dentistry merupakan metodologi dari kerja tim praktisi yang terdiri
dari dokter gigi dan perawat gigi, dengan lingkungan yang ergonomis untuk
meningkatkan produktivitas dari tim dental dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pasien dengan melindungi physical well-being dari tim.

B. Alat dan Bahan dalam Tindakan Scalling


Alat:
1. Dental probe
2. Kaca mulut
3. Sonde
4. Pinset
5. Scaller manual/Scaller electric
6. Mata scaller
7. Suction pump
8. Brush
9. Rubber cup
10. Handpiece
11. Nierbekken
12. Deppen disk

Bahan:
1. Pumice
2. Pasta
3. Antiseptic
4. Kapas
5. Tampon
6. Tisu
7. Air

C. Instrument yang digunakan

6
1. Dental unit atau kursi yang nyaman untuk pasien dan operator dalam bekerja.
2. Mikromotor, apabila handpiece di DU tidak hidup untuk melakukan pemolesan.
3. Diagnostik instrumen, seperti: dental probe, kaca mulu, sonde, pinset
4. Scaller manual, seperti: hoe scaller, wing shape scaller, curret scaller, sickle scaller
5. Scaller elektrik, seperti: ultra sonic scaller.
6. Untuk pemolesan: mikromotor, handpiece, brush, rubber cup
7. Untuk isolasi kerja: suction pump

D. Transfer Instrument

Contoh scalling dengan scaller elektrik:


1) Asisten mentransfer kaca mulut dan dental probe kepada operator
2) Asisten mentransfer sonde dan menerima dental probe dari operator (One
handed transfer)
3) Asisten mentransfer ultra sonic scaller dan menerima sonde dari operator (Two
handed transfer)
4) Selama prosedur scalling asisten standby dengan suction pump
5) Setelah discalling, asisten kemudian menyerahkan kapas yang dijepitkan ke
pinset untuk mendeep darah dan menerima ultra sonic scaller dari operator
(One handed transfer)
6) Asisten mentransfer sonde dan menerima pinset dari operator (One handed
transfer)
7) Asisten kemudian mengaduk bubuk pumice, pasta dan air di dalam dappen disk
8) Asisten mentransfer pinset yang dijepit kapas dan mangkok kecil berisi larutan
pumice dan menerima sonde dari operator (One handed transfer)
9) Asisten mentransfer handpiece yang sudah dipasangi brush dan menerima
pinset dari operator (Two handed transfer)
10) Asisten mentransfer rubber cup, dan melepaskan brush dari handpiece (Two
handed transfer)
11) Asisten mentransfer pinset yang dijepit kapas berisi antiseptik dan menerima
handpiece dari operator (Two handed transfer)
12) Asisten menerima kaca mulut dan pinset dari operator (Two handed transfer)
13) Operator meninggalkan ruangan, asisten melepaskan alat perlindungan diri

E. Urutan Instrumen yang digunakan


Antara lain:
1. Kaca mulut
2. Dental probe
3. Sonde
4. Ultra sonic scaller
5. Suction

7
6. Pinset
7. Mangkok kecil
8. Nierbekken
9. Handpiece
10. Brush
11. Rubber cup

F. Posisi Operator, Asisten dan Pasien

Regio Rahang Bawah


Posisi operator di jam 9 atau 10 dalam keadaan duduk. Posisi Asisten duduk atau
berdiri di jam 2 atau 3, serta meja instrument pada posisi jam 1. Posisi pasien dalam
keadaan berbaring (kursi dental dalam posisi supine, untuk region kiri bawah dan
sudut 45o untuk region kanan rahang bawah). Kepala pasien menghadap ke arah
operator, rahang pasien sejajar siku operator.

G. Tindakan Penyelesaian

1. Pemolesan
Agar permukaan gigi menjadi halus licin dan mengkilat, maka tindakan akhir
yang merupakan rangkaian scaling dan root planing adalah pemolesan. Pada tahap
awal pemolesan disarankan untuk memoles gigi dengan bantuan brush yang
dijalankan dengan bur dengan diberi pasta gigi untuk menghilangkan sisa-sisa
jaringan nekrotik.
Selanjutnya dapat digunakan rubber yang juga dijalankan dengan bur agar gigi
menjadi licin dan mengkilap. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari mudahnya
perlekatan kembali plak dan kalkulus dalam waktu yang singkat jika permukaan gigi
kasar.
2. Asisten membersihkan daerah kerja dari sisa-sisa kotoran, saliva dan darah dengan
menggunakan tissu
3. Asisten menanyakan perasaan pasien setelah tindakan
4. Asisten memberikan instruksi setelah tindakan
 Dianjurkan menyikat gigi minimal dua kali sehari atau setelah makan, dengan
menggunakan sikat gigi yang lembut serta pasta gigi yang mengandung
fluoride.
 Rajin membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau dental floss setelah
menyikat gigi.
 Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat dan kandungan air,
serta makanan yang bergizi seimbang.
 Mengurangi mengonsumsi makanan yang manis dan melekat.
 Mengurangi kebiasaan merokok.
 Kontrol ke klinik minimal 6 bulan sekali, atau apabila dirasakan ada keluhan
pada gigi.

BAB III
8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Four Handed Dentistry merupakan suatu tindakan dari dokter gigi dan perawat gigi,
atau operator dengan asistennya, yang masing-masing menggunakan dua tangan, apabila
dijumlahkan menjadi empat tangan, dalam melakukan suatu tindakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Tujuan four handed dentistry adalah agar petugas dapat
membagi jumlah total pekerjaan di klinik gigi; untuk menghemat energi fisik, emosi dan
material; dapat meningkatkan semangat bekerja; perawatan dapat berjalan cepat, lancar
dan efisien waktu, karena adanya koordinasi dan pembagian kerja yang baik antara
operator dengan asistennya sehingga pelayanan dapat diberikan secara maksimal.

B. Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka
penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari dosen dan pembaca
demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

9
1. Megananda, HP. 2015. Ilmu penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi.
EGC : Jakarta

2. Andari, KW & Nugraheni, DH. 2011. Buku Panduan Skill Laboratorium. Fakultas
Kedokteran Gigi Brawijaya: Malang.

3. Sharfina, L. Pelayanan Kesehatan Four Six Handed Dentistry dan Prinsip Ergonomis
dalam Pelayanan Kesehatan Gigi [Artikel: diakses melalui web www.academia.com,
pada tanggal 25 Maret 2020].

10

Anda mungkin juga menyukai