Disusun oleh :
Zulfinah Nurlarasati. Am (02003011)
Wafiq Azizah (02003006)
Rizka Amalia (02003017)
Wa Ode Darmawati (02003026)
Fira Trimeisha (02003041)
Nabila Aulia HN
Fachrul Syaikh Yasin (02003057)
Rahmat Hidayat (02003007)
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT.
Karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “P Penatalaksanaan Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut “
tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita
yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga
akhir jaman.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu bahan
penunjang materi pembelajaran pada mata kuliah “Penatalaksanaan Asistensi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut“. Melalui makalah ini kami mencoba
memberikan gambaran dari beberapa sumber yang ada.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada Ibu Pariati, S.ST, M.Keb.
selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para pembaca
dan dapat dipahami secara ringkas dan mendalam sehingga dapat dijadikan referensi
untuk kedepannya.
Penulis
i
Daftar isi
Kata pengantar........................................................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
Bab II.....................................................................................................................................................2
Pembahasan...........................................................................................................................................2
A. Macam-macam alat dan bahan yang dipersiapkan dental asisten............................................2
a. Tambalan sementara.............................................................................................................2
b. PERAWATAN SALURAN AKAR................................................................................................2
c. Scalling...................................................................................................................................4
d. Pencabutan gigi tetap dan permanen....................................................................................5
e. Penambalan gigi tetap (komposit).........................................................................................6
f. Prothesa.................................................................................................................................7
g. Orthodonsia...........................................................................................................................8
B. Jenis-jenis sterilisasi yang dapat dilakukan asisten di klinik gigi.....................................10
Bab III....................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka......................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawatan dalam ilmu kedokteran gigi yang dilakukan dengan empat tangan
secara bersamaan yaitu dua tangan operator dan dua tangan asisten. Mereka bekerja
sebagai suatu tim dalam rangka untuk menghasilkan perawatan kesehatan gigi yang
berkualitas dengan minimum waktu, gerakan dan tegangan. Segala sesuatu yang
terorganisasi untuk mencapai kenyaman alat, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan
diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien. Jika suatu pola atau sistem sudah
tertata dengan rapi, akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental serta
meningkatkan kenyamanan dalam kehidupan profesional. Berhubungan dengan kesehatan
tubuh. Jika dalam mengerjakan pasien ataupun persiapan dalam Kedokteran Gigi
dikerjakan dengan posisi duduk, maka tubuh akan bekerja dengan ketegangan minimal.
Ataupun jika kita mengerjakan segala sesuatunya sudah tertata dan terorganisir dengan
rapi maka gerakan fisik juga akan berkurang. Ketegangan tubuh yang terjadi saat bekerja
akan menyebabkan rasa sakit pada tubuh bagian bawah, punggung, lengan, tangan, jari,
kepala, leher, serta mata. Pada makalah ini akan membahas tentang alatdan bahan yang
disiapkan serta tata cara pelaksanaan perawatan. Dan juga menjelaskan sterilisasi yang
dapat di lakukan dental asisten di klinik gigi akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja alat dan bahan perawatan penambalan gigi tetap, perawatan saluran akar,
scalling, pencabutan gigi tetap dan permanen, tambalan sementara, protesa, dan
pemasangan orthodontik?
2. Bagaimana tata cara pelaksanaan perawatan penambalan gigi tetap, perawatan
saluran akar, scalling, pencabutan gigi tetap dan permanen, tambalan sementara,
protesa, dan pemasangan orthodontik?
3. Apa saja jenis-jenis sterilisasi yang dapat dilakukan asisten di klinik gigi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan perawatan penambalan gigi tetap, perawatan
saluran akar, scalling, pencabutan gigi tetap dan permanen, tambalan sementara,
protesa, dan pemasangan orthodontik.
2. Dapat memahami prosedur perawatan penambalan gigi tetap, perawatan saluran
akar, scalling, pencabutan gigi tetap dan permanen, tambalan sementara, protesa,
dan pemasangan orthodontik.
3. Mampu mengetahui jenis-jenis sterilisasi.
1
Bab II
Pembahasan
A. Macam-macam alat dan bahan yang dipersiapkan dental asisten
a. Tambalan sementara
Tambalan sementara adalah tumpatan pada gigi yang sifatnya sementara dengan suatu
bahan tambalan yang mudah di bongkar.
Alat dan bahan :
1. Alat diagnosa (kaca mulut, sonde,pinset,ekskavator)
2. Gelas kumur
3. Caviton
4. Eugenol/ChKm
5. Plastik filling instrumen
6. Glass plate
7. Catton rool dan catton pellet
8. ATK
9. Fletcher/kapiton
10. Alkohol
Pelaksanaan:
1. Pasien di anamnesa
2. Pasien di dudukan di dental unit
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk berkumur
4. Alat di siapkan
5. Petugas melakukan pembuangan karies dengan ekskavator
6. Lubang gigi di sterilkan
7. Petugas melakukan preparasi pada kavitas sesuai dengan klasifikasi kries
8. Petugas membersihkan kavitas dengan semprotan air menggunakan syringe
9. Petugas melakukan isolasi pada daerah kerja dengan menggunakan cotton roll dan
melakukan pengeringan pada gigi yang akan di tumpat
10. Pemberian obat eugenol
11. Penambalan sementara dengan fletcher (powdet+liquid)
12. Petugas menutup kavitas dengan bahan tumpatan sementara
13. Petugas melakukan cek oklusi pada pasien.
2
merasakan suhu panas dan suhu dingin pada makanan atau minuman yang
masuk ke rongga mulut.
ALAT
1. Endodontic burs
2. Root canal explorer
3. Excavator
4. Barbed broach
5. File dan reamer
6. Gates-glidden drills
7. Peeso reamer
8. Instrumen ultrasonik
9. Rubber/dental dam
Bahan
1. Pulp capping (yang umum di gunakan adalah semen kalsium hidroksida hard-setting)
2. Larutan natrium hipoklorit 0,5% (sebagai desinfektan atau antimikroba)
3. EDTA (sebagai zat pengkelat dan pelumas)
4. Klorheksidin (sebagai antimikroba)
5. Kalsium hidroksida non pengaturan (sebagai zat anti bakteri)
6. Beberapa antibiotik dan obat anti-inflamasi
7. Gutta- percha (getah perca)
8. Sealer seng oksida-eugenol
9. Sealer kalsium hidroksida
10. Sealer resin
11. Sealer ionomer kaca
12. Sealer berbasis silikon
13. Sealer berbasis kalsium silikat
PELAKSANAAN PSA
Sebelum melakukan perawatan saluran akar gigi, dokter gigi akan melakukan
pemeriksaan gigi secara langsung melaluinfoto rontgen gigi guna mengetahui kondisi pulpa
dan seberapa besar infeksi atau peradangan yang terjadi.
Memberikan bius lokal kepada pasien agar pasien tetap nyaman selama tindakan
dilakukan.
Menempatkan pelindung karet (rubber/dental dam)di atas gigi yang akan di rawat agar
gigi tetap bersih serta terhindar dari air liur dan kontaminasi.
Membuat bukaan di bagian atas gigi yang sakit untuk menjangkau saluran akar.
Membersihkan saluran akar gigi dan jaringan sekitar yang terinfeksi menggunakan alat
yang sangat kecil dan larutan khusus dan membentuk ruang untuk diisi tambalan.
Pengisian saluran akar dengan bahan gutta percha.
Restorasi gigi tetap atau penambalan gigi.
3
c. Scalling
Scaling gigi adalah prosedur non-operasi yang dilakukan untuk membersihkan dan
menghilangkan plak dan karang (tartar) pada gigi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur
perawatan gigi yang paling umum dilakukan.
ALAT
BAHAN
1. Disclosing agent
2. Catton roll
3. Catton pellet
4. Antiseptik ( betadin salution)
5. Alkohol
PELAKSANAAN SCALLING
4
d. Pencabutan gigi tetap dan permanen
Alat dan Bahan:
1. Dental Chair
2. Alat diagnose (kaca mulut,sonde,pinset,ekskavator)
3. Gelas kumur 4. Bahan Anastetikum
4. Alat set cabut gigi dewasa
5. Bein
6. Betadin
7. Spuit 3 cc
8. Tampon
9. Hands Coon
10. A TK 6.
1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan, kemudian dipersilahkan duduk di dental chair.
2. Petugas mengatur posisi dental chair sesuai dengan kebutuhan .
3. Petugas mempersiapkan alat diagnosa dan gelas kumur pasien.
4. Petugas mempersilahkan pasien untuk berkumur.
5. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit yang pernah di derita pasien
(misalnya : Hipertensi, DM, Jantung, Asma, TBC, HIV/Aids, Alergi), apabila pasien
terindikasi menderita penyakit tersebut diatas perlu dilakukan konsul ke BP, Lab. Setelah
itu dilakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosa, bila hasil pemeriksaan indikasi
untuk dilakukan pencabutan maka memotivasi pasien untuk dicabut.
6. Petugas meminta persetujuan tindakan kepada pasien.
7. Petugas mempersiapkan alat dan bahan pencabutan .
8. Petugas melakukan injeksi lokal anastesi pada pasien sesuai dengan region gigi
permanen yang akan di cabut.
9. Petugas melakukan pengecekan pada pasien untuk mengetahui SOP PENCABUTAN GIGI
PERMANEN Page 2 apakah anastesinya sudah bereaksi atau belum dengan
menggunakan sonde, dan menanyakan pada pasien rasa kebas yang dialami pada daerah
yang mana.
10. Petugas melakukan pemisahan gusi dengan bein.
11. Petugas melakukan pencabutan gigi.
12. Petugas memberikan tampon untuk digigit.
13. Petugas memberikan instruksi kepada pasien :
a. Menggigit tampon ½ jam.
b. Tidak boleh kumur-kumur
c. Tidak boleh makan, minum yang panas-panas selama darah belum berhenti
d. Tidak boleh merokok bagi pasien yang merokok
e. Minum obat segera setelah sampai di rumah
f. Bila terjadi komplikasi segera kontrol
14. Petugas mempersilahkan pasien untuk turun dari dental unit setelah pasien jelas
menerima instruksi.
5
15. Petugas memberikan resep obat anti nyeri kepada pasien untuk diambil di ruang
pengambilan obat.
6
f. Prothesa
Gigi Tiruan Cekat adalah suatu restorasi gigi di dalam mulut yang tidak dapat dilepas
dengan mudah baik oleh pasien maupun dokter giginya; restorasi ini dilekatkan/dipasang
secara permanen pada gigi asli atau akar-akar gigi asli yang merupakan pendukung utama
dari restorasi tersebut
Alat-alat yang dipergunakan di dalam pembuatan gtc
Alat-alat diagnosa:
1. Pinset
2. Sonde
3. Ekskavator
4. Kaca mulut
Macam-macam bur
1. Cylindris Bur, yang terdiri atas:
Fissure bur
Tapered bur
Chamfer bur
2. Wheel Bur, yang terdiri atas:
Round-edge wheel bur
Flat-edge wheel bur
Bahan sementasi :
1. phospate cement.
2. Polycarboxylate cement.
3. Glass ionomer cement.
4. Zinc Oxide eugenol with and without ethoxybenzoic acid.
5. Resin modified glass ionomer luting agents.
6. Resin luting agents.
Pengaplikasian GTC:
1. GTC dibersihkan dan disterilkan lalu dikeringkan, gigi yang akan Dipasang GTC juga
dikeringkan.
2. Semen diaduk untuk mendapatkan konsistensi yang baik untuk Penyemenan, kemudian
dioleskan pada bagian dalam dari GTC .
3. GTC dipasang dengan tekanan maksimal, gulungan kapas diletakkan di atas GTC dan
pasien disuruh menggigit beberapa menit.
4. Pemeriksaan oklusi dan estetis.
5. Instruksikan pada pasien untuk menjaga kebersihan mulut dan diminta untuk tidak
makan atau menggigit makanan yang keras dahulu. Bila ada keluhan rasa sakit segera
datang kembali untuk Kontrol.
7
g. Orthodontik
Orthodontik dapat diartikan melakukan perawatan untuk merapikan gigi dan
bertujuan mendapatkan oklusi yang optimal dan fungsional dengan tetap mengutamakan
nilai estetika gigi. Selain itu, ilmu ini mengajarkan bagaimana mendiagnosis, mencegah dan
memperbaiki susunan gigi atau gusi yang tidak teratur. Perawatan ortodonti adalah salah
satu jenis perawatan yang bertujuan mendapatkan penampilan dentofasial yang
menyenangkan secara estetika yaitu dengan menghilangkan susunan gigi yang berjejal,
mengoreksi penyimpangan rotasional dan apikal dari gigi-geligi, mengoreksi hubungana ntar
insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang baik.
8
Prosedur / langkah Langkah:
Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara umum dan juga intra oral serta pengisian kartu status
pasien. Bila ada gigi yang perlu penambalan, pembersihan karang gigi, atau pencabutan, maka
harus dilakukan sebelum dimulainya perawatan orthodontik.
Dilakukan pencetakan pada gigi pasien. Pada model gigi yang didapat dari pencetakan ini
dilakukan evaluasi maloklusi dan kebutuhan ruang.
Diambil foto gigi pasien, dan juga profil wajah dari samping dan depan. Foto ini diperlukan untuk
menunjang saat penentuan diagnosis dan rencana perawatan.
Pengambilan foto radiografis (rontgen). Setelah didapat foto cephalometri, akan dilakukan analisis
foto.
Setelah semua evaluasi dilakukan, baru dapat ditetapkan diagnosa dan rencana perawatan.
Pemasangan alat orthodontik
Kontrol rutin, biasanya dilakukan 2 minggu sekali. Saat pasien kontrol, dokter gigi dapat
memeriksa kondisi rongga mulut secara umum, mengamati pergerakan gigi, aktivasi alat, dan
melanjutkan rencana perawatan
Jika perawatan dianggap sudah selesai, dilakukan evaluasi perawatan yang bertujuan untuk
memastikan apakah posisi dan hubungan gigi sudah sesuai dengan rencana perawatan.
Alat orthodontik dilepas.
Setelah itu pasien dibuatkan retainer, yang menyerupai alat orthodontik lepasan. Pemasangan
alat ini tujuannya untuk mencegah gigi berubah posisi lagi atau kambuh (relapse).
9
C. Jenis-jenis sterilisasi yang dapat dilakukan asisten di klinik gigi
1. Pemanasan
Salah satu cara yang banyak digunakan dalam proses sterilisasi adalah dengan pemanasan.
Pemanasan ini termasuk ke dalam metode fisika. Termasuk juga untuk peralatan medis.
Dapat disterilkan dengan menggunakan metode pemanasan. Metode ini juga terbagi
menjadi beberapa jenis.
Panas Kering
Panas kering adalah metode sterilisasi dengan menggunakan panas secara oksidasi atau
radiasi. Metode panas kering itu sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara.
Pemijaran : Metode ini dilakukan dengan cara memanaskan peraltan langsung di atas api.
Metode ini sangat simple dan hanya menggunakan bunsen atau dikenal dengan istilah
lampu spirtus
Pembakaran : Sekilas metode ini hampir sama dengan metode pemijaran. Namun berbeda,
metode ini dilakukan dengan sama seperti pada pemijaran namun tidak sampai “memijar”.
Metode ini umumnya digunakan pada peralatan medis yang berbahan logam atau kaca.
Contohnya : Memanaskan pinset diatas Bunsen sebelum digunakan.
Dry Heat Sterilization atau Hot Air Oven : Sterilisasi ini digunakan sebuah alat khusus yang
umum dinamakan dengan sterilisasi kering. Alat yang digunakan untuk sterilisasi jenis ini
mirip dengan Oven dan didalamnya terdapat penghasil panas radiasi yang dapat mencapai
suhu 160 °C atau lebih. Tidak semua alat dapat disterilkan menggunakan metode ini seperti
bahan yang terbuat dari plastic atau karet. Metode ini digunakan untuk mensterilkan
peralatan medis yang terbuat dari bahan logam atau kaca.
Panas Basah
Metode atau cara sterilisasi alat kesehatan berikutnya yaitu dengan menggunakan Panas
Basah. Apa itu panas basah ? Yakni satu metode sterilisasi fisik dengan pemanasan yang
dihasilkan dari uap basah alam tekanan tertutup. Metode sterilisasi ini dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut Autoclave. Terdapat dua macam model Autoclave yang bisa
digunakan dalam proses sterilisasi pemanasan basah atau uap.
Autoclave Manual : Proses sterilisasi dengan autoklaf manual dilakukan dalam waktu 15 menit
pada suhu tertentu. Ketika suhu sudah mencapai 1200 °C, maka Autoclave harus dimatikan.
Autoclave Otomatis : Proses sterilisasi dengan Autoclave Digital sama saja, hanya dilengkapi
dengan pengatur suhu dan timer otomatis. Dalam hal ini kita dapat mengatur penggunaan
sterilisasi untuk berbagai macam media yang memiliki tingkat ketahanan panas yang berbeda-
beda dalam waktu tertentu.
Metode sterilisasi peralatan medis dan kedokteran bisa juga dilakukan dengan menggunakan Radiasi
Ionisasi. Biasanya alat yang digunakan berupa microwave khusus yang dapat memancarkan
gelombang pendek dan sinar Gamma dengan energi tinggi.
3. Filtrasi (Penyaringan)
10
Metode ini digolongkan pada metode sterilisasi mekanik. Metode ini hanya dilakukan pada media –
media tertentu yaitu cairan dan juga udara. Contohnya :
Memfilter atau menyaring udara dengan menggunakan (HEPA filter) dari organisme dengan
ukuran lebih besar dari 0.3 µm.
4. Desinfeksi
Desinfeksi merupakan metode Kimiawi yang dilakukan untuk mensterilkan peralatan medis
menggunakan bahan – bahan kimia yang bersifat desinfektan seperti :
11
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perawatan dalam ilmu kedokteran gigi yang dilakukan dengan empat tangan
secara bersamaan yaitu dua tangan operator dan dua tangan asisten. Mereka bekerja
sebagai suatu tim dalam rangka untuk menghasilkan perawatan kesehatan gigi yang
berkualitas dengan minimum waktu, gerakan dan tegangan. Segala sesuatu yang
terorganisasi untuk mencapai kenyaman alat, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan
diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien. Jika suatu pola atau sistem sudah
tertata dengan rapi, akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental serta
meningkatkan kenyamanan dalam kehidupan profesional. Serta kita dapat mengetahui apa
saja alat dan bahan yang disiapkan serta tata cara pelaksanaan perawatan. Dan juga
menjelaskan sterilisasi yang dapat di lakukan dental asisten di klinik gigi akan dibahas
lebih lanjut dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/alat-dan-bahan-restorasi-pdf-free.html (diakses pada
tanggal 18 Mei 2022)
https://cobradental.co.id/bahan-dan-alat-yang-diperlukan-untuk-perawatan-
saluran-akar/ (diakses pada tanggal 18 Mei 2022)
https://www.fulkihasya.com/blog/cara-sterilisasi-alat-kesehatan (diakses pada
tanggal 19 Mei 2022)
MAKALAH ORTODONTIA DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 | zhahwa
claudia - Academia.edu (diakses pada tanggal 19 Mei 2022)
https://www.alodokter.com/seperti-ini-prosedur-perawatan-saluran-akar-gigi
(diakses pada tanggal 19 Mei 2022)
Mardelita, Sisca. 2018. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Individu.
Jakarta Selatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
12