Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH PENGGUNAAN OBAT KUMUR SIWAK

TERHADAP PENURUNAN SKOR INDEKS


PLAK SISWA KELAS IV V DAN VI SD
INPRES GUNUNG SARI BARU

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
NAMA : RAHMAT HIDAYAT

NIM : 02003007

YAYASAN AMANAH MAKASSAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR

PRODI D-III KEPERAWATAN GIGI

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini Dosen pembimbing dari :

Nama Mahasiswa : Rahmat Hidayat

Nim : 02003007

Judul Penelitian : Pengaruh Penggunaan Obat Kumur Sediaan Siwak

Terhadap Penurunan Skor Indeks Plak Siswa Kelas

IV V dan VI SD INPRES Gunung Sari Baru

Telah mengikuti proses Pembimbingan Proposal Karya Tulis Ilmiah dan

memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Proposal KTI.

Makassar, Juni 2023

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drg. Nurwiyana Abdullah, M.Kes Andi Arfah, S.Si,M.Si


NIDN. 4092115901 NIDN. 0915088602

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………...…………...iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................6
A. Obat kumur..................................................................................6
1. Definisi obat kumur...…………………………………………6
2. Manfaat obat kumur...………………………………………..7
B. Siwak…………………………………………………………………..8
1. Definisi siwak……....…………………………………………8
2. Klasifikasi siwak…....…………………………………………9
3. Manfaat siwak……...…………………………………………9
4. Kandungan siwak.....………………………………………..11
5. Cara penggunaan siwak……………………………………12
C. Plak........................................................................................... 12
1. Definisi plak……....……………...………………………….12
2. Komposisi plak..…....……….………………………………13
3. Faktor pembentuk plak……………………………………..14
4. Cara pencegahan plak..…..………………………………..15
5. Indeks perhitungan plak….………………………………...17
D. Kerangka Konsep......................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................20

iii
A. Jenis Penelitian..........................................................................20
B. Waktu dan tempat penelitian.....................................................20
1. Waktu penelitian……....…………………………………….20
2. Tempat penelitian …....……………………………………..20
C. Populasi dan Sampel....................................201. Populasi……....
…………………………………………..….20
2. Sampel …....…………………………………………….…..21
3. Kriteria sampel..……....…………………………………….22
D. Jenis Data................................................................................. 22
1. Data primer......…………………………………………..….22
2. Data sekunder..………………………………………….…..23
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................23
F. Instrumen Penelitian dan Bahan Penelitian...............................24
G. Prosedur Penelitian...................................................................25
H. Pengolah Data...........................................................................25
I. Analisis data................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................27

iv
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 : Kandungan siwak.........................................................11

2. Tabel 2.2 : Kriteria skor plak...........................................................17

v
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 : Obat kumur

alami......................................................6

2. Gambar 2.2 : Pohon siwak dan

siwak..............................................8

3. Gambar 2.3 :

Plak……………………….........................................13

4. Gambar 2.3 : Permukaan Gigi yang Dinilai……………….……….17

5. Gambar 2.3 : Skor plak……………………....................................17

6. Gambar 2.5 : Kerangka

Konsep…................................................19

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian

penting dalam menentukan status kesehatan anak, terutama pada

anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena usia sekolah

merupakan usia yang rentan mengalami masalah gigi dan mulut.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 memperoleh

57,6% warga Indonesia menghadapi masalah gigi dan mulut.

Prevalensi anak usia dini mengalami gigi berlubang sangat tinggi

(93%). Terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak

usia sekolah dapat berdampak pada menurunnya derajat kesehatan

pada anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena secara umum

penyakit yang menyerang gigi dimulai dengan adanya plak pada gigi.

Plak gigi yakni suatu endapan lunak yang menempel pada

permukaan gigi mengandung mikroorganisme sehingga dapat

berkembang biak diatas suatu matriks interseluler. Pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut yang baik bakal mendorong anak guna

berperilaku baik dalam memelihara serta meningkatkan perilaku dalam

melindungi kesehatan gigi dan mulut sehingga akan mempengaruhi

status kesehatan gigi dan mulut yang diukur lewat indeks plak

(Rosyidatul, dkk, 2017). Siswa SD Gunung Sari Baru rata – rata

1
memiliki indeks plak yang sedang berdasarkan data yang ditemukan

oleh peneliti.

Di seluruh dunia, ada banyak metode dalam menjaga kesehatan

serta memelihara kebersihan gigi dan mulut. Salah satunya dengan

berkumur larutan yang dapat mengurangi kadar keasaman dan

mengontrol plak pada rongga mulut dengan menggunakan obat kumur.

Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mulut sangat penting dan dapat

dilakukan terutama dengan cara mekanis serta kimiawi (Thioritz Ernie,

dkk 2021). Obat kumur ada yang terbuat dari bahan alami dan bahan

kimia. Adapun salah satu obat kumur yang terbuat dari bahan alami

yaitu larutan obat kumur dari tanaman siwak.

Siwak merupakan tumbuhan berfamili Salvadoraceae yang

biasanya digunakan oleh orang Islam untuk membersihkan gigi (Al-

Dabbagh dkk, 2016). Dari beberapa riset menunjukkan banyak khasiat

klinis dari siwak. Salah satunya siwak dapat membunuh kuman

penyebab gigi menjadi karies (streptococcus mutans) serta pemicu

terbentuknya penyakit gingival (lactobacillus acidophilus) (Driana &

Garry, 2016). Siwak dapat lebih mudah digunakan oleh anak jika dalam

bentuk larutan berupa sediaan.

Larutan kumur yang diperkirakan lebih murah, lebih efisien, ramah

lingkungan, mudah didapat, serta memiliki sedikit efek samping adalah

obat kumur yang dihasilkan dari bahan alami, salah satu bahan alami

2
yang dapat digunakan yaitu siwak. Larutan siwak tidak sama dengan

obat kumur lainnya karena larutan siwak tidak terdapat bahan kimia

berbahaya ( El Rahman dkk, 2002). Siwak mempunyai kandungan

minyak atsiri serta bermacam - macam senyawa kimia organik dan

anorganik. Senyawa organik yang terkandung antrakuinon, trietilamin,

vitamin C, sterol, alkaloid, saponin, tanin. Sedangkan Senyawa

anorganik yang terkandung kalsium, silikan, belerang, sejumlah

fluorida, dan klorida (Djais & Tope, 2017).

Dengan demikian hal tersebut melatarbelakangi peneliti untuk

mengkaji lebih lanjut tentang kegunaan larutan sediaan siwak sebagai

obat kumur terhadap penurunan skor indeks plak siswa kelas IV, V dan

VI SD INPRES Gunung Sari Baru yang memiliki rata-rata skor plak

sedang.

B. Rumusan Masalah

Latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan

masalah adalah apakah ada Pengaruh Penggunaan Obat Kumur

Sediaan Siwak Terhadap Penurunan Skor Indeks Plak Siswa Kelas IV,

V dan VI SD INPRES Gunung Sari Baru.

3
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Obat Kumur

Sediaan Siwak Terhadap Penurunan Skor Indeks Plak Siswa

Kelas IV V dan VI SD INPRES Gunung Sari Baru.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui skor indeks plak sebelum penggunaan

larutan obat kumur sediaan siwak

2. Untuk mengetahui skor indeks plak setelah penggunaan larutan

obat kumur sediaan siwak

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan Pengaruh

Penggunaan Obat Kumur Sediaan Siwak Terhadap Penurunan

Skor Indeks Plak Siswa Kelas IV V dan VI SD INPRES Gunung

Sari Baru. Dengan terjadinya penurunan terbentuknya plak

sehingga dapat digunakan sebagai tindakan preventif untuk

menjaga dan memelihara kebersihan gigi dan mulut.

4
2. Manfaat Praktitis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa SD INPRES

Gunung Sari Baru mengalami penurunan skor indeks plak.

b. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan serta

memberikan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian

dan penulisan karya ilmiah ini.

c. Sebagai sumber acuan dan informasi yang dapat digunakan

untuk peneliti pada penelitian lebih lanjut.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat Kumur

1. Definisi Obat Kumur

Obat kumur ialah suatu larutan ataupun cairan yang digunakan

agar membantu memberikan kesegaran pada rongga mulut dan

mensterilkan mulut dari plak dan organisme yang mengakibatkan

penyakit dirongga mulut (Taufan Bramantoro, 2019). Biasanya, sifat

antibakteri obat kumur paling utama ditentukan oleh bahan aktif

yang terdapat pada kandungannya (Susilo, Akbar, & Pratinaningsih,

2018).
Gambar 2.1
Obat Kumur Alami

Sumber: Winona Katyusha, 2022


Obat kumur selalu digunakan untuk mengontrol plak tiap hari,

khususnya untuk orang dengan kebersihan mulut yang kurang baik.

Berkumur dengan obat kumur bisa membunuh kuman di sela- sela

6
gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Mekanisme kerja obat

kumur merupakan mensterilkan rongga mulut secara mekanik serta

kimiawi. Hal ini disebabkan berkumur dengan obat kumur mencapai

hingga ke sela - sela dan permukaan rongga mulut, sehingga

menjaga pertumbuhan plak meningkat (Hardianti Sri, 2019).

2. Manfaat Obat Kumur

Menurut penelitian, pemakaian obat kumur efisien mengurangi

jumlah kuman patogen di dalam mulut, melindungi mulut

senantiasa lembut serta bisa melenyapkan benda asing dalam

mulut (Shin & Nam, 2018). Manfaat umum penggunaan obat kumur

adalah:

a. Pencegahan terhadap infeksi ringan rongga mulut

b. Membantu proses antibiotik sistematik dalam mengurangi

jumlah bakteri rongga mulut pada infeksi yang berat

c. Membantu menghilangkan bau mulut

d. Pencegahan terhadap peradangan sebelum serta setelah

tindakan pembedahan rongga mulut

e. Menggantikan penggunaan gosok gigi saat tidak

memungkinkan

Obat kumur penting dalam kebersihan gigi dan mulut

seseorang, obat kumur membantu meringankan gejala gingivitis,

gusi meradang serta dapat diandalkan dalam membunuh kuman

patogen. Cara penggunaan obat kumur lumayan fleksibel sehingga

7
dapat digunakan kapanpun serta dimanapun. Tetapi, pemakaian

obat kumur yang tidak sesuai standar penggunaan bisa

memunculkan permasalahan lain dalam rongga mulut. Tidak jarang

seorang mengeluhkan timbulnya sensasi terbakar pada rongga

mulut serta mulut kering( xerostomia). Sehingga cara terbaik dalam

penggunaan obat kumur dengan menggunakan bahan alami.

adapun bahan alami yang dapat digunakan adalah larutan siwak.

B. Siwak

1. Defenisi Siwak

Siwak disebut pula miswak merupakan bagian dahan

ataupun pangkal tanaman Salvadora percisa yang banyak

berkembang di wilayah Timur Tengah Asia serta Afrika.. Siwak

berupa batang yang diperoleh dari pangkal serta ranting tumbuhan

arak (salvadora percisa) yang berdiameter sekitar 1 cm dengan

Panjang potongan kayu

sekitar 15 cm Gambar 2.2 20 cm (Taufan


Pohon Siwak dan Siwak
Bramantoro, 2019).

8
Sumber: Ryan Budi Setiawan, 2023

Siwak merupakan tongkat kunyah tradisional yang dibuat dari

akar, ranting serta batang yang telah digunakan sebagai tata cara

natural untuk membersihkan gigi di seluruh bagian dunia sepanjang

ribuan tahun. Sebagian riset melaporkan kalau siwak (salvadora

percisa) mempunyai kandungan antibakteri, anti jamur, anti virus,

anti kariogenik serta anti plak dan mempunyai dampak anti-

oksidan, analgesik serta anti- inflamasi. Pemakaian siwak

mempunyai dampak langsung pada komposisi air liur. Sebagian

riset klinis sudah mengkonfirmasi kalau efektifitas pembersihan

secara mekanis serta kimiawi dari tongkat kunyah siwak sama

serta terkadang lebih besar dari pada gosok gigi (Ernie Thioritz,

dkk, 2021).

2. Klasifikasi Siwak

Klasifikasi ilmiah atau taksonomi siwak adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliphyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Brassicales

Famili : Salvadoraceae

9
Genus : Salvadora

Spesies : Salvadora persica

3. Manfaat Siwak

Siwak telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

sebagai salah salah satu praktik kebersihan dalam islam, namun

manfaatnya telah terbukti secara ilmiah dan digunakan secara luas

di seluruh dunia. Beberapa manfaat siwak yang telah terbukti

dalam penelitian medis antara lain:

a. Mencegah karies gigi;

Siwak mengandung zat-zat seperti fluoride dan silika yang

berperan dalam pencegahan karies gigi.

b. Membersihkan mulut;

Siwak dapat membersihkan sisa makanan dan plak dari gigi

serta menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

c. Mencegah bau mulut;

Siwak mengandung senyawa yang bisa membunuh bakteri

penyebab bau mulut.

d. Memutihkan gigi;

Siwak mengandung zat-zat yang dapat membantu memutihkan

gigi secara alami.

Setelah 14 abad lalu beliau Rasulullah ‫ ﷺ‬menyampaikan

anjuran untuk membersihkan gigi dan mulut menggunakan siwak.

Pada tahun 1986, WHO merekomendasikan penggunaan siwak

10
untuk membersihkan mulut dan gigi. WHO mengakui bahwa siwak

mengandung bahan yang mampu membunuh bakteri yang berada

di mulut dan mencegah terbentuknya karang pada dinding gigi.

Siwak juga pembersih yang kuat dan bermanfaat bagi orang yang

mengidap diabetes, hal ini disebabkan karena siwak mencegah

pendarahan pada gusi.

4. Kandungan Siwak
Tabel 2.1
Kandungan siwak

Kandungan Siwak Efek Biologis


Fluoride Antikariogenik dan membantu remineralisasi gigi

Silica Bertindak sebagai bahan abrasive untuk


menghilangkan plak dan stein pada gigi

Vitamin C Membantu dalam penyembuhan luka dan


perbaikan jaringan rongga mulut
Tanin Mengurangi plak dan gingivitis, merangsang saliva
Resin Memiliki tindakan protektif dengan membentuk
lapisan di permukaan email agar menjaga gigi dari
karies
Salvadorine Sebagai efek bakterisida
Essential oils Sebagai efek antibakteri, mempunyai aroma khas
dan menstimulus saliva
Sulfur Efek bakterisida
Kalsium Menghambat demineralisasi dan menginduksi
remineralisasi
Klorida Mencegah kalkulus pada permukaan gigi,
menghambat demineralisasi dan menginduksi
reminerilisasi

11
Benzylisothiocynate Sebagai antikariogenik dan antibakteri
Trimethylamine Sebagai antibakteri

Sumber: Adam Malik Hamudeng, dkk (2023)

5. Cara Penggunaan Siwak

Bersiwak adalah praktik membersihkan gigi dan mulut

dengan menggunakan sikat gigi alami yang terbuat dari ranting

pohon siwak. Praktik ini telah dilakukan selama berabad-abad dan

memiliki banyak manfaat kesehatan.

Berikut secara umum langkah-langkah cara bersiwak:

a. Ambil sebatang sikat gigi siwak yang masih segar.

b. Kupas kulit pada bagian ujung sikat gigi siwak sekitar 2-3 cm.

c. Gigit ujung sikat gigi yang telah dikupas, kemudian kunyah-

kunyah bagian tersebut hingga serat-serat kayu pada ujung

sikat gigi menjadi lembut.

d. Setelah serat-serat kayu menjadi lembut, gosokkan sikat gigi

siwak yang telah dikunyah pada gigi dan gusi dengan gerakan

memutar.

e. Gosok semua permukaan gigi secara menyeluruh, termasuk

bagian dalam, bagian luar, dan bagian atas gigi.

f. Setelah selesai, bilas mulut dengan air bersih (Al-harbi, atc,

2020).

C. Plak

12
1. Defenisi Plak

Plak (Dental Plak) merupakan suatu endapan lunak yang

terdiri dari kumpulan kuman yang berkembang biak diatas suatu

matriks, yang terbentuk serta menempel pada permukaan gigi,

apabila seseorang mengabaikan kebersihan serta kesehatan mulut

dan giginya. Dalam jumlah sedikit plak tidak bisa terlihat tapi jika

menggunakan pewarna disclosing solution atau sudah mengalami

discolorasi oleh pingmen- pingmen yang terletak dalam rongga

mulut plak dapat terlihat jelas. Plak umumnya terbentuk pada

sepertiga permukaan gingival, serta pada permukaan gigi yang

cacat serta kasar ( Adriana Hamsar, ddk, 2018).

Gambar 2.3
Plak

13
Sumber: Wiena Manggala Putri, 2021

2. Komposisi Plak

Plak gigi sebagian besar terdiri atas air serta mengandung

mikroorganisme yang tumbuh dalam suatu matriks intraseluler yang

terdiri atas polisakharida ekstraseluler serta protein saliva. Plak

mengandung bakteri, menempel pada permukaan gigi dan apabila

bercampur dengan gula yang terdapat di dalam makanan yang kita

makan bisa saja menjadi asam. Tidak hanya terdiri dari

mikroorganisme, ada pula sel- sel epitel lepas, leukosit, garam

anorganik yang paling utama terdiri dari kalsium, fosfat serta flour

(Adriana Hamsar, ddk, 2018)

3. Faktor Pembentuk Plak

Menurut Carlsson (Modul Pencegahan Penyakit gigi dan

mulut, 2018) Faktor - faktor yang mempengaruhi proses

pembentukan plak adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Fisiologis

1) Anatomi gigi

Pada bentuk gigi atau permukaan gigi berbentuk cembung

yaitu daerah yang terlindungi dibawahnya terjadi

pengumpulan sisa makanan sehingga memudahkan plak

bentuk

14
2) Posisi gigi

Gigi yang tidak terletak dalam lengkung rahang dan berjejal

sehingga sisa makanan dapat tertinggal di sela - sela gigi

geligi.

3) Struktur permukaan gigi

Permukaan gigi yang banyak cacat sehingga plak mudah

melekat. Permukaan gusi yang kasar menyebabkan plak

mudah terbentuk

4) Anatomi jaringan di sekitar gigi

Jika anatomi gingival margine dengan kontur tepi gusi tidak

baik sehingga pembentukan plak cepat terjadi

5) Friksi / Gesekan Pengunyahan

Permukaan gigi yang tidak tersentuh pengunyahan makanan

sehingga plak mudah terbentuk, ini hanya terjadi pada

permukaan gigi yang tidak terlindungi.

6) Tindakan Oral Hygiene

jika tindakan oral hygiene yang dilakukan dengan rutin dan

tepat maka plak dapat dicegah

b. Diet Makanan Sehari-hari

1) Jenis Makanan yang Keras dan Lunak

2) Jenis Makanan yang Manis dan Asin

3) Jenis Makanan yang Cair dan Lengket

15
4) Jenis Makanan berbentuk zat Tepung dan Serat Tumbuhan

4. Cara Pencegahan Plak

Pencegahan plak merupakan upaya untuk membuang dan

mencegah penumpukan plak yang ada di permukaan gigi. Upaya

tersebut dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi (Tara

Jahovah, dkk, 2021). Berikut adalah beberapa langkah pencegahan

pembentukan plak:

a. Sikat gigi secara teratur:

Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang

mengandung fluoride. Menyikat gigi usahakan mencapai

semua permukaan gigi.

b. Gunakan benang gigi:

Gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan sela-

sela gigi yang sulit dijangkau saat menyikat gigi agar

menghilangkan sisa makanan dan plak yang tersisa.

c. Menggunakan obat kumur:

Obat kumur dapat membantu membunuh bakteri penyebab

plak dan menjaga kebersihan mulut.

d. Hindari makanan manis:

Hindari konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat

merangsang bakteri berkembang yang dapat menyebabkan

16
plak. Gula merupakan sumber utama plak, sehingga

mengurangi konsumsi gula dapat membantu mencegah

pembentukan plak.

e. Rutin ke dokter gigi:

Melakukan kunjungan rutin ke klinik gigi setidaknya 6 bulan

sekali untzuk pemeriksaan Kesehatan gigi dan mulut.

Pelayanan klinik dapat membersihkan plak yang membandel

dan memberikan saran memelihara Kesehatan gigi yang

baik dan benar.

5. Indeks Perhitungan Plak

Gambar 2.4 Gambar 2.5


Permukaan Gigi yang Dinilai Skor Plak

Sumber: Nuniatmanda (2017) Sumber: Marlianti Hidayat, dkk


(2021)

Tabel 2.2
Kriteria Skor Plak
Skor Kriteria

0 Tidak ada Plak

1 Sebuah plak film terdapat pada tepi free ginggiva dan daerah

17
yang berdekatan dengan gigi
2 Akumulasi sedang deposit lembut dalam saku gingiva, atau
gigi dan margin gingiva yang dapat dilihat dengan mata
telanjang
3 Sangat banyak materi lembut di dalam saku gingiva dan atau
pada gigi dan margin gingiva

Sumber: Nuniatmanda (2017)

Jumlah penilaian plak dari setiap permukaan


Skor indeks plak =
Jumlah gigi yang diperiksa

Gigi indeks penilaian pada permukaan gigi untuk gigi rahang

atas dan bawah yaitu:

a. Gigi yang diperiksa 12, 16, 24, 32, 36, 44

b. Pada permukaan bukal, lingual, mesial, dan distal.

Indeks untuk siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor

indeks plak untuk semua enam gigi dan membaginya dengan

enam.

Jumlah skor indeks plak dari gigi yang diperiksa


Skor indeks plak =
6

Adapun kategori dari penilaian indeks plak:

a. 0 – 1 dikategorikan baik

b. 1,1 – 2 dikategorikan sedang

c. 2,1 – 3 dikategorikan buruk

D. Kerangka Konsep

18
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau

kaitan antara konsep – konsep atau variabel – variabel yang

diamati (diukur) melalui penelitian yang dilakukan. Variabel

mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

kelompok lain. Variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas (independent) yaitu sifatnya mempengaruhi atau

sebab terpengaruh

2. Variabel terikat (dependent) yaitu yang sifatnya tergantung dan

terpengaruh (Notoatmodjo, 2018).

3. Variabel pengganggu (confounding) adalah variabel yang

mengganggu terhadap hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat (Notoatmodjo, 2018). Variabel pengganggu dalam

penelitian ini adalah bakteri, saliva, kimiawi dan mekanis.

Dalam penelitian ini penulis menyusun kerangka konsep sebagai

berikut :

Gambar 2.6
Kerangka Konsep

Obat Kumur Sediaan Penurunan Skor


Siwak Indeks Plak

Bakteri, saliva, kimiawi


dan mekanis

Keterangan:
: Variabel yang diteliti

19
: Variabel yang tidak diteliti
Variabel Bebas : Obat Kumur Siwak ( Salvadora persica )
Variabel Terikat : Penurunan Skor Indeks Plak
Variabel Pengganggu : Bakteri, saliva, kimiawi dan mekanis

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan metode

post test only control group design yang menggunakan manusia pada

populasi terjangkau sebagai sampel yaitu kelompok yang

membersihkan gigi dengan menggunakan obat kumur sediaan siwak.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai

September 2023

2. Tempat penelitian

20
Penelitian akan dilakukan di SD Inpres Gunung Sari Baru kota

Makassar

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini ialah siswa SD Inpres Gunung Sari Baru kota

Makassar dengan jumlah kesuluruhan 190 siswa.

2. Sampel

Sampel penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling

yaitu teknik pengambilan sampel sesuai dengan kriteria tujuan

penelitian. Adapun jumlah sampel yang diteliti dirumuskan

berdasarkan rumus solvin. Rumus solvin digunakan untuk

menentukan ukuran sampel jika diketahui ukuran populasi pada

taraf signifikasi 10% dengan rumus sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N e

Ket:
𝑛 = ukuran sampel
N = ukuran populasi

ₑ = tingkat error

21
Berdasarkan rumus diatas sampel yang diteliti di SD Inpres

Gunung Sari Baru sebagai berikut:

190
n=
1+190 ¿ ¿

190
n=
2, 9

n=65

Adapun sampel berdasarkan rumus solvin dengan taraf signifikasi

10% adalah 65 siswa.

3. Kriteria Sampel

a. Kriteria inklusi

1) Siswa dengan skor indeks plak sedang hingga buruk

2) Siswa yang suka mengkonsumsi makanan dan minuman

kariogenik

3) Siswa yang rutin menyikat gigi saat pagi hari

4) Siswa yang bersedia ikut serta mengikuti penelitian

b. Kriteria ekslusi

1) Siswa dengan skor indeks plak baik

2) Siswa yang tidak rutin menyikat gigi saat pagi hari

3) Siswa yang tidak bersedia ikut serta mengikuti penelitian

D. Jenis Data

22
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil survei langsung

di lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang

akurat terkait penelitian yang dilakukan. Adapun data primer ialah

indeks plak sebelum dan sesudah berkumur 65 siswa kelas IV V

dan VI SD Inpres Gunung Sari Baru yang telah diberikan dengan

obat kumur sediaan siwak. Mengetahui apakah ada pengaruh obat

kumur larutan siwak yang diberikan pada sampel dengan mengukur

indeks plak yang diperoleh peneliti melalui pemeriksaan langsung

menggunakan pewarna alami yang terbuat dari ekstrak buah naga.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara

tidak langsung (sumber kedua), yang biasanya berasal dari instansi

terkait penelitian yang dilakukan. Adapun data sekunder yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah data profil dan jumlah siswa

SD Inpres Gunung Sari Baru

E. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengambilan data primer.

1. Menggunakan subjek siswa kelas IV V dan VI SD Inpres Gunung

Sari Baru yang berjumlah 65 orang.

23
2. Dalam melakukan pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap

yaitu :

a. Sebelum pemeriksaan indeks plak, dilakukan pemberian

disclosing solution untuk subjek, kemudian menginstruksikan

subjek untuk menyebarkannya keseluruh permukaan gigi.

b. Tahap pertama : peneliti melakukan pemeriksaan indeks plak

sebelum menggunakan obat kumur sediaan siwak. Peneliti

mencatat data siswa yang diperiksa.

c. Setelah itu subjek diberikan obat kumur sediaan siwak.

d. Peneliti memberi arahan menggunakan obat kumur serta subjek

diinstruksikan untuk berkumur selama 1 menit.

e. Setelah itu diberi disclosing ulang.

f. Tahap kedua : peneliti melakukan pemeriksaan indeks plak

setelah menggunakan obat kumur sediaan siwak.

F. Instrumen Penelitian dan Bahan Penelitian

1. Instrumen terdiri dari

a. Format pemeriksaan Kesehatan gigi dan mulut

2. Alat terdiri Dari

a. Alat Oral Diagnostic

24
b. Nierbeken

c. Gelas kumur

d. Masker

e. Handscoon

3. Bahan terdiri dari

a. Disclosing Solution

b. Obat kumur sediaan siwak

c. Kapas

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Pengurusan surat ijin penelitian

b. Penyediaan instrumen, alat, dan bahan penelitian

c. Penyesuaian jadwal penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Penjelasan kepada responden tentang kegiatan penelitian yang

dilakukan

b. Pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut oleh peneliti

c. Pengolahan data

d. Penyusunan hasil penelitian

25
H. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka data diolah

dengan 3 proses yaitu:

1. Editing

Editing yaitu memeriksa semua format pemeriksaan indeks plak

siswa-siswi.Hal ini dilakukan dengan tujuan data yang masuk dapat

diolah secara benar sehingga perolehan data memberikan hasil

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Coding

Dalam tahap ini, data yang telah terkumpul diubah menjadi kode -

kode yang lebih ringkas dan sederhana agar memudahkan dalam

proses perhitungan hasil.

3. Tabulating

Memasukkan data yang sudah dikodekan kedalam bentuk tabel

distribusi agar mempermudah dalam menganalisis data.

I. Analisis Data

Analisis Data Setelah pengolahan data dilakukan, maka dilakukan

analisa data sebagai berikut :

1. Menghitung rata rata indeks plak seluruh siswa sebelum

menggunakan obat kumur.

26
2. Menghitung rata-rata indeks plak seluruh siswa sesudah

menggunakan obat kumur.

3. Menghitung rata-rata penurunan indeks plak sebelum dan sesudah

menggunakan obat kumur siwak.

27
DAFTAR PUSTAKA

Bramantoro, T. (2019). Sempurnakan Dengan Siwak Karena Gigi Sehat


Adalah Hak Semua Umat, Surabaya: Airlangga University Press,
hal. 35,45,46,55
Cleveland Clinic. (2023). Dental Plaque. Diakses Juni 01, 2023, dari
ClevelandClinic:
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10953-plaque
Dinas.Id. (2022). Plak Gigi. Diakses Juni 01, 2023, dari
https://dinas.id/plak-gigi/
Fauziah, R., & Riolina, A. (2017). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi
dan Mulut Terhadap Indeks Plak Pada Siswa Kelas V SD Mendak 1
Delanggu. JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi), 1(2)
Gea, B. S. (2020). Gambaran Mengunyah Daging Buah Jambu Biji
Terhadap Indeks Plak Pada Siswa-Siswi Kelas IV SD Swasta
Parulian A Medan Kecamatan Medan Kota.
Hidayat, M., & Dahliana, L. (2021). Efektivitas Dua Tipe Sikat Gigi
terhadap Penurunan Indeks Plak pada Pasien Ortodonti Cekat
dengan Teknik Penyikatan Horizontal, Vertikal, dan Roll. Journal of
Medicine and Health, 3(2).
Mayo Clinic. (2018). Bad Breath. Diakses Juni 01, 2023, dari Mayoclinic:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/sympto
ms-causes/syc-20350922
Nareswari, A. (2010). Perbedaan Efektifitas Obat Kumur Chlorhexidine
Beralkohol Dibandingkan dengan Chlorhexidine Beralkohol dalam
Menurunkan Kuantitas Koloni Bakteri Rongga Mulut.
Promosi Kesehatan. (2021). Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak
Dini. Diakses Juni 01, 2023, dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta:
https://dinkes.surakarta.go.id/menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut-
sejak-dini/
Rahmawati, A. D., & Hanafi, M. G. S. (2016). Perbedaan antara Kumur
Ekstrak Siwak (Salvadora Persica) dan Kumur Infus Siwak
terhadap Viskositas Saliva. Insisiva Dental Journal, 5(1).
Rahmita, Y. D. (2022). PENGARUH MENYIKAT GIGI MENGGUNAKAN
KAYU SIWAK TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK (Doctoral
dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).
Sim, M., Rika, A. Y. N., & Muchtar, M. SOSIALISASI PEMANFAATAN
PASTA GIGI YANG MENGANDUNG SIWAK DALAM MENCEGAH

28
KARIES GIGI UNTUK MASYARAKAT DI KOTAMATSUM I.
Subekti, A., Ekoningtyas, E. A., & Benyamin, B. (2019). Hubungan plak
gigi, laju aliran saliva, dan viskositas saliva pada anak usia 6-9
tahun. Jurnal Kesehatan Gigi, 6(1), 72.
Suryani, N., Adini, S., Stiani, S. N., & Indriatmoko, D. D. (2019). Obat
Kumur Herbal yang Mengandung Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang
Bintaro (CERBERRA ODOLLAM GAERTN) Sebagai Antibakteri
Streptococcus Mutans Penyebab Plak Gigi . Farmaka, 49.

29

Anda mungkin juga menyukai